Data Potensi Masing-masing kecamatan di Kebupaten Serdang Bedagai Perancangan Sistem Informasi Potensi Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Flowchart Perancangan Sistem Informasi Potensi Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

42 Gambar 3.6 Peta Serdang Bedagai yang diberi warna maksimum

3.4 Data Potensi Masing-masing kecamatan di Kebupaten Serdang Bedagai

Data potensi daerah Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada lampiran.

3.5 Perancangan Sistem Informasi Potensi Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Langkah-langkah yang dilakukan dalam merancang sistem informasi potensi daerah Kabupaten Serdang Bedagai, yaitu: Langkah 1. Mulai atau Start Langkah 2. Tentukan daerah yang akan dipetakan Langkah 3. Representasikan daerah tersebut sebagai graph Langkah 4. Lakukan metode Coloring Graph dalam mewarnai masing-masing daerah Langkah 5. Merancang Sistem Informasi Potensi Daerah Langkah 6. Pengujian program Langkah 7. Berhenti atau Stop Vivi Septianita Hutabarat : Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008 43

3.6 Flowchart Perancangan Sistem Informasi Potensi Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Flowchart atau diagram alir merupakan representasi grafis yang paling luas dipakai untuk desain prosedural, memberikan bentuk yang menggambarkan detail prosedural. Berdasarkan algoritma yang dilakukan, maka flowchart dari perancangan sistem informasi potensi daerah Kabupaten Serdang Bedagai yaitu seperti gambar di bawah ini: Gambar 3.7 Flowchart Sistem Informasi Potensi Daerah Start peta daerah Serdang Bedagai representasi daerah ke dalam graph Stop Apakah daerah Serdang Bedagai dapat direpresentasikan pada Graph Pengujian program Yes No region coloring Perancangan Sistem Informasi Vivi Septianita Hutabarat : Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008 44 Predefined process pada region coloring terdiri dari dua proses, yaitu proses pewarnaan maksimum dan proses pewarnaan minimum. Jumlah warna yang diperlukan pada pewarnaan maksimum sama dengan jumlah daerah yang terdapat pada suatu wilayah. Sedangkan jumlah warna minimum dapat ditentukan dengan menggunakan algoritma sequantial coloring, Algoritma Sequential Color yaitu sebuah algoritma untuk mewarnai sebuah graph dengan k- warna, dimana k adalah bilangan integer positif. Metoda yang digunakan dalam algoritma ini adalah dengan pewarnaan langsung pada sebuah graph dengan warna yang sesedikit mungkin minimum. Vivi Septianita Hutabarat : Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008 45 Flowchart untuk proses region coloring untuk memperoleh warna minimum, yaitu sebagai berikut: Gambar 3.8 Flowchart pewarnaan daerah minimum Start v = 17 n = Cv Li = Xi, ...Xv for i = 1 to v Ci = X1 pada Li for j = i to v Lj = Lj - Ci ifXi,Xj  EG Xi, ...,Xv = Ci E Stop No Yes If j = v Yes No Vivi Septianita Hutabarat : Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008 46 Flowchart untuk proses region coloring untuk memperoleh warna maksimum, yaitu sebagai berikut: r b = region berikutnya, w = jumlah warna, r w Gambar 3.9 Flowchart pewarnaan daerah maksimum Start region r jumlah edge n w = r = 17 warnai r b e ϵ r b v,e e = n Start e r w Yes No Yes No Vivi Septianita Hutabarat : Implementasi Graph Coloring Dalam Pemetaan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, 2009 USU Repository © 2008 47 BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Ruang Implementasi