Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

wilayahnya. Pada dasarnya penetapan Nilai Jual Objek Pajak adalah tiga tahun sekali. Hanya saja, untuk daerah tertentu yang perkembangan pembangunannya mengakibatkan kenaikan Nilai Jual Objek Pajak yang cukup besar, penetapan Nilai Jual Objek Pajak dapat ditetapkan setahun sekali. Penetapan besarnya Nilai Jual Objek Pajak dilakukan oleh bupatiwalikotadalam Siahaan, 2012 : 560.

3.2.5 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan menurut Peraturan Daerah Kota Medan No.6 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Medan No.3 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, pasal 1 ayat 1 : NJOP TARIF NJOP Sampai Dengan Rp.499.999.999 0,115 NJOP Rp.500.000.000 s.d Rp.999.999.999 0,125 NJOP Rp.1.000.000.000 s.d Rp.1.999.999.999 0,215 NJOP Rp.2.000.000.000 s.d Rp.3.999.999.999 0,225 NJOP diatas Rp. 4 Milyar 0,275

3.2.6. Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Besaran pokok Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar penggenaan pajak setelah dikurangi nilai objek pajak tidak kena pajak NJOPTKP. Nilai jual untuk bangunan yang umum diterapkan tarif pajak dikurangi terlebih dahulu dengan nilai objek pajak tidak kena pajak NJOPTKP sebesar Rp15.000.000 . Secara umum perhitungan perdesaan dan perkotaan adalah sesuai dengan rumus berikut : Pajak terutang = Tarif pajak x Dasar Pengenaan Pajak =Tarif Pajak x NJOP-NJOPTKP =Tarif Pajak x NJOP Bumi +NJOP Bangunan-NJOPTKP Perhitungan jumlah pokok Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang dapat dilihat pada contoh berikut ini. Seorang wajib pajak A mempunyai objek pajak berupa : a. Tanah seluas 800 m2 ditentukan dengan asumsi nilai bumi per m2= Rp.300.000m2 b. Bangunan seluas 400m2 ditentukan dengan asumsi nilai bangunan per m2 :Rp.350.000m2 c. Taman seluas 200m2 ditentukan dengan asumsi nilai taman per m2 :Rp.50.000m2 d. Pagar sepanjang 120 m dan tinggi rata-rata pagar 1,5 ditentukan dengan asumsi nilai pagar per m2 Rp.175.000M2. Pada daerah dimana objek pajak beradadiketahui tarif pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang diterapkan dalam peraturan daerah dimaksud adalah 0,115. Berdasarkan data tersebut diatas, dapat dilakukan perhitungan jumlah pokok pajak yang terutang, sebagaimana dibawah ini. a. Njop Bumi = 800 x Rp. 300.000 = Rp. 240.000.000 b. Njop Bangunan: 1. Rumah dan garasi 400 x Rp.350.000 =Rp.140.000.000 2. Taman 200 x Rp.50.000 =Rp.10.000.000 3. Pagar 120 x 1,5 x Rp.175.000 =Rp.31.500.000 + NJOP Bangunan = Rp.181.500.000+ Total NJOP Bumi dan Bangunan = Rp. 421.500.000 NJOPTKP = Rp. 15.000.000 – c. NJKP =Rp.406.500.000 d. Tarif pajak efektif yang ditetapkan dalam perda 0,115 x Rp.406.500.000 = Rp.467.475 Maka PBB yang terutang : 0,115 x Rp.406.500.000 =Rp. 467.475

3.2.7. Pendataan Objek Pajak