22. a. Kamu menganggap dia orang gila.
b. Anggaplah dia orang gila 23.
Kontrak ini dikirimkan sekarang 24.
Dijual saja mobil tua seperti itu Pemakaian bentuk pasif dalam kalimat imperatif sangat umum dalam
bahasa Indonesia. Hal itu mungkin berkaitan dengan keingian penutur untuk meminta agar orang lain melakukan sesuatu untuknya, tetapi secara tidak
langsung.
4.2.3 Kalimat Imperatif Bahasa Indonesia Berdasarkan partikel Imperatif
Partikel adalah kata yang tidak dapat diverbasikan atau infleksikan,yang mengandung makna gramatikal dan tidakmengandung makna leksikal
Kridalaksana, 2008:174, sedangkan modus imperatif itu sendiri adalah modus yang menyatakan perintah atau larangan Kridalaksana, 2008:156.Partikel
imperatif pada kalimat imperatif bahasa Indonesia terdiri dari: 1.
Partikel imperatif-lah Dalam bahasa Indonesia, dapat dijumpai sebuah partikel yang dapat
memarkahi kalimatimperatif, yaitu partikel–lah. Noviatri dan Reniwati 2010:8 mengemukakan bahwa dalam penggunaannya, partikel–lah memiliki empat sifat,
yaitu: 1 bersifatenklitis, adalah bersifat terikat dengan bentuk atau kata lain, 2 tidak mempunyai makna leksikal, hanya mempunyai makna gramatikal, 3
Kehadirannya cenderungbersifat opsional, 4 bertugas memberi penegas atau penghalusan terhadap kalimatimperatif, dan 5 secara gramatikal,
berkemungkinan berpindah tempat. Biasanya kalimat imperatif yang dibubuhi partikel –lah merupakan kalimat imperatif yang bersifat perintah suruhan biasa.
Adapun kalimat imperatif dengan partikel imperatif – lah dapat dilihat pada kalimat berikut ini.
25. Duduklah
26. Sudahlah
Kalimat 25 dan 26 merupakan kalimat imperatif. Pada kedua kalimat tersebut terdapat partikel imperatif–lah kata duduklah dan sudahlah.Yang mana
kehadiran patikel imperatif–lah pada kata tersebut menyebabkan mod imperatif.Kehadiran patikel imperatif–lahpada kalimat 25 dan 26 bertugas
memberi penegas atau penghalusan terhadap kalimat imperatifdan tidak dapat berpindah tempat dan bersifat wajib.
2. Partikel imperatif “Silakan”, “Tolong”,”Coba”.
Kalimat imperatif dengan partikel imperatif “Silakan”, “Tolong”, “Coba” merupakan kalimat imperatif untuk menghaluskan kalimat. Adapun kalimat
imperatif dengan partikel imperatif “Silakan”, “Tolong”, “Coba” mengarah kepada sebuah kalimat imperatif dapat dilihat pada kalimat berikut ini.
27. Silakan, ke situ dulu pak
28. Tolong kirimkan surat ini
29.
Coba lihat ke kamarnya sebentar
Kehadiran partikel imperatif “Silakan”, “Tolong”,”Coba” pada kalimat imperatif 27,28,29, tersebut sebagai penyebab mod imperatif dan keberadaan
“Silakan”, “Tolong”, “Coba” menghaluskan makna kalimat tersebut. Apabila
partikel imperatif akan dilesapkan dari kalimat 27,28,29, maka menyebabkan kadar keimperatifan kalimat 27a,28a,29a, terasa lebih tinggi dibanding dengan
kadar keimperatifan kalimat 27,28,29. Kehadiran partikel imperatif “Silakan”, “Tolong”,”Coba” pada kalimat 27,28,29, merupakan syarat utama keimperatifan
kalimat dan dapatjuga dikatakan sebagai pemarkah wajib. 27a.
...ke situ dulu 28a.
...kirimkan surat ini 29a.
....lihat ke kamarnya sebentar 3.
Partikel imperatif “Ayo”, “Mari”, “Hendaknya”, “Harap”. Keberadaan partikel imperatif “Ayo”, “Mari”, “Hendaknya”, “Harap” pada
kalimat tersebut membuat kalimat tersebut bersifat ajakan dan harapan. Hal ini dapat dilihat dari contoh kalimat imperatif berikut ini.
30. Ayo masuk
31. Mari kita bermain
32.
Hendaknya kamu menemukan beberapa buah buku
33. Harap kalian simak
30a. ...masuk
31a. ... kita bermain
32a. ... kamu menemukan beberapa buah buku
33a. ... kalian simak
Keberadaan kalimat imperatif “Ayo”, “Mari”, “Hendaknya”, “Harap”pada kalimat imperatif 30,31,32,33. Hal ini dapat dibuktikan dengan usaha pelesapan
partikel “Ayo”, “Mari”, “Hendaknya”, “Harap”pada kalimat 30 menjadi
30a,kalimat 31 menjadi 31a,kalimat 32 menjadi kalimat 32a, kalimat 33 menjadi 33a.Pelesapan partikel “Ayo”, “Mari”, “Hendaknya”, “Harap” menyebabkan
kalimat 30,31,32,33 tidak berterima. Ketidak berterimaan kalimat 30a,31a,32a,33a, tersebut mengisyaratkan bahwa kehadiran partikel“Ayo”, “Mari”, “Hendaknya”,
“Harap”pada kalimat 30,31,32,dan33 merupakan syarat utama keimperatifan kalimat dan dapatjuga dikatakan sebagai pemarkah wajib.
4. Partikel imperatif “Janganlah”
Kalimat imperatif berikut ini merupakan kalimat imperatif dengan partikel imperatif ”Jangan lah”
34.
Jangan lah dijual
35. Jangan lahketerlaluan
34a. ...dijual
35a. ...keterlaluan
Kehadiran partikel imperatif jangan menjadi penyebab mod imperatif dan juga keberadaanimperatif “Janganlah”membuat kalimat imperatif tersebut
bersifat larangan.Hal ini dapat dibuktikan dengan melesapkan imperatif jangan dari kalimat 34 menjadi kalimat 34a dan kalimat 35 menjadi kalimat 35a.
BAB V PEMBAHASAN