Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Beda Rata-Rata Duncan Terhadap KGD Tikus pada Menit Ke-90
Perlakuan Taraf nyata = 0.05
1 2
Glibenklamid dosis 1 mgkgBB 141.0000
EEBM 100 mgkg bb 145.5000
EEBM 50 mgkg bb 164.1667
Suspensi CMC 1 ml 177.6667
Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-90 dengan pemberian ekstrak etanol
biji mahoni dengan dosis 100 mgkg bb, glibenklamid 1 mgkg bb tidak berbeda nyata. Artinya, pada menit ke-90 ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100
mgkg bb memiliki potensi yang tidak berbeda dengan glibenklamid 1 mgkg bb dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus. Pada menit ke-90 pemberian
ekstrak etanol dosis 50 mgkg bb tidak berbeda nyata dengan suspensi CMC dosis 1 ml. Menurut analisis statistik, pada menit ke-90 ekstrak etanol biji mahoni
dengan dosis 100 mgkg bb dan glibenklamid 1mgkg bb memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 50
mgkg bb.
4.5.3 Penurunan Kadar Gula Darah tikus pada Menit ke-120
Penurunan kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC dosis 1 ml, suspensi ekstrak etanol biji mahoni dosis 100 mgkg bb, suspensi ekstrak
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
etanol biji mahoni dosis 50 mgkg bb dan suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg bb pada menit ke-120 dapat dilihat pada gambar 7.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Perlakuan Penurunan
KGD mgdl
suspensi CMC 1 ml EEBM 100 mgkg bb
EEBM 50 mgkg bb Glibenklamid 1 mgkg bb
Gambar 7. Grafik Penurunan KGD pada Menit ke-120 Dibandingkan dengan Menit ke-30
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak etanol biji mahoni dosis 100 mgkg bb memberikan efek penurunan kadar
gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi glibenklamid dosis 1 mgkg bb, ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mgkg bb dan suspensi CMC dosis
1 ml. Menurut analisis statistik diperoleh signifikansi 0,000 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan
yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil uji beda rata-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke-120 dapat
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Beda Rata-Rata Duncan Terhadap KGD Tikus pada Menit Ke-120
Perlakuan Taraf nyata = 0.05
1 2
EEBM 100 mgkg bb 119.1667
EEBM 50 mgkg bb 124.8333
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
Glibenklamid dosis 1 mgkg bb 126.6667
suspensi CMC 1 ml 167.0000
Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-120 dengan pemberian ekstrak etanol
biji mahoni dengan dosis 100 mgkg bb, glibenklamid 1 mgkg bb, dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mgkg bb tidak berbeda nyata. Namun berbeda nyata
dengan suspensi CMC dosis 1 ml. Artinya, pada menit ke-120 ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mgkg bb, glibenklamid 1 mgkg bb, dan etanol biji
mahoni dengan dosis 50 mgkg bb memiliki potensi yang tidak berbeda dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus.
4.4.3 Penurunan Kadar Gula Darah tikus pada Menit ke-150