Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap RAL, dilakukan pengujian langsung efek ekstrak etanol biji mahoni Swietenia
mahagoni terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan di laboratorium dengan metode uji toleransi glukosa. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan
meliputi : pengambilan dan pengolahan sampel, pembuatan ekstrak, dan pengujian efek penurunan kadar gula darah. Data di analisis secara anava analisis variansi
dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata duncan menggunakan program statistical and product service solution SPSS.
3.1 Alat-alat
Blender Tecstar, penguap vakum putar, neraca kasar Ohaus, neraca listrik Chyo JP2-600, neraca hewan Presica Geniweigher, GW-1500,
Glucometer EZ smart dan Glucotest strip, freeze dryer, alat-alat gelas, syringe 1 ml Terumo, syringe 3 ml Terumo, oral sonde, aluminium foil, kertas saring,
mortir dan stamfer serta alat penangas air.
3.2 Bahan-bahan
Biji mahoni Swietenia mahagoni Jacq., glibenklamid produksi Alphapharm, etanol 96, glukosa, karboksi metil selulosa CMC adalah bahan-
bahan berkualitas pro analis : E Merck, akuades.
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
3.3 Hewan Percobaan
Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan dengan berat badan 150-200 g. Sebelum percobaan dimulai terlebih dahulu tikus
dipelihara selama 2 minggu dalam kandang yang baik untuk menyesuaikan lingkungannya Ditjen POM, 1979.
3.4 Pengambilan dan Pengolahan Sampel 3.4.1 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkannya dengan tumbuhan serupa dari daerah lain, sampel diambil
dari hutan tridharma Universitas Sumatera Utara. Sampel yang diambil adalah biji yang sudah tua yaitu yang telah jatuh dari pohonnya dan warna kulit biji hitam
kecoklatan.
3.4.2 Pengolahan Sampel
Biji mahoni dibersihkan dari kulit yang membungkusnya, lalu ditimbang dan diperoleh berat basah, kemudian dikeringkan tidak pada sinar matahari
langsung, biji dianggap kering apabila ditumbuk tidak menggumpal lagi, kemudian diblender hingga menjadi serbuk.
3.4.3 Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Taksonomi dan Identifikasi Tumbuhan Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara.
Hasil identifikasi menunjukkan bahan tumbuhan adalah Swietenia mahagoni Jacq.
3.5 Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96 , cara kerjanya adalah sebagai berikut:
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
Serbuk biji mahoni yang diperoleh dimasukan ke dalam wadah botol berwarna gelap, kemudian ditambahkan pelarut etanol 96, ditutup dan dibiarkan
selama dua hari terlindung dari cahaya sambil diaduk, disaring sehingga didapat maserat. Ampas dimaserasi dengan etanol 96 menggunakan prosedur yang
sama, maserasi dilakukan sampai diperoleh maserat yang jernih. Semua maserat etanol digabungkan dan diuapkan dengan menggunakan alat penguap vakum putar
pada temperature ± 40 C sampai diperoleh ekstrak etanol kental kemudian
dikeringkan menggunakan freeze dryer Maksum, 2008.
3.6 Pembuatan Larutan dan Suspensi
3.6.1 Pembuatan Suspensi CMC 0,5
Sebanyak 0,5 g CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi 10 ml akuades panas. Didiamkan 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan,
setelah dikembangkan digerus lalu diencerkan dengan sedikit air. Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Volumenya dicukupkan dengan akuades
hingga 100 ml.
3.6.2 Pembuatan Suspensi Glibenklamid 0,02
Sebanyak 0,5 g CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi akuades panas sebanyak 10 ml. Didiamkan 15 menit hingga diperoleh massa yang
transparan, dan digerus hingga terbentuk gel. Sebanyak 20 mg glibenkamid digerus dan ditambahkan larutan CMC sedikit demi sedikit sambil digerus dan
diencerkan dengan sedikit air. Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Volumenya dicukupkan dengan akuades hingga 100 ml.
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
3.6.3 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Biji Mahoni 2 bv
Sebanyak 0,5 g CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi akuades panas sebanyak 10 ml. Didiamkan 15 menit hingga diperoleh massa yang
transparan, dan digerus hingga terbentuk gel. Kemudian ekstrak etanol biji mahoni 2 g digerus, dan ditambahkan gel CMC sedikit demi sedikit dan terus
digerus hingga terbentuk suspensi. Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Volumenya dicukupkan dengan akuades hingga 100 ml.
3.6.4 Pembuatan Larutan Glukosa 50
Sebanyak 50 g glukosa dimasukan ke dalam erlenmeyer yang telah dikalibrasi 100 ml lalu diaduk hingga larut.
3.7 Pengujian Efek Farmakologi
3.7.1 Prosedur Kerja Pengujian Efek Farmakologi
Untuk pengujian farmakologi ini digunakan tikus yang dibagi atas 4 kelompok kontrol, bahan uji yang terdiri dari 2 dosis dan bahan pembanding,
masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus.
3.7.1 Prosedur Uji Efek Penurunan Kadar Gula Darah dari Ekstrak Etanol
Biji Mahoni dengan Toleransi Glukosa pada Tikus Putih Jantan
Tikus dipuasakan tidak makan tapi tetap minum selama 18 jam. Kemudian berat badan ditimbang dan diukur kadar gula darah puasa. Diberikan
larutan glukosa 50 dosis 5 gkg bb secara oral. Lalu diukur kadar gula darah tikus pada menit ke-30. Kemudian masing-masing diberi perlakuan :
1. Kelompok I sebagai kontrol yaitu hanya diberikan suspensi CMC 0,5
Dosis 1 ml, peroral. 2.
Kelompok II diberikan suspensi Ekstrak Etanol Biji Mahoni 2 Dosis 100 mgkg bb, peroral.
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
3. Kelompok III diberikan suspensi Ekstrak Etanol Biji Mahoni 2 Dosis 50
mgkg bb, peroral. 4.
Kelompok IV diberikan suspensi Glibenklamid 0,02 dalam CMC 0,5 Dosis 1 mgkg bb, peroral.
Lalu diukur kadar gula darah tikus pada menit ke-60, 90, 120, 150, 180 dengan memnggunakan glucotest EZ smart Salim, 2007.
3.8 Penggunaan Glukometer 3.8.1 Prosedur Penggunaan
Alat yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah adalah Gluko meter EZ Smart, ditunjukkan pada gambar 1.
1 2 3 4
Gambar 1. Alat Glukotest Keterangan : 1. EZ Smart Check Strip
2. EZ Smart Meter 3. EZ Smart Test Strip
4. EZ Smart Vial Test Strip
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
Glukotest ini secara otomatis akan hidup ketika strip dimasukkan dan akan mati ketika strip dicabut. Dengan menyentuhkan setetes darah ke strip, reaksi dari
wadah strip akan otomatis menyerap darah ke dalam strip melalui aksi kapiler. Ketika wadah terisi penuh oleh darah, alat akan mulai mengukur kadar glukosa
darah, hasil pengukuran diperoleh selama 8 detik. Prosedur penggunaan Glukometer ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2. Prosedur Penggunaan Glukometer
1 3
2
4 5
6
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
Glukosa oksidase
Oksidasi
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur penggunaan Glukometer sebagai berikut :
1. EZ Smart Check Strip dimasukkan ke EZ Smart Meter seperti pada tanda
panah pertama. EZ Smart Meter akan hidup secara otomatis.
2. dicocokkan kode nomor yang muncul pada layar EZ Smart Meter dengan
yang ada pada vial EZ Smart Test Strip.
3. strip dimasukkan ke EZ Smart Meter seperti pada tanda panah kedua.
4. darah disentuhkan pada strip sampai terisi penuh.
5. pada layar akan muncul angka 8 dan dibiarkan menghitung mundur hingga
keluar hasil 6.
untuk pengukuran selanjutnya digunakan strip yang baru.
2.8.2 Prinsip Pengukuran
Sampael darah akan masuk ke dalam test strip melalui aksi kapiler. Glukosa yang ada dalam darah akan bereaksi dengan glukosa oksidase dan kalium
ferisianida yang ada dalam strip dan akan dihasilkan kalium ferosianida. Kalium ferosianida yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi glukosa yang ada
dalam sampel darah. Oksidasi kalium ferosianida akan menghasilkan muatan listrik yang akan diubah oleh Glucometer untuk ditampilkan sebagai konsentrasi
glukosa pada layar. -D-Glukosa + kalium ferisianida
as. Glukonat + kalium ferosianida
Kalium ferosianida kalium ferisianida + e
-
Anonim, 2001
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
2.9 Analisis Data
Untuk membandingkan penurunan kadar gula darah dari pemberian suspensi CMC 0,5 1 ml, Ekstrak Etanol Biji Mahoni EEBM dosis 50 mgkg
bb, Ekstrak Etanol Biji Mahoni EEBM dosis 100 mgkg bb, dan Glibenklamid 1 mgkg bb digunakan uji anava. Bila signifikansi 0,05 0,05, artinya ada
perbedaan yang nyata antara kedua nilai rata-rata kadar gula darah tikus. Bila signifikansi 0,05 0,05, artinya tidak ada perbedaan yang nyata antara
kedua nilaita-rata kadar gula darah tikus. Uji lanjutan yang digunakan untuk melihat perbedaan yang nyata antar
perlakuan adalah uji rata-rata Duncan.
Linghuat Lumban Raja : Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Swietenia mahagoni Jacq Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih, 2008.
USU Repository © 2009
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengolahan Sampel
Setelah sampel dikupas dari kulit yang membungkusnya diperoleh berat basah 1780 g sampel dikeringkan diperoleh berat kering 1396 g.
4.2 Hasil Pembuatan Ekstrak
Serbuk kering sampel yang diperoleh adalah 1380 g, berkurang 16 g karena pada proses pengolahan menjadi serbuk tertinggal pada blender dan wadah
penampung serbuk. Ekstrak kental yang diperoleh adalah 178 g.
4.3 Pemilihan Dosis Ekstrak pada Pengujian Penurunan KGD Tikus
Sebelum uji penurunan KGD, terlebih dahulu dilakukan orientasi penentuan dosis ekstrak etanol biji mahoni yang akan diberikan. Variasi dosis
ekstrak etanol biji mahoni yang diorientasi adalah 25 mgkg bb, 50 mgkg bb, 100 mgkg bb, 200 mgkg bb dan 400 mgkg bb. Dari dosis yang diorientasikan,
diperoleh dosis 50 mgkg bb dan 100 mgkg bb yang akan digunakan untuk pengujian penurunan KGD tikus karena memiliki efek penurunan KGD yang
sama dengan glibenklamid 1 mgkg bb. Data hasil orientasi dapat dilihat pada lampiran 1.
4.4 Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Setelah Puasa 18 Jam
Sebelum pemberian larutan glukosa 50 dosis 5 gkg bb terlebih dahulu tikus dipuasakan selama 18 jam. Rata-rata kadar gula darah tikus untuk tiap
perlakuan setelah dipuasakan dapat dilihat pada tabel 1.