Eksekusi riil GAMBARAN UMUM TENTANG EKSEKUSI

Desi Irawani Hasibuan : Tinjauan Yuridis Eksekusi Benda Sebagai Objek Perjanjian Jaminan Fidusia Menurut UU No. 42 Tahun 1999, 2008. USU Repository © 2009 - Apabila permohonan diajukan secara lisan, jumlah uang pengganti yang dimintakan pemohon harus dicatat oleh Ketua Pengadilan Negeri. Berkenaan dengan ketentuan pasal 295 R. Bg, yang memberi kemungkinan mengganti objek eksekusi melaksanakan sesuatu perbuatan tertentu beralih menjadi sejumlah uang, diperlukan proses pemeriksaan di persidangan. Persidangan semacam ini oleh Undang-Undang dikatakan mengadili perkara khusus perkara istimewa, karena yang di persidangan ini bukan lagi bersifat sengketa, tetapi suatu perkara yang sudah memperoleh hukum tetap.

C. Eksekusi riil

Eksekusi riil ini tidak diatur dalam H.I.R ataupun R.Bg, tetapi diatur dalam Pasal 1033 Reglement of de rechtvordering Rv, yang berbunyi: “Kalau utusan hakim menghukum memerintahkan pengosongan barang yang tidak bergerak onroerendged, dan putusan itu tidak dijalankan secara suka rela oleh pihak yang kalah Tergugat, Ketua Pengadilan mengeluarkan surat perintah kepada juru sita untuk melaksanakan pengosongan atas barang tersebut. Pengosongan itu meliputi diri orang yang dihukum dikalahkan, keluarganya, serta seluruh barang-barangnya. Dan pelaksanaan pengosongan dapat dilakukan dengan bantuan kekuatan umum”. Demikian tata cara eksekusi riil yang dirumuskan dalam pasal 1033 Rv, sehubungan dengan putusan Pengadilan yang memuat amar pengosongan. Pengosongan sebagai eksekusi riil hanya melekat terhadap benda yang tidak bergerak, seperti tanah, rumah, gedung dan sebagainya. Pihak yang kalah pergi meninggalkan benda terperkara baik secara materiil maupun secara formal, Desi Irawani Hasibuan : Tinjauan Yuridis Eksekusi Benda Sebagai Objek Perjanjian Jaminan Fidusia Menurut UU No. 42 Tahun 1999, 2008. USU Repository © 2009 sehingga tidak ada lagi sangkut-paut hak dan penguasaan pihak yang kalah di atas benda yang dikosongkan. Eksekusi pengosongan biasanya didasarkan atas dalil atau posita hak milik. Penggugat mendalilkan bahwa tanah atau rumah terperkara berdasarkan perbuatan melawan hukum. Oleh karena itu Penggugat menuntut dalam petitum gugatannya, agar Tergugat dihukum untuk meninggalkan dan mengosongkan tanah atau rumah terperkara. Jika gugatan dikabulkan dan putusan memuat amar atau diktum penghukuman pengosongan, berarti Tergugat mesti keluar meninggalkan barang terperkara dalam keadaan kosong. Pengosongan dapat dijalankan Tergugat secara sukarela. M. Yahya Harahap berpendapat bahwa apabila Tergugat tidak mau menjalankan pengosongan secara sukarela: - Ketua Pengadilan Negeri mengeluarkan surat perintah pengosongan eksekusi; - Perintah menjalankan eksekusi ditujukan kepada juru sita; - Tindakan pengosongan meliputi diri si terhukum, kelurganya, dan barang- barangnya; - Eksekusi dapat dilakukan dengan bantuan kekuatan umum polisi, dan jika perlu bantuan militer. 61 61

M. Yahya Harahap, Op.cit, Hal 36-37

Dokumen yang terkait

Eksekusi Barang Jaminan Fidusia Yang Lahir Dari Perjanjian Kredit Bank

0 27 2

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Eksekusi Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No. 09/Pdt./2014/PT.TK).

0 3 16

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Eksekusi Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No. 09/Pdt./2014/PT.TK).

0 2 12

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP BENDA JAMINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Eksekusi Terhadap Benda Jaminan Berdasarkan Undang-Undang no. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia (studi Kasus pada PT. Kemba

0 2 19

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP BENDA JAMINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Eksekusi Terhadap Benda Jaminan Berdasarkan Undang-Undang no. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia (studi Kasus pada PT. Kemba

0 3 12

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Eksekusi Terhadap Benda Jaminan Berdasarkan Undang-Undang no. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia (studi Kasus pada PT. Kembang 88 Surakarta).

0 2 11

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 11

Akibat Hukum Bagi Para Pihak Dengan Adanya Fidusia Yang Tidak Didaftarkan Dalam Perjanjian Pembiayaan Kendaraan Bermotor (Suatu Tinjauan Yuridis Atas UU Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia).

0 4 29

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DEBITUR YANG DIRUGIKAN AKIBAT EKSEKUSI OBJEK JAMINAN FIDUSIA BERIKUT BENDA- BENDA YANG BUKAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA.

0 0 2

PENGATURAN PENDAFTARAN FIDUSIA MENURUT UU 42 TAHUN 1999.

0 0 3