seberapa  besar  pengukuran  dapat  memberikan  hasil  yang  relative  tidak  berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Pengujian kendala
alat  ukur  dalam  penelitian  ini  menggunakan  metode  alpha  α  dengan menggunakan metode Cronbach Sukardi, 2004:90 yakni :
α =          kr 1-k - r
2
Dimana : α = Koefisien reliabilitas
r = Koefisien rata-rata korelasi antar variabel k = Jumlah independen variabel dalam pemasaran
Menurut  Sekaran,  2006:182  suatu  variabel  dikatakan  reliabel  bila memberikan nilai Cronbach alpha
α lebih besar dari 0,60. Sebaliknya, jika nilai Cronbach  alpha
α  kurang  dari  0,60  maka  variabel  tersebut  tidak  riliabel digunakan dalam penelitian.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Uji  ini  dimaksudkan  untuk  mengukur  apakah  penggunaan  model  regresi linier  berganda  dalam  menganalisa  telah  memenuhi  asumsi  klasik  Gujarati,
2000:2005.  Model  regresi  dikatakan  BLUE  Best  Linier  Unbiased  Estimator akan  lebih  tepat  digunakan  dan  menghasilkan  perhitungan  yang  akurat  apabila
beberapa asumsi berikut dapat terpenuhi yaitu:
3.6.3.1 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas  adalah  kejadian  yang  menginformasikan  terjadinya hubungan  antara  variabel  bebas  dan  hubungan  yang  terjadi  cukup  besar.  Secara
matematis pengukuran multikolinieritas didapatkan dari hasil persamaan Varience Inflation  Factor  VIF.  Dan  jika  nilai  VIF  lebih  dari  5,  maka  terjadi
multikolinieritas  dan  bila  VIF  dibawah  atau  sama  dengan  5  maka  tidak  ada multikolinieritas atau multikolinieritas tidak menjadi sebuah masalah.
3.6.3.2 Uji Heteroskedastisidas
Pengujian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  kesalahan  pengganggu mempunyai
varian yang
sama. Gejala
yang menunjukkan
adanya heteroskedastisitas  terjadi  apabila  variabel  gangguan  tidak  mempunyai  varian
yang  sama  untuk  semua  observasi,  sehingga  mngakibatkan  penafsiran  regresi yang  tidak  efisien    Santoso,  2004.  Dalam  penelitian  ini  pengujian
heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan  linier regression plot dengan melihat  grafik  scatter  plot.  Deteksi  adanya  heteroskedastisitas  adanya  dengan
melihat  ada  tidaknya  pola  tertentu  pada  grafik  scatter  plot.  Dasar  pengambilan keputusan sebagai berikut :
a.  Jika  ada  pola  tertentu,  seperti  titik-titik  points  yang  ada  membentuk  suatu pola  tertentu  yang  teratur  bergelombang,  melebar,  kemudian  menyempit,
maka telah terjadi heteroskedastisitas. b.  Jika  tidak  ada  pola  yang  jelas  serta  titik-titik  menyebar  diatas  dan  dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3.3 Uji Autokorelasi
Asumsi lain yang penting adalah bentuk nilai-nilai residual yang lain dari nilai  pengamatan  yang  satu  bersifat  bebas  tidak  berkorelasi  dengan  periode
pengamatan yang lain. Korelasi ini berkaitan dengan hubungan diantara nilai-nilai yang  berurutan  dari  variabel  yang  sama.  Pengujian  ini  dilakukan  dengan  uji
Durbin  Waston  Umar,  2004:148.  Dari  perhitungan  SPSS,  pengambilan keputusannya adalah :
a.   Angka D-W Durbin Waston dibawah -2 berarti ada korelasi positif b.  Angka  D-W  Durbin  Waston  diantara  -2  sampai  +2  berarti  tidak  ada
autokorelasi c.  Angka D-W Durbin Waston -2 berarti korelasi negatif.
3.6.3.4 Uji Normalitas