ADA APA DENGAN SALAM?

dengan salam yang lainnya. Salam merupakan salah satu keagungan yang dikaruniakan Allah SWT kepada manusia. Indah didengar, namun umat islam sering menganggapnya remeh. Lebih suka menggunakan bahasa-bahasa yang mereka anggap lebih keren. 27 Hadits di atas merupakan anjuran untuk kaum muslimin agar senantiasa menebarkan salam. Salam merupakan simbol yang khas untuk umat Islam. Salam tidak hanya sebatas sapaan untuk orang lain, akan tetapi salam juga merupakan doa sekaligus menjadi satu cara untuk memberikan penghormatan kepada orang lain. Dengan salam seseorang akan bisa menumbuhkan rasa saling mengasihi kepada setiap manusia. Sebagaimana di dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda; “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman hingga kalian saling mengasihi. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu jika kalian mengatakannya, kalian akan saling mengasihi?” Sebarkanlah salam di antar kalian.” HR. Muslim. Dalam cerita di atas, digambarkan bahwa setan sedang tertawa dengan senangnya melihat generasi umat Islam yang sudah merubah ajaran yang disampaikan Rasulullah SAW. Kata “Pemberani” yang diucapkan oleh setan pada dialog di atas, merupakan bentuk takjub sekaligus membuat setan menjadi heran kepada manusia yang berani merubah kata salam dengan kata yang lainnya. Setan sangat tidak menyukai terhadap orang yang mengucapkan salam kepada sesama Muslim. Hal ini digambarkan oleh Vebi pada cerita di atas dengan kalimat “WANJRIIITT Wuaaaaaaa… Dia lagi dia lagii.. kenapa sih dia enggak pernah 27 Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten yahoo.com. Pada tanggal 15 Apri 2013. bikin Aku ketawa puas sekaliii aja… kenapa harus ada orang seperti dia…? Huaaaa…” kalimat ini merupakan kekesalan dan membuat setan terkejut ketika masih ada orang yang menetapkan pendiriannya dengan selalu menebarkan salam. Cerita di atas mengandung pesan Ahklak. B. Pesan Syari’ah Yang Terkandung Dalam Komik 33 Pesan Nabi; Jaga Hati, Buka Telinga 1. LIMA TUNTUNAN FITRAH Assalamu‟alaikum, tahukah Anda? Apa saja lima tuntunan fitrah dalam Islam itu? Let‟s Cekidot.. a Khitan Dokter : Maaa a… Pisau di meja operasiku manaa?? Mamah : Kayaknya tadi pagi dipakai Inah buat motong sayur… pisau dapur Kita tumpuulll… b Mencukur Bulu disekitar Kemaluan Ustadz :Gak perlu dilihatin yaa.. aurat, sebagai gantinya lihat saja wajah tampan saya… c Mencabut Bulu Ketiak Waria : Tolong cabutin dong, pak Ustad.. Syusyah niih… Ustadz : Hoooeekkk.. d Memotong Kuku FIL STREET Freddy : I‟am Freddy.. I‟ll come to your deepest nightmare.. whahaha WAHAHAHAHA…. Ckris Ckris Ckris Ustadz : Naaah.. kalo gini kan, mau cebok gak ribet.. Freddy : What the… e Memotong menggunting Kumis Ckris Ckris Ckris Aaiiihh.. p ak Polisiiii…jadi makin ganteng...tangkep kita dooong.. 28 Terjemahan Hadist Abu Hurairah RA. Berkata, Nabi SAW. Bersabda: “Tuntunan Fitrah Lima Lima dari tuntunan fitrah: 1. Khitan 2. Mencukur bulu disekitar kemaluan 3. Mencabut bulu ketiak 4. Memotong kuku 5. Memotong menggunti ng kumis”. HR. Bukhari-Muslim. 28 Vbi_djenggotten, 33Pesan Nabi Vol. 2 Jaga Hati, Buka Pikiran Jakarta: ZAYTUNA, 2012, h. 19. Seorang muslim dengan identitas keislamannya selalu berpegang teguh kepada ajaran Al- Qur‟an dan Sunnah Rasulullah SAW. Dalam menjalankan seluruh aspek kehidupannya manusia dituntut untuk melakukan segala aktifitas hidupnya berdasarkan petunjuknya. Allah telah berfirman;                           “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang Mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. ” Al-Ahzab: 36. 29 Fitrah merupakan sunnah terdahulu yang dipilih oleh para Nabi dan disetujui oleh syari‟at serta bisa diterima oleh akal sehat. Dari hadis di atas disebutkan bahwa seseorang yang melakukannya maka ia akan memiliki sifat fitrah yang difitrahkan oleh Allah SWT kepada semua hamba. Allah SWT mengajak dan menganjurkan hambanya agar mereka memiliki sifat yang paling sempurna dan tingkah laku paling mulia. 30 Pada tema ini Veby ingin memberitahukan kepada pembaca bahwa tuntunan lima fitrah merupakan anjuran dari Rasulullah SAW. Masih banyak yang belum mengetahui dan mengerjakannya. 31 Dari hadits Bukhari Muslim ini ia menjelaskan tentang perbuatan yang ditetapkan oleh Nabi, dari mulai khitan, mencukur bulu di 29 Abu bakar Jabir Al- Jaza‟iri, Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal dalam Islam. Jakarta: DARUL HAQ. 206, h. 180. 30 Aidh bin Abdullah Al-Qarni, 391 Hadits Pilihan Mendasari Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: DARUL HAQ. Cet 1. 2007, h 418. 31 Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten yahoo.com. Pada tanggal 15 Apri 2013, pada pukul 08.40 WIB. sekitar kemaluan, mencabut bulu ketiak. memotong kuku, dan memotong menggunting kumis. Hadits ini secara pendidikan mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menjaga kebersihan dan memelihara identitas. 1. Khitan “Maaaa… Pisau di meja operasiku manaa? Kayaknya tadi pagi dipakai Inah buat motong sayur… pisau dapur Kitatumpuulll..” Dalam dialog ini, Vebi menggambarkan seseorang yang sedang berkhitan di dalam suatu ruangan. Namun, dokter mencari-cari pisau yang biasa digunakannya untuk mengkhitan pasiennya. Ternyata pisau yang biasa digunakan dokter sedang digunakan oleh pembantunya untuk memotong sayur. Ini merupakan cara Vebi menyampaikan ajaran –ajaran Rasulullah SAW dengan memberikan satu cerita yang humoris agar mudah dipahami maksud dari hadist yang disampaikan. Berkhitan merupakan salah satu dari tuntunan lima fitah yang di ajarkan Rasulullah SAW. Berkhitan yaitu memotong kulit yang menutupi kepala dzakar kemaluan laki-laki. Rasulullah SAW pernah mengkhitan cucunya yakni Hasan dan Husen pada hari ketujuh dari kelahirannya, inilah yang melandaskan disunnahkannya untuk melaksanakan khitan pada hari ketujuh dari kelahirannya. 32 Tetapi, dalam berkhitan tidak ditentukan waktunya dan tidak wajib untuk dikhitan sejak kecil. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits Nabi, bahwa Rasulullah SAW bersada: “Ibrahim Khalilurrahman kekasih Allah berkhitan setelah berusia 80 tahun, dan ia ber khitan dengan kapak.” Muttafaqun „Alaih. 32 Abu bakar Jabir Al- Jaza‟iri, Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal dalam Islam. Jakarta: DARUL HAQ. 206, h. 181. Menurut Imam Malik dalam kitabnya Tuhfah Al-Maudud, ia berkata bahwa orang yang tidak berkhitan tidak boleh jadi imam dan kesaksiannya tidak dapat diterima. Banyak dari kalangan ahli fiqih yang menukil dari pendapat Imam Malik bahwa khitan adalah sunnah, akan tetapi sunnah menurut Imam Malik adalah sesuatu yang dosa apabila ditinggalkan. 33 Cerita ini mengandung pesan Syari’ah. 2. Mencukur Bulu di Sekitar Kemaluan Berdasarkan dari hadits di atas dapat dipahami bahwa Islam mengajarkan kepada manusia untuk mencukur bulu-bulu disekitar kemaluan, karena hal ini merupakan sunnah yang dianjurkan dan merupakan bagian dari fitrah manusia. Tujuan dari anjuran ini adalah untuk kebersihan dan menjaga diri kita dari berbagai macam penyakit. Pada cerita ini, Vebi hanya menggambarkan wajah seseorang sambil mengatakan “Gak perlu dilihatin yaa.. aurat, sebagai gantinya lihat saja wajah tampan saya”. Dalam kalimat ini Vebi ingin menyampaikan bahwa aurat merupakan bagian tubuh yang wajib untuk ditutupi. Jika memperlihatkan auratnya maka haram hukumnya. Cerita di atas mengandung pesan Syari’ah. 3. Mencabut Bulu Ketiak Manusia diciptakan dengan bentuk yang sempurna, termasuk rambut atau bulu-bulu yang tumbuh di tubuhnya. Semua yang Allah SWT ciptakan memiliki manfaat, kegunaan, dan hikmah tersendiri. 33 Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fiqih Sunnah. Jakarta; Pustaka Azzam. 2010, h. 151. Di antara hikmah diperintahkan menghilangkan bulu ketiak adalah agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap akibat keringat yang menempel di dalamnya. Cara menghilangkannya, pada dasarnya dengan dicabut, namun bila tidak kuat mencabutnya, maka boleh memotongnya dengan gunting, pisau cukur dan sejenisnya. 4. Memotong Kuku Memotong kuku merupakan bagian dari tuntunan lima firah, dimana Raslullah SAW menganjurkan seorang muslim untuk memotong kukunya yang melebihi ujung jari, karena dapat menyimpan kotoran yang menjijikkan dibawahnya, bisa menimbulkan penyakit, dan bahkan bisa menghalangi masuknya air ketika sedang berwudhu‟ atau mandi. Dalam menggunting kuku dianjurkan untuk mendahulukan bagian yang kanan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda; “Dari Aisyah Radliyallahu „anha, mengabarkan Nabi SAW lebih menyukai menggunakan sebelah kanan dalam urusan-urusan beliau; dalam mengenakan sandal, menyisir dan besuci dan dalam semua urusannya yang baik. HR. Bukhari dan Muslim. Pada cerita ini Veby memulainya dengan kalimat “I‟am Freddy.. I‟ll come to your deepest nightmare.. whahaha” ini menggambarkan seorang tokoh film seram yang bernama Freddy, ia merupakan sosok yang menyeramkan dengan kuku yang panjang. Cerita ini dibuat dengan mengandung pesan dakwah, dimana kuku panjang milik Freddy dipotong habis oleh seorang ustadz. “Naaah.. kalo gini kan, mau cebok gak ribet.. ” kalimat ini mengandung pesan bahwa kuku panjang akan membuat aktifitas seseorang menjadi terganggu. Cerita pada tema ini mengandung pesan Syari’ah. 5. Memotong Kumis Memotong kumis merupakan sunnah Rasulullah SAW, Nabi berpesan kepada umatnya agar memotong kumis, sehingga ia tidak tasyabuh menyerupai dengan kaum Majusi. Rasulullah SAW bersabda; “Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda; “Potonglah kumis dan panjangkanlah jenggot. Selisihilah Majusi” HR. Ahmad dan Muslim. Memotong kumis bukan merupaka kewajiban. Akan tetapi, hukum memotong kumis adalah sunnah. Jika seseorang meninggalkannya maka tidak menjadi dosa baginya. Karena, orang yang mengerjakan sunnah ia akan mendapatkan pahala, dan orang yang meninggalkannya tidak mendapatkan dosa. Anjuran memotong kumis diperkuat dengan hadits Nabi, bahwa Rasulullah SAW bersabda; Dari Zaid bin Arqam RA. Ia berkata. “Rasulullah SAW bersabda; “Barang siapa yang tidak memotong kumisnya, maka ia tidak termasu k golongan kami.” HR. An-Nasa‟i dan At-Tirmizi. Dari hadits di atas menunjukkan bahwa qoul pendapat yang rajih kuat adalah memotong kumis bukan mencukurnya. Karena kata-kata yang disebutkan dalam riwayat adalah memotongnya. Akan tetapi, jika ingin mencukurnya maka tidak apa-apa. Karena yang menjadi tujuan dari pada memotong kumis adalah agar kumis tersebut tidak menjadi lebat. Sehingga menyerupai kaum majusi dan orang-orang musyrik. Adapun maksud dari “Bukan termasuk golongan kami” adalah bukan merupakan petunjuk, sunnah dan jalan kami. 34 Hadits di atas mengandung pesan Syari’ah. 2. WOLAK WALKING JAMAN Tayangan-tayangan di Tivi N ama eyke kunti… kalo malam Kuncorooo…. Secara gitu loh, Jeng eyke kan bisa merasakan… Kurang baik apa coba eyke ke dia… Betul nggak jeng… Mas ganteeeeeng… Akika Mawar dong di-Sun… Yuk, yaa… ASTAGHFIRULLAH AAH BAMBAAANG Yuukk.. 35 Terjemahan Hadist Dari Ibnu Abbas RA. Katanya: Rasulullah SAW. Mengutuk laki-laki yang berpakain seperti wanita dan wanita yang berpakaian seperti laki-laki. HR. Bukhari. Allah SWT menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna. Manusia diberikan seluruh anggota tubuhnya dengan lengkap tanpa harus membayar sedikit pun. Ini merupakan tanda bahwa semua anggota badan manusia merupakan amanat dari Allah SWT untuk kita jaga dan kita pergunakan untuk melakukan perbuatan kebaikan. Sering kita lihat manusia banyak yang sudah tidak mensyukuri anugrah tubuh yang Allah berikan kepada kita dengan merubah bentuk tubuh sesuai keinginan hawa nafsunya. Tidak hanya itu, disekeliling kita telah menjadi sebuah hal yang biasa ketika seorang laki-laki berpakaian wanita dan seorang wanita yang berpakaian seperti laki-laki. 34 Aidh bin Abdullah Al-Qarni, 391 Hadits Pilihan Mendasari Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: DARUL HAQ. Cet 1. 2007, h. 425-426. 35 Vbi_djenggotten, 33Pesan Nabi Vol. 2 Jaga Hati, Buka Pikiran Jakarta: ZAYTUNA, 2012, h. 22. Islam dengan tegas melarang perbuatan seorang laki-laki yang meniru menjadi perempuanataupun sebaliknya. Hadits di atas merupakan larangan keras bagi seorang muslim yang mengerjakannya, dimana Allah akan mengutuk orang-orang tersebut karena ia tidak bersyukur terhadap apa yang telah Allah berikan kepada mereka, perbuatan tersebut merupaka bentuk tasyabbuh yakni menyerupai satu golongan yang dilaknat oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda “barang siapa yang menyerupai su atu kaum, maka ia akan di nilai sama seperti kaum tersebut”. Sebuah pertanda bahwa kita berada di akhir jaman. Ketika lelaki berlaku seperti perempuan, begitu pula sebaliknya. Dan yang mengenaskan, hal ini dilegalkan dalam dunia pertelevisian, dunia yang begitu mudah diakses segala kalangan. Dikhawatirkan, ketika dibiarkan, akan menjadi sebuah pembenaran. 36 Cerita pada kisah di atas mengandung pesan Syari’ah. 3. SIKAT GIGI Imam : “Walad-dhooooooollllliiin……” sang Imam berjanggut menyelesaikan kalimat terakhir pada surat Al-Fatihah yang dibacanya dalam shalat berjamaah Jama‟ah :Serentak jamaah menjawab “AAAAAMIIIIIN…..” Namun ada satu jamaahnya yang terlalu bersemangat mengucapkan aamiin dengan mulut ternganga, sungguh ampuuuun lebarnya, hingga ia menutup mata sangking lebarnya menganga. Aroma mulutnya pun menyebar luas ke samping kanan dan kirinya bahkan hingga ke penciuman sang Imam berjanggut yang berada di depan. Imam :Sang Imampun bergumam dalam hati , “ASTAGFIRULLLAAAH, BAU JENGKOL BUSUKKKHH……. ANE JADI LUPA MAU BACA SURAT APAH… “ 36 Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten yahoo.com. Pada tanggal 15 Apri 2013, pada pukul 08.40 WIB. Jama‟ah : BRUKK.. Salah satu dari jama‟ah jatuh tidak tahan dengan aroma yang menganga. 37 Terjemahan Hadits Dari Abu Hurairah RA., Dari Nabi SAW, sabdanya : “Jikalau tidaklah akan menyulitkan bagi umatku, sungguh aku perintahkan mereka menggosok gigi setiap akan shalat.” HR.Bukhari. Asal kata siwak berarti menggosok. Secara terminologi siwak adalah menggunakan kayu atau yang sejenisnya untuk menghilangkan kekuning-kuningan dan lainnya pada gigi. Disunnahkan menggunakan kayu arak, apabila tidak ada, maka menggunakan apa saja yang dapat membersihkan mulut dan gigi seperti sikat gigi dan pasta giginya. 38 Cerita di atas menggambarkan seseorang yang tidak menggosok gigi atau bersiwak sebelum melaksanakan shalat berjama‟ah. “Astaghfirulllaaahh, Bau Jengkol Busukkkh… Ane jadi lupa mau baca surat apah..” ini merupakan rasa tidak nyaman bagi orang yang sedang shalat berjama‟ah, ia terganggu dengan salah satu jama‟ah yang belum menyikat giginya. Perbuatan ini dimakruhkan karena ia mengganggu orang yang sedang shalat. Bersiwak ini merupakan satu hal yang mudah dilakukan dan indah bila diterapkan. Jika direnungkan secara mendalam, manusia lebih menjaga penampilannya ketika ia berjumpa dengan sang pacar, atau ia bertemu dengan orang 37 Vbi_djenggotten, 33Pesan Nabi Vol. 2 Jaga Hati, Buka Pikiran Jakarta: ZAYTUNA, 2012, h. 141. 38 Abu Malik Kamal bin As-Sayid Salim, Shahih Fiqih Sunnah Jakarta; Pustaka Azzam. 2010, h. 153-154 penting, dibandingkan ketika ia ingin beribadah dan berdialog dengan Allah SWT. 39 Cerita ini mengandung pesan Syari’ah. C. Pesan Aqidah Yang Terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi Jaga Hati, buka Pikiran

1. DUNIA DAN AKHIRAT

Seorang pria yang sedang duduk dipinggir pantai, dan ia melamun dalam benak pikirannya; Aku Ingin Kaya Raya, Eh bukan… Aku ingin Kuayaaa Ruayaaaa.. Hahahaha sambil membayangkan sedang memegang uang yang berlimpah Dipuja dan Dicinta Banyak wanitaa..Ambooii Asyiknyaa… membayangkan dirinya di kelilingi wanita Terkenal dan terisar ke santeroo duniaa…Asoooii berbagai media memperlihatkan wajahnya Tapiii… Apa arti itu semuaaa… mencelupkan jari telunjuknya ke laut Kalo membuatku terjerat dalam keinginan syahwat.. Menahanku dalam kesempatan untu k bisa mencium harumnya pintu surga… sambil melihat tetesan air yang berjatuhan dari telunjuknya. 40 Terjemahan Hadits Dari Mustaurid Bin Syaddad RA, Ia berkata; Rasulullah SAW bersabda; “ Perbandingan antara dunia dan syahwat tidak lain seperti seseorang dari kalian yang mencelupkan jarinya ke dalam laut, Silahkan dia melihat seberapa banyak air yang menempel di jarinya saat dia mencabutnya dari laut. HR. Muslim. Manusia hidup di dunia sesuai dengan kehendak Allah SWT. Tidak ada satu pun manusia yang abadi di dunia. Sepanjang apa pun umur manusia ia akan tetap mati. Allah SWT berfirman:                             39 Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten yahoo.com. Pada tanggal 15 Apri 2013. 40 Vbi_djenggotten, 33Pesan Nabi Vol. 2 Jaga Hati, Buka Pikiran Jakarta: ZAYTUNA, 2012, h. 87. “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” Q.S. Ali-Imran: 185. Seorang mukmin menjalani hidup di dunia hanyalah bagaikan orang asing atau seseorang yang menyebrang jalan. Ia tidak menetap di dunia, baginya dunia hanyalah tempat untuk sekedar lewat dan bukan untuk tempat tinggal yang abadi. 41 Orang yang berada di dunia sama seperti orang yang sedang pergi kesuatu tempat yang jauh, dimana ia akan kembali ketenpat asalnya yakni akhirat. Dalam perjalanannya tentu seseorang akan mempersiapkan bekal untuk kembali ketempat asalnya. Ia ingin sukses dan berhasil dalam perantauannya. Begitu juga dengan manusia yang hidup di dunia, ia membutuhkan bekal yang banyak untuk kembali ke akhirat untuk menghadap Allah SWT. Jika manusia tidak membawa bekal pada saat ia kembali maka ia termasuk orang yang merugi dan hidupnya hanya sia-sia. Pada cerita ini terihat seorang pemuda yang membayangkan segala kemewahan hidup di dunia. Mengharapkan kenikmatan sesaat dengan melupakan kenikmatan yang sangat besar di akhirat. Inilah yang sering terjadi di sekeliling kita. Manusia sering tertipu dengan harta, tahta, dan wanita. Bahkan, menghalakan segala cara demi mendapatkannya meskipun bertentangan dengan syari‟at islam. Namun memang sepertinya kita masih terpaku dengan dunia. Seolah-olah kita hidup selamanya di dunia. Kehancuran yang sekarang sering terjadi juga karena banyak 41 Musthafa Dieb Al-Bugha Muhyidin Mistu, AL-WAFI Fi Syarhil „Arba‟in An-Nawawiyyah. Penerjemah Muhil Dhofir Lc Jakarta; Al- I„tishom. 2008, hal, 394. orang yang saling sikut menyikut dalam mengejar dunia. Padahal dunia itu hanya sebuah jembatan. 42 Dalam hadits di atas yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi berpesan kepada ummatnya untuk tidak menjadikan dunia sebagai tujuan, tapi dunia hanya sebagai jembatan untuk menuju akhirat. “Seperti seseorang dari kalian yang mencelupkan jarinya ke dalam laut, Silahkan dia melihat seberapa banyak air yang menempel di jarinya saat dia mencabutnya dari laut” hadits ini merupakan penegasan bahwa nikmat dunia hanyalah setetes air yang jatuh dari jarinya, sedangkan kenikmatan di akhirat seperti luasnya lautan. Cerita di atas mengandung pesan Aqidah. 42 Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten yahoo.com. Pada tanggal 15 Apri 2013.