Analisis deskriptif pesan dakwah Islam rubrik Tanya Jawab Situs WWW.Majelis Rasulullah.Org

(1)

ANALISIS DESKRIPTIF

PESAN DAKWAH ISLAM RUBRIK TANYA JAWAB

SITUS WWW.MAJELISRASULULLAH.ORG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Pertsyaratkan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

Dimas Fachrurozi

NIM : 204051002821

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H./2008 M.


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Agustus 2008


(5)

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin, Segala pujian hanya bagi Allah , yang tidak pernah tidur dan lupa dalam mengurus makhluk-Nya , dan telah menjadi segelanya mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu kita panjatkan kepada orang-orang yang bertaqwa, Nabi Muhammad Saw, sebanyak orang yang mengingatnya dan sebanyak orang yang lupa kepadanya. Skripsi ini ditulis dengan harapan menjadi amal jariah dan bermanfaat bagi siapapun, yang mengalirkan pahala dan rahmat Allah bagi Ayahanda penulis yang bekerja siang dan malam.

Penulis sangat menyakini bahwa pertolongan Allah selalu dititipkan-nya melalui hamba-hambanya yang sholeh. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa Terima Kasih yang mendalam kepada orang-orang yang telah membantu segala aktifitas penulis selama ini. Terima Kasih Kepada :

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Murodi. M.A. , Pudek I Bapak Dr. Arief Subhan,M.A., Pudek II Bapak Drs.Mahmud- Djalal, MA , Pudek III Bapak Drs. Study Rizal LK, MA.

2. Bapak Wahidin Saptura , M. Ag yang telah memberi motivasi dan jalan membuat skripsi kepada penulis. Ibu Umi Musyarofah, MA sebagai ketua dan sekretaris jurusam kamunikasi dan penyiaran Islam yang telah memberi kemudahan dari awal masuk hingga akhir kuliah pada penulis selama ini.

3. Ibu Dra. Asriati Jamil, M. Hum,sebagai koordinator komunikasi dan penyiaran islam, yang telah membantu secara teknis dan non teknis kepada penulis selama kuliah.

4. Ketua Program Non Reguler Fakultas Dakwah dan Komunikasi , Bapak Drs. Mahmud Djalal, MA (2004) yang telah membimbing dan memberi saran-saran kepada penulis dari awal masuk kuliah.

5. Bapak Drs. Suhaimi . M.Si sebagai pembimbing skripsi ,yang telah memberi motivasi,saran,kritikan, waktu, tenaga dan kesabaran dalam membimbing skripsi pada penulis dari awal sampai akhir.

6. Ibu Dra. Hj. Musfiroh Nurlaily , M.A, sebagai sekretaris komunikasi dan penyiaran islam, yang telah membantu penulis dalam keperluan selama kuliah.

7. Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa sebagai ketua majelis rasulullah saw yang telah memberi izin penulis judul analisis deskriptif pesan dakwah islam rubrik tanya jawab situs www.majelisrasulullah.org sebagai judul skripsi dan membantu dalam penbuatan skripsi kepada penulis khususnya data yang diperlukan.


(7)

8. Para Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi , terimakasih atas bimbingan dan penyarankannya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akademis.

9. Bapak Drs. H. Aswin Fachry lubis dan Ibu Siti Nuraiani, sebagai orang tua yang telah membiayai segala keperluan dan mendukung selama kuliah kepada penulis.

10.Bapak H. Syukron Mahmun sebagai sekretaris majelis rasulullah saw, Bapak wira sebagai koordinator www.majelisrasulullah.org yang telah membantu penulis dalam mencari data yang diperlukan.

11.Bapak Ust. Salim Umar . S.Ag sebagai guru ngaji yang telah membantu penulis dalam memberi masukkan, kuliah dan meminjamkan buku kepada penulis selama ini.

12.Fifi, Rika, Susy, Husna sebagai adik dan teman yang telah memberi semangat penulis sedang malas atau patah semangat saat membuat skripsi.

13.Emil, Nita, Upi, Maya, dan Tia sebagai murid saat KKS 2007 di Bogor yang telah sayang dan memberi motivasi kepada penulis.

14. Pimpinan dan karyawan perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah membant penulis dalam pelayanan buku-buku yang diperlukan.

15.Teman-teman Jurusan KPI A-2004 , yang telah menyelesaikan tanggung jawabnya terlebih dahulu dan menemani perjalanan akademis penulis dan bercanda bersama.Lila,Eny,Andias,Agin dan Bastian, yang membantu dan memotivasi penulis. Dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk persahabatan yang selama ini berjalin.

16.Syahrul sebagai sahabat dan tetangga , telah membantu penulis dalam meminjamkan printer sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

Semoga penulis berkesempatan untuk membalasnya. Dan semoga apa yang telah anda semua berikan kepada penulisan mendapat sesuatu yang lebih baik dan pantas dari Allah.Jazakumullahu khairan katsiran,amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penlisan skripsi ini jauh dari sempurna, saran dan kritik semoga menjadi perbaikan di masa yang akan datang.


(8)

ABSTRAK

Dimas Fachrurozi

Analisis Diskriptif Pesan Islam Dakwah Rubrik Tanya Jawab Situs www.majelisrasulullah.org

Media massa kini menghasilkan beragam informasi yang mudah diterima oleh khalayak,banyak cara dan ilmu pengetahuan yang dirancang untuk mengembangkan kemajuan teknologi khususnya media elektronik.Salah satunya adalah internet,yang berawal dari seperangkat lunak (computer).Di media ini banyak hal yang dapat diambil baik informasi,pengetahuan dan hiburan. Maka banyak situs-situs dan informasi yang bemunculan di internet.

Penelitian ini ingin mendeskripsikan unsur-unsur tata letak / layout yang ditampilkan dalam situs,terutama yang ada pada situs www.majelisrasulullah.org. Dan sejauh mana gambaran perkembangan situs Islam yang ada pada internet. Memang banyak sekali situs-situs yang ada pada internet dan begitu pula dengan menu situs www.majelirasulullah.org. Maka yang diambil / dilihat disini ialah rubrik tanya jawab situs www.majelisrasulullah.org, yang unsur-unsur tata letak / layout yang ditampilkan dalam setiap di situs tersebut, terutama aqidah,syari’ah, dan akhlaq. Metodologi yang digunakan dalam materi adalah metodologi deskriptif analisis yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskipsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.Dalam arti penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata,tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan,mentes hipotesis,membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi,walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif. Dan dari keterangan diatas tadi jelas bahwa dapat diketahui gambaran / yang sering tampilan di situs

www.majelisrasulullah.org, yaitu rubrik tanya jawab adalah aqidah, syari’ah, dan akhlak. Sehingga dapat ketahui mana yang sering netters sukai pada situs


(9)

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI………...iii

DAFTAR LAMPIRAN...iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………..1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………..4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………....5

D. Metodologi Penelitian………...6

E. Sistematika Penulisan………...9

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian,Sasaran,dan Tujuan Dakwah Islam………...12

B. Unsur-unsur,Materi,dan Media Dakwah Islam………...17

C. Dakwah Islam Virtual………...32

1. Pengertian Internet………...32

2. Sejarah Internet dan Internet Sebuah Media Dakwah Islam…….32

3. Kelebihan dan Kekurangan Internet Sebagai Media Dakwah Islam a. Kelebihan Internet Sebagai Media Dakwah Islam…………...36

b. Kekurangan Internet Sebagai Media dakwah Islam…………36

D. Analisis Deskriptif………..37


(11)

BAB III PROFIL MAJELIS RASULULLAH SAW A. Sejarah Berdiri Majelis Rasulullah Saw dan

Situs www.majelisrasulullah.org...42

1. Pengertin Website atau Situs………...42

2. Unsur-unsur Website atau Situs………..42

B. AD-ART Majelis Rasulullah Saw……….51

1. Anggaran Dasar Majelis Rasululah Saw………..51

2. Anggaran Rumah Tangga Majelis Rasulullah Saw………….53

C. Segmen Pengakses dan Narasumber www.majelisrasulullah.org...55

D. Rubrik dan Situs www.majelisrasulullah.org...58

1. Rubrik………....58

2. Menu Situs www.majelisrasulullah.org...59

a. Program dakwah………....59

b. Laporan dakwah : Materi Dakwah Islam Situs www.majelisrasulullah.org...68

BAB IV PESAN DAKWAH ISLAM RUBRIK TANYA JAWAB SITUS WWW.MAJELISRASULULLAH.ORG A. Pesan Dakwah Islam Mengenai Akidah………....72

B. Pesan Dakwah Islam Mengenai Syari’ah………...76

C. Pesan Dakwah Islam Mengenai Akhlak……….81

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……….85

B. Saran……..………...86

DAFTAR PUSTAKA………...88


(12)

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagian orang memahami bahwa term dakwah dan komunikasi adalah dua kata yang sinonim, namun sebagian lainnya menganggap kedua kata tersebut antonim.Dua persepsi yang berbeda tersebut menunjukan bahwa telah terjadi perbedaan pendapat tentang pengertian term dakwah dan komunikasi. Perbedaan pendapat tersebut dapat dimaklumi, karena kedua perbedaan tersebut berhubungan dengan sumber informasi atau bacaan yang diperolehnya tidak sama.

Sumber informasi yang berbeda menyebabkan sudut pandang (point of view) seseorang berbeda pula satu dengan lainnya dalam memandang suatu objek. Disamping itu munculnya persepsi yang berbeda tersebut dikarenakan setiap orang memiliki frame of reference (for) dan field of experience (foe) yang berbeda.1

Ketika mendengar kata “dakwah”, maka konotasi yang muncul pada diri kita adalah gambaran seseorang yang sedang berdiri di podium (mimbar) menyampaikan pesan-pesan religius dihadapan massa atau jamaah yang banyak jumlahnya. Konotasi demikian tidaklah salah, namun juga tidaklah betul. Gambaran seperti tersebut merupakan salah satu bentuk atau metode dakwah yang sering dipakai, dan juga dakwah dengan metode oral seperti itu sudah dikenal dan dipakai orang sejak dahulu.

Demikian juga halnya kita mendengar kata “komunikasi” konotasi yang muncul adalah gambaran beberapa orang yang sedang bercakap-cakap, berpidato, atau penggunaan alat elektronik. Konotasi seperti ini tidaklah salah dan tidaklah benar semua. Penggambaran seperti itu hanyalah sebagian kecil

1 M. Yunan Yusuf,dkk.Dakwah,Jurnal KajianDa’wah Komunikasi dan KeIslaman ,(Jakarta : vol. 5 No. 1,Juni 2003), h. 1.


(14)

saja dari aktivitas komunikasi yang sederhana dan sering dipergunakan orang dalam sehari-hari. Untuk itu, dipandang perlu menyajikan pengertian term dakwah dan komunikasi secara linguisti dan konsepsional; sehingga diperoleh titik temu antara keduanya.

Tulisan ini diharapkan dapat memberikan pemaknaan yang utuh tentang term dakwah dan komunikasi secara komperhensip berdasarkan analisis linguistik dan konsepsi. Pesan didefinisikan sebagai perintah, nasehat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain.2 Pesan adalah sesuatu yang dikirimkan dan atau diterima sewaktu tindak komunikasi berlangsung.3Pesan dakwah mengandung arti segala pernyataan yang berorientasi pada pembentukan prilaku Islami baik secara pribadi (individu) maupun secara kelompok (masyarakat). Saat ini dakwah membutuhkan tambahan media- alternative penyebar pesan dakwah seperti Internet untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat kontemporer. Internet sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang malu bertanya kepada ahli agama atau ulama secara langsung. Maupun bagi mereka yang terlalu sibuk bekerja dan usaha.

Maka mereka mencari solusi keagamaan dengan mengaksesnya dari dunia maya (baca- internet) yang menyediakan situs-situs yang berisi tentang artikel, konsultasi agama, masalah umum,dan forum diskusi keIslaman, yang dapat diakses secara langsung di kantor, rumah, sekolah, tempat usaha, dimana saja sesuai kebutuhan. Hanya dengan bermodalkan seperangkat komputer, leptop atau handpone seluler yang fiturnya kompatible untuk internet.

Terdapat banyak sekali situs-situs yang mengaklaim diri sebagai situs Islam. Ada yang disebut situs Islam karena didirikan oleh lembaga atau organisasi Islam seperti www.Islamlib.com (jaringan Islam liberal), www.nu.or.id.

2 DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,1997), h. 761 .

3 Sasa Djuarsa Sandjaja, dkk, Pengantar Komunikasi, (Jakarta : universitas terbuka 1999), cet. ke-4 h. 94.


(15)

(Nahdatul Ulama), www.nurulmustofa.org (Nurul Musthofa), www.Jimspoundation.com (Jakarta Internasional Community), dan www.muhammadiyah.or.id (muhammadiyah) ada juga yang disebut situs Islam karena isinya memuat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam yaitu : www.al-Islam.com (berisi alquran dan hadits), www.eramuslim.com (berita dunia Islam, konsultasi Islam, dan produk-produk Islam), www.majelisrasulullah.org (rubrik tanya jawab diskusi dan informasi tentang keIslaman).Penulis memfokuskan diri untuk meneliti situs Islam www.majelisrasulullah.org yang menjadikan ikon situs Islam dengan kacintaan terhadap Rasulullah Saw.4

Hingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Diskriptif Pesan Dakwah Islam Rubrik Tanya Jawab Situs www.majelis rasulullah.org”. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai bulan Juli 2008 nantinya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Setelah melihat judul yang akan dibahas dan karena begitu beragamnya menu kajian yang terdapat di situs www.majelisrasululloh.org, seperti tentang kami : Tausyiah di masjid Al-Munawar tentang “Sayyidina Muhammad Saw” dan Bimbingan Rasulullah SAW untuk berbakti kepada Allah SWT. Kotak amal : Majelis. Multi media : Rekaman audio musik majelis rasulullah saw dan rekaman ceramah majelis rasulullah.Berita : Selamat datang wahai guru kami, Lafdhul Jalalah Memaggilmu dan Banjarmasin serabi madinah.Jadwal majelis : ke masjid, mushollah dan tempat umum.Laporan dakwah : Jakarta dan sekitarnya, wilayah Bali, dan Singapura. Artikel : tanya jawab tentang syafaat, Kisah nyata dari Jeddah, dan Kelembutan Allah dalam musibah.Rubrik Majelis Rasulullah Rubrik Masalah Tauhid, Rubrik Masalah Fiqih, dan Rubrik Masalah Umum.


(16)

Penulis merasa perlu membatasi lingkup pembahasan hanya Pesan Dakwah Islam yang ada pada Rubrik Tanya Jawab situs www.majelisrasulullah.org (virtual) edisi bulan juni-juli dan penelitian ini sampai bulan Juli 2008.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

a.Bagaimana pesan dakwah Islam tentang aqidah, syari’ah, akhlak pada rubrik tanya jawab dalam situs www.majelisrasulullah.org?

b.Bagaimana kecenderungan materi pesan dakwah Islam dalam rubrik tanya jawab situs www.majelisrasulullah.org?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diteliti / peneliti rumuskan diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu :

a.Bagaimana pesan dakwah islam yang terdapat dalam rubrik tanya jawab situs www.majelisrasulullah.org?

b.Bagaimana kecenderungan materi pesan dakwah dalam situs www.majelisrasulullah.org?

2. Manfaat penelitian a. Manfaat akademis :

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang berarti bagi wahana ke ilmuan, terutama dalam hal analisis deskriptif atau gambaran serta manjadi tambahan reference penyampaian pesan dakwah Islam kepada jama’ah atau umat untuk melalui virtual (internet).

b. Manfaat praktis

Data yang didapat dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat dan sumbangsih literature pengetahuan mengenai metode dakwah bit-tadwin yang telah diperjuangkan oleh praktisi- internet muslim dengan


(17)

menggunakan sarana teknologi digital internet agar lebih banyak mengembangkan ataupun pemikiran-pemikiran- cemerlang penggunaan internet dalam dakwah Islam dimasa mendatang nanti.

D. Metodologi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) dimana penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan atau situs guna mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penulis skripsi ini dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,5 yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara objektif suatu masalah dalam skripsi ini.Sendangkan teknik penulisan bersifat deskriptif analisis, yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian.

1. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek Penelitian Adalah tempat memperoleh keterangan6. dan yang menjadi objek penelitian adalah situs www.majeisrasulullah.org yaitu tentang kami : Tausyiah di masjid Al-Munawar tentang“Sayyidina Muhammad Saw”dan Bimbingan Rasulullah SAW untuk berbakti- kepada Allah SWT. Kotak amal : Majelis. Multi media : Rekaman audio musik majelis rasulullah saw dan rekaman ceramah majelis rasulullah. Berita : Selamat datang wahai guru kami, Lafdhul Jalalah Memaggilmu dan Banjarmasin serabi madinah. Jadwal majelis : ke masjid, mushollah dan tempat umum. Laporan dakwah

: Jakarta dan sekitarnya, wilayah Bali, dan Singapura. Artikel : tanya jawab tentang syafaat, Kisah nyata dari Jeddah, dan Kelembutan Allah dalam musibah. Rubrik Majelis Rasulullah Rubrik Masalah Tauhid, Rubrik Masalah Fiqih, dan Rubrik Masalah Umum.7 Sumber data adalah mereka yang dapat memberikan informasi tentang

objek dalam penelitian. ini yang menjadi narasumber adalah Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, H. Syukron Makmun, Ashagi Wira, situs dan para

5 Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pendekatan pendekatan yang dikembangkan dalam ilmu pengetahuan alam, & kini digunakan untuk memperluas dalam penelitian ilmu sosial jane stiokes, “ how to do media and culturakl studies, “ bandung ; bentang, 2006, cet ke-1.

6 Tatang M. Arifin ’’ Menyusun Rencana Penelitian,’’(Jakarta : Rajawali- Prees,1989),hal.13. 7 Web www.majelisrasulullah.org


(18)

pengurus Majelis Rasulullh Saw dalam virtual serta semua yang terlibat program dakwah di situs www.majelisrasulullah.org dengan alasan mereka sebagai subjek penelitian.

2. Tempat Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai bulan April hingga Juli 2008, dari mulai pengurusan perizinan sampai tahap pengumpulan data yang dilakukan secara incidenta (sesuai dengan keperluan dalam melengkapi data).

3.Teknik Pencatatan data - Wawancara

Merupakan suatu alat pengumpulan informasi langsung tentang beberapa jenis data.8Dalam penelitian ini penulis langsung mewawancarai H. Syukron Makmun, Ashagi Wira , pengurus dan lainnya.

- Dokumentasi

Data diperoleh dari dokumen - dokumen yang berupa catatan formal, dan juga buku-buku ,Website, dan catatan lain yang ada baiknya dengan penelitian ini.

- Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.9Maka penulis langsung mendatangi kantor pusat

majelis Rasulullah SAW dan situs Majelis Rasulullah Saw, guna memperoleh data yang valid tentang hal-hal yang menjadi objek penelitian.

4. Analisa Data

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah Gambaran (Analisis deskriptif) yaitu (descriptive research) yang biasa juga disebut penelitian taksonomik (taxonomic research), merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau

8Zaini Muhtaran, ’’Dasar Manajemen Dakwah Islam ’’,( Yogyakarta : Al-Amin,- 1996),cet ke-2,hal.28.

9 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,Metodologi Penelitian Sosial ,(Jakarta : - PT. Bumi Aksara,2003),cet, ke-4,h.53.


(19)

kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang- diteliti.10 Penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis- atau membuat prediksi.Beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian historis dan eksperimental.

Mereka menyebut metode yang “melulu” deskriptif sebagai penelitian survei (Isaac dan Michael, 1981 : 46) atau penelitian observasional- (Wood, 1977: 29).11Data yang dianalisa dalam penulisan skripsi ini adalah pesan-pesan dakwah Islam yang terdapat pada rubrik tanya jawab yang ada di situs www.majelisrasulullah.org bertujuan untuk- memberikan gambaran secara jelas dan sederhana tentang berapa besar- nilai-nilai dakwah Islam yang terkandung dalam rubrik tanya jawab majelis di situs www.majelisrasulullah.org. Ciri lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturallistis setting). Peneliti bertindak sebagai pengamat.Ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya. Dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa penliti terjun kelapangan.12

Ia tidak berusaha untuk memanipulasikan variabel. Karena kehadirannya mungkin mepengaruhi perilaku gejala (reactive measures), peneliti berusaha memperkecil pengaruh ini. Penelitian sosial telah menghasilkan beberapa pengukuhan yang tidak terlalu banyak “merusak” kenormalan (unobstrusive measures).

E. Sistematika penulisan

Untuk lebih mempermudah penulisan skripsi ini, penulis mengklasifikasikan permasalahan dalam 5 Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

10 H .Syamsir Salam,MS, Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial , (Jakarta : - UIN JAKARTA PRESS,2006),cet ke-2 hal.13-14.

11 Jalaluddin Rakhmat, ,Metode Penelitian Komunikasi ,( Bandung : PT REMAJA ROSDA- KARYA ,2002),cet ke-1 hal.24-25.


(20)

BAB I PENDAHULUAN

Bab Ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini landasan teori terdiri dari 4 sub pembahasan : Pertama, pengertian, sasaran, dan tujuan dakwah Islam. Kedua, unsur-unsur, materi, dan media dakwah Islam.Ketiga, dakwah Islam Virtual yang terdiri dari : Pengertian Internet,Sejarah Internet dan Internet Sebuah Media Dakwah Islam, Kelebihan dan Kekurangan Internet Sebagai Media Dakwah Islam.Dan keempat analisis deskriptif.

BAB III PROFIL TENTANG MAJELIS RASULULLAH SAW

Bab ini berisi tentang profil terdiri dari 5 sub pembasan Pertama, Sejarah berdiri Majelis Rasulullah Saw dan situs www.majelisrasulullah.org, Kedua, Pengertin Website atau Situs,Unsur-unsur website atau situs,Ketiga : Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Majelis Rasulullah Saw, Keempat, Segmen pengakses dan narasumber www.majelisrasulullah.org, Kelima, Rubrik dan menu situs www.majelisrasulullah.org.

BAB IV PESAN DAKWAH ISLAM RUBRIK TANYA JAWAB SITUS WWW.MAJELISRASULULLAH.ORG

Bab ini berisi tentang analisis deskriptif pesan dakwah Islam pada rubrik tanya jawab situs www.majelisrasulullah.org dan deskriptifkan muncul pesan dakwah Islam baik : mengenai akidah, mengenai syari’ah dan mengenai akhlak.


(21)

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan atas pembahasan dan disertai saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(22)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS DAKWAH ISLAM DAN INTERNET A.Pengertian,Sasaran,dan Tujuan

Dakwah secara etimologi (bahasa/lughah) berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang berarti mengajak, menyeru, memanggil dan mengundang. Dalam Quran, kata dakwah bisa berarti menyeru kepada kebaikan maupun keburukan.13

“Hai kaumku, bagaimanakah kamu, Aku seru kamu(ad’ukun)kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru Aku ke neraka.”(QS. Al-Mumin: 41)

Dakwah juga berarti doa/permohonan, sebagaimana firman Allah SWT:

“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku”, (QS. Al-Baqarah: 186)

Dari kedua ayat yang dikutip diatas, maka pengertian dakwah secara etimologis memiliki makna yang luas dan netral, karena ia bisa berarti menyeru/mengajak orang menuju kepada kebaikan juga kejahatan.Menda’wahkan suatu keyakinan artinya mempropagandakan sesuatu keyakinan.Dakwah Islamiyah artinya menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil ummat manusia, agar menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam.14

Berdakwah artinya mempropagandakan suatu keyakinan, menyerukan suatu pandangan hidup iman dan agama. Pesan dakwah mengandung arti segala

13K.H. Irfan Hielmy’’,Dakwah bil-hikmah’’,(Yogyakarta : Mitra Pustaka,2002),cet.1,hal 9. 14 K.H. M. Isa Anshary , Mujahid Da’wa, Pembimbing Muballigh Islam, ( Bandung : C.V Diponogoro,1995),cet.5,hal.17.


(23)

pernyataan yang berorientasi pada pembentukan prilaku Islami baik secara pribadi (individu) maupun secara kelompok (masyarakat). Pesan dakwah adalah hal-hal yang disampaikan kepada objek dakwah atau mad’u. Keseluruhan materi dakwah pada dasarnya berasal pada Al-Qur’an dan Sunnah yang mana kedua hal ini merupakan sumber ajaran-ajaran Islam.

Beberapa pandangan para tokoh Islam berkenaan dengan kata dakwah dapat dikemukakan disini. Syeikh Ali Makhfud dalam kitabnya “Hidayat Al-Mursyidin” mengartikan dakwah sebagai mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyeru mereka untuk berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan didunia dan akhirat.

Adam Abdullah Al-Alusy dalam Kitabnya “Tarikh al-Da’wah Islamiyyah” mengartikan dakwah sebagai mengarahkan pikiran dan akal manusia kepada suatu pemikiran aqidah dan mendorong mereka untuk menganutnya.15

Muhammad Natsir dalam bukunya “Fungsi Da’wah Islam dalam rangka perjuangan” menyatakan bahwa,dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada konsepsi Islam, tentang pandangan dan tujuan hidup- manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan akhlak dan membimbing pengalamannya.

Dalam perikehidupan berumah tangga (usrah), perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.KH. Drs. Salahuddin Sanusi, mantan Rektor IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan pendiri pendidikan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) bersama para perwira tinggi- dari ketiga angkatan dan Polri, pada tahun 1960-an akhir sampai tahun 1970-an, mengatakan bahwa definisi dakwah (tentu secara rasnya) ialah, “mengubah satu situasi kepada situasi yang lebih baik”.

Dengan demikian, jelaslah bahwa sasaran dakwah pada hakikatnya tidak hanya menyeru atau mengajak manusia tetapi lebih dari itu adalah mengubah

15 K.H. Irfan Hielmy ,’’ Dakwah bil-hikmah ’’,( Yogyakarta : Mitra Pustaka ,2002 ), cet.1 , hal. 10-11.


(24)

manusia, baik sebagai individu maupun kelompok, menuju ajaran dan nilai-nilai Islam.

Dalam memiliki tujuan mengajak/membawa saudara-saudara kita bersama-sama kedalam suasana dan lingkungan yang lebih baik mengikuti ajaran-ajaran Islam (bukan adat kebiasaan nenek moyang yang jahiliyah,guna mendapatkan yang aman, tentram, makmur dan bahagia di dunia dan di akhirat).

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam kadar tertentu dengan segala usaha yang diarahkan kepadanya.16 Dalam tujuan terdapat empat batasan yaitu hal yang hendak dicapai, jumlah/kadar yang dingin, kejelasan tentang yang ingin dicapai dan arah yang ingin dituju.

Tujuan dakwah adalah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dibawa oleh penerang agama”.

Amrullah Ahmad merumuskan bahwa tujuan akhir dakwah Islam adalah khairul ummah yang basisnya didukung oleh muslim yang berkualitas Khairul Barriyan.”?

Tujuan dakwah ini diperkuat dengan firman Allah:17

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Ali Imran: 110).

16 Ibid , h. 10-11.


(25)

Berpegang pada pendapat para pakar diatas maka tujuan dakwah atau mengembalikan manusia pada yang seharusnya (fitrah) agar beriman kepada Allah, jalan yang lurus dan mendapat ridhonya didunia dan diakhirat

.Selain itu,dakwah sebagai suatu aktivitas dan usaha pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai.Sebab tanpa tujuan maka segala bentuk pegorbanan dalam rangka kegiatan dakwah itu menjadi sia-sia belaka.

Oleh karena itu tujuan dakwah harus jelas dan konkrit,agar usaha dakwah itu dapat diukur berhasil atau gagal.Kalau ditilik dari segi obyek dakwah,maka tujuan dakwah itu dapat dibagi menjadi empat macam :

1.Tujuan perorangan, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang mempunyai iman yang kuat,berprilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyari’atkan Allah swt dan berakhlak karimah. Diharapkan agar pribadi-pribadi umat manusia itu menjadi muslim secara tuntas,dari ujung rambut sampai ke tumit telapak kakinya.

2.Tujuan untuk keluarga,yaitu terbentuknya keluarga bahagia,penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga.

3.Tujuan untuk masyarakat,yaitu terbentuknya masyarakat sejahtera yang penuh dengan suasana keIslaman.Suatu masyarakat dimana anggota-anggota mematuhi peraturan-peraturan yang telah disyari’atkan oleh Allah swt,baik yang berkaitan dengan antara hubungan manusia dengan Tuhannya,manusia dengan sesamanya maupaun manusia dengan alam sekitarnya,saling bantu-membantu,penuh rasa persaudaraan,persamaan dan senasib sepenanggungan. 4.Tujuan untuk umat manusia seluruh dunia,yaitu terbentuknya masyarakat

dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan tegaknya keadilan,persamaan hak dan kewajiban,tidak adanya diskriminasi dan eksploitasi,sailng tolong-menolong dan saling hormat-menghormati.

Dengan demikian alam semesta ini seluruhnya dapat menikmati Islam sebagai rahmat bagi mereka.18

18 Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di Indonesia,(Jakarta : Pedoaman Ilmu Jaya,1996),cet.ke-1,h.15.


(26)

B.Unsur-unsur Dakwah Islam

Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam,atau proses mengajak manusia kejalan Allah yaitu al-Islam, proses tersebut terdiri dari unsur-unsur/komponen-komponen yang terdiri dari :

1. Subjek Dakwah Islam (da’i)

Subjek dakwah, bisa seorang/sekelompok orang yang berorganisasi, bisa dikaji dari sudut pandang al-Islam.Manusia diciptakaan Allah dalam bentuk tubuh yang indah dan unik, mempunyai tugas memakmurkan bumi yang telah diciptakan-Nya untuk bekal hidup manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.Manusia diciptakan sebagai khalifah (wakil) Allah dan harus mengabdi kepada-Nya dengan penuh keikhlasan.19

2. Objek Dakwah Islam

Objek dakwah atau manusia, baik seorang/lebih, yaitu masyarakat. Masyarakat/mad’u merupakan objek dakwah dan mereka yang menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh subjek dakwah (da’i). Untuk mengembalikan manusia kejalan yang lurus dan diridhai Allah, mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

3. Materi Dakwah Islam

Materi dakwah, tidak lain adalah ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadist sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh dirinya. Materi yang disampaikan oleh seseorang da’i harus cocok dengan bidang- keahliannya. Materi juga harus cocok dengan metode dan media serta objek dakwahnya.

4. Metode Dakwah Islam


(27)

Metode dakwah artinya cara-cara yang dipercayakan untuk seorang da’i untuk menyampaikan materi yaitu al-Islam/serentetan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Quran menunjukkan ragam yang banyak, seperti “hikmah, nasihat yang benar dan mujadalah/diskusi/berbantah dengan cara paling baik” (QS. Al-Nahl:125), dengan kekuatan anggota tubuh (tangan) dengan mulut (lidah), dan maka dengan hati (Hadist Riwayat Muslim).20

5. Media dakwah Islam

Media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menayampaikan materi dakwah, pada zaman modern umpamanya: televisi, video, kaset dan rekamanan, majalah, surat kabar yang seperti tersebut diatas, termasuk melalui berbagai macam mencari nafkah dalam sektor kehidupan.

a. Pesan Dakwah Islam

Pesan dakwah, tidak lain adalah ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadist, yang dilengkapi dengan :

1) Aqidah

Secara bahasa Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti mengikat dengan kuat. Ia juga bermakna kokoh dan kuat, saling berpegangan dan saling berkaitan erat, permanent dan utuh.

‘Aqd juga bermakna janji dan pengukuhan sumpah. Segala sesuatu yang diyakini di dalam hati secara pasti juga disebut Aqidah.21 Aqidah dalam istilah umum berarti keyakinan yang pasti dan keputusan yang final yang tidak ada keraguan didalam hati. Demikianlah makna aqidah dalam pengertian yang umum, tanpa melihat kepada bentuk keyakinan yang diyakini, apakah haq maupun batil. Disebut aqidah karena sesuatu yang diyakini itu diikat kuat dalam hati.

Yang dimaksud dengan aqidah Islam adalah keyakinan yang pasti kepada Allah, kepada uluhiyah, rububiyah dan kepada asma’ dan sifat-sifat-Nya, beriman kepada para malaikat, kitab-kitab suci-Nya, para

20 Ibid ,hal.32-35.

21

Nashir Abdul Karim Al-Aql, Gerakan Dakwah Islam , Studi Kritis tentang Gerakan Dakwah Kontemporer,(Jakarta : Penerbit Buku Al-Sunnah Wal-Jama’ah,2003),cet.1,hal.8


(28)

rasul-Nya, hari kemudian dan taqdir baik maupun yang buruk, juga beriman kepada segala yang diberitakan oleh nash-nash shahih tentang dasar-dasar agama (ushuluddin), perkara ghaib, dan beriman kepada apa yang telah menjadi consensus (ijma’) as-Salaf ash-Shalih dan berserah diri kepada Allah di dalam mematuhi hukum, perintah, taqdir dan syari’at-Nya serta berserah diri kepada Rasul-Nya dengan merealisasikan kepatuhan, bertahkim (berhukum) dan berittiba’ (mengikuti) kepadanya.22

Selain itu aqidah atau tauhid (pengesaan Tuhan) adalah landasan pertama bagi gambaran citra Islam karena ia merupakan hakekat- terpokok didalam aqidah Islam. Akan tetapi tauhid juga merupakan salah satu ciri khusus gambaran citra Islam.

Dan dalam semua urusan kehidupan itu manusia harus mau menerima tuntunan dari Allah-sendiri; manusia harus menghambakan diri semata-mata hanya kepada Allah, dengan mentaati tuntunan-Nya, syari’at-Nya dan tatanan yang telah ditentukan-Nya.Manusia harus dan wajib beribadah hanya kepada Allah semata-mata, baik ibadah dalam bentuknya yang ritual maupun ibadah dalam bentuk amal perbuatan di dalam kehidupannya.

Jadi, Aqidah Islamiyah adalah: Keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan ta’at kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari akhir, taqdir baik dan buruk.

a) Imam kepada Allah :

Ialah kita meyakini sesungguhnya Allah Swt mempunyai sifat: wujud, terdahulu, kekal, berbeda dengan makhluk, berdiri sendiri, esa, hidup, mengetahui, kuasa, berkehendak, mendengar, melihat, dan berfirman.

22


(29)

b) Imam kepada Malaikat :

Adalah suatu bentuk yang halus yang dijadikan dari cahaya. Mereka tidak makan dan tidak minum. Malaikat adalah hamba-hamba yang mulia.Mereka tidak durhaka kepada-Nya dan mereka selalu melaksanakan apa yang diperintahkan.23

c) Imam kepada kitab – kitab Allah Swt :

Yaitu meyakini sesungguhnya Allah Swt mempunyai kitab-kitab yang telah diturunkan kepada para nabi-Nya. Dan Allah menjelaskan dalam kitab itu perintah dan larangan-Nya, janji dan ancaman-Nya.

Kitab suci itu adalah firman Allah yang sebenarnya, yang datang dari Allah dengan tanpa diketahui caranya, merupakan firman yang diturunkan sebagai wahyu. Di antara kitab-kitab itu adalah : Taurat,Zabur, Injil dan Al-Qur’an.24

d) Imam kepada Para Rasul :

Rasul yang diutus karena rahmat dan anugerah diri-Nya, untuk memberi kabar gembira berupa pahala bagi orang yang berbuat baik, dan menimbulkan rasa takut dengan siksa bagi orang yang berbuat kejelekan, dan memberi keterangan kepada manusia apa yang mereka butuhkan untuk kepentingan agama dan dunia, dan memberi faedah kepada mereka apa yang dapat menyampaikan kepada derajat yang mulia.

Allah menguatkan para rasul itu dengan bukti-bukti yang nyata, dan mukjizat yang gemilang. Rasul pertama ialah Adam dan yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.

e) Imam kepada hari akhir :

Hari akhir itu adalah hari yang sangat dahsyat. Seolah-olah anak kecil menjadi beruban. Pada hari itu, manusia dibangkitkan dari kubur mereka, dikumpulkan di satu tempat untuk dihisab amalnya,kemudian

23 Syeikh Thahir bin Saleh Al-Jazairi, Jawahirul Kalamiyah Ilmu Tauhid,( Pekalongan : Raja Murah,2000),cet. 2 hal.20-23


(30)

berakhir perkara mereka itu dengan memperoleh kenikmatan atau siksa.25

Adapun yang dimaksud beriman kepada hari akhir ialah membenarkan bahwa sesungguhnya hari akhir itu pasti datang,dan akan tampak jelas segala apa yang disebutkan dalam Qur’an dan Hadist tentang keadaannya.

f) Imam kepada Qadha dan Qadar :

Dengan meyakini Sesungguhnya semua perbuatan manusia,baik perbuatan itu termasuk ikhtiar, seperti; berdiri, duduk, makan dan minum, maupun karena terpaksa, seperti jatuh, dan sebagainya, itu terjadi karena iradat (kehendak) dan takdir Tuhan sejak zaman azali, dan Allah mengetahuinya sebelum waktu terjadinya.

Dan mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (kon-sensus) dari Salafush Shalih26, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salafush Shalih.

2) Syari’ah

Secara etimologis (lughawi) syari’ah berarti “jalan ke tempat pengairan” atau “jalan yang harus diikuti”, atau “tempat lalu air sungai”. Arti terakhir ini digunakan orang Arab sampai sekarang.Kata Syari’ah muncul dalam beberapa ayat Al-Qur’an seperti pada surat Al-Maidah (5):48;

25 Ibid , h. 57.


(31)

Artinya : Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian, terhadap kitab-kitab-kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti- hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[, kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu, Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. Maksudnya: umat nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

Al-Syura (42):13;

Artinya : Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku Maka utuslah (Jibril) kepada Harun. Maksudnya: agar Harun itu diangkat menjadi Rasul untuk membantunya.


(32)

dan Al-Jatsiyah (45):18,

Artinya : Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak- Mengetahui.yang mengandung arti “jalan yang jelas yang membawa kepada kemenangan”. 27

Dalam hal ini, agama yang ditetapkan Allah untuk manusia disebut syari’ah, dalam artian lughawi, karena umat Islam selalu melaluinya dalam kehidupannya di dunia.

Dan menurut para ahli, definisi syari’ah adalah : “Segala titah Allah yang berhubungan dengan tingkah laku manusia di luar yang mengenai akhlak”. Dengan demikian “syari’ah” itu adalah nama bagi hukum-hukum yang bersifat amaliah.Walaupun pada mulanya syari’ah itu diartikan “agama” sebagaimana yang disinggung Allah dalam surat Al-Syura’(42):13,

Artinya : Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku Maka utuslah (Jibril) kepada Harun. Maksudnya: agar Harun itu diangkat menjadi Rasul untuk membantunya.


(33)

Namun kemudian dikhususkan penggunaannya untuk hukum amaliah.Pengkhususan ini dimaksudkan karena agama pada dasarnya adalah satu dan berlaku secara universal, sedangkan syari’ah berlaku untuk masing-masing umat yang berbeda dengan umat sebelumnya.28 Sedangkan Dr. Farouk Abu Zeid menjelaskan bahwa syari’ah ialah;

“Apa-apa yang ditetapkan Allah melalui lisan Nabi-Nya”. Allah adalah pembuat hukum yang menyangkut kehidupan agama dan kehidupan dunia.Selain itu,syari’ah dalam konteks kajian hukum Islam lebih menggambarkan kumpulan norma-norma hukum yang merupakan hasil dari proses tasyri.

Selain itu,hukum dalam Islam dibagi lima,yaitu :29

a) Wajib,yaitu perintah yang mesti dikerjakan,Jika perintah tersebut dipatuhi (dikerjakan) ,maka yang mengerjakannya mendapat pahala; jika tidak dikerjakan,maka ia berdosa.

b) Sunnah,yaitu anjuran.Jika dikerjakan dapat pahala,jika tidak dikerjakan tidak berdosa.

c) Haram,yaitu larangan keras.Kalau dikerjakan berdosa jika tidak dikerjakan (ditinggalkan) mendapat pahala.

d) Makruh,yaitu larangan yang tidak keras.Kalau dilanggar tidak dihukum (tidak berdosa),dan jika ditinggalkan diberi pahala.

e) Mubah,yaitu sesuatu yang boleh dikerjakan dan boleh pula ditinggalkan.Kalau dikerjakan,tidak berpahala dan tidak pula berdosa; Kalau ditinggalkan,tidak berpahala dan tidak berdosa. Dengan demikian kata “syari’ah” lebih khusus dari agama. Syari’ah

adalah hukum amaliah yang berbeda menurut perbedaan Rasul yang membawanya dan setiap yang datang kemudian mengoreksi yang datang

28 Amir Syarifuddin , Ushul Fiqh Jild 1, ( Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu,1997), cet. 1, hal.2

29H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam , Hukum Fiqh Islam, ( Bandung : Sinar Baru Algensindo,2004),cet.37,hal.1.


(34)

lebih dahulu. Sedangkan dasar agama, yaitu aqidah atau tauhid, tidak berbeda antara Rasul yang satu dengan lainnya.30

3) Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ulu if alan yang berarti al-sajiyah (perangi), ath-thabi’ah (kelakuan, tabi’at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).

Kata akhlak adalah jamak dari kata khilqun atau khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak sebagaimana telah disebutkan di atas.31Baik kata akhlak atau khuluk kedua-duanya dijumpai pemakaiannya baik dalam Al-Qur’an,maupun al-Hadits sebagai berikut :

Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. Al-Qalam, 68:4)

Artinya : (Agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan yang dahulu (QS. Al-Syu’ara; 26:137)

Artinya : Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang sempurna budi pekertinya. (HR. Turmudzi)

Artinya : Bahwasanya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan keluhuran budi pekerti. (HR. Ahmad).

Ayat yang pertama disebut di atas menggunakan kata khuluk untuk arti budi pekerti, sedangkan ayat yang kedua menggunakan kata akhlak untuk

30 H. Amir Syarifuddin ,Ushul Fiqh Jild 1,(Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu,1997),cet. 1,hal.2

31 H. Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada ,2000), cet. 3, hal. 1-2


(35)

arti adat kebiasaan. Selanjutnya hadis yang pertama menggunakan kata khuluq untuk artibudi pekerti, dan hadis yang kedua menggunakan kata akhlak yang juga digunakan untuk arti budi pekerti.32 Dengan demikian kata akhlaq atau khuluq secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat kebiasaan, perangai, muru’ah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabi’at.

Dan pengertian akhlaq dari segi istilah ini kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlaq terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan, bahwa akhlak adalah : Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Sementara itu Iman al-Ghazali (1059 -1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai Hujjatul Islam (Pembela Islam), karena kepiawaiannya dalam- membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan dengan agak lebih luas dari Ibn Miskawaih mengatakan akhlak adalah :33 Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Jadi perbuatan akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah.

Disengaja mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga menjadi kepribadiannya.

Karena sifatnya yang mendarah daging, maka semua perbuatannya dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Dengan demikian, baik atau buruknya akhlak sesorang dilihat dari perbuatannya.

32 H. Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf,( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000) , cet.3 ,hal.1-2


(36)

b. Media Dakwah Islam

Media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah. Pada zaman Rasulullah Saw dan sebelum Rasulullah wafat pada tahun 632 M, dakwah kerap dilakukan secara lisan.Baru pada tahun 644 M ketika Islam dipimpin oleh Usthman bin Affan,sahabat Rasulullah dan khilifah ketiga,dakwah mulai dilakukan secara tertulis.34 Pada saat itu Al-Qur’an sebagai kitab suci Islam mulai dibukukan,digandakan dan disebarluaskan keimperum-eimperium Islam di penjuru dunia.Pada zaman dakwah,mengalami kemajuan dalam cara dakwah,seperti di televisi,radio,kaset rekaman,vcd, majalah, surat kabar dan lain-lain. Selain itu pada masa kini dakwah telah menggunakan medium bit, binary dan digital.

Dakwah dalam bentuk tulisan di buku mendapatkan komplementernya berupa text dan hypertext di Internet. Meskipun jumlahnya masih sangat sedikit, kalangan umat Islam di Indonesia yang menggunakan Internet sebagai media dakwah jumlahnya kian hari kian bertambah.Total jumlah pengguna Internet di Indonesia saja terhitung baru sekitar 2 persen saja dari total penduduk Indonesia. Tetapi semangat berdakwah "walau hanya satu ayat" tersebut tidak mengurungkan niat para pelaku dakwah digital. Fenomena dakwah digital tersebut memang berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) di dunia.

Internet komersial baru masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dengan dibukanya IndoNet di Jakarta, sebagai Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia. Salah satu pelopor penggunaan Internet sebagai media dakwah adalah seperti yang dilakukan oleh kelompok Jaringan Informasi Islam (JII).35

JII yang dibidangi oleh jebolan Pusat Teknologi Tepat Guna (Pustena) Masjid Salman ITB tersebut sudah sejak sekitar tahun 1997-1998 bergulat

34.Donny B.U ,’’Internet Sebagai Media Islam (http : //www.Hudzaifah.org). 35 Idem


(37)

dengan teknologi e-mail yang diaplikasikan ke dalam pesantren-pesantren, membentuk apa yang disebut dengan Jaringan Pondok Pesantren. Kemudian pada sekitar tahun 1998-1999 mulai marak aneka mailing-list (milis) Indonesia bernuansa Islami semisal Isnet, Al Islam dan Padan Mbulan.

Baru kemudian pada tahun 1999-2000 bermunculanlah situs-situs Islam di Indonesia, yang tidak sekedar situs-situs institusi Islam, tetapi berisi aneka informasi dan fasilitas yang memang dibutuhkan oleh umat Islam. Maka lengkaplah Internet menjadi salah satu media rujukan dan media dakwah Islam Indonesia. Dari beberapa contoh aplikasi Internet di atas, maka dapat ditarik satu pemahaman umum bahwa Internet memang merupakan media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran informasi. Meskipun demikian Internet tidak akan bisa menggantian peran ulama, kiai dan ustadz. Demikian ditegaskan oleh Onno W. Purbo, praktisi Internet yang kerap memberikan dakwah Internet ke pesatren-pesantren. Menurut Onno, Internet hanyalah sebuah media komunikasi. "Justru

seorang pendakwah dapat dengan mudah memiliki jutaan umat saat mereka menggunakan Internet," ujar Onno.36

Sedangkan Ahmad Najib Burhani, pengamat Islam yang kerap menulis tentang teknologi dan agama, menyatakan bahwa Internet memungkinkan setiap orang untuk bertanggung-jawab secara individu, termasuk soal agama "Tetapi yang menjadi pertanyaan lebih lanjut adalah apakah Internet bisa menjadi tempat yang- tepat untuk suatu proses penjelajahan kehidupan beragama yang penuh makna," ujar Najib. Menurut Najib, mengutip Steven Walman pendiri BeliefNet, Internet bisa menjadi alternatif media ketika seseorang sangat disibukkan dengan aktifitas kesehariannya sehingga tidak dapat mengikut acara keagamaan yang memerlukan kehadiran fisik.

C.Pengertian,Sejarah Internet Media Dakwah Islam,Kelebihan dan Kekurangan Sebuah Media Internet


(38)

1. Pengertian Internet

Internet adalah suatu jaringan komputer global terbentuk dari jaringan-jaringan komputer lokal dan regional, memungkinkan komunikasi data antar komputer-komputer yang terhubung kejaringan tersebut.37

2. Sejarah Internet dan Internet Sebuah Media Dakwah Islam

Internet awalnya merupakan suatu rencana dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense) pada sekitar tahun 60’an. Dimulai dari suatu proyek yang dinamakan ARPANET atau Advanced Research Projects Agency network.

Namun ada pula yang mengetahui bahwa sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat, US Departement of Defense Advanced Research Projects Agency (DAPRA) memutusakan untuk mengadakan riset tentang- bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.38Beberapa univeritas di Amerika Serikat, diantarabta UCLA, Stanford, UC Santa barbara dan University of Utah, diminta bantuan dalam mengerjakan proyek ini dan awalnya telah berhasil menghubungkan empat komputer di lokasi Universitas yang berbeda tersebut.

Perkembangan ARPANET ini cukup pesat jika dilihat perkembangan pada saat itu.Sebagai gambarannya pada tahun 1977, ARPANET telah menghubungkan lebih dari 100 mainframe komputer dan saat ini terdapat sekitar 4 juta host jaringan yang terhubung pada jaringan ini.

Jumlah sebenarnya dari komputer yang terhubung tidak dapat diketahui dengan pasti, karena perkembangan jumlah komputer yang terhubung dengan suatu jaringan semakin lama semakin besar.Karena perkembangannya sangat pesat, jaringan komputer ini tidak dapat lagi sebagai ARPANET karena semakin banyak komputer dan jaringan-jaringan regional yang terhubung. Konsep ini yang kemudian berkembang dan dikenal sebagai konsep

37 Idem.


(39)

internetwoking. Oleh karena itu, istilah internet menjadi semakin populer, dan orang menyebut jaringan besar komputer tersebut dengan istilah- internet.39 Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang diciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer.

Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer Universrty College di London merupakan komputer yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cef dan Bob Khan mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet.

Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.40Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sebuah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membnetuk sebuah jaringan atau network.

Pada tahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steven Bellovin, menciptakan newsgroups pertema yang diberi nama USENET. Tahun 1981 Frabce telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link. Internet rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahkan mungkin internet sudah menjadi bagian dari hidup kita.

Internet memang telah merambah kehidupan manusia hampir di semua bidang kehidupan. Sudah banyak orang yang mulai mengenal dan menggunakan internet untuk berbagai keperluan. Berbagai istilah dalam internet bermunculan seperti website, e-mail, chatting, e-card, dan sebagainya.Istilah tersebut agaknya sudah dianggap biasa hinggap di telinga kita.Umat Islam juga

39 Idem


(40)

tidak luput dari perambahan internet. Kecanggihan internet juga mulai dimamfaatkan Umat Islam untuk berbagai keperluan. Mulai dari keperluan pribadi sampai keperluan dakwah. Situs-situs Islam bermunculan dengan berbagai spesialisasi yang ditampilkan.41

Begitu seriusnya Umat Islam menampilkan internet dengan optimal, bahkan Dr. Yusuf Qardhawi membolehkan uang zakat dipakai untuk membiayai situs Islami. Sebagaimana telah kita ketahui, Umat Islam diwajibkan untuk berdakwah. Walaupun hanya sedikit, tapi kita wajib mendakwahkannya kepada orang lain. Dakwah tentunya bisa dengan berbagai cara, dan salah satunya melalui media internet.Sebagian orang tentunya banyak yang bersemangat untuk berdakwah lewat internet, bahkan ada yang sudah menjalankannya. Namun tentunya ada pula yang belum. Dapat dipahami kalau kita akan berdakwah, harus punya keahlian.Begitu juga berdakwah lewat internet, tentu harus punya keahlian dalam bidang internet. Dan sayangnya tidak semua Umat Islam tahu internet.

Meskipun demikian banyak metoda dakwah lewat internet yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Yang terpenting adalah mencari metoda terbaik yang sesuai dengan kondisi kita.

3.Kelebihan dan Kekurangan Internet Sebagai Media Dakwah Islam a. Kelebihan Internet Sebagai Media Dakwah Islam :

1) Mendapat informasi atau data yang diinginkan.

2) Mampu untuk menyokong model sebagai sumber maklumat. 3) Meningkatkan kemampuan dan sumber ilmu dalam dunia dakwah. 4) Sebagai media nasehat dan mengajak dalam membuka kehidupan.

5) Jangkuan dakwah yang lebih luas tanpa halangan ruang,waktu,kultur dan geografis.42

6) Mad’u yang mengaksesnya tidak terbatas ,bisa siapa saja,seklipun non muslim sekalipun.

41 Idem.


(41)

7) Jangkauan wilayah dakwahnya yang luas, dan cenderung menghabiskan sedikit biaya bila dibandingkan dengan media dakwah lainnya untuk ukuran wilayah dakwahyang demikian luas.

b. Kekurangan Internet Sebagai Media dakwah Islam :

1) Hubungan jarak jauh meskipun dia dua arah dan terpenuhinya unsure komunikator dan komunikan,telah membawa dampak memudarnya silahturahim secara fisik dan psiokologis karena sifat mad’u yang terpencar.

2) Ketika ratusan ribu alamat situs atau domain Internet, com dan net, lenyap dari peredaran. Musibah tersebut

disebabkan file database konversi alamat domain yang

menghubungkan alamat IP dan namanya terputus.43

3) Tidak semua lapisan masyarakat bisa menjadi sasaran dakwah, hanya lapisan masyarakat yang berpendidikan dan mengenal teknologi internet yang dapat dijangkau lewat media dakwah internet ini.

4) Selain itu masih banyak dari kalangan masyarakat yang sulit mengakses Internet karena dianggap mahal untuk pengadaan perangkat computer,jaringan telepon,dan tagihan atau biaya sewa di warnet.

5) Makin banyak yang tertarik masuk ke Internet yang bisa

memungkinkan untuk memacetkannya.44

6) Berkembang terlalu pesat internet sehingga tidak sesuai dengan desain awal internet itu sendiri.

D. Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) yang biasa juga disebut penelitian taksonomik (taxonomic research), merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada; tidak

43 Kekurangan Internet,sudah waktunya ganti ,(Google.com). 44 Aku ambil dari web….bahasa Indonesia lahplak,Google.


(42)

dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial.45

Oleh karena itu, penelitian deskriptif tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis, yang juga berarti tidak membangun dan mengembangkan teori. Penelitian deskriptif sesungguhnya dapat dikatakan sebagai penelitian yang diarahkan pada pengukuran yang cermat terhadap suatu fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, kondisi busung lapar dan sebagainya.

Dalam konteks ini, peneliti mengembangkan konsep dan mengimpun fakta, namun tidak melakukan pengujian hipotesis.

Hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian historis dan eksperimental.Mereka menyebut metode yang “melulu” deskriptif sebagai penelitian survei (Isaac dan Michael, 1981 : 46) atau penelitian observasional (Wood, 1977: 29).46

Memang belum ada kesepakatan tentang pengertian metode deskriptif. Disini, “deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Pengertian ini sama dengan analisis deskriptif dalam statistik, sebagai lawan dari analisis inferensial. Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tendency) atau ukuran sebaran (disperion).

Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual; secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,

45 H. Syamsir Salam ,MS, Jaenal Aripin , Metodologi Penelitian Sosial ,( Jakarta :UIN- JAKARTA PRESS,2006),cet ke-2 hal.13-14.

46 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi,(Bandung :PT REMAJA ROSDAKARYA,2002),cet ke-1 hal.24-25


(43)

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku,

3. Membuat perbandingan atau evaluasi,

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Metode deskriptif mencari teori, bukan menguji teori; “Hypothesis generating”, bukan “hypothesis-testing”; dan “heuristic” bukan “verifikatif”.47Ciri lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturallistis setting). Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya. Dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa penliti terjun kelapangan. Ia tidak berusaha untuk memanipulasikan variabel. Karena kehadirannya mungkin mepengaruhi perilaku gejala (reactive- measures), peneliti berusaha memperkecil pengaruh ini. Penelitian sosial telah menghasilkan beberapa pengukuhan yang tidak terlalu banyak “merusak” kenormalan (unobstrusive measures). Sering terjadi, penelitian deskriptif timbul karena suatu peristiwa yang

menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskankannya.48

Penelitian seperti ini memerlukan kualifikasi yang memadai. Pertama, penelitian harus memiliki sifat yang resseptif. Ia harus selalu mencari, bukan menguji. Kedua, ia harus memiliki kekuatan integratif, kekuatan untuk memadukan berbagai macam informasi yang diterimanya menjadi satu kesatuan penafsiran. Jadi, penelitian deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), tetapi juga memadukan (sintesis). Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi.

47 Ibid , h. 24-25.

48 Jalaluddin Rakhmat , Metode Penelitian Komunikasi , ( Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA,2002),cet ke-1 hal.26.


(44)

Dari penelitian deskriptiflah dikembangkan berbagai penelitian korelasional dan eksperimental.49Selain itu,menurut Suryabrata,secara harfiah,penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskipsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.

Dalam arti penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata,tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan,mentes hipotesis,membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi,walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif.

Dan menurut Hadari Nawiwi metode penelitian deskriptif ini mempunyai dua ciri pokok,yaitu :50

a.Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang sifat aktual.

b.Mengambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional (Hadari- Nawiwi ,1983:64). Dikatakan juga bahwa metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahanmasalah yang diselidiki dengan mengambarkan/melukiskan keadaansubjek/objek penelitian. (seseorang,lembaga,masyarakat,dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

49 Ibid , h. 26.

50 Soejono , dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian, Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta : PT Reneka Cipta,Maret 2005),cet. Ke-2,h.21-23.


(45)

BAB III Profil Majelis Rasulullah Saw

A. Sejarah Berdiri Majelis Rasulullah di Virtual dan Situs www.majelisrasulullah.org

1. Pengertian website atau situs.

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

2. Unsur-unsur website atau situs.

Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, adalah sebagai berikut:51

a. Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource Locator)

Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia Internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet.

Contoh : http://www.baliorange.net, http://www.detik.com.

Nama domain diperjual belikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan.

Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi / akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut.

Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama

51 Hendra W. Saputro , Pengertian Website dan Unsur-unsurnya , ( http : // Baliorange


(46)

domain website pendidikan), go.id ( nama domain website instansi pemerintah), or.id (nama domain website organisasi).

Dan selain itu dalam tata cara penamaan suatu host dikenal istilah domain, yang digunakan untuk menentukan posisi hirarki host dari jaringan internet ini. Dibawah nama domain dalam hirarki ini dimungkinkan adanya nama subdomain.

Penentuan nomor IP Adress dan nama domain tidak dapat dilakukan secara sembarangan permohonan harus diajukan kepada Internet Network information center (inter NIC). Badan ini bukan pengelola internet, melainkan mengelola pemakaian alamat IP dan nama domain.52

Berikut ini adalah beberapa nama domain yang ada di internet. Com, co : untuk badan komersial

Contoh : microsoft.com rcti.co.id Edu, ach, sch : untuk lembaga pendidikan

Contoh : ucla.edu, gunadarma.ac.id Gov, go : untuk lembaga pemerintahan-

Contoh : fbi.gov, bppt. Go.id Net : untuk gateway jaringan, ISP

Contoh : ibm.net, indosat.net.id Mil : untuk militer

Contoh : af.mil Org : untuk organisasi

Contoh : scout.org

Or : khusus Indonesia berarti other (lain-lain), domain diluar insititusi ac.id, co.id mil.id, ogo.id.

Web : untuk kegiatan di Internet (perusahaan/perorangan) Contohnya : master.web.id

52 Windiaprana Ramelah ,dkk, Pengantar Internet, ( Jakarta : Lepkom, Universitas Gunadarma,2000),hal.3- 4


(47)

Tv : untuk televise Ws : untuk Web Site

Karena saat ini jaringan sudah mencakup banyak sekali negara, maka untuk mempermudah identifikasi lokasi host internet ini, maka dibuat hirarki nama domain negara.

Berikut ini adalah beberapa nama domain negara:53 au : Australia

ca : Canada fr : France id : Indonesia my : Malaysia sg : Singapura.

b. Rumah tempat website (Web hosting)

Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain- sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website.

Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB(Mega Byte) atau GB(Giga Byte). Lama penyewaan web hosting rata-rata dihitung per - tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negeri.54

c. Bahasa Program (Scripts Program)

53 Ibid, hal. 4

54Hendra W. Saputro, Pengertia n Website dan Unsur-unsurnya, ( http : // Baliorange.


(48)

Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis-jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer website antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java applets disebut.

Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan PHP, ASP, JSP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya situs. Bahasa program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri.Bahasa program ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat.

d. Desain website

Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.55Jadi, untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa website designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer.Semakin banyak penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung pembuatan situs maka

55 Hendra W. Saputro, Pengertian Website dan Unsur-unsurnya , ( http : // Baliorange


(49)

akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya.

Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantung kualitas designer.

Sejarah berdiri dan nama "Majelis Rasulullah SAW" dalam aktifitas dakwah ini berawal ketika Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa lulus dari Study-nya di Darulmustafa.56 Pimpinan Al-Allamah Al-Hafidh Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafidh, Tarim-Hadramaut, Yaman (Alhafidh adalah gelar bagi ulama hadits yang telah hafal 100.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, dan Al-Musnid adalah pakar hadits yang banyak menyimpan sanad hadits). Beliau kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi SAW yang dengan kecintaan itu ummat ini akan mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai Idola.

Visi dan misi Majelis Rasulullah Saw sendiri adalah mengajak masyarakat secara umum untuk dapat mengenal secara menyeluruh sosok Kemuliaan dan Keagungan Rasulullah SAW, yang dengan mengenalnya akan bangkitlah kecintaan kepada beliau SAW, bangkitlah kecintaan kepada sunnah-sunnah-nya SAW dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola, sebagai contoh dan sebagai sandaran, hingga terciptalah masyarakat yang Nabawi.57Misi utama dari seluruh aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh “Majelis Rasulullah SAW” dan dakwah tersebut selalu diperluas serta bervariatif yang kesemuanya itu untuk memberikan- pilihan atau kemudahan kepada masyarakat luas pada umumnya dan para pemuda serta pemudi khususnya sehingga mereka dapat menerima penyampaian dakwah yang dilakukan oleh “Majelis-Rasulullah

56 e-mail, munziralmusawa@yahoo.com 57 Web, e-mail : syukron@majelisrasulullah.org


(50)

SAW”.Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Al-Habib Munzir mulai membuka Majelis setiap senin malam sebagaimana gurunya Al - Habib Umar bin Hafidh yang membuka Majelis minggu-an setiap senin malam, dan ia pun sempat memimpin Ma'had Assa'adah,yang di wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Attas di Cipayung-Bogor.Namun setelah setahun, Al-Habib Munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta.

Pada awalnya Al-Habib Munzir Al-Musawa membuka majelis senin malam dari rumah kerumah, mengajarkan Fiqh dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat menerima bimbingannya, sehingga Al-Habib Munzir terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan mencintai sunnah sang Nabi Saw. Maka Al-Habib Munzir dengan Amr Ma'ruf Nahi Munkar serta beliau- memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa Sastra yang dipadu dengan kelembutan Ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta yang kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola, sebagai panutan atau contoh dan sebagai sandaran. Maka pengunjung pun semakin padat oleh jamaah-jamaah kaum muslimin yang moyoritas para pemuda muslimin dan pemudi muslimah.58

Dalam keadaan seperti itu Al-Habib Munzir memindahkan Majelis dari Musholla ke musholla, lalu Musholla pun tak mampu menampung jamaah yang semakin padat, maka Al-Habib Munzir memindahkan Majelisnya dari Masjid ke Masjid secara bergantian. Waktu demi waktu majelis ini terus berjalan dan mulailah timbul permintaan agar Majelis ini diberi nama, dan Al-Habib Munzir dengan polos menjawab, "Majelis Rasulullah SAW", karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasulullah SAW dan


(51)

membimbing mereka para jama’ah untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, yang pada dasarnya semua Majelis taklim adalah Majelis Rasulullah SAW. Maka pengunjung pun semakin padat oleh jamaah-jamaah kaum muslimin

yang moyoritas para pemuda muslimin dan pemudi muslimah. Dalam keadaan seperti itu Al-Habib Munzir memindahkan Majelis dari Musholla ke musholla, lalu Musholla pun tak mampu menampung jamaah yang semakin padat, maka Al-Habib Munzir memindahkan Majelisnya dari Masjid ke Masjid secara bergantian.

Majelis Rasulullah SAW kian memadat, maka Al-Habib Munzir mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap senin malam, yaitu masjid Raya Al Munawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At -Taqwa Pasar minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan Ma`had Daarul Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo.

Namun karena jamaah semakin bertambah, maka Al-Habib Munzir akhirnya memusatkan Majelis Rasulullah SAW pada senin malam ini di Masjid Raya Al-Munawar Pancoran Jakarta Selatan, hingga kini Majelis senin malam dihadiri berkisar antara 5000 hadirin setiap minggunya.59

Al-Habib Munzir terus meluaskan syiar da'wah Rasulullah SAW di beberapa wilayah Jakarta dan Sekitarnya, lalu mencapai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa,Majelis Rasulullah SAW tersebar di- sepanjang Pantai Utara Pulau jawa dan Pantai Selatan, dan terus makin meluas ke Bali, Mataram, bahkan Singapura, Johor dan Kuala lumpur, demikian pula di stasion stasion TV Swasta, bahkan VCD, Majalah bulanan dan lain-lain.


(52)

Dan kini Anugerah Ilahi telah merestui Majelis Rasulullah SAW untuk meluas ke jaringan internet dengan membuka pelayanan- informasi dakwah melalui internet atau website yang bernama “Majelis Rasulullah SAW’ di www.majelisrasulullah.org. Di dalam media ini terdapat gambaran kegiatan yang dilakukan oleh “Majelis Rasulullah SAW”, perluasan dakwah yang dilakukan oleh Al-Habib Munzir Al-Musawa,- Pelayanan untuk memahami ajaran Islam baik tentang figh, tauhid, ahklaq dan masalah-masalah umum, dalam forum Tanya-jawab yang akan dilayanin langsung oleh Al-Habib Munzir Al-Musawa.

B. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Majelis Rasulullah Saw Di dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman “ sesungguhnya agama (yang

diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS.Ali Imran:19).Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk berdakwah menyebarkan Islam dan menyampaikan kebenaran untuk mewujudkan kesungguhan/keyakinan akan satu-satunya agama yang benar dan diridhoi Allah SWT.Dakwah adalah salah satu dari perintah-perintah Allah SWT, sementara dakwah tersebut haruslah memiliki wadah untuk menyebarluaskan hikmah dan pelajaran yang baik dari ajaran-ajaran dalam Islam.

Atas hal-hal tersebut untuk turut berperan serta secara aktif membangun Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang tercinta, atas musyawarah dan kemufakatan bersama oleh beberapa ulama,pengurus,dan jama’ah Majelis Rasulullah Saw dibentuklah suatu organisasi sebagai berikut : Yang berdasarkan atas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.


(53)

Di dalam anggaran dasar majelis rasulullah saw ada 9 poin dan disini diambil beberapa poin penting saja dari anggaran dasar Majelis Rasulullah Saw sebagai berikut :60

a. Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan :

Organisasi ini bernama Majelis Rasulullah Saw (MR) didirikan pada tahun 1998 untuk waktu yang tidak terbatas, berkedudukan di Jakarta Propinsi DKI Jakarta.

b. Azas dan tujuan :

Azaz organisasi MR adalah pembenahan ummat dengan sunnah Nabi saw yaitu dengan kelembutan dan kasih sayang, sebagaimana wali songo pun datang ke pulau jawa tanpa kekerasan, tanpa senjata dan pasukan, namun berhasil mengislamkan seluruh pulau jawa.61

Organisasi MR ini bertujuan mengajak masyarakat secara umum untuk dapat mengenal secara menyeluruh sosok Kemuliaan dan Keagungan Rasulullah SAW, yang dengan mengenalnya akan bangkitlah kecintaan kepada beliau SAW, bangkitlah kecintaan kepada sunnah-sunnah-nya SAW dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola, sebagai contoh dan sebagai sandaran, hingga terciptalah masyarakat yang Nabawi.

c. Kepengurusan :

Kepengurusan MR terdiri dari Penanggung jawab, Kepala Rumah Tangga dan Pimpinan Keuangan, Penasehat Umum, Pimpinan Umum, Sekertaris Umum, Sekertaris Pimpinan Umum, Ketua Divisi Dakwah, Sekertaris Divisi- Dakwah,Ketua Divisi Tijariyah (perdagangan), Sekertaris Divisi Tijariyah, Ketua Divisi Nasyidah Dakwah,Divisi- Dokumentasi, Divisi Komputer dan Sellular, Divisi Internet dan Website, Staf Teknisi dan Staf tetap.

60 Web, e-mail : syukron@majelisrasulullah.org 61 Web, e-mail : munziralmusawa@yahoo.com


(1)

wasslm dimas fachrurozi UIN

Jawaban Wawancara e-mail

walaikumsalam,

ohh ok, ini jawabannya:

1. Kelebihan internet sebagai media dakwah adalah jangkauan wilayah dakwahnya yang luas, dan cenderung menghabiskan sedikit biaya bila dibandingkan dengan media dakwah lainnya untuk ukuran wilayah dakwah yang demikian luas.

2. Kekurangan internet sebagai media dakwah adalah, tidak semua lapisan masyarakat biasa menjadi sasaran dakwah, hanya lapisan masyarakat yang berpendidikan dan mengenal teknologi internet yang dapat dijangkau lewat media dakwah internet ini.


(2)

FASILITAS DAN ARSIP MAJELIS RASULULLAH SAW DI SITUS WWW.MAJELISRASULULLAH.ORG


(3)

Kami telah menyediakan VCD-VCD ceramah Habib Munzir Al-Musawa di majelis-majelis seputar Jakarta, seputar Jawa, dan majelis-majelis beliau di luar negeri, dan kami telah mengeluarkan rekaman VCD perjalanan dakwah beliau di Jakarta , Jawa, Bali, Mataram dan Singapura. Kami juga telah mengeluarkan Audio CD MP3 nasyidah-nasyidah

Majelis Rasulullah. Kami juga menyediakan pita kaset ceramah Habib Munzir Al-Musawa dan nasyidah-nasyidah, untuk pemesanan silahkan kunjungi rubric "Kios Nabawiy".

Salah satu tujuan kami menggalakkan media dakwah vcd adalah besarnya keperdulian kita terhadap dahsyatnya polusi peredaran vcd-vcd khususnya di Ibukota, kita menyadari hampir 90% vcd yang beredar mengandung unsur pornografi, dan kitapun menyadari bahwa hampir setiap rumah di Jakarta sudah memiliki VCD Player, dan saat kita berusaha melarang masyarakat muslimin menonton atau menyewa film-film tersebut, maka seyogyanya kita tidak hanya melarang, tetapi menyediakan vcd-vcd islami, yang dapat paling tidak mengimbangi 1 banding 99 dari vcd yang beredar di rental rental.

Kami berencana untuk memperbanyak 500 copy VCD Ceramah Habib Munzir Al-Musawa, yang akan disebarkan pada 500 rental penyewaan vcd di seputar Jakarta, tiap-tiap rental penyewaan vcd dipinjamkan satu copy vcd ceramah dengan cuma-cuma, dan satu bulan kemudian vcd ceramah itu diambil kembali, dengan perjanjian bahwa pihak rental boleh menyewakannya dan mengambil keuntungan, dan pihak rental tidak dikenakan biaya apapun, setelah satu bulan sebagaimana eksperimen yang pernah dilakukan, pihak rental mengaku telah menyewakannya sebanyak 5 s/d 10 kali.

Maka dapat diambil kesimpulan ringkas, bahwa 500 copy VCD Ceramah yang disebar pada 500 rental penyewaan telah berhasil setidaknya menembus 2500 rumah dalam satu bulannya, dan bulan berikutnya vcd-vcd tersebut ditarik dari rental-rental penyewaan untuk dipinjamkan pada rental-rental penyewaan lainnya, hingga diperkirakan dalam satu tahun vcd-vcd tersebut telah mengunjungi lebih dari 30.000 (tiga puluh ribu) rumah muslimin di Jakarta, dan masih banyak lagi rencana-rencana mulia yang telah tersirat namun masih tertunda sebab terbatasnya kemampuan kami dalam pendanaan dan alat-alat operasional, dan semoga dalam waktu dekat cita-cita ini akan mulai dijalankan dan menyebar dirumah-rumah penduduk, amiin.

K

ami Menyediakan

Buku "Kenalilah Aqidahmu", karangan Habib Munzir Al-Musawa. Untuk pemesanan dapat menghubungi langsung Markas Majelis Rasulullah di 021-8306849, dengan saudara Mahfud.


(4)

Buku Terjemahan Budi Pekerti Rasulullah SAW (Syamail, Imam Tirmidziy), mengenai segala kebiasaan Rasul SAW, makanan kesukaannya, cara minumnya, cara tidurnya, cara berjalannya,dll.

VCD cuplikan perjalanan dakwah Habib Munzir Al-Musawa selama 11 hari mengunjungi 17 majelis di seputar Jawa-Bali, edisi April 2005, durasi 55

menit.CD audio ceramah Habib Munzir Al-Musawa di Masjid Al-Munawar dan majelis-majelis lainnya, kami mempunyai stok lebih dari 200 audio ceramah

yang berbeda, dan kami selalu mendokumentasikan setiap ceramah beliau setiap harinya.

Terjemahan Maulid Dhiya'ullaami' (Al-Habib Allamah Al-Habib Umar bin Hafidh) yang diterjemahkan oleh Munzir Al-Musawa , dalam bahasa Indonesia, terjemahan Maulid Dhiya'ullami' dalam bahasa Inggris yang

diterjemahkan oleh Sayid Abdulkader Ali Haddad S'pore.

Jaket hitam eksklusif untuk muda mudi, dengan Bordir Majelis Rasulullah saw dan

Poster Habibb Munzir Al-Musawa

Kalender 2008 keluaran Majelis Rasulullah saw, disertai tanggal Hijriyah dan Jadwal Sholat.

Jasa Video Shooting & Editing.

Menerima pesanan Hadroh dan Bass Hadroh.. 1 Paket Hadroh Rp 4.800.000,-

- 4 Buah Hadroh - 5 Bass Hadroh Harga satuan..

- Hadroh = Rp 200.000,-

- Bass ukuran Diameter 40 = Rp 500.000,- - Bass ukuran Diameter 50 = Rp 750.000,-

- Bass Ukuran Diameter 60 = Rp 1.000.000,- - Bass Ukuran Diameter 75 = Rp 1.750.000,- Semua item garansi 1 tahun..


(5)

Untuk pemesanan dapat langsung menghubungi ke pusat distributor Majelis

Rasulullah SAW telepon 021-8300912, Atau langsung mengunjungi pusat distributor Kios Nabawiy Majelis Rasulullah SAW, Jl Tebet Dalam 2E No.8 RT.009/01 Kel. Tebet Barat Kecamatan Tebet Jakarta Selatan 12180 (untuk pemesanan secara online untuk saat ini belum dapat dilakukan).

Galery Majelis Rasulullah

:: Foto Habib Munzir Almusawa

Galery Foto Hb Munzir Almusawa

:: Foto Jama'ah di Almunawar

Foto-foto jama'ah di Masjid Almunawar, Pancoran.

:: Foto Tahun Baru 2006

Foto-foto Tabligh Akbar Malam Tahun Baru 2006, di Masjid Assa'adah.

:: Perjalanan Da'wah di Singapur

Foto-foto Perjalanan Da'wah Majelis Rasulullah di Singapur, Tahun 2005

:: Habib. Umar, Almunawar 2006

Foto - foto di Masjid Al-Munawar saat kedatangan Hb. Umar bin hafids, 20-02-2006

:: Kedatangan Habib. Husein bin Abdulqadir Balfaqih

Foto - foto Kedatangan Al Al-lamah Adda'i

ilallah Al-habib Husein bin Abdulqadir Balfaqih., 09-06-2006

:: Foto Perjalan Dakwah Majelis Rasulullah 2006

Foto-foto Perjalan Dakwah Majelis Rasulullah, Agustus 2006

:: Foto Tahun Baru 2007

Foto - foto Tahun Baru 2007, Majelis Rasulullah

:: Idul Adha 2007

Foto - foto Idul Adha 2007, Majelis Rasulullah

:: Kedatangan Habib. Umar 2007

Foto-foto Kedatangan Habib. Umar ke Indonesia Tahun 2007

:: Manokwari, Irian Jaya, May 2007

Kunjungan Majelis Rasulullah SAW, ke Manokwari, Irian Jaya, May 2007.

:: Kedatangan Habib Umar bin Hafids, thn 2008

Kedatangan Habib Umar bin Hafids di Masjid Almunawar, Tahun 2008

:: Tabligh Akbar MR di Monas

Tabligh Akbar Majelis Rasulullah menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Lapangan Monas, 20 Maret 2008

:: Tabligh Akbar di DPW Golkar

Tabligh Akbar Majelis Rasulullah di DPW Golkar, 24-04-2008


(6)