Refluks Soxhletasi TINJAUAN PUSTAKA

3.4. Prosedur Kerja a.

Persiapan bahan Kulit pisang dilakukan pensortiran dari kulit pisang yang busuk atau rusak, selanjutnya dilakukan pembersihan dengan menggunakan tissue basah pada bagaian kulit luar agar kulit pisang yang akan digunakan dapat terbebas dari kotoran-kotoran yang menempel. Setelah kulit pisang tersebut bersih, lalu dilakukan pengeringan dengan cara dijemur dengan menggunakan panas matahari selama 2 hari 16 jam, untuk kemudian dikeringkan lebih lanjut menggunakan oven selama 5 jam dengan suhu 70 guna menghilangkan kandungan air yang masih tersisa. Setelah kulit pisang tersebut kering, untuk selanjutnya dilakukan penghalusan dengan cara diblender dan diayak dengan ukuran Mesh 100 Hanum et.,al, 2012 dengan modifikasi.

b. Ekstraksi Kulit Pisang

Sebanyak 30 g bubuk kulit pisang yang telah dihasilkan dimasukkan kedalam labu gelas lalu ditambahkan larutan HCl sebanyak 1000 ml dengan pH 1,5. Hasil yang diperoleh disebut dengan bubur masam. Bubur masam kemudian dipanaskan dengan menyalakan pemanas listrik dengan setingan suhu 90 . Penghitungan waktu ekstraksi dari saat tercapainya kondisi operasi sesuai variabel percobaan yaitu 70 dan 80 menit. Setelah dipanaskan, bubur masam tersebut disaring dengan menggunakan corong buchner yang telah dilapisi dengan kapas dan dihubungkan dengan vakum guna memisahkan filtratnya. Filtrat yang didapatkan disebut dengan filtrat petin Beri Satria dan Yusuf Ahda, 2008 dengan modifikasi. c. Pengendapan pektin Larutan etanol 96 diasamkan dengan menambahkan 2 ml HCl pekat per satu liter etanol, larutan ini disebut dengan alkohol asam. Filtrat pektin ditambahkan dengan alkohol asam lalu diaduk hingga rata. Perbandingan filtrat pekat dengan alkohol asam adalah 1 : 1,5. Setelah itu filtrat didiamkan selama 15-17 jam. Endapan pektin kemudian dipisahkan dari filtratnya dengan kertas saring. Hasil yang diperoleh disebut dengan pektin masam Akmaludin dan Kurniawan, 2009.

d. Pencucian pektin masam

Pektin masam ditambahkan dengan etanol 96 sambil diaduk untuk kemudian dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai etanol bekas pencucian berwarna jernih dan tidak bereaksi dengan asam, adapun tanda dari tidak lagi bereaksi dengan asam adalah ketika air bekas pencucian pektin berwarna berwarna merah bila ditetesi dengan phenolftalein Akmaludin dan Kurniawan, 2009.

e. Pengeringan

Pektin yang sudah dilakukan pencucian tersebut selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 30-40 selama 6-10 jam. Hasil yang diperoleh disebut dengan pektin kering Akhmaludin dan Kurniawan, 2009 3.5. Analisa Kadar 3.5.1. Penimbangan bobot pektin Bobot pektin adalah banyaknya pektin yang dihasilkan dari ekstraksi kulit pisang uli pada masing-masing variasi waktu

3.5.2. Penentuan kadar air

Sebanyak 0,3 g sampel pektin dikeringkan di dalam oven pada suhu 100 selama 4 jam. Selanjutnya sampel didinginkan dalam desikator lalu ditimbang sampai diperoleh bobot yang tepat Kadar air = 100 Dimana : Wa = bobot sebelum dikeringkan gram Wb = bobot setelah dikeringkan gram Pardede, et.al., 2013

3.5.3. Penentuan kadar abu

Cawan krus dikeringkan di dalam tanur pada suhu 600 , kemudian didinginkan di dalam desikator dan ditimbang sebagai wadah, kemudian