Waktu Pelaksanaan Hari Raya Natal Tata Cara Pelaksanaan Hari Raya Natal

32 Demikianlah asal usul “Christmas – Natal” yang dilestarikan oleh dunia Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun- day, Son of God, Christmas dan Natal, pada hakikatnya sama dengan merayakan hari kelahiran dewa Matahari 19 . Yang menjadi dasar teologinya adalah, secara singkat dapat di katakan bahwa perayaan Natal menggaris bawahi misteri kedatangan Yesus Kristus putra Allah dalam rupa daging yang secara konkret dilahirkan oleh santa perawan Maria di Betlehem. Gereja mengajak seluruh umatnya untuk memandang dan terus mengingat kehadiran Yesus secara manusiawi yang mengasihi umatnya dan berharap umatnya terbebas dari segala dosa-dosanya. Sehingga Natal mempunyai makna kasih khususnya untuk umat Kristiani 20 . Hal ini yang menjadi dasar theologi terjadinya perayaan Hari Natal yang terus dikembangkan oleh umat Kristiani dan turut diramaikan oleh orang-orang yang ikut merayakannya.

C. Waktu Pelaksanaan Hari Raya Natal

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke- 4M. Peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Di mana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme. Pelaksanaan Hari Natal tidak memerlukan sistem penanggalan seperti layaknya sistem penentuan Hari Raya Idul Fitri dalam agama Islam ataupun 19 Abujamin Roham, h. 535. 20 Bosco da Cunha O. Carm, hal. 61. 33 Hari Raya Imlek dalam agama Khonghucu. Karena perayaan Hari Natal selalu dilaksanakan pada tanggal 25 Desember dalam setiap tahunnya 21 yang dianggap sebagai hari lahirnya Yesus Kristus. Walaupun pada dasarnya masih belum diketahui kapan tepatnya Yesus Lahir, namun hal ini tidak menghalangi umat Kristiani untuk melaksanakan perayaan Hari Natal yang telah diadopsi dari kisah-kisah sejarah Natal. Tanggal 25 Desember merupakan hari yang sangat penting bagi umat Kristiani, karena disamping memperingati hari kelahiran Yesus, banyak sekali kegiatan-kegiatan yang ada dalam hari tersebut. Terlebih lagi dalam rangka mempersiapkan perayaan Hari Natal. Walau bagaimanapun itulah kepecayaan dan keyakinan umat Kristiani, yang meyakini bahwa perayaan Hari Natal adalah sebagai peringatan hari kelahiran Yesus. Oleh karena itu, dalam perayaan Hari Natal banyak sekali gereja-gereja yang memasang dekorasi tentang kelahiran Yesus. Sampai pada saat ini perayaan Hari Natal akan terus dilestarikan oleh masyarakat dan umat Kristiani di seluruh dunia.

D. Tata Cara Pelaksanaan Hari Raya Natal

Hari Natal adalah hari yang sangat penting bagi umat Kristiani, karena dalam perayaan tersebut umat kristiani bisa saling berbagi kasih dan sayang terhadap sesama 22 . Pada hari itu, banyak yang pergi ke gereja dengan gaya dan busana yang berbeda dari hari-hari biasa untuk mengikuti perayaan 21 Andar Ismail, h. 27. 22 Marsana Windu, h. 5. 34 keagamaan khusus. Selama masa Natal, mereka saling bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal 23 . Sebagaimana layaknya hari-hari besar agama lainnya, Natal dirayakan dengan semeriah mungkin. Lagu-lagu Natal dan Ornamen Natal dengan pohon Natalnya yang khas telah dipajang di gereja-gereja, pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran dan lain sebagainya jauh-jauh hari sebelum Natal itu sendiri tiba, maka semarak Natal pun mulai terasa. Hal ini sangat terasa sekali maknanya ketika saling mengucapkan Selamat Hari Natal serta saling memberikan kado- kado ataupun hadiah-hadiah yang telah disiapkan sebelumnya. Dan memang acara yang paling penting dari seluruh kegiatan Natal adalah “The Christmas Shopping Season – Musim Belanja Natal” yang dilakukan dengan cara membeli dan tukar menukar hadiah 24 . Peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Sebagian besar tradisi Natal berasal dari tradisi pra- Kristen barat yang diadopsi ke dalam tradisi Kristiani. Bagaimanapun sederhananya sebuah acara ibadah Natal, pasti berbeda dengan ibadah biasa. Lagi pula bukan hanya gereja yang menyelenggarakan ibadah Natal, perusahaan atau organisasi pelayanan juga membuat acara Natal, karena rasanya tidak enak kalau tidak merayakannya. Dengan demikian umat Kristen bisa mengikuti perayaan Natal berkali-kali dalam waktu sehari mulai dari Natal dalam gereja, kantor, pertokoan, pusat-pusat perbelanjaan, kelompok arisan atau kelompok sejenis lainnya, karena ada panitia khusus 23 Article From Bulletin, Natal Bukan Sekedar Pesta : Toleransi Kehidupan Beragama 2007, h. 26. 24 Stan D. Widjaya, h. 18. 35 yang dibentuk jauh-jauh hari sebelumnya, dengan alokasi dana khusus dan acara yang khusus pula. Menurut informasi di Amerika, seminggu sebelum Natal adalah minggu-minggu tersibuk dalam dunia perbelanjaan karena untuk mempersiapkan parayaan Hari Natal. Sepanjang tahun toko-toko besar meraup 70 keuntungan tahunannya hanya selama sebulan yaitu satu bulan menjelang Natal. Natal menjadi penting bukan hanya karena alasan-alasan keagamaan melainkan juga karena alasan ekonomi dan budaya yang sudah menjadi tradisi untuk merayakannya dengan suka cita. Di negara Malaysia, salah satu negara muslim juga ada di antara mereka yang beramai-ramai mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk hari Natal, mulai dari memasang berbagai pernak-pernik atau hiasan-hiasan di dalam atau di luar gedung-gedung, mall, rumah-rumah, pertokoan, pusat perbelanjaan, departmen store, restauran dan di tempat lainnya didekor sedemekian rupa hanya untuk menarik minat customer dan para turis dan ikut serta meramaikan perayaan Natal saja 25 . Memang pada seminggu sebelumnya, mayoritas umat Kristen telah menyiapkan berbagai persiapan dan kebutuhan-kebutuhan, seperti membeli kado-kado yang akan diberikan kepada orang spesial, menyiapkan tempat- tempat untuk berlibur, menyiapkan berbagai alat peribadatan untuk persiapan malam Natalnya dan juga menyiapkan pernak-pernik untuk digantungkan dalam pembuatan pohon Natal. Tradisi saling memberi dan bertukar kado 25 Stan D. Wijaya, h. 37. 36 berasal dari tradisi Barat yang ditandai dengan bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta datangnya Santa Claus atau Sinterklas 26 . Sinterklas adalah ciptaan seorang pastur yang bernama “Santo Nicholas” yang hidup pada abad ke empat Masehi 27 . Santo Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga anak wanita miskin. Untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan dengan kebiasaannya saat malam Natal, anak-anak diajari dan disuruh menggantungkan kaos kaki di dinding dekat ruangan perapian. Karena pada esok harinya, kaos kaki tersebut penuh dengan hadiah-hadiah berupa mainan atau kotak makanan. Selain hadiah tersebut, juga terdapat sebatang pohon Natal yang dihiasi bunga-bunga kertas berwarna perak dan emas. Di pohon ini pula, aneka rupa hadiah untuk anak-anak bergelantungan di dahannya dan berserakan di bawahnya. Menurut para orang tua, semua hadiah Natal itu dibawa oleh Sinterklas atau Santa Clause yang telah datang di malam hari, melalui cerobong asap perapian. Semua cerita itu dianggap penuh dengan kepercayaan dan keyakinan, karena hal tersebut merupakan sebuah tradisi dan kebiasaan yang harus diterima. Kebiasaan memasang pohon Natal sebagai dekorasi dimulai pada abad ke-16 di Jerman. Pemasangan pohon Natal yang umumnya itu dari pohon 26 Stan D. Widjaya, h. 23. 27 Encyclopedia Britannica, Volume 19, Ed 11, h. 648-649. 37 cemara, atau mengadaptasi dari bentuk pohon cemara 28 . Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka pun kerap memasang cemara yang tergolong pohon evergreen untuk dekorasi Natal di dalam rumah. Dari catatan yang ada, orang Jerman di Pennsylvania Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an. Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun di rumah, sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain. Pohon Natal ini juga melambangkan hidup kekal, sebab pada umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara yang selalu hijau daunnya 29 . Pemasangan pohon Natal dari pohon cemara, baik asli maupun yang terbuat dari plastik, di tengah kota atau di tempat-tempat umum pun menjadi pemandangan yang indah menjelang Natal. Salah satu yang terbesar dari pohon itu disebut “Mistletoe” yang dipakai pada saat perayaan musim panas, karena mereka harus memberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mukjizat penyembuhan. Selanjutnya waktu menjelang Natal yaitu pada waktu malam Natal. Karena pada dasarnya malam Natal adalah hari raya keagamaan, hari tersebut tidak dianggap sebagai hari libur resmi. Gereja-gereja mengadakan perayaan pada malam itu. Orang-orang memperhatikan gua Natal replika dari kandang domba tempat Yesus lahir, dengan patung-patung Yesus, Maria, Yosef, 28 Ismail Andar, Selamat Natal: 25 Karangan Tentang Natal Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1981, h. 31. 29 Mari Mewarnai : Menyambut Natal Yogyakarta: Kanisius, 2000, h. 63. 38 gembala-gembala dan hewan-hewan sambil menyanyikan lagu-lagu Natal 30 , seperti: “Jingle bells, jingle bells, jingle all the way Oh what fun it is to ride in a one horse open sleigh”, atau juga “Dashing through the snow in a one horse open sleigh oer the hills we go laughing all the way bells on bobtail ring making spirits bright what fun it is to ride and sing a sleighing song tonight”. Namun biasanya pada saat beribadah dimalam Natal ada lagu-lagu khusus yang dinyanyikan dengan khidmat secara seksama untuk memberikan puji-pujian dan mengagungkan kebesaran-Nya sebagai rasa syukur atas segala yang telah diberikan_nya, layaknya orang-orang bershalawat dalam agama Islam. Untuk kebanyakan umat Kristiani, masa Adven memuncak pada Misa tengah malam atau peringatan keagamaan lain pada malam sebelum Natal Malam Natal, tanggal 24 Desember. Gereja-gereja dihiasi dengan lilin, lampu, dan daun-daunan hijau dan bunga pointsettia. Masa Natal berakhir pada hari Epifani, tanggal 6 Januari. Untuk gereja Kristen Barat, Epifani adalah datangnya para majus di hadirat bayi Yesus. Menurut umat Kristen Timur, hari tersebut adalah perayaan pembaptisan Kristus. Epifani jatuh 12 hari setelah Hari Natal 31 . Pada malam itu Orang-orang dewasa minum eggnog, semacam susu telur madu, yaitu campuran krim, susu, gula, telur kocok dan brandy semacam minuman beralkohol atau rum. Menurut kisahnya, pada malam Natal, Santa Claus menaiki kereta salju penuh hadiah, ditarik oleh delapan 30 Article From Bulletin, Natal Bukan Sekedar Pesta: Toleransi Kehidupan Beragama 2007, h. 45. 31 Michael Keene, h. 114. 39 ekor rusa kutub. Santa Claus lalu terbang menembus awan untuk mengantarkan hadiah-hadiah itu kepada anak-anak di seluruh dunia. Untuk mempersiapkan kunjungan Santa, anak-anak Amerika mendengarkan orangtuanya membacakan The Night Before Christmas Malam Sebelum Natal sebelum tidur pada Malam Natal. Puisi tersebut dikarang oleh Clement Moore di tahun 1832. Keesokan harinya tibalah perayaan Hari Natal, semua umat Kristiani bergegas bersiap-siap untuk merayakan Hari Natal 32 saling mengucapkan Selamat Natal, dan saling memberikan dan bertukar kado, ada juga yang sudah siap membuka kado karena pada malam harinya ada yang membuat kejutan untuk para anak-anak, kekasih dan keluarga. Ada juga yang berangkat ke gereja untuk beribadah kepada Tuhan Yesus, ada juga yang berangkat berlibur bersama keluarga. Semuanya sangat terasa sekali keindahan Natal yang penuh dengan kasih dan sayang. 32 Ipphos, Umat Katholik dan Protestan Merayakan Natal Bersama Jakarta: PN, 1947, h. 7.

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN MAKNA