Tata Cara Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri

18

D. Tata Cara Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri selalu dirayakan secara berulang dalam setiap tahunnya, dengan ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan terlebih dahulu agar tercapainya hati, fikiran dan jiwa yang bersih. Sebelum Hari Raya idul Fitri, umat Islam terlebih dahulu harus melaksanakan puasa sebulan penuh atau biasa disebut dengan berpuasa pada bulan suci Ramadhan 20 . Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 183 yang berbunyi: ﺎﻬ ﺄ ﺬ ا اﻮ اء آ ﻜ مﺎ ا ﺎ آ آ ﻰ ﺬ ا ﻜ ﻜ نﻮ ةﺮ ا : 183 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. QS, Al-Baqoroh:183 Puasa adalah ibadah wajib yang paling mendalam bekasnya pada jiwa seorang muslim. Puasa juga mengajarkan umat Islam untuk memperdekat hubungan manusia dengan Allah, karena dalam pelaksanaannya banyak pengalaman yang menyentuh di hati dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama sebulan penuh dengan berbagai kegiatan yang menyertainya seperti berbuka, tarawih 21 dan makan sahur pada tengah malam menjelang subuh, 20 Bulan Ramadhan adalan bulan yang sangat suci, penuh dengan rahmat, berkah dan maghfiroh-Nya. Karena pada bulan tersebut dimana telah diturunkan-Nya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga umat Islam berlomba-lomba untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh dengan berkah dan magfiroh-Nya dan pada malam itu adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan karena pada waktu itu telah diturunkan Al-Quran. 21 Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Adalah Rasulullah SAW menganjurkan supaya shalat di bulan Ramadhan, tetapi tidak memerintahkan dengan jelas azimah”, maka beliau berkata: barang siapa yang berdiri shalat dimalam Ramadhan dengan iman dan perhitungan, akan di ampuni dosa-dosanya yang telah lalu . Diriwayatkan oleh Jamaah. 19 tadarusan membaca Al-Quran dengan sesering mungkin senantiasa membentuk unsur kenangan yang mendalam pada jiwa seorang muslim. Maka ibadah puasa merupakan bagian dari pembentuk jiwa keagamaan seorang muslim, dan menjadi sarana pendidikannya di waktu kecil dan seumur hidup 22 . Berpuasa juga dituntut untuk bersabar dalam hal apapun, seperti menahan amarah kita. Selain itu juga selama berpuasa umat muslin harus menahan hawa nafsu untuk menahan rasa haus, lapar, amarah dan tidak melakukan hubungan badan bagi yang sudah menikah. Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, hal wajib yang selalu dilakukan oleh Rasulullah dalam berpuasa pada bulan Ramadhan adalah pertama, menutup mata berusaha tidak melihat dan memandang pada hal-hal yang kotor yang mampu mengusik ketenangan hati berzikir kepada Allah SWT. Ke dua, menjaga lisan yaitu menjaga segala bahaya dan dosa yang timbulkan oleh lisan seperti menggunjing dan berbohong. Ke tiga, menjaga pendengaran yaitu menjaga dari hal-hal yang dibenci oleh agama yang mampu memotivasi berbuat hal-hal yang dilarang oleh agama. Ke empat, menjaga angota tubuh yang lain seperti tangan, kaki dari perbuatan dosa. Serta menjaga perut untuk tidak memakan barang yang subhat apalagi haram ketika berbuka 23 . Umat Islam juga diwajibkan untuk memabayar zakat yang biasa disebut dengan zakat fitrah yang bertujuan untuk mensucikan orang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang tidak berguna, dan memberikan makan 22 Nurcholis Majid, Dialog Bersama Cak Nur Merenungi Makna dan Hikmah Ibadah Puasa, Nuzulul Quran, Lailatul Qadar, Zakat dan Idul Fitri Jakarta: Paramadina, 2000, h. 3. 23 Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin Lebanon: Dar al-Manar, 1997, h. 385-388. 20 kepada orang-orang miskin dan mencukupi kebutuhan mereka pada Hari Raya Idul Fitri 24 . Adapun kaum miskin berhak untuk menerimanya, dan bagi kaum miskin yang mendapatkan pembagian zakat lebih maka ia pun harus membayar zakat untuk dirinya sendiri, begitu pula dengan seterusnya dengan batas akhir penunaian zakat fitrah ialah saat sebelum ImamKhotib turun mimbar khotbahnya 25 . Maka pada hari itu Allah akan membersihkan segala dosa umat Islam yang telah menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan membayar zakat fitrah sehingga keadaan hati dan jiwa seperti bayi yang baru lahir 26 . Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: ﺬ ا نإ ﻬ ﻜ ﻰ ضرﻷا اﻮ ﺎ أ ةﺎ ا اﻮ اءو ةﺎآﺰ ا اوﺮ أو فوﺮ ﺎ اﻮﻬ و ﺮﻜ ا ﷲاو ﺔ ﺎ رﻮ ﻷا ﺞ ا : 41 Artinya: Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat maruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. QS, Al Hajj:41 Dan Quran surat At Taubah Ayat 60 yang berbunyi: 24 Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, h. 224- 225. 25 Abujamin Roham, Ensiklopedi Lintas Agama Jakarta: Emerald, 2009, h. 309-310. 26 Samsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam Jakarta: Penebar Salam, 1997, h. 436. 21 ﺎ إ تﺎ ﺪ ا ءاﺮ آﺎ او او ﺎﻬ ﺔ ﺆ او ﻬ ﻮ ﻰ و بﺎ ﺮ ا رﺎ او ﻰ و ﷲا او ا ﺔ ﺮ ﷲا ﷲاو ﻜ ﺔ ﻮ ا : 60 Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS, At Taubah:60 Ayat-ayat tersebut menerangkan tentang kewajiban membayar zakat bagi yang mampu kepada para kaum yang telah ditentukan. Pada bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dilaksanakan tidak dibenarkan fakir miskin yang berkeliaran untuk mengemis, karena sejak masuk bulan Ramadhan kaum muslimin sudah dibenarkan mengeluarkan zakat fitrahnya. Pembayaran zakat yang disebut dengan Zakat Fitrah yaitu berupa gandum atau beras dalam jumlah yang telah ditentukan untuk setiap anggota keluarga yang langsung diberikan kepada kaum fakir miskin. Untuk kaum fakir miskin yang mendapatkan zakat lebih dari umat Islam yang memberikan zakat kepadanya, ia pun diwajibkan untuk membayar zakat kepada kaum fakir miskin yang lainnya. Sehingga pada waktu itu tidak ada umat Islam yang menderita merasa kekeurangan masih meminta-minta dan mengemis. Pada malam sebelum Hari Raya Idul Fitri, umat muslim beramai-ramai mengumandangkan takbir atau biasa disebut dengan takbiran, untuk menyambut hari kemenangan karena pada sebelumya umat Islam telah 22 berjuang melakukan puasa sebulan penuh yang didalamnya terdapat banyak ragam kegiatan-kegiatan keruhanian. Dalam Al-Quran dikatakan: اﻮ ﻜ و ةﺪ ا اوﺮ ﻜ و ﷲا ﻰ ﺎ آاﺬه ﻜ و نوﺮﻜ ﺮ ا : 185 Artinya: Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.QS, Al-Baqoroh:185 Takbir tersebut berbunyi 27 : ﷲا ﺮ آأ ﷲأ ﺮ آأ ﷲا ﺮ آأ , إﻻ ﻻإ ﷲا ﷲاو ﺮ آأ , ﷲا ﺮ آأ ﷲو ﺪ ا Artinya: “Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, tiada Tuhan selain Allah dan Allah maha besar, Allah maha besar segala puji hanya bagi Allah” Kegiatan bertakbir dilakukan di mushola-mushola atau di masjid- masjid dengan diiringi irama tabuhan bedug, Disyariatkan pula bagi kaum muslimin untuk mengucapkan takbir dengan suara keras dijalan ketika menuju mushola untuk melaksanakan sholat Idul Fitri sholat Ied. Pada pagi harinya, umat Islam bersama-sama, berbondong-bondong dan beramai-ramai menuju mushola ataupun masjid-masjid untuk melaksanakan sholat Ied. Meskipun bentuknya sholat sunnah namun umat Islam wajib melaksakan sholat tersebut sebagai syiar Islam dan berkumpulnya 27 Hannan Hoesin Bahannan, h. 225. 23 manusia pada hari itu lebih besar jumlahnya dari hari jumat. Disyariatkan juga pada hari itu untuk bertakbir seperti yang telah dijelaskan di atas 28 . Setelah melaksanakan sholat Ied, umat Islam bersama-sama saling mengunjungi keluarga, kerabat, para tetangga dan teman-teman untuk bersillaturrahmi dan saling maaf memaafkan, dosa-dosa mereka yang disengaja maupun yang tidak terhadap sesama harus bisa dimaafkan atau yang biasa dikenal dengan sebutan Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin dan juga mengucapkan Selamat Hari Raya idul Fitri. Membuka lembaran baru dengan mengoreksi diri dari prilaku mereka di tahun lalu. Karena dengan hal tersebut, minimal umat-umat Islam bisa mengurangi dosa- dosanya dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan terhadap sesamanya, dengan saling memaafkan penuh dengan rasa ketulusan, keikhlasan dan kasih sayang. Hal itu akan terasa sangat menyentuh, dan rasa bersatunya umat Islam di samping itu juga karena adanya Hari Raya Idul Fitri hari kemenangan umat Islam. Bagi kerabat khususnya yang mempunyai rizki lebih atau mempunyai pendapatan yang lebih dari para kerabat yang lain biasanya saling menyisihkan rezekinya dengan memberikan uang dan makanan. Untuk para pegawai- pegawai yang mempunyai atasan biasanya diberikan Tunjangan Hari Raya THR yang berupa uang, baju-baju baru dan makanan. 28 Hannan Hoesin Bahannan, h. 223-231.

BAB III PERAYAAN HARI NATAL DALAM AGAMA KRISTEN