Gambar 2.1.5 Pemandangan udara kota Medan pada tahun 1920-an. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke
Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti
mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang
Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan
orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama. Sejak tahun
1950 Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan,
kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat. Wikipedia.com
2.2 Tinjauan Pustaka
Ada beberapa sumber pustaka atau hasil penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang analisis kemampuan membaca. Tinjauan pustaka diartikan sebagai hasil dari
penelitian terdahulu yang memaparkan pandangan dan analisis yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti.
Erna Widyawa dalam skripsiya dengan judul: “Penggunaan Hanyu Pinyin sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di
SMA NEGERI 6 SURAKARTA” 2011. menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun hasil laporan tugas akhir ini menjelaskan bahwa penggunaan Hanyu Pinyin mampu
meningkatkan kemampuan siswa kelas bahasa SMA Negeri 6 Surakarta dalam membaca bahasa Mandarin. Hal ini disebabkan hanyu pinyin mempermudah siswa dalam mengenali
Hanzi. Keberhasilan ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa sebelum penggunaan dan setelah penggunaan Hanyu Pinyin. Penelitian ini sangat mendukung
peneliti untuk mengkaji penggunaan aksara han untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa Mandarin. Penelitian ini berbeda dengan yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena
peneliti meneliti tentang analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan.
Nizamulanam dalam skripsinya yang berjudul “ Penggunan Hanyu Pinyin Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Tingkat Dasar di Internasional Hotel
Management School Surakarta 2012”, memaparkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan Hanyu Pinyin dalam pembelajaran bahasa Mandarin di International Hotel
Management School membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil latihan dan ulangan yang diberikan kepada para mahasiswa, teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah melalui observasi lapangan, kepustakaan, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini sangat membantu peneliti dalam teknik pengumpulan data untuk
mengkaji analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan. Penelitian ini berbeda dengan yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena peneliti meneliti
tentang analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan.
Mayliana dalam skripsinya dengan judul “Penggunaan Hanyu Pinyin Sebagai Dasar Pembelajaran Bahasa Mandarin di SMK Negeri 1 Surakarta 2010”, memaparkan bahwa
hanyu pinyin adalah suatu komponen dasar yang penting dalam belajar bahasa Mandarin di sekolah karena dapat mempermudah membaca huruf hanzi aksara cina. Penggunaan hanyu
pinyin dapat mempermudah cara baca huruf hanzi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tanggapan siswa pada saat menggunakan hanyu
pinyin dalam belajar bahasa Mandarin adalah siswa bisa menerima pembelajaran dengan lebih baik, ditunjukkan dengan respon positif dari siswa antara lain tingginya antusiasme
siswa dalam belajar bahasa Mandarin, serta mendapatkan hasil yang positif dari nilai yang diperoleh saat mengerjakan tes atau latihan. Penelitian ini sangat mendukung peneliti untuk
mengkaji kemampuan membaca aksara han sebagai dasar pembelajaran bahasa Mandarin. Penelitian ini berbeda dengan yang dikaji oleh peneliti sendiri, karena peneliti meneliti
tentang analisis kemampuan berbahasa mandarin pada etnis tionghoa di kota medan.
周健 谢海燕(
2007 )《留学生汉语阅读分词和语义提取能力研究》
liúxuésh ēng
hàny ǔ yuèdú fēncí hé yǔyì tíqǔ nénglì yánjiū Xie Haiyan Zhou Jian studi tentang segmentasi
kata membaca bahasa mandarin dan ekstraksi semantik 2007, tulisan ini mengkaji fenomena kesalahan segmentasi kata Cina dalam siswa tingkat menengah. Penelitian ini
mengeksplorasi jenis dasar segmentasi dan ekstraksi semantik dari kata-kata baru, meringkas penyebab kesalahan dan mengusulkan saran layak untuk meningkatkan kemampuan siswa.
2.3 Landasan Teori