b. Dependent Variable: Ketaatan Membayar Iuran
Konstanta = -1.127
R
2
= 0.260 Sumber: Diolah dari lampiran
Dari tabel dapat diperoleh persamaan perhitungan sebagai berikut:
Y = -1.127 + 0.200X1 + 0.270X2 - 0.120X3 + 0.307X4 - 0.667X5
Berdasarkan tabel diatas dapat di interpretasikan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan Uji Serempak
Nilai signifikansi 0.177 dan nilai ά = 0.05. Apabila nilai signifikansi ά maka Ho diterima dan sebaliknya jika nilai signifikansi ά maka Ho di tolak. Dari tabel di
peroleh nilai Sig 0,177 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa ke lima variabel umur X1, Pendidikan X2, Pengalaman X3, Jumlah tanggungan X4, dan
Luas lahan X5 secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Ketaatan Membayar Iuran P3A. Nilai Signifikansi 0.1770.05 artinya bahwa kelima
variabel secara serempak tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Ketaatan Membayar Iuran.
2. Dengan Menggunakan Uji Parsial
a. Variabel Umur X1 di peroleh t hitung = 2.068 0.050. Hal ini
menunjukkan bahwa umur anggota P3A berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran. Tanda koefisien yang positif untuk umur
anggota P3A memberikan arti bahwa pengaruh antara umur dan ketaatan
Universitas Sumatera Utara
anggota P3A membayar iuran bersifat positif, semakin tinggi umur anggota P3A maka semakin meningkat ketaatan anggota P3A membayar
iuran. Nilai 0.200 merupakan koefisien regresi variabel X1, yang menunjukkan setiap adanya penambahan umur sebesar 1 satuan maka
akan menurunkan ketaatan anggota P3A membayar iuran. b.
Variabel Pendidikan X2 di peroleh t hitung = 1.657 0.110. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan anggota P3A tidak berpengaruh nyata
terhadap ketaatan membayar iuran. Tanda koefisien yang positif untuk pendidikan anggota P3A memberikan arti bahwa pengaruh antara
pendidikan dan ketaatan anggota P3A membayar iuran bersifat positif, semakin tinggi pendidikan anggota P3A maka semakin meningkat
ketaatan anggota P3A membayar iuran. Nilai 0.270 merupakan koefisien regresi variabel X2, yang menunjukkan setiap adanya penambahan
pendidikan sebesar 1 satuan maka akan meningkat ketaatan anggota P3A membayar iuran.
c. Variabel Pengalaman bertani X3 di peroleh t hitung = -1.327 0.197.
Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman anggota P3A tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran. Tanda koefisien yang negatif
untuk pengalaman bertani anggota P3A memberikan arti bahwa pengaruh antara pengalaman bertani dan ketaatan anggota P3A membayar iuran
bersifat negatif, semakin tinggi pengalaman bertani anggota P3A maka semakin menurun ketaatan anggota P3A membayar iuran. Nilai -0.120
merupakan koefisien regresi variabel X3, yang menunjukkan setiap
Universitas Sumatera Utara
adanya penambahan pengalaman bertani sebesar 1 satuan maka akan menurun ketaatan anggota P3A membayar iuran.
d. Variabel jumlah tanggungan X4 di peroleh t hitung = 1.202. 0.241.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan anggota P3A tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran. Tanda koefisien
yang positif untuk jumlah tanggungan anggota P3A memberikan arti bahwa pengaruh antara jumlah tanggungan dan ketaatan anggota P3A
membayar iuran bersifat positif, semakin tinggi jumlah tanggungan anggota P3A maka semakin meningkat ketaatan anggota P3A membayar
iuran. Nilai 0.307 merupakan koefisien regresi variabel X4, yang menunjukkan setiap adanya penambahan jumlah tanggungan sebesar 1
satuan maka akan meningkat ketaatan anggota P3A membayar iuran. e.
Variabel Luas lahan X5 di peroleh t hitung = -0.9000.377. Hal ini menunjukkan bahwa Luas lahan anggota P3A tidak berpengaruh nyata
terhadap ketaatan membayar iuran. Tanda koefisien yang negatif untuk luas lahan anggota P3A memberikan arti bahwa pengaruh antara luas
lahan dan ketaatan anggota P3A membayar iuran bersifat negatif, semakin tinggi luas lahan anggota P3A maka semakin menurun ketaatan anggota
P3A membayar iuran. Nilai -0.667. merupakan koefisien regresi variabel X5, yang menunjukkan setiap adanya penambahan luas lahan sebesar 1
satuan maka akan menurun ketaatan anggota P3A membayar iuran. Uraian diatas menjelaskan bahwa karakteristik sosial ekonomi anggota P3A
yaitu:Umur, Tingkat pendidikan, Pengalaman bertani, Jumlah tanggungan, dan Luas
Universitas Sumatera Utara
lahan. Secara parsial hanya ”Umur” yang berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran.
Diketahui nilai R
2
sebesar -0.260. Koefisien determinasi tersebut menunjukkan informasi bahwa 26 ketaatan anggota P3A membayar iuran telah dapat dijelaskan oleh
variabel ”Umur, Tingkat pendidikan, Pengalaman bertani, Jumlah tanggungan dan Luas lahan” atau dengan kata lain sebesar 26 ke lima variabel tersebut mempengaruhi
ketaatan anggota P3A membayar iuran, Sedangkan sisanya sebesar 46. di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
3. Perbedaan Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A yang Berbadan Hukum dan P3A yang belum Berbadan Hukum
Perbedaan pengaruh yang di peroleh dari hasil analisis Regresi Linear Berganda
antara organisasi P3A Makmur dan P3A Sentang adalah: Di uji Secara Serempak kelima karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur berpengaruh nyata terhadap ketaatan
anggota P3A membayar iuran, Sementara pada kelima karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan anggota P3A
membayar iuran. Secara parsial karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur yaitu: ”Umur
dan Pengalaman bertani tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran, sementara ” Tingkat pendidikan, Jumlah tanggungan, dan Luas lahan” berpengaruh nyata
terhadap ketaatan membayar iuran. Sedangkan karakteristik sosial ekonomi P3A Sentang yaitu: hanya ”Umur” yang berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran,
sementara ”tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan luas lahan” tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran.
Universitas Sumatera Utara
4. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A Dengan Ketaatan Membayar Iuran Menjadi Anggota P3A Berbadan Hukum dan P3A yang
Tidak Berbadan Hukum
a. Organisasi P3A Makmur P3A Berbadan Hukum
Dapat diketahui hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran
dengan Umur adalah 0.561 dengan tingkat signifikasi 0.111. Koefisien korelasi 0.561
berarti hubungan antara kedua variabel Sedang. Koef korelasi bertanda positif berarti
apabila umur bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.1110.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata antara umur dengan
ketaatan anggota membayar iuran. Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan Tingkat
pendidikan adalah 0.001 dengan tingkat signifikasi 0.565. Koefisien korelasi 0.001
berarti hubungan antara kedua variabel Tidak ada Hubungan. Koef korelasi bertanda
positif berarti apabila tingkat pendidikan bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.5650.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata
antara tingkat pendidikan dengan ketaatan anggota membayar iuran. Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan
Pengalaman bertani adalah 0.481 dengan tingkat signifikasi 0.134. Koefisien korelasi
0.481 berarti hubungan antara kedua variabel Lemah. Koef korelasi bertanda positif
berarti apabila Pengalaman bertani bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.1340.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata antara
pengalaman bertani dengan ketaatan anggota membayar iuran. Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan jumlah
tanggungan adalah 0.220 dengan tingkat signifikasi -0.231. Koefisien korelasi 0.220
Universitas Sumatera Utara
berarti hubungan antara kedua variabel Tidak ada hubungan. Koef korelasi bertanda
positif berarti apabila jumlah tanggungan bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi -0.2310.05 berarti ada hubungan yang nyata antara
jumlah tanggungan dengan ketaatan anggota membayar iuran. Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan luas lahan
adalah 0.797 dengan tingkat signifikasi 0.049. Koefisien korelasi 0.797 berarti hubungan
antara kedua variabel Kuat. Koef korelasi bertanda positif berarti apabila luas lahan
bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.0490.05 berarti ada hubungan yang nyata antara luas lahan dengan ketaatan anggota
membayar iuran.
b. Organisasi P3A Sentang P3A yang Tidak Berbadan Hukum
Dapat diketahui hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran
dengan Umur adalah 0.366 dengan tingkat signifikasi 0.171. Koefisien korelasi 0.366
berarti hubungan antara kedua variabel Lemah. Koef korelasi bertanda positif berarti
apabila umur bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.1710.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata antara umur dengan
ketaatan anggota membayar iuran. Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan Tingkat
pendidikan adalah 0.471 dengan tingkat signifikasi 0.137. Koefisien korelasi 0.471
berarti hubungan antara kedua variabel Lemah. Koef korelasi bertanda positif berarti
apabila tingkat pendidikan bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.1370.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata antara tingkat
pendidikan dengan ketaatan anggota membayar iuran.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan Pengalaman bertani adalah 0.527 dengan tingkat signifikasi 0.120. Koefisien korelasi
0.527 berarti hubungan antara kedua variabel Sedang. Koef korelasi bertanda positif
berarti apabila Pengalaman bertani bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.1200.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata antara
pengalaman bertani dengan ketaatan anggota membayar iuran. Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan jumlah
tanggungan adalah 0.408 dengan tingkat signifikasi 0.157. Koefisien korelasi 0.408
berarti hubungan antara kedua variabel Lemah. Koef korelasi bertanda positif berarti
apabila jumlah tanggungan bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.1570.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata antara
jumlah tanggungan dengan ketaatan anggota membayar iuran. Hasil analisis korelasi antara Ketaatan anggota membayar iuran dengan luas lahan
adalah 0.695 dengan tingkat signifikasi 0.075. Koefisien korelasi 0.695 berarti hubungan
antara kedua variabel Sedang. Koef korelasi bertanda positif berarti apabila luas lahan
bertambah maka ketaatan anggota membayar iuran meningkat. Tingkat signifikasi 0.0750.05 berarti tidak ada hubungan yang nyata antara luas lahan dengan ketaatan
anggota membayar iuran.
5. Perbedaan Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A dengan Ketaatan Membayar Iuran Menjadi Anggota P3A Berbadan Hukum dan
P3A yang Tidak Berbadan Hukum
Dari hasil analisis korelasi yang di uji bahwa ke dua organisasi P3A yaitu P3A Makmur P3A yang berbadan hukum dan P3A Sentang P3A yang belum berbadan
hukum memiliki perbedaan yaitu: Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur
Universitas Sumatera Utara
yaitu: ”Umur”memiliki hubungan yang sedang dengan ketaatan membayar iuran, ”Tingkat pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” tidak ada hubungan dengan ketaatan
membayar iuran, sementara ”Pengalaman bertani” memiliki hubungan yang lemah dengan ketaatan membayar iuran, dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang kuat
dengan ketaatan membayar iuran. Sedangkan Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang yaitu: ”Umur”,
”Pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” memiliki hubungan yang lemah, Sementara ”Pengalaman bertani” dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang sedang.
6.Masalah yang terjadi dalam organisasi P3A dan Upaya yang di Lakukan untuk Mengatasinya
1. P3A yang berbadan hukum P3A Makmur adalah :
Pada organisasi P3A Makmur tidak ada masalah yang terjadi karena struktur dan uraian tugas yang sudah jelas diatur dalam Surat Keputusan Badan Hukum Organisasi
P3A Makmur.
2. P3A yang belum berbadan hukum P3A Sentang adalah :
o Masalah yang terjadi pada P3A Sentang yaitu Sulitnya pengurus P3A dalam
membagi air kesawah- sawah petani karena tidak adanya sanksi terhadap petani yang melanggar peraturan.
Upaya yang dilakukan adalah mengajak petani untuk rapat tentang pembagian air secara berulang- ulang dan memberi penyuluhan tentang pembagian air.
o Apabila P3A Sentang mengajukan Proposal tidak pernah ditanggapi pemerintah
karena belum berbadan hukum atau tidak memiliki SK, sehingga bantuan dari pemerintah tidak begitu dirasakan P3A sentang.
Universitas Sumatera Utara
Upaya yang dilakukan adalah tetap membuat dan menjatuhkan proposal tentang kebutuhan P3A kepada pihak pemerintah, sembari mengurus Surat Keputusan Badan
Hukum P3A Sentang. o
Sebagian anggota P3A Sentang sulit membayar iuran bahkan tidak membayar iuran P3A selama dalam satu tahun tertentu dua kali musim tanam
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, apabila tidak membayar iuran selama kurun waktu yang ditentukan, maka pengurus P3A Sentang memberikan peringatan
selama dua kali. Apabila tidak di tanggapi juga maka pengurus P3A Sentang melaporkan masalah tersebut kepada Kepala Desa agar menyelesaikan masalah tesebut, dan biasanya
setelah di sampaikan kepada Kepala desa masalah tersebut dapat diselesaikan, dimana anggota P3A tersebut langsung membayar iuran yang menjadi kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
4. Perkembangan organisasi P3A di Kabupaten Serdang Bedagai mengalami
peningkatan yang baik dilihat dari Jumlah P3A yang tidak Berbadan Hukum menjadi P3A yang Berbadan Hukum ,dan Jumlah anggota. Sementara sejak tahun
2004 sampai pada tahun 2008 jumlah P3A tidak bertambah lagi. 5.
Secara uji serempak kelima variabel karakteristik sosial ekonomi organisasi P3A Makmur berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Ketaatan Membayar Iuran.
Sementara kelima variabel karakteristik sosial ekonomi organisasi P3A Sentang tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Ketaatan Membayar Iuran
Secara uji parsial: Karakteristik soaial ekonomi anggota P3A Makmur sebesar 53.2 ke lima variabel tersebut mempengaruhi ketaatan anggota P3A membayar
iuran, Sedangkan sisanya sebesar 46.8 di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. Sementara Karakteristik soaial ekonomi P3A Sentang
sebesar 26 ke lima variabel tersebut mempengaruhi ketaatan anggota P3A membayar iuran, Sedangkan sisanya sebesar 76. di pengaruhi oleh faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam model. 6.
Di uji Secara Serempak kelima karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur berpengaruh nyata terhadap ketaatan anggota P3A membayar iuran, Sementara
pada kelima karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan anggota P3A membayar iuran.
Secara parsial karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur yaitu: ”Umur dan Pengalaman bertani tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar
Universitas Sumatera Utara
iuran, sementara ” Tingkat pendidikan, Jumlah tanggungan, dan Luas lahan” berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran. Sedangkan karakteristik
sosial ekonomi P3A Sentang yaitu: hanya ”Umur” yang berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran, sementara ”tingkat pendidikan, pengalaman
bertani, jumlah tanggungan, dan luas lahan” tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan membayar iuran.
4. Hasil korelasi Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Makmur dengan
ketaatan membayar iuran yaitu: ”Umur”memiliki hubungan yang sedang dengan ketaatan membayar iuran, ”Tingkat pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” tidak
ada hubungan dengan ketaatan membayar iuran, sementara ”Pengalaman
bertani” memiliki hubungan yang lemah dengan ketaatan membayar iuran, dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang kuat dengan ketaatan membayar iuran.
Sedangkan hasil Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang dengan ketaatan membayar iuran yaitu: ”Umur”, ”Pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan”
memiliki hubungan yang lemah, Sementara ”Pengalaman bertani” dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang sedang.
5. Dari hasil analisis korelasi yang di uji bahwa ke dua organisasi P3A yaitu P3A
Makmur P3A yang berbadan hukum dan P3A Sentang P3A yang belum berbadan hukum memiliki perbedaan yaitu: Karakteristik sosial ekonomi anggota
P3A Makmur yaitu: ”Umur”memiliki hubungan yang sedang dengan ketaatan membayar iuran, ”Tingkat pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” tidak ada
hubungan dengan ketaatan membayar iuran, sementara ”Pengalaman bertani”
Universitas Sumatera Utara
memiliki hubungan yang lemah dengan ketaatan membayar iuran, dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang kuat dengan ketaatan membayar iuran.
Sedangkan Karakteristik sosial ekonomi anggota P3A Sentang yaitu: ”Umur”,
”Pendidikan” dan ”Jumlah tanggungan” memiliki hubungan yang lemah,
Sementara ”Pengalaman bertani” dan ”Luas lahan” memiliki hubungan yang
sedang .
6. P3A yang berbadan hukum P3A Makmur adalah: