Bencana Respon Masyarakat Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Terhadap Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat oleh PMI Cabang Langkat

24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bencana

Bencana adalah kerusakan yang serius akibat fenomena alam yang luar biasa dan atau yang disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan yang dampaknya melampui kemampuan masyarakat setempat untuk mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar. Sebagai contoh, gunung api meletus di sebuah pulau yang subur dan padat penduduknya, menjadi sebuah bencana. Letusannya menyebabkan kerugian baik harta benda maupun jiwa, sebaliknya gempa bumi di Tokyo, tidaklah menjadi suatu bencana karena masyarakatnya telah mengambil langkah-langkah pencegahan, sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia Hadi, 2008: 6. Pada dasarnya ada lima komponen yang memengaruhi kemampuan masyarakat dalam menghadapi krisis atau risiko bencana, yaitu: 1 Rumah tangga dan mata pencaharian Menunjukkan tingkat kesejahteraan dan upaya peningkatan pendataan rumah tangga untuk dapat tinggal atau memiliki rumah di lokasi yang aman. 2 Status ketahanan diri Berhubungan dengan kondisi kesehatan fisik dan mental dan nutrisi seseorang. Hal ini berkaitan dengan ketahanan, terutama pada saat bencana, ketika terjadi kekurangan pangan dan risiko kesehatan. Universitas Sumatera Utara 25 3 Perlindungan diri Berhubungan dengan mata pencaharian yang memadai sehingga mampu menciptakan perlindungan tehadap rumah dan aset yang dimiliki seseorang. Misalnya kemampuan untuk membangun rumah yang tahan bahaya di tempat tinggalnya, akan sangat tergantung pada pendapatan atau mata pencaharian orang tersebut. Meski demikian faktor budaya dan tingkah laku dapat pula memengaruhi prioritas seseorang dalam melakukan langkah perlindungan diri terhadap ancaman. 4 Perlindungan sosial Biasanya diupayakan oleh lembaga setempat seperti organisasi kemasyarakatan, kelompok lembaga swadaya masyarakat, Pemerintah Daerah, dan lain-lain. Hal ini juga meliputi upaya-upaya kesiapsiagaan yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh anggota masyarakat, seperti pencegahan banjir, memastikan kepatuhan terhadap aturan tata ruang, dan lain-lain. 5 Tata kelola Menggambarkan cara-cara pemerintah setempat dalam memastikan alokasi sumber daya dan pendapatan serta keberadaan dan peran organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat. Sebagai contoh dalam diskusi terbuka tentang risiko bencana, keberadaan organisasi kemasyarakatan mampu memberikan tekanan pada pemerintah untuk memberikan upaya perlindungan bagi masyarakat yang rentan Hadi, 2008:1 Universitas Sumatera Utara 26 Bencana dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: a. Ancaman Ancaman adalah fenomena alam yang luar biasa yang berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia, kehilangan harta benda, kehilangan mata pencaharian maupun kerusakan lingkungan. Bentuk ancaman misalnya tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung merapi, kebakaran, dan lain- lain. Bahaya dapat dikelompokkan menjadi bahaya alam dan bahaya karena ulah manusia. Tabel 2. 1 Jenis Ancaman Jenis ancaman Asal Contoh Bahaya alam Ancaman geologi gempa bumi, tsunami, gunung merapi, emisi Ancaman hidrometrologi banjir, badai tropis, angin topan, badai Ancaman biologi wabah penyakit Ancaman teknologi kecelakaan industri, aktivitas nuklir, polusi industri, limbah racun Ancaman penurunan kualitas lingkungan penurunan kualitas tanah, penurunan keragaman hayati, polusi air, ozon, perubahan iklim Sumber: Panduan assesmen kerentanan dan kapasitas dan penilaian desa partisipatif untuk program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat dan program pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat Hadi, 2008:7 Universitas Sumatera Utara 27 b. Kerentanan yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kotakawasan yang berisiko Kerentanan adalah tingkat situasi dalam suatu masyarakat, struktur, layanan, atau letak geografis yang berpotensi mungkin rusak atau terganggu oleh dampak bahaya tertentu karena sifat-sifatnya, konstruksinya dan letaknya dengan daerah berbahaya atau daerah yang rawan. Kerentanan berkaitan dengan lingkungan infrastruktur, lingkungan areal pertanian, kehutanan, budidaya air, wilayah pemukiman, konstruksi bangunan dan hasil-hasil produksi Hadi, 2008:4. Jenis-jenis kerentanan yang dimaksudkan antara lain adalah: 1 Kerentanan fisik dan kesehatan. 2 Kerentanan sosial budaya. 3 Kerentanan kelembagaan. 4 Kerentanan ekonomi. 5 Kerentanan sikap atau motivasi. c. Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen masyarakat Kapasitas adalah kemampuan potensial sesungguhnya yang ada dalam masyarakat untuk menghadapi bencana menggunakan berbagai sumber daya, baik manusia atau materi untuk melakukan pencegahan dan tanggap darurat bencana yang efektif. Kapasitas mencakup sumber daya dan keterampilan yang dimiliki masyarakat untuk dapat mengembangkan, mengerahkan atau memiliki akses yang membuat mereka mempunyai kontrol lebih terhadap kondisi mendatang. Kapasitas juga merupakan Universitas Sumatera Utara 28 kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman beserta dampaknya Hadi, 2008: 5. Kapasitas digolongkan sebagai berikut: 1 Kapasitas fisik, lingkungan, dan kesehatan Korban dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkan untuk membangun kembali struktur dalam masyarakat. Terdapatnya persediaan barang-barang yang cukup pasca bencana, termasuk untuk keperluan para korban. 2 Kapasitas sosial budaya Selain pemenuhan kebutuhan barang-barang, terdapat juga kebutuhan tenaga untuk membangun kembali daerah yang tertimpa bencana. Para tenaga kerja harus memiliki berbagai keterampilan khusus dan terorganisir. 3 Kapasitas kelembagaan Pada kejadian bencana, kebanyakan orang mengalami kerugian baik secara fisik, materi maupun moril. Meskipun banyak orang kehilangan hal yang bersifat fisik, namun masih memiliki lembaga berbentuk keluarga dan masyarakat. Pemimpin dalam masyarakat dan sistem pengambilan keputusannya diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pasca bencana. 4 Kapasitas ekonomi Kapasitas ekonomi merupakan kemampuan sektor bisnis untuk kembali memperbaiki dan memulihkan perekonomian masyarakat. Universitas Sumatera Utara 29 5 Kapasitas sikap atau motivasi Orang yang memiliki sikap positif dan motivasi kuat, misalnya bertekad untuk bertahan, mencintai, atau peduli pada orang lain, serta adanya keberanian dan keinginan untuk saling membantu. Hal-hal tersebut merupakan kapasitas, aspek yang penting sebagai landasan pembangunan seperti halnya sumber daya fisik yang mereka miliki Hadi, 2008:6. Interaksi antara ancaman dan kerentanan akan menimbulkan risiko. Risiko merupakan suatu peluang timbulnya akibat buruk atau kemungkinan kerugian, yang bisa berbentuk kerusakan harta benda, gangguan kegiatan mata pencaharian dan ekonomi atau kerusakan lingkungan, korban luka-luka atau wabah penyakit, bahkan kematian. Risiko didefinisikan berlainan oleh setiap orang dalam situasi-situasi yang berbeda. Risiko yang dirasakan oleh politisi atau manajer bencana adalah berbeda dari risiko seperti yang dipahami oleh seorang ilmuwan, atau oleh seorang staf penjualan asuransi, atau oleh anggota keluarga yang tinggal di daerah rawan gempa. Risiko bencana adalah kemungkinan bahwa bencana dapat menimpa masyarakat yang rentan, yang punya kapasitas rendah untuk menghadapi dampak buruk misalnya: kerusakan, kerugian, kematian Hadi, 20008: 6. Dari penjelasan di atas, maka secara matematis risiko bencana dapat dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 30 Gambar 2. 1 Persamaan Matematis Risiko Bencana dengan Faktor Penyebab Sumber: Panduan assesmen kerentanan dan kapasitas dan penilaian desa partisipatif untuk program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat dan program pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat Hadi, 2008:10

2.2 Manajemen Bencana

Dokumen yang terkait

Pola Aktivitas dan Perilaku Nyeri Rheumatopid Arthritis pada Lansia di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat

5 81 106

Prospek Usaha Pengolahan Tape (Ubi Dan Pulut) (Studi Kasus : Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara)

0 39 93

Prospek Pengembangan Komoditi Rambutan Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Desa Tanjung Putus dan Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat Propinsi Sumatera Utara)

1 48 119

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

RESPON MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI DI DESA TEGALMULYO KECAMATAN Respon Masyarakat Terhadap Risiko Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten.

0 1 16

TINDAKAN MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA GEMPABUMI Tindakan Masyarakat Dalam Pengurangan Risiko Bencana Gempabumi Di Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

0 1 15

TINDAKAN MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA GEMPABUMI Tindakan Masyarakat Dalam Pengurangan Risiko Bencana Gempabumi Di Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

0 2 11

Peran istri dalam membantu perekonomian keluarga di desa Tanjung Selamat kecamatan Padang Tualang kabupaten Langkat Repository UIN Sumatera Utara

2 17 76

Pola Aktivitas dan Perilaku Nyeri Rheumatopid Arthritis pada Lansia di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat

0 1 32

POLA AKTIVITAS DAN PERILAKU NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT

0 0 11