93
5.2.2 Sikap Masyarakat Terhadap Program Pengurangan Risiko Berbasis Masyarakat
Pengukuran berikutnya yang berkenaan dengan respon masyarakat terhadap program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat adalah melalui
sikap masyarakat. Pengukuran suatu program melalui sikap masyarakat dapat melalui beberapa bagian, seperti yang diuraikan pada hasil penelitian sebagai
berikut:
Tabel 5.11 Tanggapan Responden Tentang Program Pengurangan Risiko Bencana
Berbasis Masyarakat No
Kategori Frekuensi
1 2
3 4
Sangat Menarik Menarik
Kurang Menarik Tidak Menarik
18 34
6 2
30 56,66
10 2,34
Jumlah 60
100
Sumber: Kuesioner 2009 Sikap mempunyai daya dorong atau motivasi, bukan rekaman masa lalu,
tetapi juga menentukan apakah seseorang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menyukai atau tidak suka, menginginkan atau tidak menginginkan, serta
mengandung aspek evaluatif dalam hal ini menyenangkan atau tidak meyenangkan Sherif dalam Rakhmat, 2005:40. Apabila masyarakat Desa Tebing
Tanjung Selamat bersikap positif terhadap program pengurangan risiko bencana
Universitas Sumatera Utara
94 berbasis masyarakat, maka mereka akan menyukai program, dan bersedia untuk
terlibat lebih aktif. Seperti dapat dilihat pada tabel di atas, 34 orang responden menganggap
program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat menarik yaitu sebesar 56,66 . Seorang responden yaitu Ibu Nurlistiani 43 tahun menjawab: “PMI
langsung mengadakan simulasi di lapangan, kami juga bersama-sama untuk menemukan penyebab masalah, bukan hanya sekedar memberi pemecahannya
saja”. Sebanyak 18 orang respoden menganggap sangat menarik yaitu sebesar 30. “Program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat ini sangat
menarik, karena masyarakat diajari agar mampu bersama-sama mencegah timbulnya dampak bencana”, jelas M. Yusuf 71 tahun.
Responden yang menjawab program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat ini kurang menarik adalah sebanyak 6 orang atau sebesar 10, dan
sebanyak 2 orang responden atau sebesar 2,34 menganggap program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat tidak menarik, karena mereka
belum memiliki pemahaman tentang pentingnya program, tujuan dan manfaatnya bagi masyarakat.
.
Universitas Sumatera Utara
95
Tabel 5.12 Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Program Pengurangan Risiko
Bencana Berbasis Masyarakat Dengan Kebutuhan Masyarakat No
Kategori Frekuensi
1 2
3 4
Sangat Sesuai Sesuai
Kurang Sesuai Tidak Sesuai
17 32
9 2
28,33 53,33
15 3,34
Jumlah 60
100
Sumber: Kuesioner 2009 Berdasarkan tabel 5.12 sebanyak 17 orang responden atau sebesar 28,33
menjawab bahwa program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat telah sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan 32 orang responden atau sebesar
53,33 menganggap program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Permasalahan banjir musiman yang dialami
masyarakat Desa Tebing Tanjung Selamat diakibatkan oleh tidak adanya saluran air. Melalui program ini, masyarakat bersama-sama mendiskusikan apa yang
menjadi sumber masalah dan kebutuhan, kemudian PMI sebagai mediator memfasilitasi masyarakat untuk membangun saluran air di desa mereka.
Responden merasa terbantu dengan dibangunnya saluran air untuk mencegah bajir musiman di desa mereka.
Sebanyak 9 orang responden atau sebesar 15 menjawab kurang sesuai, karena meraka belum memahami pentingnya upaya pengurangan risiko bencana.
Mereka terbiasa dengan bantuan evakuasi dan program pasca bencana setelah
Universitas Sumatera Utara
96 banjir datang, dan kurang informasi tentang tujuan dilaksanakannya program
pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat ini. Responden lainnya sebanyak 2 orang menjawab tidak sesuai atau sebesar 3,34, hal ini disebabkan mereka
menganggap program ini hanya sekedar saluran air biasa, bukan bertujuan untuk mengatasi banjir di desa mereka.
Universitas Sumatera Utara
97
Tabel 5. 13 Tanggapan Responden Tentang Bantuan PMI Melalui Program
Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat No
Kategori Frekuensi
1 2
3 4
Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
19 34
6 1
31,67 56,66
10 1,67
Jumlah 60
100
Sumber: Kuesioner 2009 Sikap dapat bersifat negatif atau positif, sikap negatif memunculkan
kecenderungan untuk menjauhi, membenci, menghindari, ataupun tidak menyukai keberadaan suatu objek. Sedangkan sikap positif memunculkan kecenderungan
menyenagi, mendekati, menerima ataupun mengharapkan kehadiran objek tertentu Thoha, 1992:180. Berdasarkan jawaban responden, 34 orang atau
sebesar 56,66 setuju terhadap bantuan PMI melalui program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, dan 19 orang atau sebesar 31,67 sangat setuju,
merupakan sikap yang positif dan sadar akan kebutuhan mereka untuk mengatasi banjir dan didasarkan pada dorongan hati nurani bahwa program ini adalah
tanggung jawab bersama. Responden lainnya sebanyak 6 orang atau sebesar 10 kurang setuju, karena masyarakat kurang mendapatkan informasi tentang
pentingnya program ini untuk mengatasi masalah mereka dan 1 orang responden atau sebesar 1,67 bersikap negatif, sehingga tidak setuju dengan program
program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
98
Tabel 5.14 Penilaian Responden Tentang Program Pengurangan Risiko Bencana
Berbasis Masyarakat No
Kategori Frekuensi
1 2
Penting Tidak Penting
52 8
86,66 13,34
Jumlah 60
100
Sumber: Kuesioner 2009 Persepsi individu ataupun penilaian mengenai suatu hal akan
mempengaruhi sikap individu terhadap suatu program. Dalam suatu program terkandung ide-ide baru atau cara-cara baru yang disosialisasikan ke dalam suatu
masyarakat, dengan harapan dapat mengubah cara berpikir dan cara bertindak masyarakat yang terkena program. Tabel 5.14 di atas menelaskan penilaian
terhadap program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, sebanyak 52 orang atau sebesar 86,66 menganggap program ini penting. Masyarakat
menganggap program ini penting karena mengetahui bahwa program ini membantu mereka memecahkan masalah banjir dan terutama juga menggunakan
sumber daya dan kemampuan mereka sendiri. Sebanyak 8 orang atau sebesar 13,34 menjawab tidak penting.
Responden menganggap program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat ini tidak penting karena telah merasa terbiasa dengan masalah banjir
ini dan enggan untuk mengatasinya, dan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya usaha pengurangan risiko bencana.
Universitas Sumatera Utara
99
Tabel 5.15 Penilaian Responden Tentang Cara Penyampaian Informasi Oleh PMI
Mengenai Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat No
Kategori Frekuensi
1 2
3 4
Sangat Menarik Menarik
Kurang Menarik Tidak Menarik
19 28
9 4
31,66 46,66
15 6,67
Jumlah 60
100
Sumber: Kuesioner 2009 Faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang mempengaruhi sikap
adalah sifat obyek sasaran sikap, kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap, sifat orang-orang yang mendukung sikap tersebut, situasi pada saat sikap
itu dibentuk, dan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan sikap Adi, 1999:183. Cara penyampaian informasi oleh PMI mengenai program
pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat menurut responden sudah cukup menarik. Sebanyak 19 orang atau sebesar 31,66 menganggap cara penyampaian
informasi oleh PMI sangat menarik seperti dikemukakan oleh Ibu Nurlistiani 43 tahun, “PMI memberikan penjelasan langsung di lapangan dengan bahasa yang
mudah dimengerti”. Sedangkan responden lainnya yaitu Bapak M.Yusuf menjawab, “PMI secara langsung mengadakan simulasi tentang apa yang harus
dilakukan, sehingga saya tertarik”. Sebanyak 28 orang responden menganggap program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat menarik, atau sebesar
46,66.
Universitas Sumatera Utara
100 Responden lainnya sebanyak 9 orang atau sebesar 15 mengganggap
kurang menarik, dan 4 orang responden atau sebesar 6,67 lainnya menganggap program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat tidak menarik. Hal ini
disebabkan oleh penilaian mereka tentang program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat ini yang menganggap program ini serupa dengan usaha
lainnya yang bertujuan untuk mengatasi bencana di lingkungan mereka.
Universitas Sumatera Utara
101
Tabel 5.16 Penilaian Responden Tentang Penyampaian Informasi Oleh PMI Mengenai
Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat No
Kategori Frekuensi
1 2
3 4
Sangat Baik Baik
Kurang Baik Tidak Baik
19 29
6 6
31,66 48,34
10 10
Jumlah 60
100
Sumber: Kuesioner 2009 Dari tabel 31 di atas, sebanyak 19 orang responden atau sebesar 31,66
menjawab penyampaian informasi oleh PMI sangat baik, hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat dalam menghadiri rapat program pengurangan risiko
bencana berbasis masyarakat. Sebanyak 29 orang lainnya atau sebesar 48,34 menjawab program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat sudah baik,
dan hal ini mempengaruhi sikap masyarakat untuk aktif berpatisipasi melaksanakan program ini. 6 orang responden atau sebesar 10 menjawab
kurang baik, hal ini disebabkan responden masih kurang mendapatkan informasi yang positif tetntang program, karena jarang menghadiri rapat. Selain itu,
sebanyak 6 orang responden lainnya atau sebesar 10 menjawab tidak baik. Kendala bahasa dan tingkat pendidikan masyarakat sedikit menyulitkan dalam
penyampaian informasi tentang program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, sehingga hanya sedikit informasi yang diperoleh menyebabkan
persepsi tentang progam ini juga menjadi negatif.
Universitas Sumatera Utara
102
Tabel 5.17 Tanggapan Responden Tentang Keterlibatan Seluruh Masyarakat Dalam
Perencanaan dan Pelaksanaan Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat
No Kategori
Frekuensi
1 2
3 4
Sangat Setuju Setuju
Kurang Setuju Tidak Setuju
24 25
10 1
40 41,67
16,66 1,67
Jumlah 60
100 Sumber: Kuesioner 2009
Berdasarkan jawaban responden, 24 orang atau 40 sangat setuju terhadap pelibatan masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan program
pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, dan 25 orang atau sebesar 41,67 responden setuju. Seorang responden yaitu Saudara Kusdi 20 tahun
mengemukakan, “Sekaligus bekerja sama, tali silaturahmi antara warga juga semakin erat”
Responden lainnya sebanyak 10 orang atau sebesar 16,66 kurang setuju karena mereka kurang memahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, dan responden yang tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 1,67, Hal ini
disebabkan oleh pemahaman responden yang menginginkan pihak luar secara penuh membantu mereka.
Universitas Sumatera Utara
103 Salah satu upaya yang dapat dilakukan organisasi untuk meningkatkan
keterlibatan masyarakat adalah melalui konsultasi komunitas Adi, 2003:171. PMI Cabang Langkat dalam hal ini melakukan konsultasi komunitas dengan
mengkaji opini masyarakat terhadap rencana kegiatan program melalui analisis kerentanan dan kapasitas. Diharapkan dengan terbukanya perencanaan,
masyarakat mampu menemukan kebutuhan dan kapasitas mereka untuk mengatasi masalah sehingga lebih bertanggung jawab dan mau berpartisipasi dalam
pelaksanaan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
104
5.2.3 Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat