Embargo Pendekatan dan Konsep

28 4. Militer, merupakan upaya-upaya pemerintah suatu negara untuk mempengaruhi perilaku dan kebijakan negara lain dengan menggunakan ancaman dan atau dukungan militer. 34 Melalui konsep kebijakan luar negeri dari Holsti, kebijakan luar negeri iran pada masa kepemimpinan Ahmadinejad akan dikerangkai. Hal ini akan memberikan sitematika penjelasan yang lebih padu dengan kerangka konsep yang telah baku dari Holsti terkait keijakan luar negeri. Melalui kerangka ini kebijakan Iran akan dilihat melalui sektor diplomasi, propaganda, ekonomi hingga militernya.

1.5.2.3 Embargo

Secara bahasa Embargo tergolong dalam Cambridge dictionary, Embargo Verb adalah to officially stop trading with another country. Berarti tidakan resmi untuk enghentikan perdagangan dengan Negara lain. Sementara dalam artian lain Embargo noun adalah an order to temporarily stop something, especially trading or giving information. 35 Melalui dua arti tersebut, embargo berarti tindakan yang disengaja oleh suatu Negara untuk tujuan sanksi atas Negara tujuannya. Sementara dalam kamus bisnis Embargo secara umum diartikan sebagai pembatasan apapun dalam perdagangan luar negeri. 36 Tindakan embargo lebih banyak mengacu pada pembatasan ekspor untuk penjualan ke negara lain tertentu. Berbeda dengan tindakan hambatan seperti hambatan tarif, kuota impor, dan 34 Holsti, K. J. 1990. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Erlangga. Hal. 130- 192 35 Embargo diakses dalam www.dictionary.cambridge.org diakses tanggal 17 april 2014 36 Embargo diakses dalam http:kamusbisnis.comartiembargo diakses tanggal 17 april 2014 29 hambatan non-tariflainnya yang melindungi produsen dalam negeri dari persaingan, embargo dimaksudkan untuk menghukum Negara tujuan ekspor. Embargo sangat strategis untuk mencegah pertukaran barang militer dengan suatu negara. Embargo biasanya dilakukan sebagai akibat dari kondisi politik dan ekonomi antar bangsa yang berkonflik atau berselisih satu sama lain. Pembatasan yang dilakukan akan mengisolasi Negara yang diembargo dan menciptakan kesulitan bagi pemerintahnya sehingga memaksa mereka untuk bertindak terhadap masalah yang mendasari. Karena banyak Negara yang bergantung pada perdagangan global, maka embargo adalah alat yang ampuh untuk menekan suatu Negara. Keputusan Embargo yang dilakukan Amerika atas Iran merupakan upaya secara resmi dan disengaja oleh AS untuk menekan Iran seiring dengan situasi perselisihan antar dua Negara yang semakin menguat semenjak kenaikan Ahmadinejad memimpin Iran. Salah satu alasan utama AS mengembargo Iran adalah alasan tekanan terhadap Iran untuk menghentikan program pengembangan nuklirnya. Sanksi AS dikelola oleh dua lembaga utama yaitu Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Office of Foreign Assets ControlOFAC yang menangani perijinan dan pengawasan pelaksanaan sanksi ekonomi dan Biro Industri dan Keamanan yang menangani perijinan ekspor tertentu dan re-ekspor barang dan teknologi asal AS, atau barang-banrang manufaktur Asing yang menggunakan teknologi AS. AS menjatuhkan sanksi finansial atas Iran sebgagai tekanan terhadap pemerintahan Iran akibat perselisihan politik antar kedua negara. Iran 30 dinilai sebagai negara yang mendukung terorisme dan mengancam perdamaian dunia karena telah mengembangkan senjata nuklir. Iran dimasukan kedalam Sepcial Designated Nations SDN yang merupakan julukan bagi kelompok negara yang berhubungan dengan kejahatan terorisme. 37 Sanksi embargo AS dilaksanakan melalui kedua lembaga tersebut untuk memastikan membatasi aktifias ekonomi oleh entitas yang berhubungan dengan AS dalam hubungannya dengan Iran. Termasuk di dalamnya yang menjadi bagian untuk menerapkan sanksi ini adalah seluruh warga AS baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri, sseluruh perusahaan AS dan seluruh perusahaan yang menginginkan hubungan baik dengan perusahaan AS serta seluruh perusahaan Asing yang ada di AS serta perusahaan yang memiliki cabang di AS. Mealui kbijakan ekstrateritorial dalam sanksi embargo atas Iran, AS menerapkan pelaksanaan Sanksi embargo dengan menggandenga berbagai lembaga keuangan asing seperti perbankan internasional di berbagai negara yang terlibat dalam transaksi keuangan dalam perdagangan Iran. Sebagai akibatnya, AS kemudian menekankan komitmen dan kesertaan seluruh elem negara yang memiliki hubungan dengan aktifitas ini untuk turut menerapkan sanksi atas Iran dan akan dikenakan sanksi serta denda serupa bagi siapapun yang melanggar penerapan sanksi ini.

1.6 Metodologi Penelitian