sebelum pengapalan dan hasil pemeriksaannya dituangkan dalam Laporan Kebenaran Pemeriksaan LKP.
Barang yang sudah dilindungi LKP tidak diperiksa oleh Aparat Bea dan Cukai. Namun peraturan ini tidak bertahan lama karena pada tahun 1992 pemerintah
mengeluarkan Inpres Nomor 3 tahun 1992 yang menyatakan bahwa pemeriksaan pra pengapalan yang bernilai FOB di atas US 5.000 dilaksanakan oleh perusahaan
Surveyor yang ditunjuk oleh Pemerintah yaitu PT Surveyor Indonesia. Hasil pemeriksaan PT Surveyor Indonesia dituangkan dalam Laporan Pemeriksaan
Surveyor LPS. Namun, PT Surveyor Indonesia ditutup karena Surveyor Luar Negeri hanya percaya pada pedagang tanpa melalui pemeriksaan fisik barang
sebelumnya. Yang menyebabkan terjadinya ketidakcocokan fisik barang dengan LPS.
B. Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Teluk Nibung.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 74 PMK.012009 tanggal 08 April 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai. Susunan Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Teluk Nibung termaktub pada Bagian Keenam Pasal 222 Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 74PMK. 052009 tersebut diatas terdiri dari: a.
Subbagian Umum b.
Seksi Penindakan dan Penyidikan c.
Seksi Perbendaharaan
Universitas Sumatera Utara
d. Seksi Kepabeanan dan Cukai
e. Seksi Dukungan Teknis dan Distribusi Dokumen
f. Kelompok Jabatan Fungsional
C. Job Description Masing – masing Bidang Kerja
Adapun bidang – bidang kerja berdasarkan Struktur Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan BeaCukai Tipe A3 Teluk Nibung adalah sebagai berikut:
1. Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan,
kepegawaian, keungan, dan rumah tangga Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kantor, pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja, penyuluhan dan
publikasi peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai, pelaporan dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan
fungsional dan pengawasan masyarakat, serta penyusunan rencana kerja dan laporan akuntabilitas.
2. Seksi Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas melakukan intelijen,
patron dan operasi pencegahan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai serta pengelolaan dan
pengadministrasian sarana operasi, sarana komunikasi dan senjata api. 3.
Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, bea keluar, cukai dan pungutan Negara
lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal, pelayanan kepabeanan atas sarana pengangkut dan pemberitahuan pengangkutan barang
Universitas Sumatera Utara
4. Seksi Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis
dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai 5.
Seksi Dukungan Teknis dan Distribusi Dokumen mempunyai tugas melakukan pengoperasian komputer dan sarana penunjangnya, pengelolaan
dan penyimpanan data dan file, pelayanan dukungan teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data kepabeanan dan cukai,
penerimaan, penelitian kelengkapan dan pendistrubusian dokumen kepabeanan dan cukai, serta penyajian data kepabeanan dan cukai
6. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan BeaCukai
Tipe A3 Teluk Nibung
Subbagian Umum
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Dukungan Teknis dan Distribusi Dokumen
Seksi Kepabeanan dan Cukai
Seksi Perbendaharaaan
Seksi Penindakan dan Penyidikan
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ATAS PENGENAAN SANKSI
ADMINISTRASI DALAM RANGKA IMPOR BARANG
A. Bea Masuk Dikenakan Terhadap Semua Barang Impor