BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan dan pemeriksaan plasma
mencit dilakukan pada Laboratorium Kesehatan Daerah Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan selama 14 minggu.
3.2. Sampel Penelitian
Jumlah sampel mencit Mus Musculus Strain DD Webster diambil berdasarkan rumus tr – 1 20 Sugandi, 1994, jika t adalah jumlah kelompok
dalam penelitian ini terdiri dari 4 kelompok dan r adalah jumlah ulangan per kelompok, maka jumlah ulangan adalah sebesar 9 mencit per kelompok maka
jumlah mencit keempat kelompok adalah lebih dari 32 ekor.
3.3. Bahan dan Alat Penelitian
3.3.1. Bahan Penelitian a. Ekstrak teh hijau
Daun teh hijau Camalia sinensis diperoleh dari perkebunan CV. Indistra Karya Pratama, Jl. Tanjung Pinggir Dusun X, Kelurahan Pondok
Universitas Sumatera Utara
Sayur, Pematang Siantar Martoba. Pucuk daun teh yang dipetik adalah 3 daun dari pucuk, dikeringkan dengan sinar matahari selama 1 jam hingga layu,
kemudian dimasukkan dalam ruang ber AC dengan suhu dibawah 27 C
selama 8 sampai dengan 12 jam dan dibalik setiap 2 jam. Daun kemudian dimasukkan dalam balancer digiling untuk membuang pasir dan menambah
aroma teh selama 30 menit dengan putaran 30 kali per menit. Daun teh yang siap diolah dimasukkan kedalam rotary power dengan suhu 250 – 350
C selama 6 – 7 menit, masukkan ke mouter roller selama 3 - 4 menit untuk
digiling, lalu pengeringan pertama di dalam dryer dengan suhu 110 C selama
35 menit hingga kadar air 30 . Kemudian proses pembentukan dimana daun teh dimasukkan kedalam kantung kain selama 8 – 10 jam di bolak baik
sebanyak 40 kali, lalu dilakukan pengeringan kedua hingga kadar air 3 – 5 , pemisahan daun dan batang teh. Daun teh hijau yang kering telah siap untuk
digunakan. Sebelum di pasarkan, daun teh hijau yang telah disimpan beberapa lama dilakukan pengeringan ketiga Komunikasi pribadi dengan
pemilik : Drs. I Ketut Praptanta. Daun teh hijau yang sudah kering kemudian di ekstrak pada Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara.
Prosedur Ekstraksi
Ekstrak teh hijau dilakukan dengan cara menyeduh daun kering teh hijau dengan air panas selama 5 menit pada suhu + 97
C, disaring hingga terpisah filtrat dan ampasnya Gambar 3. Ampas diseduh kembali seperti
diatas sebanyak 2 kali hingga air seduhan kelihatan jernih dan seluruh filtrat
Universitas Sumatera Utara
disatukan. Seluruh filtrat yang dihasilkan dikeringkan diatas waterbath hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental di freeze-dried untuk
menghasilkan ekstrak kering Harborne, 1987; Murase et al,2005 Gambar 4 dan 5.
Diseduh dengan air panas suhu 97
C selama 5 menit Disaring
2000 gr
Daun Kering Teh Hijau
Uapkan diatas Diseduh dengan air panas Waterbath
Suhu 97 C selama 5 menit
Disaring
Ulangi hingga seduhan Freeze dried kelihatan jernih
Filtrat Ampas
Ekstrak Kering
320 gr
Ekstrak Kental
Filtrat
Gambar 4. Prosedur ekstraksi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Pengeringan dengan waterbath
Gambar 6. Hasil freeze-dried ekstrak teh hijau
Universitas Sumatera Utara
b. Diet tinggi lemak.
Makanan tinggi lemak yang akan digunakan pada penelitian ini adalah makanan berupa pellet dengan kode 551 PT Charoen Pokphand, Indonesia
ditambahkan kolesterol dari kuning telur 1,5, lemak kambing 10 dan minyak kelapa 1 . Pakan yang dibutuhkan untuk seluruh mencit selama
penelitian 42 hari kurang lebih 15 kg. Pakan tinggi lemak dibuat dengan cara menggiling pellet 551 hingga halus sebanyak 7.725 g, ditambahkan kuning
telur sebanyak 5.625 g, lemak kambing 1500 g, 150 ml minyak kelapa. Bahan tersebut dicampurkan hingga rata, dibentuk berupa silinder dengan ukuran
diameter 0,5 cm, panjang 3 cm kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari Hardiningsih dan Nurhidayat, 2006.
Cara mempersiapkan diet tinggi lemak yaitu dengan cara mengikuti tahap-tahapan dibawah ini. Pertama-tama mempersiapkan lemak kambing
sebanyak 1500 gr, memanaskan lemak kambing dengan cara menggoreng selama kurang lebih 2 jam hingga lemak kambing menjadi minyak dan
sisanya menjadi seperti kerupuk. Kedua, mempersiapkan minyak kelapa dengan cara mengambil daging kelapa tua sebanyak 3 buah dan diparut,
diambil patinya kemudian pati tersebut dipanaskan diatas kuali hingga terpisah ampas dan minyak kelapa. Dan minyak kelapa disaring, diambil
sebanyak 150 ml. Ketiga, mempersiapkan kuning telur. Telur direbus hingga matang, pisahkan kuning telur dengan putih telur, keringkan kuning telur
dengan suhu 60 C selama 2 jam didalam oven dan telur sudah siap untuk
diadon.
Universitas Sumatera Utara
Bahan-bahan yang telah disiapkan diadon dengan cara meletakkan pellet 551 sebanyak 7.725 g dalam sebuah wadah yang telah disediakan.
Tuangkan minyak kambing yang baru saja disiapkan minyak masih dalam kondisi panas diaduk dan dibiarkan selama 20 menit. Tambahkan air
sebanyak 8 liter, aduk dan tunggu selama kurang lebih 1 jam hingga pakan lembut dan mudah untuk diadon. Sisa lemak kambing berupa kerupuk juga
dihancurkan dan diadon bersama dengan pellet 551 didalam wadah hingga rata. Tambahkan minyak kelapa sebanyak 150 ml kedalam adonan dan aduk
kembali hingga rata. Tambahkan kuning telur yang sudah dikeringkan sebanyak 5.625 g kedalam adonan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
bahan-bahan tersebut diatas tercampur dengan rata. Hasil adonan dibagi dua, setengah adonan dipersiapkan untuk pakan tinggi lemak yang dicampurkan
ekstrak teh hijau, setengahnya lagi tanpa ekstrak teh hijau. Seluruh adonan dibentuk dengan panjang kurang lebih 3 cm dengan diameter 0,5 cm,
diletakkan diatas seng dan dikeringkan langsung dibawah sinar matahari hingga kering Gambar 7.
c. Diet Tinggi lemak dengan Ekstrak Teh Hijau