HASIL Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Terhadap Percepatan Menarke Pada Anak Perempuan

BAB 4. HASIL

Subjek penelitian dipilih dari anak perempuan usia 10 sampai 15 tahun murid SD dan SMP Immanuel di Medan. 90 subjek Dieksklusikan: 5 anak tidak bersedia mengikuti penelitian Persentil 85-95 n = 29 Persentil 5-85 n = 44 Persentil 95 n = 12 Indeks masa tubuh IMT Subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi n= 85 Gambar 4.1. Profil studi Profil studi dapat dilihat pada Gambar 4.1. Dapat dilihat disini bahwa setelah diperoleh sebanyak 85 orang sampel penelitian, lalu dinilai status Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian Karakteristik IMT Persentil 5 -85 n = 44 IMT Persentil 85-95 n = 29 IMT Persentil 95 n = 12 IMTkgm 2 ,rerata SD Umur tahun, rerata SD Umur ayah tahun,rerata SD Umur ibu tahun, rerata SD Pendidikan ayah: - SMA, n - Diploma, n - S1, n - S2, n Pendidikan ibu: -SMA, n - Diploma, n - S1, n - S2, n Pekerjaan orangtua: -PNS, n - Peg. Swasta, n -Wiraswasta, n Penghasilan orangtua: - 2 - 3 juta, n - 3 - 4 juta, n - 4 – 5 juta,n - 5 juta,n 20.4 2.66 12.3 14.70 40.1 6.30 35.4 6.76 2 4.5 15 34.1 20 45.4 716.0 8 18.2 14 31.8 18 40.9 4 9.1 21 47.7 7 15.9 16 36.4 10 22.7 15 34.1 16 36.4 3 6.8 23.6 1.53 12.6 14.26 39.5 6.77 35.6 6.88 3 10.3 9 31.1 11 38.0 6 20.6 7 24.2 9 31.0 13 44.8 12 41.4 5 17.2 12 41.4 8 27.6 10 34.5 8 27.6 3 10.3 27.5 1.33 12.8 14.39 38.1 6.23 34.3 6.18 3 25.0 3 25.0 6 50.0 3 25.0 3 25.0 6 50.0 2 16.6 5 41.7 5 41.7 2 16.6 8 66.7 2 16.7 Universitas Sumatera Utara gizinya dan didapati ternyata indeks massa tubuh IMT anak berada pada persentil 5 sampai 85 sebanyak 44 51.8 anak, antara persentil 85 sampai 95 sebanyak 29 34.1 anak, sedangkan yang memiliki IMT lebih besar dari persentil 95 sebanyak 12 14.1 anak. Tidak ditemukan anak dengan indeks massa tubuh di bawah persentil 5. Dari tabel karakteristik sampel Tabel 4.1 didapati bahwa indeks massa tubuh anak berbeda antara kelompok dengan IMT persentil 5 - 85, 85 - 95, dan diatas persentil 95 dengan rerata IMT 23.8 kgm 2 , sedangkan rerata umur ketiga kelompok adalah 12.6 tahun. Rerata usia orangtua, pendidikan orangtua, dan penghasilan orangtua pada ketiga kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.1 di atas. Tabel 4.2. Hubungan antara indeks massa tubuh IMT dengan stadium Tanner IMT persentil M 2 n M 3 n Total IK 95 P 5 – 85 n = 44 85 – 95 n = 29 95 n = 12 Total 20 45.5 12 41.4 4 33.3 36 2454.5 17 58.6 8 66.7 49 44 29 12 85 - 0.80 ; 0.30 - 0.68 ; 0.52 - 0.16 ; 1.49 0.34 0.44 0.10 Universitas Sumatera Utara Penilaian stadium Tanner dilakukan pada semua sampel. Tidak ditemukan perbedaan yang bermakna maturitas seksual antara kelompok IMT persentil 5 - 85, 85-95, dan diatas 95. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. di atas. Tabel 4.3. Hubungan antara indeks massa tubuh IMT dengan usia Menarke Usia menarke tahun IMT persentil 10-11 11-12 1 12-13 Total IK 95 P 5-85, n 85-95, n 95, n Total 34 20 54 1 1 44 29 12 85 -9.0; -5.97 0.0001 Tabel 4.3 di atas menunjukkan hubungan antara indeks masa tubuh IMT terhadap usia menarke pada anak. Dijumpai perbedaan yang bermakna usia menarke antara kelompok IMT persentil 5-85. 85-95, dan diatas 95. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Hubungan korelasi antara indeks massa tubuh IMT terhadap indeks masa tubuh Koefisien korelasi r P Indeks massa tubuh IMT Usia menarke tahun - 0.38 0.0001 Dari Tabel 4.4 di atas didapati hubungan yang kuat dan berpola negatif antara indeks massa tubuh dengan usia menarke. Nilai korelasi r : – 0.38 menunjukkan korelasi negatif dengan kekuatan korelasi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar indeks massa tubuh, maka akan semakin cepat usia menarke pada anak perempuan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5. PEMBAHASAN