BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Desain
Penelitian ini merupakan studi cross sectional
untuk menilai hubungan antara indeks massa tubuh IMT dengan usia menarke pada anak perempuan.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan pada murid Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP usia 10 sampai 15 tahun di Sekolah Perguruan
Immanuel di kota Medan. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Juni 2010.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi target adalah remaja perempuan yang berusia 10 sampai 15 tahun. Populasi terjangkau adalah populasi target yang sedang menjalani
pendidikan SD dan SMP di Sekolah Perguruan Immanuel Kota Medan. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
3.4. Besar sampel
Besar sampel dihitung berdasarkan rumus untuk menentukan besar sampel tunggal pada uji hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi r
sebagai berikut:
44
Universitas Sumatera Utara
n = besar sampel
z
α
= tingkat kemaknaan = 1,96
z
β
= power = 1,84
r =
koefisien korelasi = 0,3 berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel adalah 85 orang
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi : - Remaja perempuan berusia 10 sampai 15 tahun.
- Mendapat informed consent
dari orangtua. Kriteria Eksklusi :
- Anak dengan gizi kurang. - Mendapat obat-obatan hormonal.
- Menderita penyakit kronis. - Anak menolak dilakukan pemeriksaan.
3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent
Subjek penelitian diminta persetujuan dari orang tua untuk dilakukan penilaian indeks massa tubuh IMT dengan cara mengukur berat badan dan
tinggi badan responden. Formulir persetujuan setelah penjelasan dan naskah penjelasan terlampir.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Etika Penelitian
Izin dari Komisi Etika Penilitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
3.8.1. Metode Pengambilan Sampel
Pemilihan sekolah SD dan SMP ditetapkan secara purposive sampling.
Subjek dikelompokkan berdasarkan usia dalam tahun dengan stratified
random sampling. 3.8.1.
Pengukuran
1. Melakukan survei dan pendataan awal di SD dan SMP di Sekolah Perguruan Immanuel Medan.
2. Melakukan pengambilan sampel dengan menilai kriteria inklusi dan eksklusi.
3. Dilakukan pengisian status endokrin terhadap sampel penelitian. 4. Mengukur Tinggi Badan TB sampel dengan menggunakan
microtoir 2
meter yang terbuat dari metal dengan tingkat presisi 0,5 cm. Sampel diukur pada posisi tegak dengan muka lurus menghadap ke depan,
bokong dan tumit menempel ke dinding, tanpa menggunakan alas kaki .
5. Mengukur Berat Badan BB sampel dengan menggunakan timbangan merk
Camry dengan tingkat presisi 0,5 kg. Subjek ditimbang tanpa
menggunakan alas kaki dan hanya memakai pakaian sekolah saja.
Universitas Sumatera Utara
6. Melakukan penilaian indeks massa tubuh IMT sampel yaitu BB dalam kg dibagi TB
2
dalam m
2
, kemudian memetakannya pada grafik Center
for Disease Control CDC tahun 2000 untuk IMT anak perempuan usia
2 sampai 20 tahun. 7. Menilai perkembangan seksual sampel dengan kriteria stadium Tanner
dengan melihat pertumbuhan payudara dan rambut pubis sampel. Penilaian ini didampingi oleh 1 guru perempuan, 2 orang PPDS, dan 1
orang co-asisten
perempuan.
Alur penelitian
Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi
Randomisasi 85
sampel
Penilaian stadium Tanner Pembagian kelompok berdasarkan IMT
Hubungan IMT dengan usia menarke Penilaian IMT
Universitas Sumatera Utara
3.9. Identifikasi Variabel
Variabel Bebas
Skala
IMT Nominal
Variabel Tergantung Skala
Usia Pertama Kali Mendapat Menstruasi Nominal
3.10. Definisi Operasional