• Faktor klinis, yaitu memperpanjang hidup dan meningkatkan kualitas
hidup. •
Faktor virologis, yaitu menurunkan viral load sebesar-besarnya 20-50 selml dan selama-lamanya. Hal itu mneunjukkan untuk menghentikan
progresivitas penyakit dan mencegahmenunda resistensi. •
Faktor imunologis, yaitu terjadi rekonstruksi imun baik secara kuantitatif jumlah CD4 dalam rentang normal maupun kualitatif respon imun
spesifik terhadap patogen. •
Faktor pemilihan rejimen yang tepat, ditujukan untuk mempertahankan pilihan terapi, meminimalisasi efek samping, memaksimalisasi
ketaatankepatuhan. •
Faktor epidemiologis, yaitu menurunkan penularan HIV serta menurunkan angka kesakitan dan kematian.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah terdapat perbedaan kadar CD4 sebelum dan setelah penggunaan highly active anti retroviral therapy HAART pada penderita HIV di RSUP Haji Adam
Malik pada tahun 2009?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar CD4 sebelum dan setelah penggunaan highly active anti retroviral therapy
HAART pada penderita HIV RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui angka kejadian HIV di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2009.
b. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan sosiodemografi
yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan cara penularan di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2009.
c. Untuk mengetahui highly active anti retroviral therapy HAART yang
digunakan pada penderita HIVAIDS di RSUP Haji Adam Malik. d.
Untuk mengetahui rata-rata kadar CD4 penderita HIV sebelum dan setelah pemberian highly active anti retroviral therapy HAART di RSUP Haji
Adam Malik. e.
Untuk mengetahui perbedaan kadar CD4 pada highly active anti retroviral therapy HAART.
1.4. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat 1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan
ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan. 2. Dapat digunakan sebagai informasi dan masukan bagi mahasiswa untuk
melakukan penelitian selanjutnya, yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
3. Bagi Dinas Kesehatan kota Medan untuk memperbanyak puskesmas dan rumah sakit yang memiliki fasilitas VCT Voluntary Counceling and Testing sehingga
penderita HIV dapat dideteksi pada fase dini dan diberikan HAART bila terdapat indikasi, untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi HIVAIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome AIDS adalah kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang didapat, disebabkan
oleh infeksi human immunodeficiency virus HIV. AIDS ini bukan merupakan suatu penyakit saja, tetapi merupakan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh
infeksi berbagai jenis mikroorganisme seperti, infeksi bakteri, virus, jamur, bahkan timbulnya keganasan akibat menurunnya daya tahan tubuh penderita
Murtiastutik, 2008. Pada 5 Juni 1981, kasus pertama AIDS dilaporkan di Los Angeles pada
lima orang laki-laki homoseksual yang menderita Pneumonia Pneumocystis carinii PPC dan infeksi opotunistik lainnya Stine, 2000. Pada tahun 1983,
ilmuwan Prancis, Luc Montagnier Institut Pasteur, Paris mengisolasi virus dari pasien dengan gejala limfadenopati dan menemukan virus HIV dan virus ini
dinamakan lymphadenopathy assosiated virus LAV. Pada tahun 1984, Gallo National Institute of Health, USA menemukan virus human T lymphotropic virus
HTLV-III yang juga menyebabkan AIDS. LAV dan HTLV-III adalah virus penyebab HIV yang sama dan dikenal sebagai HIV-1. Phair et al 1997.
2.2. Etiologi HIVAIDS