j. Mencatat dan membuat laporan perawatan pada pasien HIVAIDS. k. Menyiapkan, membuat dan mengumpulkan laporan bulanan dan triwulan klinik
VCT serta saranusul dan hambatan yang ditemukan. l. Melakukan tata laksana dokumen, pengarsipan, pengumpulan, pengolahan dan
analisa data. m. Merekapitulasi data barang yang dibutuhkan klinik VCT RSUP Haji Adam
Malik.
5.1.2. Karakteristik Individu
Penelitian ini telah dilakukan di Poliklinik Pusyansus AIDS yang dimulai dari bulan Juli sampai Agustus 2010. Peserta penelitian ini adalah penderita HIV
yang berkunjung ke Pusyansus AIDS RSUP Haji Adam Malik. Pada tahun 2009 terdapat 1.219 kunjungan dan 528 diantaranya HIV
positif. Di antara mereka, terdapat 193 orang yang melakukan pemeriksaan CD4. Sebagian besar mereka melakukan pemeriksaan CD4 sebelum HAART saja.
Sementara 335 orang yang lainnya belum menggunakan HAART mungkin karena belum terdapat indikasi untuk pemberian HAART atau karena pada
pemeriksaan CD4 dibebankan biaya. Di antara pasien tersebut yang memenuhi kriteria pemilihan ini terdapat 45 orang yaitu penderita HIV yang memeriksa
kadar CD4 sebelum dimulai terapi anti retroviral dan setelah 6 bulan penggunaan HAART.
Dari keseluruhan responden gambaran karakteristik responden yang diamati adalah berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan,
faktor resiko penularan dan highly active anti retroviral therapy HAART yang digunakan pasien.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Frekuensi n
Persentase Laki-laki
36 80
Perempuan 9
20 Jumlah
45 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penderita HIV yang melakukan pemeriksaan HIV di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2009
adalah laki-laki 80. Rasio antara laki-laki dan perempuan yaitu 4:1. Hal ini tidak jauh berbeda dengan data Pusyansus AIDS RSUP Haji Adam
Malik Medan, dari jumlah seluruh kunjungan pada tahun 2009 ditemukan 78,8 penderita HIVAIDS laki-laki dan 21,2 perempuan. Dan menurut laporan
Ditjen PP dan PL Depkes RI tahun 2009, rasio penderita HIVAIDS laki-laki dan perempuan adalah 2,85 :1 dari 19.973 kasus HIVAIDS di Indonesia.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Karakteristik Frekuensi n
Persentase 1-20 tahun
1 2,2
21-40 tahun 37
82,2 41-60 tahun
7 15,6
Jumlah 45
100
Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa kelompok umur yang terbanyak adalah pada kelompok umur 21-40 tahun 82,2. Umur rata-rata subjek adalah 33,22
tahun dengan umur yang termuda adalah satu tahun dan umur yang paling tua yaitu 57 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Menurut laporan Ditjen PP dan PL Depkes RI tahun 2009, kelompok umur yang paling banyak menderita HIVAIDS adalah kelompok umur 20-29 tahun
9.801 orang dan golongan umur yang kedua terbanyak adalah golongan 30-39 tahun 6.020 orang.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik Frekuensi n
Persentase Tidak Sekolah
1 2.2
Pendidikan Dasar SD, SMP 2
4,4 Pendidikan Menengah SMA
36 80
Pendidikan Tinggi Akademi, Perguruan Tinggi
4 8,9
Tidak Diketahui 2
4,4 Jumlah
45 100
Dari tabel 5.3. dapat dilihat bahwa sebagian besar penderita adalah dari tingkat pendidikan menengah 80. Hal ini tidak jauh berbeda dengan penelitian
Hanum 2008, yang menemukan bahwa 78,1 penderita memiliki tingkat pendidikan menengah.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Faktor Resiko Penularan
Karakteristik Frekuensi n
Persentase Heteroseksual
27 60
Homoseksual 1
2,2 Biseksual
1 2,2
Perinatal 1
2,2
Universitas Sumatera Utara
Transfusi darah 3
6,7 IDU
10 22,2
Tidak diketahui 2
4,4 Jumlah
45 100
Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa faktor resiko penularan HIV sebagian besar 60 adalah melalui hubungan heteroseksual. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan hasil penelitian Anastasya 2008 ,yang menyatakan bahwa 57,1 faktor resiko penularan penderita adalah melalui hubungan heteroseksual.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan HAART yang digunakan oleh penderita HIV
Karakteristik Frekuensi n
Persentase ZDT+3TC+EFV
11 24,4
d4T30+3TC+EFV 12
26,7 ZDT+3TC+NVP
15 33,3
d4T30+3TC+EFV 7
15,6 Jumlah
45 100
Tabel 5.5. menunjukkan bahwa penggunaan HAART yang terbanyak adalah kombinasi antara zidovudine, lamivudine dan nevirapin yaitu sebanyak 15
orang 33,3. Namun di antara keempat kombinasi yang ada, frekuensi responden yang menggunakannya tidak terdapat perbedaan yang cukup bermakna.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Hasil Analisa Data Tabel 5.6. Rerata kadar CD4 Sebelum dan Setelah Penggunaan HAART