Undang Hukum Perdata. Dalam artian semua orang mempunyai kedudukan yang sama terhadap pemenuhan prestasi dari debitur berkaitan dengan harta kekayaan
debitur
24
.
2. Konsepsi
Dalam Rangka Penulisan Tesis Hukum ini, ada beberapa istilah-istilah berikut yang bermakna :
1. Borgtocht : Jaminan pribadijaminan perseorangan
2. Jaminan Penanggungan : Jaminan yang bersifat perorangan yang
menimbulkan hubungan langsung dengan orang tertentu. Jaminan yang bersifat perorangan ini hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu.
Jaminan yang bersifat perorangan ini mempunyai asas kesamaan artinya tidak membedakan piutang mana yang lebih dahulu terjadi dan piutang yang terjadi
kemudian. 3.
Penanggungan : Suatu perjanjian dimana seorang pihak ketiga guna kepentingan si berhutang, mengikatkan diri untuk memenuhi perutangan si
berhutang, manakala siberhutang itu cidera janji. Pasal 1820 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa suatu pennggungan hutang adalah
suatu persetujuan dimana pihak ketiga, untuk kepentingan kreditur,
24
Ibid hal 47
Universitas Sumatera Utara
mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, jika debitur itu tidak memenuhinya
25
. Kata penanggung mempunyai kaitan dengan soal menanggung dan hal itu
juga menonjolkan ciri penting yang lain yaitu bahwa disana ada sesuatu yang
ditanggung akan terjadi dan ini selanjutnya menimbulkan ciri accessoir dari
pada perjanjian penanggungan yang merupakan ciri khas perjanjian seperti itu 4.
Kehendak : Perjanjian sebagai suatu tindakan hukum mensyaratkan adanya kehendak dan pernyataan kehendak yang ditujukan timbulnya akibat hukum
tertentu, hukum mengenal beberapa cara untuk menyatakan kehendak mulai dari yang dinyatakan secara tegas-tegas sampai yang diberikan diam-diam
26
. Tetapi menurut pasal 1824 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan
tegas menyatakan bahwa “Penanggung tidak dipersangkakan tetapi harus diadakan dengan pernyataan yang tegas”.
5. Penanggung hutang wajib : Pengertian penanggung hutang wajib adalah
dimana dalam suatu perjanjian kredit diperlukan kehadiran seorang penanggung hutang dan kalau tidak ada penanggung hutang maka perjanjian
kredit tersebut tidak dapat dilaksanakan. 6.
Penanggung hutang sebagai pihak ketiga : Ditinjau dari perikatan yang hendak ditanggung pemenuhannya yaitu perikatan pokok antara Kreditur
25
Thomas Soebroto, Tanya Jawab Hukum jaminan Hipotek fiducia Penanggungan dan Lain- lain
, Semarang: Dahara Prize, 1994, halaman 167.
26
J.Satrio, Hukum Perikatan yang lahir dari perjanjian, tahun 1995, halaman 182.
Universitas Sumatera Utara
dengan Debitur, penjamin merupakan orang yang ada diluar perikatan tersebut oleh karenanya disebut sebagai pihak ketiga dalam perjanjian penanggungan.
Dengan demikian penjamin dalam perjanjian penanggungan mempunyai kewajiban perikatan tersendiri diluar kewajiban perikatan Debitur hanya saja dengan
sengaja disepakati, bahwa isi dan luasnya perikatan ditentukan oleh “ketidak mampuan debitur” dalam memenuhi prestasinya. Maka penjamin berkewajiban untuk
memenuhi prestasi yang seharusnya dipenuhi oleh debitur, bahkan sampai kepada pemberian ganti kerugian.
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian