Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan

(1)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DEBITUR

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA

PT. BPR DUTA ADIARTA

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

JULIANI ESTHER 050502120 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Juliani Esther (2009). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit pada PT. BPR Duta Adiarta Medan. Dosen Pembimbing; Dra.Lisa Marlina, Msi. Ketua Departemen; Prof. DR. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Penguji I; Drs. Nakman Harahap. Dosen Penguji II; Dr. Khaira Amalia F., SE, MBA, Ak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Rasio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Leverage (Debt to Equity Ratio), Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin, Return on Assets, dan Return on Equity) terhadap keputusan pemberian kredit modal kerja PT.BPR Duta Adiarta.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Analisis Faktor dan metode Analisis Diskriminan dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service

Solution) 14.0 for Windows.

Hasil Analisis data pada PT. BPR Duta Adiarta dengan metode Analisis Diskriminan menunjukkan bahwa Rasio Likuiditas (X1), Rasio Leverage (X2), dan

Rasio Profitabilitas (X3) secara parsial masing-masing berpengaruh secara

signifikan dalam mengidentifikasi ataupun memprediksi keputusan pemberian kredit (Y) yang diajukan oleh debitur. Secara menyeluruh ketiga rasio tersebut dapat mengidentifikasi kelayakan kredit sebesar 85,9%, sedangkan 14,1% diidentifikasi oleh variabel lain. Selanjutnya hasil fungsi Diskriminan diperoleh variabel Likuiditas (X1) 0,457, variabel Leverage (X2) -0,335, variabel Profitabilitas (X3) 0,675, artinya variabel Profitabilitas paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pemberian kredit.

Kata Kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Persetujuan kredit.


(3)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Bapa di Surga, atas berkat kasih dan karunia-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Skripsi ini berjudul “ Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit pada PT. BPR Duta Adiarta Medan ”.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE., M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Syahyunan, Msi., selaku Dosen Wali yang telah membimbing dan membantu penulis selama perkuliahan.

5. Ibu Dra. Lisa Marlina, Msi, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam memberikan saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

6. Bapak Drs. Nakman Harahap, selaku Dosen Penguji I yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Khaira Amalia F.,SE, MBA,Ak., selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan dan membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.

9. Bapak Sudiharto selaku Direktur Utama dan Bapak Petrus Loo selaku Direktur PT. BPR Duta Adiarta Medan, yang mengizinkan penulis melakukan penelitian serta telah menyediakan informasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Para pegawai dan staf di Kantor PT. BPR Duta Adiarta Medan terutama Pak Indra, Pak Jhon, Pak Sassuwoyo, Pak Mahadi, Bu Irma, Bu Leni, serta abang-abang di marketing dan semua pegawai yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis.

11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Antonius Tennico dan Deice Simon; kakak-kakak tercinta Jane Indriany Atten, SE; June Indriany Atten, S.Kom; dan Juliana Debora, SE atas didikan, motivasi, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik.


(5)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

12. Ferry, BBA yang telah dengan sabar, ikhlas, dan tanpa pernah mengeluh memberikan bantuan, motivasi serta doa kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Sahabat-sahabat terbaikku, Jes, DJ, Wina, Wenny, CS, Nez, Erika, Erwin, CT, Tashia, Cita, Mansur, Utie, Tara, Edward, Eka, Heri, Iva, Helen, Phine, San, teman-teman dari Manajemen-S1 dan Akuntansi-S1 FE USU lainnya yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, yang telah memberikan banyak bantuan, serta motivasi kepada penulis hingga selesainya penelitian ini.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Medan, April 2009 Peneliti,


(6)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR... ... i

DAFTAR ISI……….. ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I : PENDAHULUAN………... 1

A.Latar Belakang………. 1

B.Perumusan Masalah……….. 5

C.Kerangka Konseptual………... 5

D.Hipotesis………. 6

E.Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 7

1. Tujuan Penelitian………... 7

2. Manfaat Penelitian……….. 7

F. Metode Penelitian……… 7

1. Populasi dan Sampel Penelitian………. 7

2. Data Penelitian……… 8

3. Metode Pengumpulan data dan Pengolahan Data………... 9

4. Batasan Operasional….……….. 9

5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………... 9

6. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 12

7. Metode Analisis Data………. 12

BAB II : URAIAN TEORITIS………. ….. 14

A.Penelitian Terdahulu………. 14

B. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan………... 15

1. Pengertian Laporan Keuangan………. 15

2. Tujuan Laporan Keuangan……… 16

3. Fungsi Laporan Keuangan……… 16

C. Analisis Laporan Keuangan………... 17

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ……… 17

2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan………... 18

3. Teknik Analisis Laporan Keuangan……….. 20

D.Pengertian, Jenis, Fungsi dan Tujuan Kredit………... 26

1. Pengertian Kredit……….. 26

2. Jenis Kredit……… 26

3. Fungsi dan Tujuan Pemberian Kredit………... 28


(7)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….. 32

A.Sejarah Singkat……… 32

B.Struktur Organisasi Perusahaan……… 34

C.Uraian Tugas dan Tanggung Jawab……….... 37

D.Prosedur Pemberian Kredit……… 40

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN……… 41

A.Data Penelitian……….. 41

B.Pembahasan Hasil Penelitian………. 50

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN………. 53

A.Kesimpulan………. 53

B. Saran………... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Tingkat NPL Kredit Modal Kerja & Kredit

Investasi ……… 4

Tabel 4.1 : Data Rasio Perusahaan Debitur………... 41

Tabel 4.2 : Data yang Mewakili Rasio Profitabilitas………... 43

Tabel 4.3 : KMO and Bartlett’s Test……… 44

Tabel 4.4 : Anti Image Matrices……….. 44

Tabel 4.5 : Component Matrix………. 45

Tabel 4.6 : Data Penelitian Setelah Analisis Faktor……… 46

Tabel 4.7 : Tests of Equality of Group Means………. 47

Tabel 4.8 : Eigenvalues……… 48

Tabel 4.9 : Wilks’ Lambda……….. 48

Tabel 4.10 : Canonical Discriminant Function Coefficients………. 49


(9)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(10)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Setiap perusahaan mempunyai tujuan, baik itu perusahaan yang berorientasi mencari laba maupun perusahaan nirlaba. Pada umumnya ada 4 tujuan perusahaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Parentahen Purba (2002:93) yaitu: kemakmuran perusahaan menyangkut daya hidup dan daya tumbuh, kemakmuran pemilik perusahaan, tanggung jawab sosial, dan laba maksimum.

Modal adalah hal yang sangat penting pada suatu perusahaan dalam mengembangkan usahanya ataupun merintis suatu usaha baru. Untuk mendapatkan hal tersebut, perusahaan tidak selalu menggunakan modalnya sendiri dari perusahaan tersebut, tapi dapat juga diperoleh dari pinjaman modal (kredit) dari pihak ketiga baik untuk kredit investasi maupun modal kerja. Adapun pihak ketiga yang dimaksud di sini adalah Bank ataupun Lembaga Keuangan lainnya ataupun perusahaan lainnya yang bergerak di dalam bidang penyaluran kredit.

Bank merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Jasa-jasa yang di sediakan oleh bank berupa jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, dan bank berfungsi sebagai perantara bagi masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana. Untuk menjalankan fungsinya sebagai penyalur kredit bagi masyarakat, bank perlu mengetahui sejauh mana prospek, perkembangan, dan kesehatan financial dari debitur tersebut. Faktor-faktor ”kepercayaan” merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan.


(11)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Bank perlu mengembangkan suatu proses seleksi terhadap debitur untuk menjaga agar kredit yang disalurkan layak dengan menggunakan analisis laporan keuangan pada debitur. Analisis laporan keuangan debitur adalah salah satu alat untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi keuangan debitur.

Hasil dari analisis laporan keuangan nasabah tersebut akan memberikan gambaran dan informasi kepada bank khususnya kepada pejabat kredit lini yang akan memprakarsai maupun memutuskan pemberian kredit mengenai kinerja, kesehatan, kemampuan debitur untuk membayar kembali (first way out), serta melihat seberapa jauh resiko yang mungkin timbul atas suatu permohonan kredit. Salah satu bentuk yang lazim digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Menurut Sastradipoetra (2004:172) ”analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah metode yang digunakan oleh manajemen bisnis perbankan untuk menilai keadaan yang telah lalu, saat ini, dan proyeksi di waktu yang akan datang dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit.”

Suatu perusahaan jika tidak memiliki modal kerja maka perusahaan tersebut adalah perusahaan mati. Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan tersebut dapat kembali masuk dalam perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil penjualan produksi. Begitu seterusnya, sehingga dana tersebut akan terus menerus berputar setiap periodenya selama hidup perusahaan. Modal kerja akan meningkat jika aktivitas perusahaan semakin meningkat, dengan kata lain perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk membiayai peningkatan operasinya, salah satunya melalui pinjaman kredit kebutuhan Modal Kerja.


(12)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut peraturan Bank Indonesia, suatu kredit dapat dibagi ke dalam lima klasifikasi : Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Penggolongan status kredit tersebut dinilai berdasarkan tingkat kelancaran pembayaran bunga dan pokok pinjaman (Budisantoso, 2006:118). Resiko gagal bayar debitur yang dicerminkan oleh jumlah NPL (Non Performing Loan) yang dimiliki oleh bank merupakan hal yang selalu ada dalam kegiatan perkreditan bank, untuk itu setiap bank harus berupaya agar gagal bayar atau jumlah NPL tidak melebihi ketentuan Bank Indonesia sebagai pengawas. Menurut ketentuan Bank Indonesia rasio NPL dikatakan baik dengan syarat maksimal 5% dari total kredit ( NPL ≤ 5%). NPL adalah jumlah keseluruhan kredit kurang lancar ditambah kredit diragukan dan kredit macet.

BPR Duta Adiarta merupakan Bank Perkreditan Rakyat terbesar di Sumatera Utara yang memiliki badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Sebagai Bank Perkreditan, Duta Adiarta memiliki fungsi kegiatan seperti halnya bank-bank umum yaitu melakukan kegiatan penyaluran kredit atau pinjaman kepada individu maupun perusahaan dengan skala ekonomi kecil maupun menengah. Seperti perusahaan perbankan lain, BPR Duta Adiarta sudah seharusnya selektif dalam menganalisis kelayakan pemberian kredit kepada debitur untuk mencegah terjadinya kredit macet.

Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh BPR Duta Adiarta adalah Kredit Kebutuhan Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Konsumtif. Kredit kebutuhan modal kerja merupakan kredit untuk pembiayaan modal kerja yang bersifat permanen. Kredit investasi merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan kepada debitur untuk membiayai investasi (pembelian fixed asset) debitur. Kredit


(13)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi/pembelian barang dan untuk kepentingan debitur. Sejak tahun 2006, kredit konsumtif telah dihapuskan oleh karena kurangnya minat dari masyarakat terhadap jenis kredit ini. Total kredit kebutuhan modal kerja yang disalurkan sebesar 82% / tahun dari seluruh total kredit yang disalurkan oleh BPR Duta Adiarta. Tabel 1.1 menunjukkan tingkat NPL dari kredit modal kerja dan kredit investasi yang disalurkan oleh BPR Duta Adiarta adalah:

Tabel 1.1

Tingkat NPL Kredit Modal Kerja & Kredit Investasi PT BPR Duta Adiarta Medan

Tahun 2005 s/d tahun 2007 (dalam persen)

Tingkat NPL

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007

Kredit Modal Kerja 0.50% 0.78% 0.79%

Kredit Investasi 0.10% 0.22% 0.24%

Sumber: PT BPR Duta Adiarta, Medan (data diolah)

Pada tabel 1.1 dapat dilihat tingkat NPL kredit modal kerja dan kredit investasi pada BPR Duta Adiarta jika dibandingkan dengan standar BI mengenai nilai maksimum NPL (NPL ≤ 5%), posisi NPL BPR Duta Adiarta selama 3 periode (tahun 2005, tahun 2006, dan tahun 2007) adalah baik. NPL yang rendah pada kredit modal kerja menandakan selektifitas yang sangat baik dalam keperluan penyaluran kredit kepada debitur. Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit modal kerja pada PT. BPR Duta Adiarta.


(14)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan adalah “Apakah Rasio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Leverage (Debt to Equity Ratio), dan Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pemberian kredit modal kerja?”

C. Kerangka konseptual

Faktor-faktor yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengadakan penilaian terhadap calon debitur yang akan diberikan kredit adalah memperoleh informasi-informasi tentang keadaan calon debitur, serta menganalisa laporan keuangan. Hasil yang diperoleh kemudian dapat dibandingkan dengan persyaratan kredit yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Para debitur yang mengajukan kredit dalam jumlah yang cukup besar maka analisa atas rasio likuiditas, rasio

leverage dan rasio profitabilitas perlu dilakukan secara menyeluruh (Lukman,

2008:264).

Rasio Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo segera (kewajiban jangka pendek). Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya.

Rasio Leverage digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh modal untuk membiayai investasinya dan juga untuk menunjukkan indikasi tingkat keamanan kepada pemberi pinjaman (kreditur). Semakin tinggi rasio, maka akan semakin besar risiko keuangan yang dihadapi perusahaan.


(15)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Rasio Profitabilitas digunakan karena pada umumnya untuk mengukur tingkat keberhasilan operasional dan efektivitas suatu perusahaan didasarkan pada tingkat profitabilitas yang dicapainya. Semakin tinggi rasio maka semakin baik karena semakin besar pula kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih (Warsono, 2005:37).

Faktor-faktor utama yang harus dipertimbangkan tersebut akan dapat memberikan suatu gambaran tentang keputusan-keputusan pemberian kredit modal kerja.

Sumber : diolah peneliti

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Rasio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Leverage (Debt to Equity Ratio), dan Rasio Profitabilitas (Net Profit Margin, Return on Assets, dan Return on

Equity) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian kredit modal kerja

PT.BPR Duta Adiarta.

Analisis Laporan Keuangan Likuiditas (CR)

Leverage (DER)

Profitabilitas (NPM, ROA, ROE)

Keputusan Pemberian Kredit Modal


(16)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit

Margin, Return on Assets, dan Return on Equity terhadap keputusan pemberian

kredit modal kerja PT.BPR Duta Adiarta. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan saran yang dapat

dipertimbangkan perusahaan dalam pengambilan keputusan-keputusan pemberian kredit serta sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang memerlukan.

2. Bagi peneliti, memberikan pemahaman mengenai penilaian dan kebijakan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.

F. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2004:72). PT. BPR Duta Adiarta melakukan analisis laporan keuangan kepada debitur yang mengajukan kredit antara Rp. 50.000.000,00 – Rp. 200.000.000,00, sehingga populasi penelitian sebanyak 225 debitur selama tahun 2005-2007. Pengajuan kredit yang disetujui oleh PT. BPR Duta Adiarta sebanyak 150


(17)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

debitur dan pengajuan kredit yang ditolak oleh PT. BPR Duta Adiarta sebanyak 75 debitur.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2004:73). Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,2003:103). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode Deskriptif-Korelasional yaitu minimal 30 subjek. Menurut Gay (dalam Umar, 2003:50) jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili populasi. Jadi dalam penelitian ini ukuran sampel sebesar 30 laporan keuangan debitur, yang terdiri dari 20 laporan keuangan debitur yang disetujui dan 10 laporan keuangan debitur yang ditolak.

2. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan lebih baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar, 2003:69). Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan buku-buku dan sumber kepustakaan yang mendukung penelitian ini, laporan keuangan debitur yang mengajukan permohonan kredit modal kerja, sejarah singkat, struktur organisasi, dan kegiatan perusahaan PT.BPR Duta Adiarta.

3. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan dan meneliti data-data dengan menggunakan arsip perusahaan yang akan diteliti.


(18)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS versi 14.0. Dimana untuk menginput data tersebut sebelumnya digunakan perangkat lunak Microsoft Excel.

4. Batasan Operasional

Penelitian ini hanya meneliti pengaruh kinerja keuangan debitur berdasarkan rasio keuangan bagi debitur yang mengajukan permohonan kredit modal kerja selama periode 2005-2007 terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. BPR Duta Adiarta Medan.

5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian yang digunakan adalah: A.Variable Dependen (variabel terikat)

Yaitu keputusan pemberian kredit apakah ditolak atau diterima terhadap permohonan kredit modal kerja.

B.Variable Independen (variabel bebas)

Ada 5 variabel bebas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Rasio Likuiditas

Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek). Adapun komponen Rasio likuiditas yang dipakai dalam penelitian ini adalah Current Ratio (X1). Rasio ini berfungsi menunjukkan kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi kewajibannya.


(19)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Rumus :

s

Liabilitie

Current

Asset

Current

CR

=

2. Rasio Leverage

Yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan debitur dibiayai oleh hutang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (kreditor). Adapun komponen Rasio Leverage yang dipakai dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (X2). Rasio ini berfungsi mengukur sejauh mana perusahaan debitur dibiayai oleh hutangnya.

Rumus :

Ekuitas

Kewajiban

Total

DER

=

3. Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan debitur mencetak laba untuk para pemegang saham (pemilik perusahaan), rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan dalam investasi. Adapun komponen rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Net Profit Margin / NPM (X3)

Menurut Gittman (2003:64), NPM is a financial ratio used to measure

the percentage of each sales dollar remaining after all costs and expenses, including interest, taxes, and preferred stock dividens, have been deducted. The higher the firm’s net profit margin, the better.

NPM merupakan sebuah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur persentase dari sisa setiap dolar setelah semua biaya dan beban, termasuk bunga, pajak, dan dividen saham preferen dikurangi.


(20)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin baik perusahaan debitur dalam menghasilkan laba.

Rumus : x100%

Penjualan Bersih Laba

NPM=

b. Return on Assets / ROA (X4)

Rasio ini menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva dalam menghasilkan laba perusahaan debitur. Return perusahaan debitur akan semakin meningkat apabila laba perusahaan debitur meningkat. ROA mengukur efektivitas dalam menghasilkan laba melalui aktiva perusahaan.

Rumus :

x

100

%

Aktiva

Bersih

Laba

ROA

=

c. Return on Equity / ROE (X5)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan debitur dalam menghasilkan laba perusahaan debitur. Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan debitur maka semakin tinggi pula return yang akan dihasilkan perusahaan debitur.

Rumus :

x

100

%

Ekuitas

Bersih

Laba

ROE

=

6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Duta Adiarta yang berlokasi di jalan Brigjen Katamso No.158 Medan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2008 sampai bulan April 2009.


(21)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

7. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Diskriminan. Menurut Singgih (2006:105), Analisis Diskriminan adalah teknik multivariat yang termasuk Dependence Method, yakni adanya variabel dependen dan independen. Dengan demikian, ada variabel yang hasilnya tergantung dari data variabel independen. Ciri khusus adalah data variabel dependen yang harus berupa data kategori, sedangkan data independen berupa data non kategori.

Tujuan analisis diskriminan secara umum adalah:

a. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang jelas antar grup pada variabel dependen. Atau bisa dikatakan apakah ada perbedaan antara anggota grup 1 dengan anggota grup 2.

b. Jika ada perbedaan, variabel independen yang manakah pada fungsi diskriminan yang membuat perbedaan tersebut.

c. Membuat fungsi atau model diskriminan, yang pada dasarnya mirip dengan persamaan regresi.

Model persamaan diskriminan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 atau

Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Y2 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana: Y = Keputusan kredit


(22)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Y2 = Keputusan kredit yang tidak disetujui a = intercept

b1 ... b3 = Koefisien regresi X1 = Rasio Likuiditas X2 = Rasio Leverage X3 = Rasio Profitabilitas


(23)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Andi Indra (2000), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Analisis Laporan Keuangan Debitur (melalui analisis rasio keuangan) terhadap Pemberian Kredit (melalui kebutuhan modal kerjanya). Andi Indra (2000) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel dependen yaitu kebutuhan modal kerja/ jumlah kredit. Variabel independennya yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Ratio (DER), Average Days of Inventory (ADI), Average Collection Period (ACP), Return on Assets (ROA). Hasil penelitian yang dilakukannya pada PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) cabang Kuala Tanjung, ia menemukan bahwa hanya ada 1 variabel independen saja yang berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal kerja yaitu Debt to Equity Ratio (DER), sedangkan 4 variabel yang lain tidak signifikan terhadap kebutuhan modal kerja yaitu Current Ratio

(CR), Average Days of Inventory (ADI), Average Collection Period (ACP) dan Return on Assets (ROA).

Cahyani Damayanti (2007), melakukan penelitian dengan judul Manfaat Laporan Keuangan Debitur Perusahaan Dagang Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Investasi (Studi Kasus Pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk Cab Bandung). Hasil penelitian yang telah


(24)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dilaksanakan oleh penulis adalah PT Bank Danamon Indonesia telah menggunakan hasil analisis laporan keuangan dengan memadai dan pengambilan keputusan pemberian kredit secara efektif. Analisis laporan keuangan yang dilakukan adalah analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta hasil pengujian hipotesis yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan perusahaan sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan pemberian kredit investasi pada PT Bank Danamon Indonesia.

B. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Ada beberapa pendapat tentang pengertian laporan keuangan, antara lain:

a. Menurut Harahap (2000:105), “Laporan Keuangan menggambarkan

kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.” Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana perusahaan dalam periode tertentu.

b. Menurut Wild, Subramanyam & Halsey (2005:16), “Analisis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.”


(25)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Ada tiga laporan keuangan dasar yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan menurut Djakman dalam Keown (2001:107) yaitu:

a. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi menggambarkan hasil operasi kegiatan usaha selama satu periode waktu, misalnya setahun.

b. Neraca

Neraca memberikan gambaran sesaat posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, menyajikan kepemilikan aktiva, kewajiban, serta ekuitas pemegang saham dari pada pemilik. Aktiva mewakili seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, sementara kewajiban dan ekuitas pemegang saham menunjukkan bagaimana seluruh sumber daya perusahaan itu didanai.

c. Laporan arus kas

Laporan arus kas menunjukkan arus kas sebenarnya yang dihasilkan oleh perusahaan sepanjang tahun itu. Laporan arus kas menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu (biasanya setahun).

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Sofyan (1996:30), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai

aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.


(26)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Fungsi Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2000:8), fungsi laporan keuangan bagi pemberi pinjaman (kreditur) adalah:

1) Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2) Menilai kualitas jaminan kredit/investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan.

3) Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan.

4) Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit.

5) Menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah disepakati.

C. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Pemberian kredit yang akan dilakukan oleh kreditur sebaiknya didasarkan pada analisis laporan keuangan para calon debitur. Analisis laporan keuangan disusun berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit.

Menurut Sastradipoetra (2004:173), “Analisis laporan keuangan (financial

statement analysis) adalah metode yang digunakan oleh manajemen bisnis

perbankan untuk menilai keadaan yang telah lalu, saat ini, dan proyeksi di waktu yang akan datang dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit.”


(27)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Wild (2005:3), ”Analisis laporan keuangan (financial statement

analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan

bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.”

Definisi analisis laporan keuangan menurut Harahap (2000:189) adalah: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. 2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Tujuan pokok analisis laporan keuangan adalah memprediksi kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan dating, walaupun laporan keuangan pokok bersifat historis. Laporan keuangan biasanya memberikan indikator bagaimana sebuah perusahaan kemungkinan berkiprah dalam periode-periode berikutnya.

Menurut Harahap (2000:195), kegunaan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasanya.

2) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (eksplisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implisit).

3) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

4) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam


(28)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

6) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

7) Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain baik yang sejenis maupun yang berbeda pada periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

8) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, serta struktur keuangan.

9) Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin akan dialami

perusahaan di masa yang datang.

Manfaat analisa kredit jika dilihat dari berbagai pihak, yaitu: (a)Bagi Bank

Memberikan keyakinan bahwa kredit yang diberikan akan mendatangkan keuntungan dan akan dibayar kembali sesuai perjanjian.

(b)Bagi Debitur

Memberi kepastian bahwa dengan pengambilan kredit tersebut usahanya akan berkembang/meningkatkan keuntungan dan dapat memenuhi kewajibannya.

(c)Bagi Masyarakat

Ikut mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial sesuai dengan kebijakan pemerintah.


(29)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Ada teknik yang dapat dilakukan untuk menganalisis laporan keuangan, antara lain analisis komparatif, analisis trend, analisis common size, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis rasio keuangan, analisis break even, dan sebagainya. Metode yang paling populer digunakan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan posisi keuangan maupun kinerja keuangan dari suatu perusahaan yaitu metode analisis laporan keuangan.

Menurut Brigham, Eugene F. dan Endhart (2005:444), financial ratios are

designed to evaluate financial statement. Menurut Drs. Djarwanto Ps

(2001:123),”Yang dimaksud dengan rasio dalam analisa laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.”

White, Sondhi, and Fred (2003:111) menjelaskan bahwa financial ratios are

used to compare the risk and return of different firms in order to help equity investors and creditors make intelligent investment and credit decisions. Rasio

keuangan digunakan untuk membandingkan antara resiko dan imbalan dari perusahaan yang berbeda-beda dalam rangka membantu investor dan kreditor untuk melakukan investasi dan keputusan-keputusan kredit yang tepat.

Menurut Jusuf (2005:50), rasio dapat dibagi menjadi lima golongan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Rasio-rasio tersebut adalah sebagai berikut: a Rasio Likuiditas


(30)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek). Rasio-rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah : 1) Current Ratio

s

Liabilitie

Current

Asset

Current

Ratio

Current

=

Current Ratio menunjukkan sejauh mana kewajiban lancar dijamin

pembayarannya oleh aktiva lancar. 2) Cash Ratio

s

Liabilitie

Current

Securities

Marketable

Cash

Ratio

Cash

=

+

Rasio ini mengukur jaminan yang diberikan oleh pos “tunai” dan “surat-surat berharga” terhadap kewajiban lancar.

3) Quick Ratio

s

Liabilitie

Current

Inventory

Assets

Current

Ratio

Quick

=

Rasio cepat menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dari aktiva cepat. Aktiva cepat dalam hal ini adalah aktiva yang dapat dengan segera dikonversikan menjadi kas.

b Rasio Leverage

Yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan debitur dibiayai oleh hutang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (kreditor), dalam hal ini adalah


(31)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

perusahaan yang kita wakili. Dengan kata lain, rasio leverage ini mengukur kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi semua utang jangka pendek dan jangka panjang. Rasio yang paling banyak digunakan untuk menghitung

leverage perusahaan adalah Debt to Equity Ratio.

Equity

Total

Debt

Total

Ratio

Equity

to

Debt

=

Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga dapat dibaca sebagai perbandingan antara dana pihak luar dengan dana pemilik perusahaan yang dimasukkan ke dalam perusahaan. c Rasio Coverage

Yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan debitur dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kreditnya dengan sumber dana yang diperoleh dari bisnis. Dalam memberi kredit, bank sangat memperhatikan kelancaran pembayaran kewajiban dalam kondisi normal, yaitu dalam kondisi perusahaan yang dibiayai berjalan terus (going concern). Rasio ini mencoba memberi indikasi mengenai hal tersebut. Rasio yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat keamanan bank dalam pemberian kredit adalah :

1) Times Interest Earned Ratio / EBIT Coverage Ratio

%

100

x

Expense

Interest

EBIT

Earned

Interest

Times

=

Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar bunga pinjaman. Kemampuan membayar beban bunga pada saat jatuh tempo dihitung dari laba bersih sebelum pajak karena beban bunga merupakan salah satu komponen pengurang pajak penghasilan.


(32)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2) Dividend Pay Out Ratio

%

100

x

Pajak

Setelah

Bersih

Laba

Dibayar

yang

Tunai

Dividen

Out

Pay

Dividend

=

Rasio ini menunjukkan berapa besar bagian dari laba bersih yang dibagi dalam bentuk dividen tunai.

d Rasio Aktivitas

Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektivitas manajemen dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio aktivitas, maka semakin efektif perusahaan debitur dalam mendayagunakan sumber dayanya. Rasio-rasio aktivitas yang umum digunakan adalah :

1) Assets Turnover

Sales

Total

Sales

Net

Turnover

Assets

=

Perputaran aktiva menunjukkan kemampuan manajemen mengelola seluruh investasi (aktiva) guna menghasilkan penjualan.

2) Fixed Assets Turnover

Assets

Fixed

Sales

Net

Turnover

Assets

Fixed

=

Rasio ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi penggunaan aktiva tetap untuk industri manufaktur yang merupakan aktiva produktif.


(33)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ceivables

Accounts

Sales

Credit

Turnover

ceivable

Account

Re

Re

=

Perputaran piutang dagang menunjukkan berapa kali piutang perusahaan berputar dalam satu tahun. Ekspresi perputaran piutang dagang dalam bentuk jumlah hari dikenal dengan istilah Account Receivable Collection

Period (Periode Pengumpulan Piutang dagang).

Turnover ceivables Accounts Period Collection Re 360 =

4) Inventory Turnover

Inventory

Sold

Good

of

Cost

Turnover

Inventory

=

Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan barang perusahaan berputar dalam setahun. Perputaran persediaan merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola persediaan barang. Perputaran persediaan juga dapat ditulis dalam bentuk hari :

Turnover

Inventory

Inventory

Days

=

360

5) Accounts Payable Turnover

Payable Accounts Purchase Net Turnover Payable Account =

Rasio ini dipergunakan untuk mengukur berapa kali utang dagang diputar per tahun dan menunjukkan berapa kali perusahaan membayar utangnya kepada pemasok dalam setahun. Rasio ini juga dapat dinyatakan dalam jumlah hari, yaitu :


(34)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Turnover Payable Accounts ding Outs Payables

Days tan = 360

e Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan mencetak laba untuk para pemegang saham (pemilik perusahaan), rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan dalam investasi. Rasio-rasio profitablitas antara lain :

1) Gross Profit Margin

%

100

Pr

arg

Pr

x

Sales

ofit

Gross

in

M

ofit

Gross

=

Rasio ini menunjukkan berapa persen keuntungan yang dicapai dengan menjual produk. Rasio ini mengindikasikan tiga hal yaitu : efisiensi, harga jual, dan pengendalian persediaan.

2) Profit Margin Ratio

%

100

arg

Pr

x

Sales

Income

Net

Ratio

in

M

ofit

=

Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis setelah dikurangi dengan segala biaya-biayanya. Rasio ini mengindikasikan dua hal, yaitu pengendalian biaya dan volume bisnis.

3) Return on Investments

%

100

Re

x

Assets

Total

Income

Net

s

Investment

on

turn

=

Biasanya dikenal dengan Return on Assets (ROA). Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi yang telah


(35)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dilakukan, atau menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp.1,- investasi yang dilakukan.

4) Return on Equity

%

100

Re

x

Equity

Total

Income

Net

Equity

on

turn

=

Rasio ini menunjukkan besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis (pemegang saham) atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut.

Return in Equity merupakan indikator yang tepat untuk mengukur

keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya.

D. Pengertian, Jenis dan Fungsi Kredit

1. Pengertian Kredit

Kredit pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, credere yang artinya kepercayaan (faith). Dari arti tersebut tampak bahwa dasar dari pemberian suatu kredit adalah kepercayaan dari pemilik dana terhadap penerima kredit.

Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah dalam Pasal 1 ayat 11 Undang-undang Perbankan No.10 tahun 1998 tentang Perbankan, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”


(36)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Jenis-jenis Kredit

Secara umum, bank/lembaga keuangan membagi jenis-jenis kredit jika dilihat dari beberapa segi, yaitu :

a Dilihat dari segi kegunaan 1) Kredit Investasi

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi adalah untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin, dimana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lama dan dibutuhkan modal yang relatif besar.

2) Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh kredit modal kerja adalah untuk membeli bahan baku serta biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

b Dilihat dari segi jangka waktu 1) Kredit Jangka Pendek

Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun, biasanya untuk keperluan modal kerja. Contoh kredit jangka pendek adalah kredit modal kerja.

2) Kredit Jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling lama, dengan jangka waktu pengembalian diatas 1 tahun. Biasanya digunakan untuk


(37)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

investasi jangka panjang. Contoh kredit jangka panjang adalah kredit perumahan.

c Dilihat dari segi penggunaan dana

1) Kredit yang hanya digunakan satu kali, biasa disebut sebagai

non-revolving loan (kredit tidak berputar). Setelah pokok pinjaman dilunasi,

kredit tersebut tidak dapat dimanfaatkan lagi. Artinya pokok pinjaman yang telah dilunasi tidak dapat ditarik lagi.

2) Kredit yang pemakaian pokok pinjaman dapat berubah-ubah. Pada saat yang dibutuhkan kredit dapat ditarik, tapi setelah tidak dibutuhkan dapat langsung dilunasi. Pinjaman jenis ini disebut revolving loan (kredit berputar).

3. Fungsi dan Tujuan Pemberian Kredit

Menurut Hasibuan (2001:88), fungsi kredit bagi masyarakat antara lain : 1) Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan

perekonomian.

2) Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. 3) Memperlancar arus barang dan arus uang. 4) Meningkatkan hubungan internasional. 5) Meningkatkan produktivitas dana yang ada. 6) Meningkatkan daya guna (utility) barang. 7) Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat 8) Memperbesar modal kerja perusahaan


(38)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

9) Meningkatkan Income per Capita masyarakat

10) Mengubah cara berpikir/bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.

Fungsi kredit dalam perekonomian yang modern menurut Sastradipoetra (2004:169) antara lain :

1) Kredit ternyata dapat meningkatkan efisiensi penggunaan uang atau modal dengan meningkatkan produktivitas perusahaan.

2) Kredit dapat meningkatkan efisiensi penggunaan barang, karena kredit dapat membantu proses produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi dan sekaligus membantu proses pemindahan barang dari produsen kepada konsumen dalam proses marketing; kredit ikut melancarkan arus barang. 3) Kredit dapat meningkatkan arus peredaran lalu lintas uang, misalnya cek,

giro, wesel, promes, dan kartu kredit yang diterbitkan oleh bank.

4) Kredit dapat menjadi alat stabilitas moneter yang dilakukan melalui kebijaksanaan ekspansi dan kontraksi kredit, misalnya dengan politik diskonto oleh bank sentral. Walaupun bersifat tidak langsung, bank sentral, dengan cara menaikkan suku bunga pada saat inflasi dan menurunkannya saat deflasi, maka uang beredar diharapkan menjadi stabil.

5) Kredit dapat berfungsi sebagai “jembatan” untuk meningkatkan pendapatan nasional suatu negara.

6) Kredit dapat menciptakan daya beli baru bagi para debitur meskipun debitur-debitur itu tidak memiliki uang tunai dalam saldo neracanya. “kebijaksanaan uang murah” (easy money policy) yang waktunya tidak tepat, bukan situasi moneter yang stabil yang dapat diraih, namun meningkatnya harga-harga umum dalam kadar yang kian berbahayalah yang akan terjadi.


(39)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Sastradipoetra (2004:169), tujuan penyaluran kredit antara lain : 1) Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit

2) Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada 3) Melaksanakan kegiatan operasional bank

4) Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat 5) Memperlancar arus lalu lintas pembayaran

6) Menambah modal kerja perusahaan

7) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

E. Pengertian, Manfaat dan Jenis Bank.

Bank berasal dari bahasa Italia banco yang artinya Bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.

Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diperbaharui menjadi Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masayarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank sangat penting dan berperan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena bank adalah :

1) pengumpul dana dari nasabah yang kelebihan dana dan penyalur kredit kepada nasabah yang kekurangan dana


(40)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3) pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman, praktis dan ekonomis

4) penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan L/C 5) penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi.

Menurut Pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dinyatakan bahwa :

Asas : Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.

Fungsi : Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat

Tujuan : Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.

Dalam prakteknya bank dibagi dalam beberapa jenis. Secara umum bank dapat dibagi menjadi Bank Sentral, Bank Umum, BPR. Menurut Undang-undang Pokok Perbankan no. 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi pada undang-undang no. 10 Tahun 1998, jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari :

a. Bank Umum : Bank Pembangunan, Bank Tabungan

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secdara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

b. Bank Perkreditan Rakyat : Bank Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai,


(41)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat

PT. BPR Duta Adiarta yang dahulu bernama PT. BPR Tridian Adiarta didirikan berdasarkan Akte Notaris No.35 tanggal 4 Januari 1990 di hadapan notaris Benny Kristianto,S.H. yang bertempat di Jl. Raya Cisalak Pasar No 10M, Kecamatan Cimanggis, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anggaran dasar perusahaan telah diumumkan dalam berita Negara RI, tertanggal 28 Maret 1990, No.5 dan tambahan No.1140.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami perubahan beberapa kali, sampai pada tahun 2002 terjadi pengalihan saham kepada manajemen baru dan kemudian pada tanggal 23 Februari 2003, Bank Indonesia melalui surat No. 05/326/DPBPR/IDBPR memberikan persetujuan untuk memindahkan kedudukan kantor dari Cimanggis, Bogor, Jawa Barat ke Medan dengan alamat Jl. Brigjen Katamso No.158 Kampung Baru, Medan, Sumatera Utara. Hal ini disebabkan pihak manajemen yang baru berkepentingan untuk mengembangkan usahanya di Sumatera Utara.

Perubahan anggaran dasar No. 7 tanggal 13 Juni 2003, di hadapan notaris Poeryanto Poedjiaty, S.H. merumuskan susunan pengurus dan pemegang saham


(42)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

baru yang solid dan berkomitmen untuk menjadikan perusahaan menjadi Bank Perkreditan Rakyat terbesar di wilayahnya.

Perusahaan ini kemudian mengajukan perubahan nama untuk meningkatkan

corporate image di masyarakat Sumatera Utara, dari PT. BPR Tridian Adiarta

menjadi PT. BPR Duta Adiarta. Perubahan nama ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-16942 HT.01.04.TH.2003 tertanggal 21 Juli 2003.

Ruang lingkup perusahaan ini sesuai dengan akte pendiriannya adalah di bidang perbankan, khususnya sebagai Bank Perkreditan Rakyat dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Memberikan kredit kepada pengusaha kecil atau masyarakat pedesaan. c. Melakukan kegiatan usaha lainnya yang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan atau peraturan lain dari instansi yang berwenang, baik yang telah ada maupun yang akan dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat.

PT. BPR Duta Adiarta mempunyai strategi bisnis dalam menjalankan usahanya yaitu:

a. Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, handal, dan terpercaya dalam mengelola Bank Perkreditan Rakyat.

b. Membangun sistem informasi teknologi dan audit BPR yang handal. c. Membangun risk management yang handal.

Visi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Duta Adiarta adalah menjadi bank yang dapat dipercaya dalam melakukan kegiatan-kegiatannya, yaitu menghimpun dana


(43)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Misi BPR Duta Adiarta adalah mengembangkan potensi pertumbuhan ekonomi dan usaha di Sumatera Utara serta menjadikan perusahaan menjadi Bank Perkreditan Rakyat terbesar di wilayahnya. BPR Duta Adiarta memiliki motto yaitu Solid dan Profesional yang bertujuan untuk membantu masyarakat untuk mengatasi keperluan dana yang cepat.

Beberapa kredit yang diberikan oleh BPR Duta Adiarta kepada debitur saat ini adalah Kredit Konsumtif, Kredit Modal Kerja, dan Kredit Investasi. Kredit Konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi/pembelian barang dan untuk kepentingan debitur.

Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi merupakan kredit yang diberikan kepada masyarakat yang akan digunakan untuk modal kerja (memperbesar usaha) atau investasi (seperti membeli sepeda motor atau becak motor). Adapun kredit-kredit ini akan diberikan jika memenuhi persyaratan yang diberikan oleh BPR Duta Adiarta.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana berbagai aktivitas tersebut berkaitan satu sama lain. Struktur organisasi selain itu juga menunjukkan hierarki organisasi dan struktur berwenang serta menunjukkan hubungan pelaporannya.

Bentuk-bentuk organisasi dapat dibagi menjadi: 1. Bentuk organisasi garis


(44)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Struktur organisasi garis kekuasaan mengalir secara langsung dari atasan kepada bawahan dan bentuk struktur ini paling sederhana.

2. Bentuk organisasi fungsional

Struktur organisasi fungsional dimana manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawab, jadi bentuk ini lebih menekankan pada bagian fungsi.

3. Bentuk organisasi garis dan staf

Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT. BPR Duta Adiarta adalah struktur organisasi berbentuk garis dan staf, dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan tertinggi sampai pada unit-unit di bawahnya. Pimpinan dipegang oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh seorang Direktur yang membawahi kepala-kepala divisi lainnya.

Struktur organisasi PT. BPR Duta Adiarta Medan secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut:


(45)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

C. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direktur Utama

a. Memimpin, mengarahkan dan memantau kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit, dan pemasaran jasa-jasa bank.

b. Turut serta dalam kelompok pemutus kredit.

c. Menjalin dan meningkatkan hubungan dengan masyarakat terutama pemilik dana dan atau pengusaha-pengusaha swasta, instansi pemerintah, yayasan-yayasan, dan lain-lain.

2. Direktur

a. Menandatangani/mengesahkan semua transaksi keuangan, laporan-laporan, dan surat-surat yang berhubungan dengan kegiatan usaha PT. BPR Duta Adiarta, misalnya perjanjian kredit dan surat pemberitahuan realisasi kredit.

b. Turut serta dalam kelompok pemutus kredit.

c. Memberikan rekomendasi izin cuti dan pejabat pengganti.

d. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Kepala Divisi Pemasaran (Marketing)

a. Membimbing, mengarahkan dan mengawasi karyawan di divisi pemasaran (Account Officer/AO dan Asisstant Account Officer/AAO) dalam melaksanakan tugasnya.


(46)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

b. Membuat surat penolakan pemberian kredit atas calon debitur yang dianggap tidak layak dan memberikan rekomendasi tertulis kepada direktur utama dan direktur atas permohonan tambahan kredit debitur. c. Melaksanakan wewenang lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Kepala Divisi IT (Information Technology) dan Treasury

a. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan meliputi operasional, IT (Information

Technology), pembiayaan, MIS (Management Information System), dan

perencanaan.

b. Menjaga dan memelihara peralatan kerja pada bagiannya. 5. Kepala Divisi Remedial

a. Memonitor dan mengkoordinir aktivitas kerja collector dan staff remedial serta menetapkan strategi dan rencana tindak lanjut terhadap debitur yang bermasalah.

b. Menjaga dan memelihara peralatan kerja pada bagiannya. 6. Kepala Bagian Personalia

a. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Human Resources Management (HRD).

b. Memelihara dan menjaga peralatan kerja pada bagiannya. 7. Internal Control

a. Memeriksa seluruh kebenaran transaksi pembukuan dan memberikan laporan hasil pemeriksaan kepada Direktur.

b. Menjaga dan memelihara peralatan kerja pada bagiannya. 8. Pemasaran/Marketing


(47)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Mengadministrasikan dan menjaga kelengkapan dokumen/berkas yang menyangkut debitur-debitur yang di-maintenance-nya untuk memudahkan

monitoring.

9. Administrasi Kredit

Mengadministrasikan dokumen/berkas yang menyangkut data-data dan informasi mengenai debitur yang seluruhnya disimpan dalam suatu file kredit.

10. Legal

1) Mengadministrasikan dokumen asli pengikatan agunan. 2) Mengadministrasikan dokumen asli pengikatan kredit. 3) Mengadministrasikan dokumen asli penutupan asuransi.

4) Mengadministrasikan dokumen copy persetujuan suatu fasilitas kredit. 5) Mengadministrasikan dokumen jati diri.

6) Mengadministrasikan dokumen pendirian perusahaan. 11. Pinjaman

1) Mengadministrasikan pembukuan dan pencatatan

pencairan dana pinjaman, pembebanan provisi, bunga, biaya administrasi, dan lain-lain.

2) Mengadministrasikan dokumen dan berkas asli yang merupakan jaminan atas pinjaman yang diberikan bank.

3) Mengadministrasikan laporan-laporan intern.

Kelompok pemutus kredit yang terdiri dari Direktur Utama dan Direktur mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:


(48)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Memastikan bahwa setiap kredit yang diberikan telah memenuhi ketentuan perbankan dan sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat.

2. Memastikan bahwa pelaksanaan pemberian kredit telah sesuai dengan ketetentuan dan kebijakan intern BPR.

3. Memastikan bahwa pemberian kredit telah didasarkan atas penilaian yang jujur, objektif, cermat dan seksama serta terlepas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit.

4. Meyakini bahwa kredit yang akan diberikan dapat dilunasi kembali pada waktunya dan tidak akan berkembang menjadi kredit bermasalah.

D. Prosedur Pemberian Kredit

Persyaratan umum yang harus dipenuhi seorang calon debitur (pemohon kredit) Kredit Konsumsi (KK), Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) adalah:

1. Menyerahkan keterangan identitas diri seperti:

a. Fotokopi KTP/Kartu Tanda Penduduk (suami istri) dan kartu keluarga yang berlaku.

b. Pas foto suami istri ukuran 3x4 cm masing-masing 1 (satu) lembar. c. Surat nikah/surat cerai.

d. Rekening listrik/PAM/telepon bulan terakhir.

2. Minimal berusia 21 tahun dan batas atas usia pemohon kredit saat kredit lunas adalah berusia 60 tahun.

3. Menyerahkan surat keterangan usaha seperti akte pendirian badan usaha dan surat keterangan penghasilan/slip gaji (khusus karyawan/pegawai).


(49)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4. Harus ada barang jaminan/agunan, misalnya: BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor) roda dua, roda tiga, atau roda empat atas nama sendiri.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Menganalisa kinerja keuangan debiturnya PT. BPR Duta Adiarta menggunakan tiga jenis analisis keuangan, yaitu analisis likuditas, analisis leverage, dan analisis profitabilitas.

Analisis likuiditas menggunakan Current Ratio sebagai alat ukur likuiditas perusahaan debitur. Untuk analisis leverage menggunakan Debt to Equity Ratio sebagai alat ukur analisisnya. Untuk analisis profitabilitas menggunakan Net

Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity sebagai alat ukur profitabilitas

perusahaan debitur.

Data penelitian berupa rasio dari masing-masing perusahaan debitur disajikan dalam tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Data Rasio Perusahaan Debitur

PERUSAHAAN CR DER NPM ROA ROE KEPUTUSAN

A 0.53 2.50 0.16 0.09 0.33 0

B 1.26 3.00 0.11 0.08 0.39 0

C 2.57 6.25 0.11 0.07 0.54 0

D 0.26 3.75 0.20 0.06 0.26 0

E 1.56 13.14 0.16 0.05 0.70 0

F 0.98 0.54 0.17 0.08 0.18 0

G 1.05 2.73 0.18 0.11 0.47 0

H 0.62 1.75 0.13 0.01 0.05 0


(50)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

J 0.83 6.00 0.17 0.03 0.25 0

K 1.67 0.56 0.41 0.13 0.24 1

L 4.27 0.77 0.37 0.20 0.33 1

M 4.15 0.23 0.23 0.10 0.14 1

N 5.01 1.15 0.34 0.14 0.34 1

O 2.52 1.49 0.46 0.17 0.52 1

P 3.48 1.96 0.54 0.14 0.30 1

Q 2.17 0.69 0.27 0.15 0.30 1

R 4.08 1.87 0.60 0.21 0.80 1

S 6.14 0.47 0.47 0.23 0.43 1

T 6.41 1.68 0.36 0.16 0.50 1

U 3.37 0.36 0.32 0.16 0.26 1

V 2.80 0.32 0.22 0.11 0.16 1

W 3.17 0.40 0.30 0.05 0.08 1

X 4.29 0.31 0.44 0.29 0.54 1

Y 1.82 0.71 0.26 0.14 0.28 1

Z 2.57 0.43 0.24 0.21 0.37 1

AA 3.21 0.37 0.52 0.11 0.17 1

BB 2.50 0.50 0.33 0.10 0.17 1

CC 2.42 0.63 0.32 0.15 0.38 1

DD 7.22 0.94 0.27 0.07 0.14 1

Sumber: PT. BPR Duta Adiarta, Medan (data diolah) Keterangan: 0 = kredit yang tidak disetujui

1 = kredit yang disetujui

Peneliti melakukan uji asumsi normalitas untuk menguji apakah variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada lampiran 4 menyatakan bahwa data diatas sudah normal, karena nilai Asymp.sig memiliki nilai > 0,05.

Rasio profitabilitas diwakili oleh tiga variabel, maka dilakukan ekstraksi pada variabel yang ada sehingga terbentuk satu faktor yang mewakili variabel tersebut. Peneliti melakukan ekstraksi pada variabel-variabel tersebut yaitu Analisis Faktor dengan menggunakan program SPSS 14, yaitu penyaringan terhadap variabel tersebut untuk mendapat variabel yang memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut.


(51)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Variabel yang Mewakili Rasio Profitabilitas

NPM ROA ROE

0.16 0.09 0.33

0.11 0.08 0.39

0.11 0.07 0.54

0.20 0.06 0.26

0.16 0.05 0.70

0.17 0.08 0.18

0.18 0.11 0.47

0.13 0.01 0.05

0.16 0.06 0.74

0.17 0.03 0.25

0.41 0.13 0.24

0.37 0.20 0.33

0.23 0.10 0.14

0.34 0.14 0.34

0.46 0.17 0.52

0.54 0.14 0.30

0.27 0.15 0.30

0.60 0.21 0.80

0.47 0.23 0.43

0.36 0.16 0.50

0.32 0.16 0.26

0.22 0.11 0.16

0.30 0.05 0.08

0.44 0.29 0.54

0.26 0.14 0.28

0.24 0.21 0.37

0.52 0.11 0.17

0.33 0.10 0.17

0.32 0.15 0.38

0.27 0.07 0.14

Sumber: PT. BPR Duta Adiarta, Medan (data diolah) Keterangan: 0 = kredit yang tidak disetujui

1 = kredit yang disetujui

Variabel pada tabel 4.2 kemudian diolah melalui proses Analisis Faktor dengan program SPSS 14 untuk mendapatkan satu variabel yang mewakili Rasio Profitabilitas. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:


(52)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Angka KMO dan Bartlett’s test adalah 0,509 dengan signifikansi 0,000. Angka tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikansi dibawah 0,05 (0,000<0,05), maka variabel dan sampel yang ada sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

Uji Anti Image Matrices dilakukan dengan memperhatikan angka MSA. Angka MSA (Measures of Sampling Adequacy) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria:

1. MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. 2. MSA > 0,5, variabel masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. 3. MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih

lanjut.

Tabel Anti-image Correlation, angka MSA untuk variabel NPM adalah 0,507, variabel ROA adalah 0,505, sedangkan variabel ROE adalah 0,530. Dengan kriteria tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel NPM, ROA, ROE masih

.535 -.341 .082

-.341 .481 -.218

.082 -.218 .865

.507 a -.672 .121

-.672 .505 a -.338

.121 -.338 .530 a

NPM ROA ROE NPM ROA ROE Anti-image Covariance Anti-image Correlation

NPM ROA ROE

Measures of Sampling Adequacy(MSA) Sumber: PT. BPR Duta Adiarta, Medan

a.

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (data diolah) Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

.509 20.510

3 .000 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

Approx. Chi-Square df

Sig. Bartlett's Test of

Sphericity

Tabel 4.3

KMO and Bartlett's Test

Tabel 4.4 Anti-image Matrices


(53)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut. Ketiga variabel tersebut kemudian dimasukkan dalam analisis faktor dan menghasilkan output sebagai berikut:

Tabel 4.5 menunjukkan perbandingan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk.

1. Korelasi variabel NPM adalah korelasi kuat karena bernilai 0,841 (korelasi diatas 0,05).

2. Korelasi variabel ROA adalah korelasi kuat karena bernilai 0,914 (korelasi diatas 0,05).

3. Korelasi variabel ROE adalah korelasi kuat karena bernilai 0,539 (korelasi diatas 0,05).

Faktor yang terbentuk dari ekstraksi ketiga variabel diatas memiliki korelasi kuat maka dapat disimpulkan bahwa faktor 1 yang terbentuk dapat mewakili variabel rasio profitabilitas yang dianalisis. Faktor 1 kemudian disimpan dengan nama Rasio Profitabilitas dalam tabel 4.6.

Extraction Method: Principal Component Analysis. 1 components extracted.

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

a.

a

Component Matrix

Component 1 .841 .912 .539 NPM

ROA ROE


(54)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.6

Data Penelitian Setelah Analisis Faktor

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (data diolah) PERUSAHAAN Rasio Likuiditas (CR) Rasio Leverage (DER) Rasio Profitabilitas (Faktor 1) KEPUTUSAN

A 0.53 2.5 -0.73 0

B 1.26 3 -0.88 0

C 2.57 6.25 -0.73 0

D 0.26 3.75 -0.93 0

E 1.56 13.14 -0.47 0

F 0.98 0.54 -1.00 0

G 1.05 2.73 -0.29 0

H 0.62 1.75 -1.88 0

I 1.61 10.29 -0.33 0

J 0.83 6 -1.28 0

K 1.67 0.56 0.29 1

L 4.27 0.77 0.84 1

M 4.15 0.23 -0.71 1

N 5.01 1.15 0.29 1

O 2.52 1.49 1.21 1

P 3.48 1.96 0.91 1

Q 2.17 0.69 0.07 1

R 4.08 1.87 2.43 1

S 6.14 0.47 1.57 1

T 6.41 1.68 0.76 1

U 3.37 0.36 0.25 1

V 2.8 0.32 -0.63 1

W 3.17 0.4 -0.95 1

X 4.29 0.31 2.10 1

Y 1.82 0.71 -0.08 1

Z 2.57 0.43 0.54 1

AA 3.21 0.37 0.41 1

BB 2.5 0.5 -0.32 1

CC 2.42 0.63 0.36 1


(55)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Data penelitian pada tabel 4.6 di atas kemudian dianalisis kembali dengan SPSS 14 melalui analisis diskriminan yang bertujuan untuk mengidentifikasi apakah rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas dapat digunakan untuk membedakan kredit yang dapat disetujui atau tidak. Analisis tersebut dapat dilihat dari output Test of Equality of Group Means. Hasil output dari Test of

Equality of Group Means adalah sebagai berikut:

Interpretasi dari tabel 4.7 adalah sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas

P-value (sig.) 0,000 < 0,05 level of significant sehingga variabel dapat

digunakan untuk mengidentifikasi pemberian kredit disetujui atau ditolak. 2. Rasio Leverage

P-value (sig.) 0,000 < 0,05 level of significant sehingga variabel dapat

digunakan untuk mengidentifikasi pemberian kredit disetujui atau ditolak. 3. Rasio Profitabilitas

P-value (sig.) 0,000 < 0,05 level of significant sehingga variabel dapat

digunakan untuk mengidentifikasi pemberian kredit disetujui atau ditolak. Mengetahui sejauh mana persetujuan kredit dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

.536 24.198 1 28 .000 .560 22.000 1 28 .000 .624 16.860 1 28 .000 Likuiditas

Leverage Profitabilitas

Wilks'

Lambda F df1 df2 Sig. Tabel 4.7


(56)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa kelompok kredit yang tidak disetujui dengan kredit yang disetujui dapat dijelaskan oleh variabel rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas sebesar 0,859 atau 85,9%, dengan ukuran skala asosiasi antara 0 sampai 1. Angka 0,141 atau 14,1% dijelaskan oleh variabel diluar variabel tersebut.

Tabel Wilks’Lambda untuk mengetahui tingkat signifikan dapat diinterpretasikan dari berikut ini:

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai p-value (Sig.) 0,000 < 0,05 level of signifikan. Artinya nilai rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas secara bersama-sama dapat mengidentifikasi keputusan pemberian suatu kredit bagi calon debitur.

Mengetahui bahwa variabel-variabel yang digunakan dapat dijadikan sebagai variabel diskriminan, maka perlu diketahui seberapa besar perbedaan masing-masing variabel diskriminan pada dua kelompok dengan melihat dari fungsi diskriminan. Hasil analisis diskriminan dari SPSS 14 yang digunakan untuk

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

.263 35.404 3 .000

Test of Function(s) 1

Wilks'

Lambda Chi-square df Sig.

2.804 a 100.0 100.0 .859 Function

1

Eigenvalue % of Variance Cumulative %

Canonical Correlation First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

a.

Tabel 4.8 Eigenvalues

Tabel 4.9 Wilks' Lambda


(1)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, F. Eugene and Michael C. Endhart. 2005. Financial Management :

Theory and Practice. Eleventh Edition. Ohio, United States of

America: Thomson South-Western.

Budisantoso, Totok, dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan

Lain. Edisi kedua. Yogyakarta: Salemba 4.

Damayanti, Cahyani. 2007. Manfaat Laporan Keuangan Debitur Perusahaan

Dagang Sebagai Bahan Pertimngan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Investasi (Studi Kasus Pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk Cab Bandung). Skripsi

Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama, Bandung.

Harahap, Sofyan Syafri. 2000. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi pertama. Cetakan Kedua. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri. 1996. Teori Akuntansi : Laporan Keuangan. Jakarta : Budi Aksara.

Indra, Andi. 2000. Analisis Laporan Keuangan Nasabah sebagai salah satu

Dasar Pemberian Kredit Kebutuhan Modal Kerja Pada PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Kuala Tanjung.

Skripsi Fakultas Ekonomi USU.

Jusuf, Jopie. 2005. Analisa Kredit untuk Account Officer. Cetakan keenam. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Keown, Arthur. J. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketujuh. terjemahan Chaerul D. Djakman. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:


(2)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Purba, Parentahen. 2002. Analisis dan Perencanaan Keuangan. Edisi pertama. cetakan pertama.

Santoso, Singgih. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sasatradipoetra, Komaruddin. 2004. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan:

Konsep dan Implementasi untuk Bersaing. Bandung: Penerbit

Kappa-Sigma.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Bandung: Penerbit CV.Alfabeta.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

White, Gerald L, Aswitpahl C. Sondhi, and Don Fried. 2003. The Analysis and

Use of Financial Statement. Third Edition. United States of America:

John Willey & Sons, Inc.

Wild, John J., K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Financial

Statement Analysis, Alih bahasa Yanivi S. Bachtiar, S. Nurwahyu Harahap, Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Satu.


(3)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

LAMPIRAN

Uji Normalitas

-

-30 30 30 30 30

2.818 0

2.1930 .2940 .1220 .3453 1.78619 3.03799 .13510 .06424 .19062

.122 .264 .104 .107 .111 .122 .264 .104 .107 .111 -.076 -.259 -.087 -.065 -.074 .668 1.445 .569 .588 .609 .764 .051 .903 .879 .852 N

Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

CR DER NPM ROA ROE

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(4)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

KMO a nd Bartlett's Te st

.509 20.510 3 .000 Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

Approx . Chi-Square df

Sig. Bartlet t's Test of

Sphericity

Hasil Pengolahan SPSS 14 Dengan Analisis Faktor

Anti-image Matrices

.535 -.341 .082

-.341 .481 -.218

.082 -.218 .865

.507a -.672 .121

-.672 .505a -.338

.121 -.338 .530a

NPM ROA ROE NPM ROA ROE Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

NPM ROA ROE

Measures of Sampling Adequacy(MSA) a.


(5)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tests of Equality of Group Means

.536 24.198 1 28 .000

.560 22.000 1 28 .000

.624 16.860 1 28 .000

CR DER FAKTOR1

Wilks'

Lambda F df1 df2 Sig.

Hasil Pengolahan SPSS 14 dengan Analisis Diskriminan

Extraction Method: Principal Component Analysis. 1 components extracted.

a.

a Component Matrix

Component 1 .841 .912 .539 NPM

ROA ROE


(6)

Juliani Esther : Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. BPR Duta Adiarta Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Canonical Discriminant Function Coefficients

1

Unstandardized coefficients Function

.457 -.335 .675 -.554 CR

DER FAKTOR1 (Constant)

Eigenvalues

2.804a 100.0 100.0 .859

Function 1

Eigenvalue % of Variance Cumulative %

Canonical Correlation First 1 canonical dis criminant functions were us ed in the

analysis. a.

Wilks' Lambda

.263 35.404 3 .000

Test of Function(s) 1

Wilks'

Lambda Chi-square df Sig.

Cl assi fica tion Function Coefficients

.515 2.084

1.058 -.092

-2. 194 .122

-4. 562 -4. 501 CR

DE R FA KTOR1 (Const ant)

.00 1.00

KE PUTUS AN