penanggung dalam menanggung hutang-hutang tertanggung. Bisa jadi secara keseluruhan atau sebahagian.
Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, sejak krisis ekonomi tahun 1997, konsentrasi pemerintah mulai kepada sektor perekonomian
mikro, yang lebih menyentuh kepada mayoritas perekonomian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu pula saat ini eksistensi Bank Perkreditan Rakyat BPR semangkin
berkembang. Sejalan dengan itu pula banyak bermunculan BPR baru yang sangat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah BPR Duta
Adiarta. Yang selanjutnya keterangan tentang BPR Duta Adiarta akan diuraikan pada BAB berikutnya. Hal inilah yang melatar belakangi tulisan ini dengan Judul “Analisis
Yuridis Kedudukan Hukum Penanggung dalam Pengikatan Jaminan Perorangan Pada BPR Duta Adiarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas, titik sentra yang penulis coba untuk dibahas adalah :
1. Bagaimana kedudukan hukum bila penanggung kehilangan kecakapan
bertindak dalam perjanjian borgtocht ? 2.
Mengapa azas publisitas perlu diterapkan dalam perjanjian borgtocht? 3.
Bagaimana tanggung jawab penanggung terhadap tertanggung pada perjanjian borgtocht?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan tesis ini adalah, agar dapat memberikan penjelasan dan jawaban yang terperinci mengenai masalah yang dituangkan dalam rumusan
masalah di atas, antara lain : 1.
Untuk mengetahui implikasi hukum bila penanggung kehilangan kecakapan bertindak dalam perjanjian borgtocht
2. Untuk mengetahui, mengapa diperlukan publisitas pada perjanjian
borgtocht. 3.
Untuk mengetahui, batas-batas pertanggung jawaban dari penanggung dalam perjanjian borgtocht.
D. Manfaat Penelitian
Dengan penulis melakukan penelitian ilmiah ini diharapkan kelak : 1.
Dapat menjawab apa saja implikasi hukum bila penanggung kehilangan kecakapan bertindak dalam perjanjian borgtocht
2. Dapat menjelaskan mengapa diperlukan publisitas pada perjanjian
borgtocht. 3.
Dapat mengetahui, batas-batas pertanggung jawaban dari penanggung dalam perjanjian borgtocht.
E. Keaslian Penelitian
Setelah melakukan penelusuran kepustakaan, maka diketahui belum ada tulisan yang mengangkat mengenai “Analisis Yuridis Kedudukan Hukum
Penanggung dalam Pengikatan Jaminan Perorangan Pada BPR Duta Adiarta”.
Universitas Sumatera Utara
Penulisan ini dilakukan berdasarkan literatur-literatur yang berkaitan dengan penanggungan perseorangan, hukum kepailitan dan pengikatan jaminan. Adapun
penulisan yang mendekati penulisan ini dibuat oleh TEDDY TAUFIK, NIM 027011063, Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,
dengan judul “ Tanggung Jawab Penanggung Hutang Borgtocht terhadap Debitur
Yang Ingkar Janji wanprestasi kepada P.T.Bank Danamon, Tbk. Permasalahan
yang dibahas adalah : 1.
Bagaimana Persyaratan Penanggung Hutang disetujui Bank Danamon 2.
Apakah hak istimewa dari penanggung hutang masih dapat diterapkan atau berlaku dalam perjanjian penanggungan hutang pribadi.
3. Apakah setelah penaggunng hutang membayar hutang debitur dengan
dieksekusi hartanya oleh pengadilan negeri atau dilelang dapat meminta pengembalian?
Jika dibandingkan dengan masalah yang diteliti sebelumnya sebagaimana yang disebutkan diatas dengan penelitian yang dilakukan ini adalah berbeda. Oleh
karena itu penulisan ini adalah sebuah karya asli dan sesuai dengan azas-azas keilmuan yang jujur, rasional, objektif, dan terbuka. Semua ini merupakan
implementasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah dengan demikian penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah, keilmuan
dan terbuka untuk kritisi yang sifatnya membangung.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi