72
Dari tabel 5 dapat dijelaskan bahwa semua variabel X2 Komponen Kepribadian tidak menunjukkan linieritas garis regresi baik regresi tunggal
maupun regresi ganda. Hanya variabel kecerdasan yang menunjukkan hubungan yang linier. Dengan demikian uji parametrik tidak dapat dilanjutkan. Dan
menurut Singgih Santoso 2005:398 uji yang digunakan adalah uji non pametrik yaitu uji Kendalls tau_b.
4.2.2 Uji Hipotesis
4.2.2.1 Analisis Regresi Tunggal
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan variabel bebas dengan variabel terikat maka uji hipotesisnya menggunakan uji analisis regresi
tunggal, uji ini dimaksudkan untuk mengkaji korelasi antara Kecerdasan dan Kepribadian dengan teknik gerakan Kata. Dengan ketentuan : jika t
hitung
t
tabel
atau signifikansi 0.05 berarti signifikan, jika t
hitung
t
tabel
atau signifikansi 0.05 berarti tidak signifikan. Berdasarkan ketentuan dan
perhitungan diperoleh hasil seperti tabel berikut : Tabel: 6
Uji Nonparametric Kendall’s tau_b Correlations
Kecerdasan berprestasi
Disiplin Mandiri Bertekun
Nilai kata Kendalls tau_b Kecerdasan
Correlation Coefficient 1.000
-.349 -.141
.008 -.140 .460
Sig. 2-tailed .
.077 .467
.966 .468
.017 N
17 17
17 17
17 17
berprestasi Correlation Coefficient
-.349 1.000
-.139 -.216
.415 -.275 Sig. 2-tailed
.077 .
.469 .267 .030
.149 N
17 17
17 17
17 17
Disiplin Correlation Coefficient
-.141 -.139
1.000 .348 -.040 -.087
Sig. 2-tailed .467
.469 .
.069 .833
.644 N
17 17
17 17
17 17
Mandiri Correlation Coefficient
.008 -.216
.348 1.000 -.353
.088
73
Sig. 2-tailed .966
.267 .069
. .063 .643
N 17
17 17
17 17
17 Bertekun
Correlation Coefficient -.140
.415 -.040
-.353 1.000 -.173
Sig. 2-tailed .468
.030 .833
.063 . .356 N
17 17
17 17
17 17
Nilai kata Correlation Coefficient
.460 -.275
-.087 .088 -.173
1.000 Sig. 2-tailed
.017 .149
.644 .643
.356 .
N 17
17 17
17 17
17
Correlation is significant at the .05 level 2-tailed.
Penelitian ini akan mencari signifikansi hubungan Kecerdasan dorongan berprestasi, dorongan disiplin, dorongan mandiri dan dorongan
bertekun dengan nilai teknik gerakan Kata, dan uji yang dipergunakan adalah uji non parametrik ialah uji Kendalls tau_b dan hasil perhitungannya adalah
seperti pada Tabel 5 di atas. Berdasarkan hasil perhitungan yang ada pada tabel 5 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Hubungan antara kecerdasan dengan nilai teknik gerakan Kata pada
siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011.
Angka koefisien korelasi variabel kecerdasan berprestasi dengan nilai teknik gerakan Kata diperoleh angka sebesar 0.460 dan nilai signifikansi sebesar
0.017. Dari angka koefisien korelasi ada ditafsirkan bahwa berkenaan dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi sebenarnya tidak ada ketentuan
yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman sederhana,
bahwa angka korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0.5 menunjukkan korelasi lemah. Berdasarkan pada hasil perhitungan
untuk variabel dorongan berprestasi menunjukan hasil angka sebesar 0.460
74
0.5 berarti di bawah 0.5 dengan demikian korelasi atau hubungan antara dorongan berprestasi terhadap nilai teknik gerakan kata adalah lemah.
Kemudian langkah berikutnya adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikansi atau dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan dua variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji dua sisi karena yang akan dicari adalah ada atau tidaknya hubungan
dua variabel. Adapun untuk mengambil keputusan didasarkan pada ketentuan : jika nilai probabilitas 0.05 maka H
diterima atau jika nilai probabilitas 0.05 H
0 :
ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.017 0.05, yang berarti H
ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara kecerdasan dengan teknik gerakan Kata.
2. Hubungan antara dorongam berprestasi dengan nilai teknik gerakan
Kata pada siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011.
Angka koefisien korelasi variabel dorongan berprestai dengan nilai teknik gerakan Kata diperoleh angka sebesar -0.275 dan nilai signifikansi
sebesar 0.149. Dari angka koefisien korelasi ada ditafsirkan bahwa berkenaan dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi sebenarnya tidak ada
ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman
sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0.5 menunjukkan korelasi lemah. Berdasarkan pada hasil
perhitungan untuk variabel dorongan berprestasi menunjukan hasil angka sebesar -0.275 0.5 berarti dibawah 0.5 dengan demikian korelasi atau
75
hubungan antara dorongan berprestasi terhadap nilai teknik gerakan kata adalah lemah. Selain besar korelasi atau hubungan, ada tanda positif + dan negatif -
juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda positif + pada output menunjukkan adanya arah hubungan yang sama, sedangkan tanda negatif -
menunjukkan arah yang berlawanan. Dari hasil perhitungan di atas terlihat ada tanda korelasi negative -. Kemudian langkah berikutnya adalah menguji
apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikansi atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel tersebut. Untuk menguji
hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji dua sisi karena yang akan dicari adalah ada atau tidaknya hubungan dua variabel. Adapun untuk mengambil keputusan
didasarkan pada ketentuan : jika nilai probabilitas 0.05 maka H diterima atau
jika nilai probabilitas 0.05 H
0 :
ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.149 0.05, yang berarti H
diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara dorongan
berprestasi dengan teknik gerakan Kata.
3. Hubungan antara dorongam disiplin dengan nilai teknik gerakan Kata
pada siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011.
Angka koefisien korelasi variabel dorongan berprestai dengan nilai teknik gerakan Kata diperoleh angka sebesar -0.087 dan nilai signifikansi
sebesar 0.644. Dari angka koefisien korelasi ada ditafsirkan bahwa berkenaan dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi sebenarnya tidak ada
ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman
76
sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0.5 menunjukkan korelasi lemah. Berdasarkan pada hasil
perhitungan untuk variabel dorongan berprestasi menunjukan hasil angka sebesar -0.087 0.5 berarti dibawah 0.5 dengan demikian korelasi atau
hubungan antara dorongan berprestasi terhadap nilai teknik gerakan Kata adalah lemah. Selain besar korelasi atau hubungan, ada tanda positif + dan negatif -
juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda positif + pada output menunjukkan adanya arah hubungan yang sama, sedangkan tanda negatif -
menunjukkan arah yang berlawanan. Dari hasil perhitungan di atas terlihat ada tanda korelasi negative -. Kemudian langkah berikutnya adalah menguji
apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikansi atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel tersebut. Untuk menguji
hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji dua sisi karena yang akan dicari adalah ada atau tidaknya hubungan dua variabel. Adapun untuk mengambil keputusan
didasarkan pada ketentuan : jika nilai probabilitas 0.05 maka H diterima atau
jika nilai probabilitas 0.05 H
0 :
ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.644 0.05, yang berarti H
diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara dorongan disiplin
dengan teknik gerakan Kata.
4. Hubungan antara dorongam mandiri dengan nilai teknik gerakan Kata
pada siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011.
Angka koefisien korelasi variabel dorongan berprestasi dengan nilai teknik gerakan Kata diperoleh angka sebesar 0.088 dan nilai signifikansi sebesar
77
0.643. Dari angka koefisien korelasi ada ditafsirkan bahwa berkenaan dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi sebenarnya tidak ada ketentuan
yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman sederhana,
bahwa angka korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0.5 menunjukkan korelasi lemah. Berdasarkan pada hasil perhitungan
untuk variabel dorongan berprestasi menunjukan hasil angka sebesar 0.088 0.5 berarti diatas 0.5 dengan demikian korelasi atau hubungan antara dorongan
berprestasi terhadap nilai teknik gerakan Kata adalah kuat. Kemudian langkah berikutnya adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar
signifikansi atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji dua sisi karena
yang akan dicari adalah ada atau tidaknya hubungan dua variabel. Adapun untuk mengambil keputusan didasarkan pada ketentuan : jika nilai probabilitas 0.05
maka H diterima atau jika nilai probabilitas 0.05 H
0 :
ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.643 0.05, yang berarti H
diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi
antara dorongan mandiri dengan teknik gerakan Kata.
5. Hubungan antara dorongam bertekun dengan nilai teknik gerakan Kata
pada siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011.
Angka koefisien korelasi variabel dorongan bertekun dengan nilai teknik gerakan Kata diperoleh angka sebesar -0.173 dan nilai signifikansi
sebesar 0.356. Dari angka koefisien korelasi ada ditafsirkan bahwa berkenaan
78
dengan besaran angka, dengan rentang nilai korelasi sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan
tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman sederhana, bahwa angka korelasi di atas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup
kuat, sedang di bawah 0.5 menunjukkan korelasi lemah. Berdasarkan pada hasil perhitungan untuk variabel dorongan berprestasi menunjukan hasil angka
sebesar -0.173 0.5 berarti dibawah 0.5 dengan demikian korelasi atau hubungan antara dorongan berprestasi terhadap nilai teknik gerakan Kata adalah
lemah. Selain besar korelasi atau hubungan, ada tanda positif + dan negatif - juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda positif + pada output
menunjukkan adanya arah hubungan yang sama, sedangkan tanda negatif - menunjukkan arah yang berlawanan. Dari hasil perhitungan di atas terlihat ada
tanda korelasi negative -. Kemudian langkah berikutnya adalah menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikansi atau dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis, uji yang dilakukan adalah uji dua sisi karena yang akan dicari adalah
ada atau tidaknya hubungan dua variabel. Adapun untuk mengambil keputusan didasarkan pada ketentuan : jika nilai probabilitas 0.05 maka H
diterima atau jika nilai probabilitas 0.05 H
0 :
ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.356 0.05, yang berarti H
diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara dorongan bertekun
dengan teknik gerakan Kata.
79
6. Hubungan antara dorongan berprestasi, dorongan disiplin, dorongan
mandiri, dan dorongan bertekun dengan nilai teknik gerakan Kata pada
siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011.
Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji ialah apakah ada korelasi yang signifikan antara kepribadian dengan nilai teknik gerakan Kata.
Seperti dijelaskan pada bab terdahulu bahwa komponen untuk kepribadian ada empat macam ialah dorongan berprestasi, dorongan disiplin, dorongan mandiri,
dan dorongan bertekun. Oleh sebab itu masing-masing komponen akan dicari korelasinya.
Apabila dilihat berdasarkan pada hasil uji korelasi tunggal semua variabel menunjukkan nilai signifikansi 0.05, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada hubungan yang signifikan. Demikian pula bila dilihat dengan uji regresi ganda diperoleh nilai F hitung
sebesar 0.884 dengan nilai signifikansi sebesar 0.502 0.05. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan.
Berdasarkan perhitungan diperoleh seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel : 7
Hasil Perhitungan Uji Korelasi Variabel kepribadian dorongan berprestasi,
dorongan disiplin, dorongan mandiri dan dorongan bertekun Dengan nilai
teknik gerakan Kata pada siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011.
Variabel Koefisien Korelasi
Signifikansi Keterangan
Dorongan berprestasi -0.275
0.149 0.05 Tidak Signifikan
Dorongan disiplin -0.087
0.644 0.05 Tidak Signifikan
Dorongan mandiri 0.088
0.643 0.05 Tidak Signifikan
Dorongan bertekun -0.173
0.356 0.05 Tidak Signifikan
Dorongan berprestasi, disiplin, mandiri, dan
bertekun 0.884
0.502 0.05 Tidak Signifikan
80
4.2.2.2 Analisis Regresi Ganda : Hubungan antara IQ kecerdasan dan Kepribadian dengan Penguasaan Gerakan kata
Pada analisis regresi ganda dilakukan dengan maksud akan menguji hubungan dari kedua variabel yang ada ialah IQ Intelligence Quotient dan
Kepribadian dengan Penguasaan gerakan Kata pada siswa peserta ekstrakurikuler karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011,
oleh karena itu analisisnya menggunakan regresi ganda dengan uji F. Berdasarkan perhitungan seperti terlihat pada tabel 8 berikut :
Tabel : 8 Rangkuman Hasil Perhitungan regresi ganda
Variabel F
hitung
Signifikansi Kriteria
IQIntelligenceQuotient, Kepribadian dengan Penguasan
gerakan Kata 1.573
0.246 0.05 Tidak Signifikan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti terlihat dalam tabel 8 bahwa diperoleh nilai F
hitung
sebesar 1.573 dan nilai signifikansi sebesar 0.246 0.05 kesimpulannya adalah tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis nol
yang diajukan berbunyi “Tidak terdapat hubungan antara IQ Intelligence Quotient dan Kepribadian dengan penguasan gerakan kata pada peserta
ekstrakurikuler Karate SMP Negeri 1 Ungaran Tahun Pembelajaran 2010-2011 adalah Diterima.Dengan demikian berate tidak ada hubungan antara kecerdasan
dan kepribadian dengan penguasaan gerakan Kata. Dengan demikian hasil secara umum pengolahan data adalah :
1. Berdasarkan perhitungan diperoleh angka sebesar 0.017 0.05, maka ada hubungan atau korelasi antara kecerdasan dengan teknik gerakan Kata.
81
2. Karena diperoleh nilai F hitung sebesar 0.884 dengan nilai signifikansi sebesar 0.502 0.05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara kepribadian terhadap teknik gerakan Kata. 3. Diperoleh nilai F
hitung
sebesar 1.573 dan nilai signifikansi sebesar 0.246 0.05 kesimpulannya adalah tidak signifikan, maka tidak ada hubungan antara
kecerdasan dan kepribadian dengan penguasaan gerakan Kata.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian