32
2.1.2.4 Pengukuran Kepribadian
Pengukuran kepribadian atlit muncul, dengan tujuan untuk mengungkap aspek, kepribadian yang memiliki peran penting bagi individu agar
sukses dalam prestasi olahraga. Dikatakan penting sebab apabila standar kepribadian atlet untuk olahraga tertentu dapat ditetapkan, proses seleksi untuk
memperoleh atlet berbakat akan lebih mudah. Ada beberapa pendekatan pengukuran ialah :
1. Pendekatan “trait” dan “state”
Yang dimakasud “trait” adalah elemen kecenderungan seseorang untuk menjadikan dirinya memiliki kecenderungan tertentu untuk berprilaku.
Sedangkan “state” adalah kecenderungan situasional, atau kecenderungan seseorang untuk berprilaku tertentu sebagai reaksi terhadap situasi tertentu pada
suatu saat. 2.
Pengukuran berdasarkan situasi khusus Situasi tertentu cenderung menimbulkan dampak psikologis tertentu.
Hal ini dicontohkan kepada para pelajar yang dalam situasi sehari-hari tidak mengalami kecemasan, tetapi mendapatkan hasil tes buruk karena stres pada
saat menghadapi tes. Jadi untuk menetukan derajat kecemasan seseorang, situasi pra tes sebelum diberikan tes sangat baik untuk dapat memberikan gambaran
sesungguhnya tentang derajat kecemasan seseorang. 3.
Pengukuran khusus dalam situasi olahraga Pengukuran dalam situasi olahraga keadaannya hampir sama dengan
pengukuran pada situasi khusus. Seorang pelatih dapat mengukur kecemasan
33
seorang atletnya beberapa waktu menjelang pertandingan. Situasi pra kompetisi ini dianggap saat yang tepat untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya
tentang derajat untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang derajat kecemasan atlet.
Ada banyak komponen dari kepribadian. Dalam tes intelligence quotient dan kepribadian seseorang ada sekitar 16 komponen ialah : dorongan
berprestasi, dorongan untuk mengalah, dorongan disiplin, dorongan menonjolkan diri, dorongan mandiri, dorongan bekerja sama, dorongan
menyesuaikan diri, dorongan untuk mendapatkan perhatian, dorongan untuk menang, dorongan untuk merasa bersalah dan kurang mampu, dorongan untuk
menolong, dorongan untuk pembaharuan, dorongan untuk bertekun, dorongan agresif, dorongan untuk berhubungan dengan lawan jenis, dan konsistensi.
Sesuai dengan penelitian ini ialah akan mengungkap keterampilan teknik gerakan Kata sebagai hasil belajar, maka komponen kepribadian yang
akan diungkap adalah yang dekat hubungannya dengan masalah belajar, ialah dorongan berprestasi, dorongan disiplin, dorongan mandiri, dan dorongan
bertekun.
2.1.2.5 Kepribadian Atlet