Keabsahan Data METODE PENELITIAN

dan pengamatan tentang kepemimpinan kepala desa perempuan dalam lembaga pemerintahan desa di Desa Sukorejo dan Desa Kebumen, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data yang diharapkan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2007:330. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Teknik triangulasi ini dilakukan dengan cara, peneliti melakukan observasi atau pengamatan yang berkaitan dengan rutinitas kepala desa perempuan ketika berada di kantor balai desa. Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini antara lain sikap, cara berpikir, cara berbicara, cara menyelesaikan masalah, pengambilan keputusan, aktivitas ketika di tempat kerja, serta hubungan kepala desa tersebut dengan masyarakat. Sebagai contoh, berdasarkan pengamatan peneliti selama penelitian, kepala desa perempuan di Sukorejo dan Kebumen merupakan sosok pemimpin yang tegas dan disiplin. Kepala desa tidak segan-segan memberikan teguran kepada salah seorang perangkat desa yang pada saat itu terlambat datang ke kantor balai desa. Hal ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan perangkat desa agar membiasakan diri untuk datang ke tempat kerja tepat waktu sesuai dengan aturan jam kerja kantor, yaitu pukul 08.00- 14.00 WIB. Selain melakukan pengamatan, peneliti juga melakukan wawancara kepada subjek penelitian dan informan yang dapat memberikan keterangan berkaitan dengan penelitian ini. Berdasarkan pendapat sebagian besar informan, kepala desa perempuan di Sukorejo dan Kebumen adalah sosok yang sabar, lembut, baik hati, tegas, dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Jadi, berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara, maka dapat dikatakan bahwa kepala desa di Sukorejo dan Kebumen adalah sosok pemimpin disiplin dan tegas dalam melaksanakan kepemimpinannya namun sebagai perempuan tetap saja ada stereotip gender yang melekat pada mereka misalnya saja menurut sebagian besar informan kepala desa perempuan di kedua desa tersebut adalah sosok yang sabar, lembut, dan baik hati. b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. Teknik triangulasi ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan Kepala Desa perempuan di Desa Sukorejo dan Desa Kebumen, Perangkat Desa Dan Lembaga Desa Sukorejo dan Kebumen, tokoh agama, tokoh masyarakat yang terdiri dari tokoh pemuda, pengusaha, buruh, dan wiraswasta serta kaum perempuan. Masing-masing pihak mempunyai pendapat yang berbeda- beda dalam memberikan keterangan, Hal ini disebabkan karena mereka mempunyai pendidikan, pekerjaan, dan pemikiran yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, setelah melakukan wawancara, peneliti membandingkan keadaan dan perspektif pihak- pihak yang terlibat dalam wawancara ini berdasarkan latar belakang pendidikan,pekerjaan, dan pandanganpemikiran yang mereka miliki.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Konstelasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus : Pemilihan Kepala Desa Huta Ibus Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

5 85 73

Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

27 139 108

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

Eksistensi Kepala Desa Sebagai Mediator Dalam Penyelesaian Sengketa Alternatif (Studi di Kabupaten Nias)

0 39 141

Lembaga Adat Sebagai Mitra Kepala Desa Dalam Penyelesaian Sengketa Si Desa (Studi Di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir)

0 21 132

Relasi Kekuasaan Antara Kepala Desa Dengan Camat (Studi Kasus : Desa Sirisirisi Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan)

4 80 97

Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan dalam Lembaga Pemerintahan Desa

0 38 169

Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa dalam Lembaga Formal Desa Terhadap Peran Anggota Lembaga Formal Desa. (Studi Kasus di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara).

0 21 97

MODEL KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DESA DALAM PERSPEKTIFKEPALA DESA SEBAGAI TOKOH PANUTAN MASYARAKAT Model Kepemimpinan Pemerintahan Desa Dalam Perspektif Kepala Desa Sebagai Tokoh Panutan Masyarakat (Studi Kasus Masyarakat Desa Kecamatan Baki Kabupaten Suko

0 1 16