tanam dan tata tanam sejajar kontur, pemangkasan, pemberian bahan organik, dan pembuatan rorak.
6. Guna menciptakan lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman kopi, setiap
luasan tertentu penanaman kopi dikelilingi oleh tanaman kayu, yang berfungsi sebagai pengendali iklim mikro sekaligus sebagai pematah angin.
Metode ini disebut box system. Bibit kopi ditanam pada lubang berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Karena
lahan bergelombang dan berteras-teras maka bibit kopi ditanam langsung diantara pohon pinus sehingga berada di tepi-tepi teras dengan jarak tanam 2 m. Adanya
tanaman kopi diantara pohon pinus dan banyaknya tumbuhan bawah yang tumbuh membantu mencegah erosi dan melindungi tanah dari sinar matahari yang terlalu
terik dan juga dapat melindungi permukaan tanah dari air hujan dan mengurangi erosi terutama pada tanah yang permukaannya miring, curam atau bergelombang,
sehingga mengurangi kehilangan unsur hara akibat pencucian, serta berfungsi mengembalikan unsur hara yang tercuci dari lapisan dalam dan permukaan tanah
Simanjuntak Matanari 2004. Penanaman kopi secara mutistrata selain dapat membantu konservasi tanah
dan air, secara finansial juga mampu memberikan keuntungan pada masyarakat sekaligus memberikan lapangan kerja secara berkelanjutan Budidarsono
Wijaya 2004. Menurut Lee 1998, ekosistem hutan dan perkebunan mempunyai peranan
penting dalam mengendalikan air di permukaan tanah dan sebagai sistem pengatur siklus air. Hujan yang turun di atas kanopi tanaman, sebelum sampai ke
permukaan tanah akan ditahan dan dihambat oleh daun-daunan, cabang dan batang pohon sehingga permukaan tanah akan terlindungi dari timpaan energi
kinetik titik-titik hujan. Menurut Pudjiharta 2001, air hujan yang tertahan oleh tajuk, cabang dan batang tersebut akan sampai ke permukaan tanah melalui air
tirisan throughfall dan aliran batang stemflow yang energi kinetiknya relatif lebih kecil.
2.2 Konservasi Tanah dan Air
Konservasi conservation adalah upaya pengelolaan yang dilakukan oleh manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya, serta tetap menjaga dan memelihara potensinya untuk generasi saat ini dan yang akan datang. Berdasarkan pengertian ini maka ada
berbagai aspek positif yang mendasari upaya konservasi antara lain, aspek perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan secara berkelanjutan, restorasi dan
perbaikan lingkungan hidup Setyawati Bismark 2002. Konservasi tanah berarti penempatan setiap bidang tanah pada cara
penggunaan tanah yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar kerusakan
tanah dapat diminimalkan. Usaha-usaha konservasi tanah bertujuan untuk : i mencegah terjadinya kerusakan tanah, ii memperbaiki tanah rusak, dan iii
menetapkan kelas kemampuan lahan dan tindakan atau perlakuan yang diperlukan untuk kemungkinan lahan itu dapat digunakan dalam jangka waktu tidak terbatas.
Mengingat terdapat hubungan yang erat antara tanah dan air, dan bahwa setiap perlakuan yang diberikan pada tanah akan mempengaruhi tata air di tempat
itu dan di daaerah hilir, maka masalah konservasi tanah sangat berkaitan dengan konservasi air.
Konservasi air pada prinsipnya merupakan usaha penggunaan air yang jatuh ke tanah seefisien mungkin dan pengaturan waktu aliran sehingga tidak terjadi
banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau. Usaha-usaha konservasi air bertujuan untuk i memelihara jumlah dan
kualitas air sebaik mungkin melalui cara pengelolaan dan penggunaan tanah yang baik, dan ii memaksimalkan manfaat air melalui penerapan cara-cara yang
efisien Purwowidodo 1986. Dengan kata lain, konservasi tanah dan air bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas lahan serta menurunkan atau menghilangkan dampak negatif pengelolaan lahan seperti erosilongsor, sedimentasi dan banjir.
Upaya konservasi tanah dan air dapat dilakukan secara sipil teknik mekanis dan secara vegetatif. Pengendalian erosi secara vegetatif merupakan
pengendalian erosi yang didasarkan pada peran tanaman sehingga mengurangi daya pengikisan dan penghanyutan tanah oleh aliran permukaan. Tanaman dapat
berfungsi melindungi permukaan tanah terhadap pukulan air hujan, melindungi daya transportasi aliran permukaan, dan menambah infiltrasi tanah, sehingga
pasokan dan cadangan air dalam tanah meningkat. Pangkasan dan seresah tanaman dapat memasok bahan organik dan hara, serta dapat menyediakan pakan
untuk ternak. Cara vegetatif dapat dilakukan dengan penanaman tanaman penutup tanah, penanaman sistem lorong, dan penghijauan.
Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan sekaligus menekan laju erosi, upaya konservasi dapat dilakukan secara terpadu antara pendekatan
vegetatif dan sipil teknik mekanis seperti pembuatan teras, sehingga laju erosi dan sedimentasi dapat ditekan.
2.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Erosi