Tabel 2 Curahan tajuk pada arsitektur model Rauh DJ dan DL Model arsitektur pohon Tegakan Curah hujan mm Curahan tajuk mm
Rauh DJ P. merkusii 35.41
27.16 Rauh DL
A. excelsa 35.41 28.73
Gambar 10 Pengukuran curahan tajuk pinus di lahan PHBM pinus yang ditanami kopi
4.6 Aliran Batang
Nilai korelasi antara curah hujan dengan aliran batang pada Rauh DJ pada P. merkusii yaitu sebesar 90.00 dan pada Rauh DL pada A. excelsa di hutan
lindung sebesar 88.90. Berdasarkan kedua nilai korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan curah hujan dengan aliran batang bersifat positif. Meningkatnya
curah hujan akan diikuti dengan peningkatan aliran batang Lampiran 8,9. Dari hasil pengukuran aliran batang Gambar 11 bahwa aliran batang tertinggi
terdapat pada arsitektur pohon model Rauh DJ sebesar 50.57 mm dibandingkan dengan model Rauh DL 0.04 mm Tabel 3.
Tabel 3 Aliran batang pada arsitektur model Rauh DJ dan DL Model Arsitektur Pohon Tegakan Curah hujan mm Aliran Batang mm
Rauh DJ P. merkusii
35.41 50.57
Rauh DL A. Excelsa 35.41 0.04
Gambar 11 Pengukuran aliran batang pohon pinus di lahan PHBM
4.7 Aliran Permukaan dan Erosi
Nilai korelasi antara curah hujan dengan aliran permukaan pada lahan PHBM sebesar 73.90 dan pada hutan lindung sebesar 87.80, sedangkan pada
lahan tanpa tegakan yaitu sebesar 63.00. Berdasarkan ketiga nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan curah hujan dengan aliran
permukaan bersifat positif Lampiran 8,9, dan 10. Tabel 4 menunjukkan bahwa pada curah hujan yang sama, aliran permukaan
terbesar terdapat pada lahan tanpa tegakan yaitu sebesar 106.22 L dibandingkan dengan lahan PHBM 70.27 L dan yang paling kecil adalah hutan lindung sebesar
51.43 L. Tabel 4 Aliran permukaan pada lahan PHBM, hutan lindung, dan tanpa tegakan
Lahan Curah hujan mm Aliran Permukaan L
PHBM 35.41
70.27 Hutan lindung
35.41 51.43
Tanpa tegakan 35.41
106.22 Pengukuran laju erosi yang dilakukan pada curah hujan yang sama Gambar
12, lahan tanpa tegakan mempunyai tingkat erosi yang paling besar yaitu 55.99 tonhath dibandingkan lahan PHBM dan hutan lindung Tabel 5.
Tabel 5 Nilai erosi pada lahan PHBM, hutan lindung, dan tanpa tegakan Lahan
Curah hujan mm Erosi tonhatahun
PHBM 35.41
6.94 Hutan lindung
35.41 4.08
Tanpa tegakan 35.41
55.99
Gambar 12 Petak erosi dengan sistem guludan serta bak dan drum penampungan aliran permukaan di lahan PHBM
4.8 Matriks Korelasi antar Variabel 4.8.1 Lahan PHBM