Ketahanan Bakteri Probiotik SKT-b Terhadap Asam Lambung dan Garam Empedu Kualitas Air

13 Media SWC + Pati Media SWC + Susu

3.1.4 Aktivitas Amilolitik dan Proteolitik Bakteri Probiotik SKT-b

Hasil pengujian aktivitas amilolitik dan proteolitik pada bakteri probiotik SKT-b ditunjukkan pada Gambar 6 dan Tabel 2. A B Gambar 6. Zona bening hasil aktivitas amilolitik A dan proteolitik B Tabel 2. Diameter zona bening aktivitas amilolitik dan proteolitik Perlakuan Diameter Zona Bening mm Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Amilolitik 20 25 22.5 Proteolitik 25 23 24 Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa probiotik SKT-b dapat menghidrolisis sumber karbonnya, yang ditandai dengan adanya zona bening di sekitar koloni SKT-b yang ditumbuhkan pada media agar yang ditambahkan pati amilolitik dan susu proteolitik. Zona bening tersebut menunjukkan bahwa sumber karbon dalam pati dan susu sudah dihidrolisis dan dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh mikroba.

3.1.5 Ketahanan Bakteri Probiotik SKT-b Terhadap Asam Lambung dan Garam Empedu

Ketahanan isolat bakteri terhadap asam lambung dan garam empedu menggambarkan kemampuan bakteri dalam bertahan hidup pada kondisi asam dan basa, yang dinyatakan dalam selisih jumlah isolat bakteri dalam media kontrol 14 0.2 0.4 0.6 2 4 6 8 O D 620nm Jam ke- pH 2,5 0.2 0.4 0.6 2 4 6 8 O D 620nm Jam ke- pH 7,5 dan perlakuan selama periode pengamatan. Selisih isolat kontrol dan perlakuan setiap periode disajikan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Gambar 7. Selisih jumlah bakteri probiotik SKT-b pada media SWC cair antara kontrol pH 7 dengan pH 2,5 Berdasarkan hasil pengujian ketahanan terhadap asam lambung, diketahui bahwa bakteri probiotik SKT-b dapat bertahan hidup pada kondisi asam pH 2,5 Gambar 6. Pengamatan selisih optical density OD pada pH 2,5 berkisar antara 0,009-0,042 dengan periode pengamatan dari jam ke-2 hingga jam ke-8 dengan populasi sel yang relatif stabil mendekati kontrol setiap 2 jam sekali. Selisih OD yang relatif kecil ini menandakan bahwa probiotik SKT-b dapat bertahan pada kondisi asam di lambung. Gambar 8. Selisih jumlah bakteri probiotik SKT-b pada media SWC cair antara kontrol pH 7 dengan pH 7,5 15 Berdasarkan hasil pengujian terhadap garam empedu, diketahui bahwa bakteri probiotik SKT-b dapat bertahan hidup pada kondisi basa pH 7,5 Gambar 8. Pengamatan selisih optical density OD pada pH 7,5 berkisar antara 0,003-0,014 dengan periode pengamatan dari jam ke-2 hingga jam ke-8 dengan populasi sel yang relatif mendekati kontrol setiap 2 jam sekali. Selisih OD yang relatif kecil ini menandakan probiotik SKT-b dapat bertahan pada kondisi garam empedu.

3.1.6 Kualitas Air

Kualitas air selama masa pemeliharaan diukur pada awal dan akhir masa pemeliharaan. Parameter kualitas air yang diamati meliputi temperatur suhu, pH, kandungan oksigen terlarut DO, salinitas, dan amoniak NH 3 selama pemeliharaan Tabel 3. Tabel 3. Nilai kualitas air media pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei pada berbagai perlakuan Perlakuan Suhu o C pH DO ppm Salinitas ppt NH 3 ppm Tandon Awal 28 8,15 5,7 30,2 0,0033 A Kontrol + 30 7,73 3,9 30,6 0,0049 B Kontrol - 29 7,75 4,1 30,7 0,0049 C Probiotik 30 7,71 3.8 31,4 0,0059 D Prebiotik 31 7,69 3,5 32,2 0,0085 E Sinbiotik 30 7,66 3,3 31,9 0,0096

3.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PEMBERIAN PROBIOTIK MIGROSUPLEMEN DALAM PAKAN TERHADAP KELULUSHIDUPAN DAN AKTIFITAS FAGOSITOSIS UDANG VANNAMEI ( Litopenaeus vannamei ) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Vibrio sp

0 18 2

Penapisan Isolat Bakteri Penghambat Vibrio harveyi Pada Pemeliharaan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

1 20 42

Efektivitas probiotik asal usus udang dalam menghambat pertumbuhan Vibrio harveyi pada larva udang vaname Litopenaeus vannamei

2 8 97

Pemberian prebiotik, probiotik, dan sinbiotik untuk pengendalian ko-infeksi bakteri Vibrio harveyi dan IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) pada udang vaname Litopenaeus vanname

0 3 77

Kinerja Imunitas Udang Vaname Litopenaeus Vannamei Dalam Teknologi Bioflok dan Probiotik Terhadap Koinfeksi Infectious Myonecrosis Virus dan Vibrio harveyi

0 4 77

Efek Pemberian Mikrokapsul Sinbiotik dengan Frekuensi Berbeda terhadap Infeksi Vibrio harveyi pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

0 3 65

Kajian pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda untuk pencegahan ko-infeksi infection myonecrosis virus dan vibrio harveyi pada udang vaname (Litopenaeus vannamei)

0 6 127

Pemberian Mikrokapsul Sinbiotik dengan Dosis Berbeda melalui Pakan untuk Pencegahan Vibriosis pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

0 7 45

Efek Pemberian Mikrokapsul Sinbiotik Dengan Dosis Berbeda Pada Udang Vaname Litopenaeus Vannamei Yang Diko Infeksi Wssv Dan Vibrio Harveyi

0 7 38

Seleksi Bakteri Probiotik Sebagai Stimulator Sistem Imun Pada Udang Vaname Litopenaeus vannamei

0 3 58