didapat siswa selama interaksi pembelajaran dan dinyatakan dalam skor dari hasil tes.
D. Penelitian yang Relevan
Tahun Nama
Judul Skripsi Kesimpulan
2012 Ana Wahyu
Faida Pengaruh Positive
Reinforcement terhadap Motivasi
Belajar Matematika Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri se-
Kecamatan Sambi Kabupaten
Boyolali positive reinfocement
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi belajar matematika, ditunjukkan
oleh F = 123.015 lebih besar dari pada F0.05
1:214 = 3.900 atau p 0.000 0.05 dengan
model regresi Y = 45.998+ 0.561 X.
Positive Reinforcement memberikan sumbangan
efektif sebesar 36,5 terhadap motivasi belajar
matematika, ditunjukkan dengan pembuktian
memiliki kuadrat korelasi determinan
r2xy sebesar 0,365 dan memiliki nilai peluang
galat p sebesar 0,000.
2012 Rahayu
Muslikah Pengaruh
Implementasi Positive
Reinforcement dalam Kelas
Terhadap Tingkah Laku Siswa Kelas
XI di Man Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun
2011 Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa Tingkat implementasi
positive reinforcement dalam kelas yang
diterima siswa kelas XI MAN Tengaran
Kabupaten Semarang tahun 2011 yang berada
pada kategori tinggi mencapai 59,52,
kategori sedang 40,48 sedangkan untuk
kategori rendah tidak ada. Ada pengaruh
implementasi positive reinforcement dalam
kelas terhadap tingkah laku siswa kelas XI
MAN Tengaran Kabupaten Semarang
tahun 2011. Hasil ini dibuktikan dalam
analisis dengan menggunakan
perhitungan korelasi product moment yaitu
hasil
rxy
90 sebesar 0,540 kemudian
dikonsultasikan dengan r tabel dengan N = 84
pada taraf signifikansi 1 menunjukkan nilai
sebesar 0,278 dan pada taraf signifikansi 5
sebesar 0,213, ternyata r besar daripada r tabel.
Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan “ada pengaruh implementasi
positive reinforcement dalam kelas terhadap
tingkah laku siswa kelas XI MAN Tengaran
Kabupaten Semarang
tahun 2011” dapat diterima.
E. Kerangka Pikir
Belajar merupakan hal yang kompleks, salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu
yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan bahasanya. Matematika menjadi salah
satu pelajaran yang perlu dikuasai siswa sekolah dasar untuk membantu mereka mencerna ilmu-ilmu yang akan dipelajari pada kelas dan pendidikan
yang lebih tinggi. Kemampuan matematika diperlukan untuk membantu siswa
agar dapat berpikir logis. Namun pada kenyataannya matematika masih menjadi salah satu pelajaran yang dianggap sulit dan kurang menyenangkan.
Hasil belajar menjadi salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Hasil belajar penelitian ini dapat dilihat dari skor yang
diperoleh siswa setelah pembelajaran berlangsung. Keberhasilan dari proses belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal peserta didik.
Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik itu sendiri, misalnya: kondisi jasmani dan rohani, minat, kepribadian, motivasi,
dan lain sebagainya. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar dirinya, misalnya: guru, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan
keluarga.
Salah satu keterampilan mengelola kelas yang harus diperhatikan guru yaitu keterampilan memberikan penguatan berupa penguatan positif positive
reinforcement. Positive reinforcement merupakan bentuk respon guru terhadap tingkah laku positif dari siswa sehingga frekuensi tingkah laku
tersebut dapat meningkat. Respon tersebut dapat dilakukan secara verbal berupa pujian atau nonverbal berupa hadiah atau bentuk yang lain. Melalui
positive reinforcement siswa akan merasa usahanya lebih dihargai dan siswa akan berusaha lebih baik untuk meningkatkan kemampuannya. Dengan
memperhatikan implementasi dari positive reinforcement maka guru akan meningkatkan keinginan siswa untuk mempelajari matematika yang nantinya
akan berpengaruh pada hasil belajarnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir pada penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 1.1. Gambar Model Pengaruh Positive Reinforcement X Terhadap Hasil Belajar Siswa Y.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara dari suatu permasalahan yang kebenarannya perlu dibuktikan lagi melalui data-data yang sebenarnya. Hal
ini sejalan dengan pendapat Arikunto 2010: 110 yang menyatakan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir di atas maka dapat diajukan
hip otesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat pengaruh yang signifikan
antara positive reinforcement terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri I Sindang Sari tahun pelajaran 20152016.
Positive Reinforcement
Variabel X
Hasil Belajar
Variabel Y