Sistem Kardiovaskular Sistem Pernafasan

1. Sistem Kardiovaskular

Penyakit Jantung Koroner PJK adalah salah satu konsekuensi dari merokok. Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung dengan sendiri atau secara sinergis dengan faktor resiko lain. Pria dewasa yang merokok lebih rentan untuk mengalami kematian mendadak sudden death akibat PJK dari yang tidak merokok Brodish, 1998. Nikotin dalam asap rokok meningkatkan Low Density Lipoprotein LDL, trigliserida dan kolesterol dan mengurangkan High Density Lipoprotein HDL dalam sirkulasi darah. Molekul-molekul lemak yang meningkat itu akan terakumulasi pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan. Dampaknya, aliran darah ke jaringan tubuh akan terjejas. Arterosklerosis, yaitu suatu proses pembentukan plak dari lemak pada dinding arteri juga akan terjadi dengan kebiasaan merokok. Nikotin dan bahan- bahan lain dalam asap rokok yang bersifat toksis akan merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat proses arterosklerosis. Merokok juga menyebabkan trombosis, konstriksi pembuluh darah dan peningkatan frekuensi denyut jantung. Kesemua efek yang tersebut di atas secara langsung berdampak terhadap tekanan darah. Cardiac Output meningkat karena frekuensi denyut jantung yang meningkat. Manakala proses arterosklerosis dan vasokontriksi pembuluh darah meningkatkan Total Peripheral Resistance. Akibatnya, tekanan darah pada perokok akan meningkat baik secara akut maupun kronik. Campaign for Tobacco-Free Kids, 2009.

2. Sistem Pernafasan

Universitas Sumatera Utara Merokok menyebabkan iritasi dan merusak saluran pernafasan secara langsung. Hal ini menyebabkan pelbagai gejala seperti nafas berbau, batuk, produksi sputum, wheezing dan infeksi saluran nafas seperti bronkitis dan pneumonia. Merokok merupakan faktor resiko terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK seperti bronkitis kronik dan empisema. Empisema ditandai dengan perubahan struktural yang permanen pada jaringan paru. Berkurangnya funsi jantung paru yang berhubungan dengan PPOK tergantung pada jumlah rokok yang dihisap dan lama menghisap rokok. Merokok juga merupakan penyebab terutama kanker paru. Iritasi kronik pada saluran pernafasan dan pelbagai karsinogen dalam asap rokok menyebabkan kerusakan yang permanen pada sel-sel yang melapisi saluran pernafasan. Kerusakan ini dapat menybabkan kanker Brodish, 1998.

3. Mata dan Penglihatan