PERENCANAAN TENAGA KERJA DAN INFORMASI KETENAGA-

Demikian juga pada Pasal 6 yang berbunyi : “Setiap pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.” Pengusaha harus memberikan hak dan kewajiban pekerja tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, warna kulit dan aliran politik.

3. PERENCANAAN TENAGA KERJA DAN INFORMASI KETENAGA-

KERJAAN Perencanaan tenaga kerja Diatur dalam Pasal 7 yang berisi antara lain : 1. Pemerintah menetapkan kebijakan dan menyusun perencanaan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja yang disusun dan ditetapkan oleh pemerintah tersebut dilakukan melalui pendekatan perencanaan tenaga kerja nasional, daerah dan sektoral. 2. Perencanaan tenaga kerja meliputi : a. Perencanaan tenaga kerja makro. Yang dimaksud dengan perencanaan tenaga kerja makro adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang memuat pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi, sosial baik secara nasional, daerah maupun sektoral, sehingga dapat membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja. b. Perencanaan tenaga kerja mikro Yang dimaksud dengan perencanaan tenaga kerja mikro adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis dalam suatu instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta dalam rangka meningkatkan pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan produktif untuk mendukung pencapaian kinerja yang tinggi pada instansiperusahaan yang bersangkutan. 24 3. Dalam penyesuaian kebijakan, strategi dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan, pemerintah harus berpedoman pada perencanaan tenaga kerja makro dan mikro. Iinformasi tenaga kerja Informasi ketenagakerjaan dikumpulkan dan diolah sesuai dengan maksud disusunnya perencanaan tenaga kerja nasional, perencanaan tenaga kerja daerah, propinsi atau kabupatenkota. Dalam hal ini partisipasi swasta diharapkan dapat memberikan informasi ketenagakerjaan. Informasi ketenagakerjaan ini diatur dalam pasal 8 yang antara lain meliputi : a. Penduduk dan tenaga kerja. b. Kesempatan kerja. c. Pelatihan kerja termasuk kompetensi kerja. d. Produktivitas tenaga kerja. e. Hubungan industrial. f. Kondisi lingkungan kerja. g. Pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja. h. Jaminan sosial tenaga kerja.

4. PELATIHAN KERJA