PEMBINAAN PENGAWASAN hukum ketenagakerjaan atau perburuhan

Yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga kerja asing antara lain pengetahuan, keahlian, ketrampilan bidang tertentu dan pemahaman budaya Indonesia. g. Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib membayar kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakan. Kompensasi ini besarnya US100 per bulan yang dibayar dimuka. Kewajiban membayar kompensasi dimaksudkan dalam rangka menunjang upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. h. Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib memulangkan tenaga kerja asing ke negara asalnya setelah hubungan kerja berakhir. Larangan bagi tenaga kerja asing adalah menduduki jabatan yang mengurusi personaliajabatan-jabatan tertentu.

8. PEMBINAAN

Diatur dalam Pasal 173 – 175 Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Yang dimaksud dengan pembinaan dalam Pasal 173 ayat 1 ini adalah kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik untuk meningkatkan dan mengembangkan semua kegiatan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan. Pembinaan ketenagakerjaan : - Pemerintah melakukan pembinaan terhadap unsur-unsur dan kegiatan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan. - Pembinaan tersebut dapat mengikutsertakan Organisasi Pengusaha, Serikat Pekerja, organisasi profesi terkait. - Pembinaan dilaksanakan secara terpadu dan terkait. Dalam rangka pembinaan ketenagakerjaan, pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja dan organisasi profesi terkait dapat melakukan kerja sama internasional di bidang 35 ketenagakerjaan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada oranglembaga yang telah berjasa dalam pembinaan ketenagakerjaan. Penghargaan tersebut dapat berupa piagam, uang atau bentuk lain.

9. PENGAWASAN

Diatur dalam Pasal 176 – 181 Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Pengawasan ketenagakerjaan dilaksanakan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan yang mempunyai kompetensi dan independen guna menjamin Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan. Pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan diatur dengan keputusan Presiden. Unit kerja pengawasan ketenagakerjaan pada pemerintah provinsi dan pemerintah KabupatenKota wajib menyampaikan pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan kepada Menteri. Ketentuan pengawasan ketenagakerjaan tentang hak, kewajiban serta wewenang pegawai pengawas ketenagakerjaan menggunakan peraturan per Undang-undangan yang berlaku. Pegawai pengawas dalam melaksanakan tugasnya wajib : a. Merahasiakan segala sesuatu yang menurut sifatnya patut dirahasiakan b. Tidak menyalahgunakan kewenangannya. Ketentuan mengenai persyaratan, penunjukan, hak dan kewajiban serta wewenang pegawai pengawas ketenagakerjaan diatur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Undang-Undang tersebut adalah Undang-Undang No. 3 Tahun 1951 tentang Pengawasan Perburuhan. Guna menjamin pelaksanaan pengaturan ketenagakerjaan diadakan suatu sistem pengawasan ketenagakerjaan yang berfungsi : a. Mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan hukum mengenai ketenagakerjan. 36 b. Memberi penerangan teknis serta nasehat kepada pengusaha dan tenaga kerja tentang hal-hal yang dapat menjamin pelaksanaan efektif dari pelaksanaan peraturan-peraturan ketenagakerjaan. c. Melaporkan kepada yang berwenang tentang kecurangan dan penyelewengan dalam bidang ketenagakerjaan dan dalam peraturan perundangan.

10. PENYIDIKAN