PENGERTIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL CIRI-CIRI HUBUNGAN INDUSTRIAL

lock out sebagai senjata pengusaha selalu dijumpai dalam praktek-praktek Hubungan Industrial sehari-hari. c. Pembangunan yang sedang dilaksanakan memerlukan suasana yang stabil dan bergairah. Salah satu faktor penting yang menunjang tercapainya Stabilitas Nasional adalah stabilitas di sektor produksi barang dan jasa. Faktor untuk menunjang tercapainya stabilitas di sektor produksi adalah ketenangan kerja dan ketenangan usaha. Hal ini dapat tercapai bila di tempat kerja ada tata kehidupan yang serasi, harmonis dan dinamis. Oleh karena itu Hubungan Industrial yang berdasarkan falsafah bangsa Indonesia perlu diterapkan dalam hubungan kerja.

3. PENGERTIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Diatur dalam Pasal 1 angka 16, Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara pelaku dalam proses produksi barang danatau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

4. CIRI-CIRI HUBUNGAN INDUSTRIAL

a. Hubungan Industrial yang didasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa yakni hubungan yang mengakui dan meyakini bahwa bekerja bukan hanya bertujuan untuk sekedar mencari nafkah saja, tetapi sebagai pengabdian manusia kepada Tuhannya, sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara. b. Hubungan Industrial yang berdasarkan sila Kemanusiaan, menganggap bahwa pekerja bukan hanya sekedar faktor produksi belaka, melainkan sebagai manusia pribadi dengan segala harkat dan martabatnya Perlakuan pengusaha kepada pekerja tidak hanya dilihat dari segi kepentingan produksi belaka, tetapi juga harus dilihat dalam rangka meningkatkan harkat martabat manusia. 47 c. Hubungan Industrial yang berdasarkan sila Persatuan Indonesia melihat antara pekerja dan pengusaha tidak mempunyai kepentingan yang bertentangan, tetapi kepentingan yang sama yaitu kemajuan perusahaan, karena dengan kemajuan perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan. Demikian juga tidak akan membedakan golongan, keyakinan, agama, paham, aliran, suku bangsa dan jenis kelamin. d. Hubungan Industrial yang didasarkan atas Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan menghendaki bahwa setiap perbedaan pendapat antara pekerja dan pengusaha harus diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat. Karena itu aksi-aksi sepihak seperti mogok dan lock outpenutupan perusahaan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Hubungan Industrial. E. Hubungan Industrial yang berdasar Keadilan Sosial menghendaki bahwa hasil-hasil dalam pembangunan ekonomi harus dapat dinikmati bersama secara serasi, seimbang dan merata.

5. TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL