Kopling Flens Tempa KOPLING

dua bidang tersebut cukup besar untuk menampung kopel yang harus dipindahkan. W . P = Mp Rt Gaya tekan yang diperlukan : K = W . f Dimana f = 0.25 untuk permukaan kasar Bila jumlah baut z, maka gaya per baut adalah K z Ketentuan lain : db = 0.2 sampai 0.4 d

c. Kopling Flens Tempa

Kopling ini flensnya ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan disebut poros flens tempa.Keuntungannya adalah diameter flens dibuat kecil karena tidak memerlukan naaf. Gambar 1.12 Kopling Flens Tempa M. Fariz Izzani Tabel 1.1 Ukuran Kopling Flens M. Fariz Izzani Tabel 1.2 Bahan untuk Flens dan baut kopling tetap M. Fariz Izzani

2. Kopling Luwes

Kopling luwes flexible coupling, disebut demikian karena dapat menerima sedikit ketidaksegarisan sumbu poros. Kesulitan pemasangan seperti pada kopling kaku tidak ditemui, karena jenis kopling luwes ini tetap dapat bekerja meskipun kedua sumbu poros tidak segaris benar dengan penyimpangan pada batas tertentu. Dengan demikian, kopling luwes dibuat guna memungkinkan sedikit penyimpangan kesegarisan poros yang dihubungkan. Keluwesan sumbu poros kopling flens dijamin oleh konstruksi pin yang ujungnya diberi bus dari karet atau kulit, sedangkan ujung lainnya merupakan baut. Jika keluwesan garis sumbu poros diperlukan lebih banyak lagi, kopling karet ban dapat memenuhinya. Selain menahan beban kejut, kopling karet ban dapat dipasang pada poros yang sumbunya benar benar tidak segaris. Jenis-jenis mekanisme kopling flexible : 1. Sejajar tak sesumbu Poros-porosnya tetap sejajar tapi bergeser, disebabkan oleh gaya sentrifugal yang terjadi pada poros-porosnya akibat putaran. Gambar 1.13 Kopling fleksibel sejajar tak sesumbu M. Fariz Izzani 2. Hentakan dan getaran Jika motor bekerja, maka akan terjadi hentakan, dan hentakan ini tidak diteruskan ke poros yang digerakkan karena adanya bagian yang fleksibel. Selama poros berputar terjadi getaran-getaran. Gambar 1.14 Kopling Fleksibel Hentakan Dan Getaran M. Fariz Izzani 3. Mengambang Karena getaran-getaran yang terjadi, maka poros bergerak kea rah memanjang atau aksial memanjang dan memendek. Gambar 1.15 Kopling Fleksibel Mengambang 4. Menyudut Sumbu porosnya membentuk sudut yang disebabkan oleh getaran, berat poros serta panas poros mengembang akibat panas. M. Fariz Izzani Gambar 1.16 Kopling Fleksibel Menyudut Macam – Macam Kopling Flexible :

a. Kopling Rantai