Pengertian Operasi Pengeboran PerkembanganMetode Pengeboran

2 MODUL ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT

1.2. PerkembanganMetode Pengeboran

Makin banyaknya permasalahan dalam operasi pengeboran menuntut perkembangan teknologi yang lebih canggih. Pada perkembangannya beberapa metode pengeboran telah digunakan, beberapa metode pengeboran selama ini yang dilakukan antara lain : 1. Cable tool drilling Bor tumbuk. Cara membuat lubang bor dibuat dengan menumbuk numbukkan mata bor pada lapisan tanah yang akan ditembus. Mata bor tersebut terbuat dari semacam lonjongan pipa casing dan diikat pada cable yang ujungnya dibuat bergigi yang kuat untuk merusak batuan, sedang cuttingnya masuk dalam silinder yang merupakan perangkap atau trap, kemudian diangkat kepermukaan untuk dibuang. Untuk menjaga agar dinding lubang agar tidak runtuh maka secara bertahap casing diturunkan. Bor tumbuk menurut sejarahnya pernah mencapai sampai 1.300 meter. Gambar 1.1. Skema Cable Tool Drilling. A 2. Rotary Drilling Bor Putar Pada tahun 1903 metode putar mulai diperkenalkan dilapangan minyak Spindel top Negara bagian Pensylvania Texas A.S. Rotary drilling dilakukan dengan maksud membuat lubang sumur dengan memutar rangkaian bor sampai di mata bor agar lapisan batuan mudah dihancurkan, sedang cutting diangkat kemerkuaan dengan sistem sirkulasi lumpur pemboran. Untuk melakukan rotary drilling diperlukan peralatan pendukung yang lainnya agar operasi pemboran aman. Roraty drilling dapat dilaksanakan dengan didukung oleh lima sistem utama yang sangat penting dalam kelancaran proses pengeboran, yaitu: 1. Sistem Tenaga Power System 2. Sistem Pengangkat Hoisting System 3. Sistem Putar Rotating System 4. Sistem Sirkulasi Circulating System 5. Sistem Pencegahan Semburan Liar BOP System 4 MODUL ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT BAB II KEGIATAN SEBELUM OPERASI PENGEBORAN Setelah dilakukan survei oleh ahli geologi, berupa survei geologi permukaan, bawah permukaan dan survei seismik, dapat dinyatakanbahwa terdapat suatu perangkap di bawah permukaan. Isi perangkapbelum dapat diketahui sebelum perangkap tersebut ditembus. Gambarandari suatu perangkap reservoir dapat dilihat pada Gambar 2.1. Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini siswa diharapkan dapat menjelaskan kegiatan sebelum operasi pengeboran. A Gambar 2.1. Perangkap Reservoir Setelah didapatkan suatu perangkap reservoir dan di permukaan tempat tersebut dianggap masih liar maka dengan sendirinya perlu membuat tempat tersebut menjadi tempat yang memungkinkan terlaksananya operasi pengeboran, selanjutnya ditentukan titik lokasi pengeboran. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah: perizinan, mempersiapkan lokasi, mempersiapkan jalan ke lokasi, mempersiapkan air, mempersiapkan peralatan pengeboran, transportasi peralatan ke lokasi dan mendirikan menara.

2.1 Persiapan Jalan ke Lokasi Pengeboran

Kebutuhan pertama membuat jalan tembusan menuju lokasi yang telah ditentukan tentu akan memerlukan peralatan, lahan dan personal. Gambar 2.2. Pembuatan jalan ke Lokasi Pemboran Jalan ke lokasi harus disurvei, untuk melihat jarak yang terpendek, keramaian jalan, kekerasan dan lebar jalan, kekuatan dan lebar jembatan.Persiapan jalan ke lokasi ini harus memperhatikan keselamatan 6 MODUL ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT kerja, baik terhadap pekerja, peralatan, maupun lingkungan, mengingatperalatan-peralatan pengeboran yang melintasi besar dan berat.

2.2 Persiapan Lokasi.

Untuk melakukan operasi pengeboran di darat hal yang paling penting diperhatikan adalah persiapan tempat untuk operasi pengeboran, sedangkan di laut harus memperhitungkan luas anjungan yang dipakai serta mempergunakan tempat seefisien mungkin karena luasnya yang sangat terbatas. Persiapan lokasi pengeboran darat meliputi :Meratakan lokasi, pengerasan lokasi, membuat kolam-kolam penampung, membuat cellar . Lokasi pengeboran dibuat rata untuk mempermudah pekerjaan- pekerjaan dalam menempatkan peralatan-peralatan di lokasi. Lokasi pengeboran yang dipersiapkan minimum adalah dengan radius 50 meter. Lokasi pengeboran terutama disekitar titik lokasi harus dikeraskan, karena harus menahan peralatan pengeboran yang sangat berat. Konstruksi lokasi harus memperhitungkan berat peralatan yang akan dipasang di atasnya. Gambar 2.3. Persiapan Lokasi