Berdasarkan Tujuan Pengeboran Kelas 10 SMK Dasar Dasar Teknik Pengeboran

A Gambar 3.2. Pengeboran Eksplorasi Pada gambar 3.2. terlihat bahwa pada reservoir terdapat tiga lapisan fluida yang tersusun dari atas ke bawah sesuai dengan densitasnya yaitu gas yang memiliki densitas paling ringan berada di atas kemudihan di bawahnya minyak dan di bawah minyak terdapat air. Pertama kali pengeboran menembus reservoir akan melalui zona mengandung gas dan kemudian melalu zona minyak di bawahnya, dan akan menembus zona air.. Secara umum dibawah lapisan minyak terdapat air sebagai batas bawah suatu reservoir minyak. Batas-batas antara ketiga fluida reservoir tersebut sering disebut dengan Gas Oil ContactGOC untuk batas antara gas dengan minyak dan Water Oil Contact WOC untuk batas antara minyak dan air. Bila pengeboran pada puncak perangkap tidak menemukan hidrokarbon, reservoir tersebut kosong atau yang disebut dengan dry hole 2. Pengeboran Deliniasi Jenis pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran reservoir, mencari batas-batas, serta ketebalan reservoir. Pada pengeboran ini sudah ada data sumur dari hasil data-data pengeboran yang dilakukan pada pengeboran eksplorasi sehingga biaya 20 MODUL ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT pengeboran dan konstruksi sumur sudah dapat diperhitungkan secara relatif. Gambar 3.3. Pengeboran Deliniasi Untuk menentukan batas-batas suatu reservoir maka dilakukan beberapa pengeboran dengan jarak-jarak tertentu dari sumur yang pertama. Pengeboran sumur yang kedua diharapkan menembus zona minyak dengan ketebalan yang sangat tipis, dan zona air yang tebal. Hal ini dapat dikatakan sebagai batas reservoir minyak. Namun bila pengeboran menembus zona minyak yang tebal seperti pengeboran pada sumur ketiga yang masih menembus minyak yang tebal dan ketebalan air yang cukup berarti maka hal ini tidak dapat dijadikan sebagai batasan reservoir. Untuk itu perlu dilakukan pengeboran yang keempat pada jarak tertentu dari sumur yang kedua. Ternyata sumur ke empat tidak menemukan minyak, hanya menemukan air yang sangat tebal. Sehingga batas minyak dan air adalah antara sumur ketiga dan sumur keempat. Untuk menentukan batas-batas reservoir minyak adalah berdasarkan ketebalan minyak dari setiap sumur yang dibor. Selanjutnya berdasarkan ketebalan-ketebalan minyak dari setiap A sumur dibuat peta isopach yang digunakan untuk menghitung volume batuan yang mengandung minyak. 3. Pengeboran eksploitasi Pengeboran ini bertujuan untuk meningkatkan pengurasan terhadap reservoir produksi sekaligus meningkatkan produksi.Pengeboran sumur eksploitasi memerlukan biaya jauh lebih murah karena data-data sumur sudah lengkap seperti kedalam dan ketebalan reservoir, jenis dan sifat batuan yang ditembus mata bor dan lain-lain. Sumur eksplorasi dapat diubah fungsinya menjadi sumur eksploitasi dengan catatan sumur eksplorasi tersebut bernilai ekonomis untuk diproduksiakan. Sumur-sumur yang memproduksikan minyak disebut juga dengan sumur produksi. Jadi sumur eksploitasi yang berhasil, juga merupakan sumur produksi. Gambar.3.4. Pengeboran Eksploitasi.

3.2 Berdasarkan Lokasi Pengeboran

Jenis pengeboran ini didasarkan pada lokasi dimana pengeboran ini dilakukan. Berdasarkan letak dari titik lokasi, pengeboran dibedakan menjadi : 22 MODUL ISI DENGAN PROGRAM DIKLAT  pengeboran darat Onshore  pengeboran lepas pantai Offshore Pengeboran darat adalah semua kegiatan pengeboran yang titik lokasinya berada di daratan. Istilah lainnya adalah Onshore Drilling . Pengeboran lepas pantai adalah kegiatan pengeboran yang titik lokasinya berada di laut lepas pantai samapai perairan yang dalam. Akan tetapi dapat dimasukkan juga untuk pengeboran lepas pantai bila titik lokasinya berada pada lingkungan yang berair, seperti pengeboran di sungai, di rawa dan di danau namun dengan persyratan kedalam tertentu. Istilah lain untuk pengeboran lepas pantai adalah Offshore Drilling. Gambaran dari onshore dan offshore drilling dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5. Onshore dan Offshore drilling

3.3 Berdasarkan Bentuk Lubang

Jenis pengeboran ini didasarkan pada bentuk lubang yang dibuat atau dibentuk pada operasi pengeboran yang dilakukan. Berdasarkan bentuk lubangnya, pengeboran dibedakan menjadi :  Pengeboran tegak straight hole drillingvertical drilling  Pengeboran berarah directional dan horizontal drilling