I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab dari musnahnya hutan secara cepat, padahal suksesi secara alami yang diharapkan untuk mengembalikan
hutan ke asalnya sangat memerlukan waktu yang lama. Kebakaran hutan yang terjadi dapat menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kelangsungan
ekosistem dunia dan manusia. Pada dasarnya penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia hampir
99 karena ulah manusia baik sengaja maupun tidak sengaja unsur kelalaian yaitu kegiatan konversi lahan, perladangan berpindah, pertanian, proyek
transmigrasi dan dari alam yang bermula dari proses reaksi cepat dari oksigen dengan bahan bakar yang ada di hutan dan ditandai dengan meningkatnya suhu
dan disertai dengan menyalanya api Chandler et al., 1983. Masalah kebakaran hutan dan lahan mengalami peningkatan yang cukup serius, terbukti pada tahun
19971998 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas 10 juta hektar dan 75 juta orang terkena dampaknya serta kerugian ekonomi yang diduga mencapai 9
milyar US Dollar Bapenas ADB, 1999 dalam Suyanto dan Applegate, 2001. Kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan membutuhkan
biaya yang sangat tinggi dalam hal pengadaan sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan, penyediaan sumberdaya manusia dan pelatihan pencegahan
kebakaran hutan. Adapun salah satu faktor penentu dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian pemadaman api adalah dengan cara mengenali perilaku api
pada tempat berlangsungnya kebakaran bahkan dapat juga dilaksanakan sebelum kebakaran itu terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku api antara lain
angin, suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, topagrafi dan tipe serta sifat bahan bakar yang terdapat di hutan. Pengetahuan tentang perilaku api ini sangat
membantu dalam mengantisipasi kebakaran yang lebih besar dan dapat mengurangi kerugian yang dikaitkan dengan dampak terhadap lingkungan.
Kebakaran hutan menimbulkan dampak terhadap tanah, salah satunya adalah mempengaruhi sifat biologi tanah yang terdiri dari fauna tanah, bakteri,
fungi, akar tanaman dan biji-bijian. Akibat dari kebakaran hutan langsung berpengaruh terhadap kehidupan fauna tanah yang ada di permukaan maupun di
dalam tanah. Kebakaran hutan dapat menyebabkan kematian, penurunan dan mempengaruhi perkembangan kelimpahan fauna tanah makroorganisme dan
mikroorganisme yang penting dalam ekosistem hutan untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah.
Fauna tanah yang mengalami penurunan atau bahkan habis terkena dampak kebakaran hutan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat kembali seperti
semula. Kondisi tanah setelah kebakaran dapat dikembalikan seperti kondisi tanah yang tingkat ketersediaan haranya mencukupi kebutuhan tanaman sangat
membutuhkan peran penting dari fauna tanah, oleh karena itu dibutuhkan data tentang pengaruh kebakaran hutan terhadap fauna tanah pada kondisi sebelum dan
sesudah terbakar.
B. Tujuan Penelitian