Pengujian Hipotesis Metode Penelitian

3.2.6. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah pengaruh Variabel Kepemimpinan Transaksional dan Variabel Komunikasi Organisasi terhadap Variabel Kinerja pegawai. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan di uji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut : 1 Pengujian Secara Parsial Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut : a Rumus uji t yang digunakan adalah : t hitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya. b Hipotesis H 01 . β 1 = 0, Tidak terdapat pengaruh Variabel Kepemimpinan Transaksional terhadap Variabel Kinerja pegawai. H 1 . β 1 ≠ 0, Terdapat pengaruh Variabel Kepemimpinan Transaksional terhadap Variabel Kinerja pegawai. H 02 . β 2 = 0, Tidak terdapat pengaruh Variabel Komunikasi Organisasi terhadap Variabel Kinerja pegawai. t hitung x1,2= H 2 . β 2 ≠ 0, Terdapat pengaruh Variabel Komunikasi Organisasi terhadap Variabel Kinerja pegawai. c Kriteria Pengujian H ditolak apabila t hitung dari t tabel α = 0,05 Jika menggunakan tingkat kekelirua n α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut : a. Jika t hitung ≥ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya. b. Jika t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya. Apabila pada pengujian secara simultan H ditolak, artinya sekurang- kurangnya ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui pxyi yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial. Sumber : Sugiyono 2009:185 Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan H 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat BAPUSIPDA terbentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan PERDA tersebut, BAPUSIPDA terbentuk sebagai gabungan dari 2 dua badan, yaitu Badan Perpustakaan Daerah BAPUSDA dan Badan Kearsipan Daerah BASIPDA. Pada awal terbentuknya, BAPUSIPDA dipimpin oleh Drs. Dedi Junaedi, M.Si dengan jumlah bidang sebanyak 7 tujuh bidang yaitu: a. Bidang Pembinaan dan Pengembangan b. Bidang Pengelolaan Kearsipan c. Bidang Akuisisi dan Pelestarian d. Bidang Layanan dan Otomasi Kearsipan e. Bidang Deposit dan Pengolahan Bahan Pustaka f. Bidang Pemberdayaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca g. Bidang Layanan dan Otomasi Perpustakaan