PENDAHULUAN A. Uji Performansi Teknis Penggunaan Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Sebagai Bahan Bakar Pengganti Minyak Tanah Pada Kompor Tekan

1

I. PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Di daerah pedesaan dan perkotaan di Indonesia, sebagian besar bahan bakar yang digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah minyak tanah dan biomassa terutama kayu bakar. Konsumsi bahan bakar minyak BBM secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di sisi lain, produksi minyak bumi dalam negeri menunjukkan penurunan. Menurut Automotive Diesel Oil dalam Sudradjat 2006., konsumsi BBM selama tahun 2004 mencapai 61.7 juta kilo liter, dengan rincian 16.2 juta kilo liter premium, 11.7 juta kilo liter minyak tanah, 26.9 juta kilo liter minyak solar, 1.1 juta kilo liter minyak diesel, dan 5.7 juta kilo liter minyak bakar. Kemampuan produksi bahan bakar minyak di dalam negeri hanya sekitar 44.8 juta kilo liter, sehingga sebagian kebutuhan bahan bakar di dalam negeri harus diimpor. Setiap bulan, impor minyak mentah dan BBM mencapai 1.5 miliar dollar AS atau sekitar 15 triliun rupiah. Melonjaknya harga BBM termasuk minyak tanah serta dampak buruk penggunaan kayu bakar terhadap degradasi lingkungan, menyebabkan timbulnya kebutuhan untuk mencari bahan bakar alternatif yang lebih murah dan dapat tersedia dengan mudah. Salah satu bahan bakar alternatif untuk dapat digunakan adalah minyak nabati plantvegetable oil yang bahan bakunya tersedia secara lokal, mudah didapat dan terbarukan renewable, antara lain minyak kelapa, kelapa sawit, kemiri, jarak, kacang tanah, jarak pagar dan minyak nabati tropik lainnya yang berpotensi minyak biji karet, kapuk, biji sirsak, biji rambutan, biji nimba, dan biji mahoni. Salah satu tanaman sumber minyak nabati yang telah mendapat perhatian untuk diteliti dan dikembangkan di daerah tropika adalah tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. yang dapat tumbuh di lahan kering iklim kering seperti halnya tanaman jarak biasa jarak kaliki jarak kepyar Ricinus communis . Pada tabel 1 dapat dilihat kelemahan minyak jarak pagar sebagai minyak nabati yaitu titik pembakaran tinggi yaitu 340 o C sehingga tidak mudah terbakar bila dibandingkan dengan minyak tanah bio-kerosen yang mempunyai titik pembakaran lebih rendah 50-55 o C sehingga lebih mudah terbakar. Minyak jarak 2 juga memiliki viskositas kinematis yang lebih tinggi yaitu 75,7 x 10 -6 m 2 det dibandingkan dengan minyak tanah yaitu 2,2 x 10 -6 m 2 det. Tabel 1. Karakteristik fisik dan kimia minyak nabati dan petroleum a Jenis minyak Titik Pembakaran Ignition point C Viskositas kinematis 10 -6 m 2 det Bilangan iod Bilangan penyabunan Nilai kalor total Gross calorific value MJkg 1.Minyak jarak 2.Minyak kelapa 3.Minyak sawit 4.Minyak kanola 5.Minyak tanah 6.Minyak diesel 340 270-300 314 317 50-55 55 75,7 51,9 88,6 97,7 2,2 2-8 103.0 10,4 54,2 98,6 - - 198,0 198,0 199,1 174,7 - - 39,65 37,54 39,54 40,56 43,50 45,00 a Muhlbauer, et al. 1998. Jika dilihat dari nilai kalor pada minyak jarak pagar sebesar 39,65 MJkg yang tidak berbeda jauh dengan nilai kalor pada minyak tanah yaitu sebesar 43,50 MJkg, maka minyak nabati ini dapat digunakan sebagai substitusi minyak diesel atau minyak tanah sebagai bahan bakar Stumpf dan Muhlbauer, 2002. Beberapa rancangan kompor pada dasarnya digolongkan menjadi dua tipe yaitu kompor sumbu wick burner dan kompor bertekanan pressure burner. Secara umum, kompor bertekanan menghasilkan power output dan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi, sehingga bahan bakar yang digunakan lebih kecil untuk tiap satuan berat bahan yang dimasak Wichert et al., 1987. Hasil pengujian lebih lanjut menunjukkan bahwa efisiensi dan powerheat output kompor sumbu yang lebih kecil disebabkan karena viskositas dan titik pembakaran minyak nabati yang tinggi Stumpf dan Muhlbauer, 2002. Beberapa modifikasi rancangan kompor antara lain: 1 pencampuran optimal minyak nabati dengan udara dalam vaporizer, 2 pencampuran optimal minyak nabati dengan minyak tanah kerosen atau etanol, 3 pemasangan lembaran tikar sumbu dari kapas, karung atau fiber glass untuk membantu mempercepat pembakaran awal, 4 percepatan mengalirnya minyak nabati dari tangki minyak dengan bantuan tekanan udara pompa udara manual. 3 Di tingkat pedesaan, metode transesterifikasi masih sulit dilakukan oleh masyarakat awam karena memerlukan teknologi dan peralatan yang cukup mahal. Oleh karena itu perlu pendekatan yang berbeda supaya masyarakat awam dapat memanfaatkan minyak jarak pagar secara lebih mudah. Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan kompor bertekanan. Bahan bakar kompor bertekanan ini adalah minyak jarak pagar yang dicampur dengan minyak tanah. Pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan minyak tanah yang harganya diduga akan terus meningkat dan akan tidak terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Pemanfaatan minyak jarak pagar diharapkan juga dapat mengurangi penggunaan kayu bakar untuk keperluan rumah tangga yang dapat berdampak buruk terhadap kelestarian hutan dan lingkungan.

B. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji performansi teknis penggunaan minyak jarak pagar sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah bio-kerosen pada kompor tekan dengan dua tipe yang berbeda. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA