Lama Penyalaan Water Boiling Test Pengamatan Visual

28

D. METODE PENGUJIAN

Pengujian performansi teknis dilakukan dengan menggunakan kompor tekan dengan bantuan tekanan udara pompa udara manual untuk mempercepat aliran minyak jarak dari tangki minyak menuju nosel. Pada pengujian performansi teknis dilakukan water boiling test, pengamatan visual terhadap nyala api yang dihasilkan serta pengamatan tambahan, seperti timbulnya asap serta bau hasil pembakaran. Kalibrasi termometer dilakukan sebelum pengujian dilakukan.

1. Lama Penyalaan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk start up awal pengoperasian. Perhitungan waktu di mulai dari proses pemanasan awal sampai kompor tekan dapat menyala stabil. Prosedur pengujian lama penyalaan : • Siapkan kompor tekan yang akan digunakan. • Siapkan bahan bakar yang akan dipakai. • Masukkan bahan bakar ke dalam tangki dan tutup rapat, kemudian beri tekanan pada tangki sebesar 50 psi atau sama dengan 350 kgcm 2 untuk mempercepat laju aliran bahan bakar dari tangki menuju kompor. • Masukkan spirtus ke dalam mangkuk. Sulut dengan api agar terbakar untuk proses pemanasan awal. • Amati serta catat waktu yang dibutuhkan untuk menyalakan kompor tekan. • Waktu penyalaan dihitung mulai dari pembakaran spirtus proses pemanasan awal sampai kompor tekan dapat menyala stabil. 29

2. Water Boiling Test

Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi proses pemasakan, energi panas yang dihasilkan kompor serta konsumsi bahan bakar yang digunakan kompor per satuan waktu. Prosedur pengujian water boiling test : • Masukkan 2 kg air ke dalam panci yang telah disediakan. • Masukkan termometer alkohol, kemudian baca suhu yang tertera sebagai suhu air awal. • Timbang massa awal bahan bakar yang akan digunakan lalu masukkan ke dalam tangki dan tutup rapat. • Beri tekanan pada tangki sebesar 50 psi atau sama dengan 350 kgcm 2 untuk mempercepat laju aliran bahan bakar dari tangki menuju kompor. • Nyalakan kompor tekan kemudian amati perubahan-perubahan yang terjadi. • Hentikan pengujian bila air telah mencapai suhu air mendidih ± 100 C. Baca suhu air akhir serta sisa bahan bakar dalam tangki. termometer air panci pompa tangki Kompor tekan Gambar 8. Skema water boiling test. 30

3. Pengamatan Visual

Pengamatan visual dilakukan terhadap keragaan warna nyala api kompor tekan nyala kuning dan nyala biru serta pengamatan tambahan, seperti timbulnya asap dan bau dari hasil pembakaran. Prosedur pengamatan visual : • Siapkan kompor tekan yang akan digunakan. • Siapkan bahan bakar yang akan dipakai. • Masukkan bahan bakar ke dalam tangki dan tutup rapat, kemudian beri tekanan pada tangki sebesar 50 psi atau sama dengan 350 kgcm 2 untuk mempercepat laju aliran bahan bakar dari tangki menuju kompor. • Masukkan spirtus ke dalam mangkuk. Sulut dengan api agar terbakar untuk proses pemanasan awal. • Tunggu sampai kompor tekan menyala stabil. • Amati secara visual kemudian catat warna nyala api yang dihasilkan kompor tekan nyala api berwarna biru atau kuning. • Amati dan catat bila timbul asap serta bau hasil pembakaran sebagai data pengamatan tambahan. 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian dilakukan secara bertahap mulai dari penyiapan bahan bakar sampai selesai dilakukan proses pembakaran. Mula-mula bahan bakar dan kompor tekan disiapkan. Bahan bakar berupa minyak jarak mentah, minyak tanah serta campuran minyak jarak dengan minyak tanah blending serta minyak tanah sebagai pembanding kontrol. Sebelum proses pembakaran dilakukan, masing- masing bahan bakar ditimbang terlebih dahulu dengan massa 2000 gr 2 kg. Sebelum digunakan, kompor tekan dibersihkan serta diperiksa terlebih dahulu apakah nosel kompor yang akan digunakan tidak tersumbat sehingga tidak menghambat proses pembakaran yang akan dilakukan. Masukkan air yang telah ditimbang tersebut ke dalam panci kemudian ukur suhu air mula-mula sebelum dididihkan. Bahan bakar ditimbang massanya sebanyak 1 kg kemudian dimasukkan ke dalam tangki bahan bakar. Berikan tambahan tekanan udara ke dalam tangki sebesar 50 psi 350 kgcm 2 dengan tujuan untuk mempercepat aliran bahan bakar menuju nosel. Menurut Daywin et al. 1991, yang dimaksud dengan proses pembakaran adalah proses pencampuran antara bahan bakar dengan udara oksigen sehingga terbakar dan menghasilkan gas-gas CO 2 dan H 2 O ditambah energi. Syarat terjadinya proses pembakaran pada bahan bakar ialah : 1. Adanya bahan bakar. 2. Adanya udara oksigen. 3. Adanya titik nyala sebagai pemicu pembakaran. Proses penyalaan kompor tekan diawali dengan pembakaran awal dalam pengujian ini dengan membakar spirtus. Proses pembakaran awal ini bertujuan untuk menurunkan kekentalan viskositas dari minyak jarak sehingga memudahkan dalam proses pembakaran. Akan tetapi terdapat kendala dalam penyalaan kompor tekan dengan bahan bakar minyak jarak mentah, yaitu waktu pembakaran awal yang relatif lama 20 menit. Hal ini disebabkan karena titik pembakaran ignition point minyak jarak sebesar 340 C sehingga untuk memanaskannya dibutuhkan suhu yang lebih dari 60 C Muhlbauer, et al., 1998.