PGSD, Universitas Negeri Malang juga melakukan penelitian dengan menggunakan model direct intruction yang berjudul “Penerapan Model Direct
Instruction Di Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SDN Sukoharjo 1 Kota Malang”. Hasil penelitian
menunjukkan perolehan hasil belajar pada siklus II ini telah meningkat. Pada siklus I pertemuan 1 hasil belajar rata-rata siswa 58,89, sedangkan ketuntasan
belajar yang diperoleh sebesar 44,44 dari seluruh jumlah siswa, pada siklus I pertemuan 2 rata-rata hasil belajar siswa 74,92 dan ketuntasan belajar yang
diperoleh sebesar 66,67. Pada siklus II pertemuan 1 rata-rata hasil belajar siswa 74,84 dan ketuntasan belajar siswa yang diperoleh sebesar 84,18. Ketuntasan
minimal sebesar 70 telah dicapai. Berdasarkan uraian tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas
dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Direct Instruction
dengan media audio visual pada Siswa Kelas IVB SDN Gisikdrono 03 Semarang.
1.2. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan menerapkan Model Direct
Instruction dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembeljaran IPA pada siswa kelas IVB SDN Gisikdrono 03 Semarang ?
Adapun Rumusan masalah dapat di rinci sebagai berikut : 1
Apakah dengan menerapkan Model Direct Instruction dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA ?
2 Apakah dengan menerapkan Model Direct Instruction dengan media audio
visual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA ? 3
Apakah dengan menerapkan Model Direct Instruction dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA ?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model Direct Instruction dengan media audio
visual. Adapun langkah-langkah pemecahan masalah dengan model Direct Instruction menurut Arends 2008:303-311 adalah sebagai berikut: Fase 1 :
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Fase 3: Menyediakan Latihan Terbimbing. Fase 4:
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Fase 5: Memberikan Kesempatan Latihan Mandiri
Kemudian langkah-langkah model Direct Intruction dikolaborasikan dengan media audio visual sebagai berikut :
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. 2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswafase 1 3
Guru menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual
4 Membagi siswa dalam beberapa kelompok belajar secara heterogen masing-
masing 4-5 anak. 5
Guru mendemonstrasikan materi dengan menggunakan alat peraga sederhana. fase 2
6 Guru membagikan LKS.
7 Masing-masing kelompok mempraktekkan materi dengan menggunakan alat
peraga sederhana seperti yang didemonstrasikan guru. fase 3 8
Guru membimbing siswa dalam demonstrasi 9
Siswa berdiskusi dan mengisi LKS. 10
Perwakilan dari tiap kelompok maju membacakan hasil diskusi dan guru memberikan umpan balik. fase 4
11 Memberikan soal evaluasi individu pada siswa.
12 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk latihan secara mandiri. fase 5
1.3 TUJUAN PENELITIAN