perlaziman pembiasaan. Semakain tepat dan intensif rangsangan yang diberikanoleh guru, akan semakin tepat dan intensif pula kegiatan belajar yang
dilakukan siswa. 2.1.9.2
Teori Belajar Kognitivisme Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan
menggunakan pengetahuan. Semakin tinggi tingkat koqnitif seseorang semakin tinggi pula kemampuan dan keterampilan dalam memproses berbagai informasi
atau pengetahuan yang diterimanya dari lingkungan. 2.1.9.3
Teori Belajar Kontruktivisme Semua pengetahuan adalah hasil kontruksi dari kegiatan atau tindakan
seseorang. Pengetahuan ilmiah berevolusi, berubah dari waktu kewaktu. Pemikiran ilmiah adalam sementara, tidak statis dan merupakan proses. Siswa
memegang peranan penting dalam mencapai kesuksesan belajarnya, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Kondisi pembelajaran IPA di kelas IVB SDN Gisikdrono 03 Semarang akan dikaji dan ditingkatkan kualitasnya dengan menerapkan model Direct
Instruction. Penelitian ini didasarkan pada hasil beberapa peneliti sebelumnya yang menggunakan model pembelajaran yang serupa.
Prisca Yantari Nindyaningtyas 2011 dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Direct Intruction Pada Kelas IV SDN Kandri 01
Gunungpati”. Berdasarkan data hasil penelitian disimpulkan bahwaada
peningkatan aktivitas siswa ditunjukan dengan sekor rata – rata aktivitas siswa
sebesar 2,59 siklus I, 2,97 siklus II dan 3,44 siklus III. Sedangkan Hasil belajar juga mengalami peningkatan sebesar 67,57 sebesar 7,50 sedangkan nilai
rata-rata kelas kontrol pembelajaran konvensional sebesar 6,80. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan model
pembelajaran langsung lebih baik dibandingkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Riana Ernawati 2012 dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Direct Intruction Berbasis Lingkungan Pada
Siswa Kelas IV SDN Wonosari 03”. Dari data penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan dengan skor rata-
rata aktivitas siswa sebesar 26,93 siklus I, 30,28 siklus II dan 31,44 siklus III. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa 69,48
siklus I , 76,15 siklusII dan 82,56 siklus III. Vera Rahma Faulata 2012 dengan judul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL Berbasis Audio Visual Siswa Kelas IV SDN Petompon 01”. Berdasarkan data
hasil penelitian, disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I 58,75, siklus II 77,31, siklus III 78,66. hasil belajar meningkat yang ditunjukkan pada siklus
I nilai rata” siswa sebesar 54,29, siklus II 71,43 dan pada siklus III 85,71 Berdasarkan hasil tiga peneliti tersebut dapat dibuktikan bahwa penerapan
model Direct Instruction dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. Oleh karena itu, peneliti
menjadikan hasil penelitian di atas sebagai pedoman yang mendukung untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
Melalui Model Direct Instruction dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IVB SDN Gisikdrono 03 Semarang
”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR