berpengaruh secara signifikan disebabkan karena penggunaan K
2
O di wilayah penelitian lebih rendah sebesar 11,53 dari dosis rekomendasi.
4.3.3. Hasil Analisa terhadap Efisiensi Penggunaan Pupuk
Untuk mengetahui tingkat efesiensi penggunaan pupuk di Kecamatan Tanjung Morawa dilakukan beberapa analisis, yaitu 1 tingkat efesiensi
penggunaan pupuk terhadap produksi, 2 efesiensi penggunaan pupuk secara ekonomi dan 3 efesiensi penggunaan pupuk secara teknis.
4.3.3.1. Analisis tingkat efesiensi penggunaan pupuk terhadap produksi
Untuk mengetahui tingkat efesiensi penggunaan pupuk terhadap produksi digunakan analisis Return to Scale dari persamaan Cobb–Douglass. Hasil analisis
Cobb-Douglass menunjukkan bahwa faktor jumlah penggunaan pupuk berpengaruh terhadap jumlah produksi padi sawah di Kecamatan Tanjung
Morawa dalam persamaan sebagai berikut : Y = 2,290 . X
1 0,482
.X
2 0,231
. X
3 0,012
Menurut Soekartawi 1993 ada 3 kriteria tentang Return to Scale yaitu : a.
apabila α + β + γ 1 disebut decreasing return to scale, artinya bahwa kenaikan proporsi penggunaan input tidak proporsional dengan kenaikan
output yang dihasilkan proporsi output lebih rendah daripada proporsi penambahan input.
b. apabila α + β + γ = 1 disebut constant return to scale, artinya kenaikan
yang proporsional dalam semua input sama dengan kenaikan yang proporsional pada output.
Universitas Sumatera Utara
c. apabila α + β + γ 1 disebut increasing return to scale, artinya bahwa
proporsi penambahan produksi melebihi penambahan faktor produksi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Return to Scale RTS diperoleh
sebesar 0,725 1. Angka ini menunjukkan bahwa skala hasil produksi turun decreasing return yang berarti penambahan jumlah penggunaan pupuk yang
mengandung unsur N, P
2
O
5
dan K
2
O masing-masing sebesar 1 akan menghasilkan penambahan produksi sebesar 0,725. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan input produksi terlalu berlebihan dan tidak proporsional dengan hasil produksi, sehingga untuk meningkatkan skala hasil produksi, petani harus
mengurangi jumlah penggunaan pupuk yang mengandung unsur N, P
2
O
5
dan K
2
O.
4.3.3.2. Efesiensi penggunaan pupuk secara ekonomi
Menurut Agus 2004 Efisiensi ekonomi adalah penggunaan faktor-faktor produksi dihitung dengan suatu konstansta yang merupakan perbandingan antara
Nilai Produksi Marjinal NPM
xi
dengan harga satuan faktor produksi ke-i P
Xi
, dengan kriteria :
- NPM
xi
P
Xi
1, berarti penggunaan pupuk belum mencapai tingkat efisiensi ekonomi, jadi input yang digunakan perlu
ditambah - NPM
xi
P
Xi
= 1, berarti penggunaan pupuk sudah mencapai tingkat efesiensi ekonomi dan telah diperoleh keuntungan yang
maksimum, sehingga input tidak perlu ditambah ataupun dikurangi
Universitas Sumatera Utara
- NPM
xi
P
Xi
1, berarti penggunaan pupuk sudah melebihi tingkat efesiensi ekonomi, sehingga input yang digunakan perlu
dikurangi. NPM
xi
diperoleh dari : bi. Py.
Y Xi
Dimana : bi
= elastisitas produksi masukan i Py
= harga padi sawah Rpkg Y
= hasil produksi padi sawah Kg Xi
= faktor produksi Berdasarkan rata-rata jumlah produksi padi per hektar, harga padi, jumlah
penggunaan pupuk, dan rata-rata harga per jenis pupuk maka hasil analisa efesiensi ekonomi pada usahatani padi sawah di Kecamatan Tanjung Morawa
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.12. Hasil Analisis Efesiensi Ekonomi Jumlah Penggunaan Pupuk di Kecamatan Tanjung Morawa musim tanam September –
Desember 2013
Uraian Xi
Bi NPMxi
Pxi Pxi
NPMxi
Jumlah penggunaan pupuk Nitrogen
124,52 0,482 100.077,9
306.605,8 0,33
Jumlah penggunaan pupuk Posfat
59,35 0,231
100.565,4 169.253,2
0,59 Jumlah penggunaan pupuk
Kalium 26,54
0,012 11.692,0
119.897,7 0,10
Sumber : Data Primer diolah 2014 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai
NPMxi Pxi
1 maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk yang mengandung unsur Nitrogen, Posfat
Universitas Sumatera Utara
dan Kalium oleh petani sampel terlalu banyak, sehingga input tersebut harus dikurangi. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal dengan penggunaan input
secara optimal maka harus dicapai
NPMxi Pxi
= 1 atau NPMxi = Pxi. Berdasarkan rumus ini maka untuk mendapatkan keuntungan maksimum, kita dapat
menghitung jumlah penggunaan unsur N, P
2
O
5
dan K
2
O dalam setiap jenis pupuk untuk digunakan dalam pertanian padi sawah di Kecamatan Tanjung Morawa.
- Jumlah penggunaan pupuk Nitrogen N
bi. Py.
Y Xi
= P
xi
Xi =
0,482 x 4.189 x 6.171 306.605,8
Xi = 40,64 kg
- Jumlah penggunaan pupuk Posfat P
2
O
5
bi. Py.
Y Xi
= P
xi
Xi =
0,231x 4189 x 6.171 169.253,2
Xi = 35,29 kg
- Jumlah penggunaan pupuk Kalium K
2
O bi. Py.
Y Xi
= P
xi
Xi =
0,012x 4189 x 6.171,94 119.897,7
Xi = 2,59 kg
Apabila di break down untuk masing-masing sampel maka secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk yang
Universitas Sumatera Utara
mengandung unsur Nitrogen N, Posfat P
2
O
5
dan Kalium K
2
O cenderung belum efesien secara ekonomi. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.13. Rangkuman Analisa Penggunaan Pupuk Nitrogen N, Posfat P
2
O
5
dan Kalium K
2
O Berdasarkan perbandingan Nilai Produk Marginal dengan Harga
Nilai Konstanta Penggunaan
Pupuk Nitrogen N
Penggunaan Pupuk Posfat P
2
O
5
Penggunaan Pupuk Kalium K
2
O Jumlah responden
orang Jumlah responden
orang Jumlah responden
orang k
1 41
69 25
k = 1 k
1 59
31 75
Sumber : Data Primer diolah 2014. Tabel diatas menunjukkan bahwa penggunaan pupuk yang mengandung
unsur Nitrogen N, Posfat P
2
O
5
dan Kalium K
2
O cenderung belum efesien secara ekonomi. Sebesar 41 responden tidak mendapatkan keuntungan yang
maksimal karena penggunaan pupuk yang mengandung unsur Nitrogen N terlalu rendah sedikit tetapi sebesar 59 menggunakan pupuk secara berlebihan.
Untuk penggunaan pupuk yang mengandung Posfat P
2
O
5
sebesar 69 responden menggunakan pupuk terlalu rendah sedikit, sedangkan 31
responden menggunakan pupuk yang mengandung Posfat P
2
O
5
secara berlebih. Demikian halnya dengan responden yang menggunakan pupuk yang mengandung
Kalium K
2
O, responden tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal sebesar 25 karena menggunakan pupuk terlalu rendah sedikit sedangkan 75
responden menggunakan pupuk yang mengandung Kalium K
2
O terlalu banyak berlebih.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3.3. Efesiensi penggunaan pupuk secara teknis