Pola Konsumsi Makanan Resistensi OAT

pendidikan penderita menyebabkan kurangnya pengertian penderita terhadap penyakit dan bahayanya. 19,29 Kim dkk. dikutip dari 29 melaporkan rendahnya kepatuhan berobat pasien TB berhubungan dengan tingkat pendidikan. Pasien TB paru dengan pendidikan menengah – tinggi mengetahui pengetahuan tentang TB paru lebih baik daripada pasien berpendidikan rendah, namun Wilkinson dkk dikutip dari 29 membuktikan pendidikan rendah tidak selalu berhubungan dengan rendahnya kepatuhan. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan TB dan dampaknya terhadap kepatuhan berobat bervariasi diberbagai negara.

2.7.2.7. Pola Konsumsi Makanan

Suplai protein dan kalori konsumsi makanan mempengaruhi kepada mortalitas dan morbiditas TB. Adanya tambahan protein terutama protein hewani akan meningkatkan gizi penderita TB. 19 Kebutuhan kalori protein perkilogram berat badan adalah 1.2 – 1.5 grkgbb atau 15 energi total asupan harian atau 75 – 100 grhari. Kalori yang dibutuhkan pada penderita TB meningkat, kebutuhan kalori yang direkomendasikan 35 – 40 kkalkgbb ideal. Pada penderita TB dengan HIVAIDS kalori yang dibutuhkan meningkat 20 – 30 dari nilai kalori yang direkomendasikan. 43 Kebutuhan mikronutrien seperti vitamin dan mineral juga sangat diperlukan seperti vitamin E yang kebutuhannya 140mg dan selenium 200ug yang fungsinya menekan oksidasi stress dan meningkatkan antioksidan pada pasien TB bersamaan dengan pemberian OAT. Pemberian vitamin D pada penderita TB juga sangat baik, dosis yang diberikan 2.5mgoral dengan dosis tunggal. Ini dapat meningkatkan imunitas antibakteri pada manusia. 43

2.7.2.8. Resistensi OAT

Salah satu ketidakberhasilan pengobatan adalah resistensi kuman terhadap OAT. Penderita yang pernah minum selama satu bulan atau lebih dan tidak teratur akan semakin meningkatkan kemungkinan resistensi OAT terhadap Mycobacterium tuberculosis. 3,5,7,19 23 Universitas Sumatera Utara Secara klinis resistensi TB dibagi atas 2 jenis yaitu resistensi primer dan resistensi sekunder. Resistensi primer adalah dijumpai kuman M. Tuberculosis yang resisten pada pasien yang belum pernah mendapat OAT ataupun sudah pernah mendapat pengobatan OAT tapi kurang dari satu bulan. Resistensi sekunder adalah resistensi yang terjadi pada penderita yang pernah mendapat pengobatan OAT selama satu bulan atau lebih. 34,36 Bersamaan dengan meningkatnya kasus TB, terjadi pula peningkatan kasus TB yang resisten terhadap beberapa obat antituberkulosis OAT termasuk resistensi terhadap obat isoniazid INH dan rifampisin dengan atau tanpa resistensi obat lain. 33 Di India resistensi terhadap INH dan streptomisin adalah 13,9 dan 7,4 , sementara terhadap dua obat atau lebih adalah 41. Di Indonesia pola MDR-TB di Rumah Sakit Persahabatan tahun 1996 dan 1997 sebesar 5,8 menjadi 4,85 resistensi primer serta 24,45 menjadi 41,60 resistensi sekunder. 33 Laporan dari berbagai rumah sakit dan penjara, bermula dari daerah New York dan kemudian dari berbagai negara, dari Hongkong menyebutkan bahwa setidaknya sekitar 20 infeksi tuberkulosis terjadi dari kuman yang telah resisten. Laporan dari Turki menyebutkan bahwa dari 785 kasus tuberkulosis paru yang diteliti ditemukan 35 adalah resistensi terhadap setidaknya satu jenis obat, yang resistensi terhadap sedikitnya dua macam obat adalah 11,6 , tiga macam obat 3,9 dan empat macam obat adalah 2,8 . Di Pakistan resistensi terhadap rifampisin, INH dan etambutol dilaporkan masing-masing adalah 17,7 , 14,7 dan 8,7 . Penderita tuberkulosis cenderung terjadi reaktivasi dan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan reaktivasi ini adalah diabetes melitus. Dari penelitian secara retrospektif 1987-1997 yang dilakukan oleh Bashar dkk. didapatkan angka MDR-TB pada penderita tuberkulosis dengan diabetes sebesar 36 . Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suradi dkk. di Surakarta tahun 2002 didapat angka MDR-TB pada penderita tuberkulosis dengan diabetes sebesar 33,3 . 33,35 Multi Drug Resistant MDR TB menjadi masalah besar di dalam pengobatan tuberkulosis sekarang ini. WHO memperkirakan bahwa terdapat 50 24 Universitas Sumatera Utara juta orang di dunia telah terinfeksi oleh kuman yang resisten terhadap OAT dan dijumpai 273.000 3,1 dari 8,7 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2000 disebabkan oleh MDR-TB. 34 25 Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN