KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TROPICAL RESORT DAN WEDDING PLACE DI KARIMUNJAWA Dengan Pendekatan Natural Romantic
commit to user
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
TROPICAL RESORT DAN WEDDING PLACE DI
KARIMUNJAWA
Dengan Pendekatan Natural Romantic
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh : DUWI DESSAR HARYATI
I 0207040
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
(2)
commit to user
UNIVERSITAS SEBELAS MARETFAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR
Jl. Ir. Sutami 36 A Telp (0271) 543666 Email arsitek@uns.ac.id Surakarta
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
TROPICAL RESORT DAN WEDDING PLACE DI KARIMUNJAWA Dengan Pendekatan Natural Romantic
DISUSUN OLEH: DUWI DESSAR HARYATI
I0207040
Surakarta, 30 Juni 2011 Telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing Tugas akhir
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Hadi Setyawan, MT Yosafat Winarto, ST, MT
NIP. 19530415198003 1 004 NIP. 19710829200012 1 001
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Arsitektur Ketua Prodi Arsitektur
Fakultas Teknik UNS Fakultas Teknik UNS
Dr. Ir. Mohammad Muqoffa, MT Kahar Sunoko,ST. MT NIP. 19620610 199103 1 001 NIP. 19690320 199503 1 002
Pembantu Dekan 1
Kusno Adi Sambowo, ST, M.Sc, P.hD NIP. 19691026 199503 1 002
(3)
commit to user
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Konsep Tugas Akhir berjudul “TROPICAL RESORT DAN WEDDING PLACE DI KARIMUNJAWA Dengan Pendekatan Natural Romantic“, sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari bahwa penulisan Konsep Tugas Akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan baik materiil maupun spiritual. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih pada :
1. Bpk. Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNS.
2. Bpk. Kahar Sunoko, ST. MT, Ketua Prodi Arsitektur FT-UNS. 3. Ibu Sri Yuliani, ST, M.App.Sc selaku Kordinator Tugas akhir.
4. Yosafat Winarto, ST. MT, selaku Sekretaris Panitia Tugas Akhir Jurusan Arsitektur FT-UNS.
5. Bpk. Ir. Hadi Setyawan, ST selaku dosen pembimbing I dan selaku Pembimbing Akademis.
6. Bpk. Yosafat Winarto, ST, MT selaku dosen pembimbing II.
7. Keluarga Besar angkatan 2007 Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selain itu penulis juga berterimakasih kepada pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu, persatu. Penulis berharap semoga kebaikan dari mereka semua memperoleh imbalan yang sepantasnya dari Allah SWT. Penulis juga berharap semoga hasil penulisan Konsep Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terutama bagi pihak-pihak yang terkait. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Konsep Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempuraan dan terdapat banyak kekurangan yang mungkin penulis tidak sadari.
(4)
commit to user
v
Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat penulis harapkan dan akan penulis terima dengan lapang dada, demi kesempurnaan Tugas akhir ini
Surakarta, 23 Juni 2011 Penulis
(5)
commit to user
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Persembahan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar Gambar ... xii
Daftar Skema ... xvi
Daftar Tabel ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1Pengertian Judul ...1
1.2Latar Belakang...1
1.2.a Tinjuan Umum Kepariwisataan...4
1.2.b Potensi dan Kondisi Kepariwisataan Taman Nasional Karimunjawa ...5
1.2.c Fenomena Pernikahan masa kini (modern)...7
1.3 Permasalahan dan Persoalan...10
1.3.a Permasalahan...10
1.3.b Persoalan...11
1.4 Tujuan dan Sasaran...12
1.4.a Tujuan...12
1.4.b Sasaran...12
1.5 Lingkup dan Batasan Pembahasan...13
1.5.a Lingkup Pembahasan...13
(6)
commit to user
vii
1.6 Metoda dan Strategi...14
1.6.a Metoda...14
• Pengumpulan Data...14
• Analisis...15
• Sintesis...15
• Metoda Perancangan... 15
1.6.b Strategi Desain...17
1.8 Sistematika Penulisan...18
BAB II. TINJAUAN UMUM A. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Resort...19
2.1.a Pengertian Resort...19
2.1.b Fungsi Resort ...20
2.1.c Faktor Penyebab Timbulnya Resort...20
2.1.d Karakteristik Resort...21
2.1.e Jenis-jenis Resort...22
2.1.f Perencanaan Resort...23
2.1.g Program Kegiatan ...25
• Pelaku Kegiatan pada Resort...25
• Aktivitas yang diwadahi dalam Resort...26
• Fasilitas Resort...26
2.1.h Tinjauan Wedding Resort...27
2.1.g Studi Banding...30
2.2 Tinjauan Wedding Place...32
2.2.a Pengertian Wedding (Pernikahan) ...32
2.2.b Resepsi Pernikahan...32
2.2.c Pengertian Wedding Place...34
2.2.d Pelaku Kegiatan Wedding Place...36
2.2.e Aktivitas yang diwadahi dalam Wedding Place...36
(7)
commit to user
viii
2.3 Tinjauan Arsitektur Natural Romantic Sebagai Dasar Perencanaan
2.3.a Pengertian Arsitektur Natural Romantic...38
2.3.b Metoda Penerapan Konsep Arsitektur Natural Romantic sebagai dasar perencanaan...39
B. TINJAUAN TEORI 1. Landscape...40
1. pengertian dan Batasan ...40
a. Perencanaan Landscape...41
b. Perancangan Tapak...42
2. Unsur-Unsur Desain Landscape...44
3. Aplikasi Desain...44
2. Arsitektur Tropis...50
a. Suhu...51
b. Angin...51
c. Matahari...53
d. Air...53
e. Hujan dan Kelembaban... ...54
f. Vegetasi...55
3. Romantis...56
Arsitektur Romanticism...57
C. TINJAUAN PRESEDEN Bora-bora Island Kep. Tahiti...59
BAB III TINJAUAN KAWASAN...60
3.1 Karakteristik Kawasan Kepulauan Karimunjawa...62
3.1.a Iklim...62
3.1.b Topografi...63
3.1.c Geomorfologi/Tanah...63
3.1.d Hidrologi/Air...63
3.1.e Vegetasi/Tumbuhan...63
(8)
commit to user
ix
3.2 Karakteristik Penduduk Kepulauan Karimunjawa...75
3.2.a Ekonomi, Sosial, dan Budaya Masyarakat...75
3.2.b Keindahan Alam di Taman Nasional Laut Karimunjawa...76
BAB IV TROPICAL RESORT DAN WEDDING PLACE DI KARIMUNJAWA YANG DI RENCANAKAN 4.1 Pengertian...83
4.2 Dasar Filosofi...83
4.3 Tujuan dan Manfaat...84
4.4. Macam Pelaku Kegiatan...85
4.5 Macam Kegiatan yang akan diwadahi...87
4.6 Struktur Organisasi Pengelola...90
4.7 Prediksi Jumlah Pengunjung Resort...91
4.8 Prediksi Jumlah Kamar...93
4.9 Pertimbangan Lokasi Resort...93
4.10 Aplikasi Arsitektur Tropis dan Romantis pada bangunan...94
BAB V ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TROPICAL RESORT DAN WEDDING PLACE DI KARIMUNJAWA 5.1 Analisa Makro...95
5.1.a Analisa Pemilihan Site...96
5.1.b Analisa Pencapaian...104
5.1.c Analisa Topografi...105
5.1.d Analisa View...106
5.1.e Analisa Angin...107
5.1.f Analisa Orientasi...109
5.1.g Analisa Zonifikasi...109
5.1.h Analisa Sirkulasi...111
5.1.i Analisa Pendekatan Persyaratan Ruang...112
• Analisa Sistem Pencahayaan...112
(9)
commit to user
x
5.1.j Analisa Pendekatan Ungkapan Fisik Bangunan...114
• Analisa Pendekatan Penampilan Bangunan...114
• Analisa Pendekatan Sistem Struktur...115
• Analisa Pendekatan Bahan Bangunan...116
5.1.k Analisa Pendekatan Jaringan Utilitas...117
• Analisa Jaringan Air Bersih...117
• Analisa Jaringan air Kotor...118
• Analisa Elektrikal...118
• Analisa jaringan komunikasi ...119
• Analisa sistem pengaman Bahaya Kebakaran...119
• Analisa penangkal petir ...120
• Analisa sistem pembuangan sampah ...120
5.2 Analisa Mikro ...121
5.2.a Pelaku, Pengelompokkan dan Pola Kegiatan...121
5.2.b Kebutuhan Ruang...124
5.2.c Analisa dan pendekatan pola hubungan ruang...128
5.2.d Analisa Pendekatan Kebutuhan Ruang...132
5.3 Analisa Natural Romantic...139
5.3.a Teori Natural Romantic...139
5.3.b Fenomena alam (natural) yang menghasilkan suasana romantis...142
5.3.c Interior Romantis...145
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Kondisi Site...148
6.2 Konsep Perencanaan...149
6.2.a Konsep Pencapaian...149
6.2.b Konsep Potensi View dan Orientasi...150
(10)
commit to user
xi
6.2.d Konsep Sirkulasi...151
6.2.e Konsep Pengolahan Landscape...153
6.2.f Konsep Sistem Penghawaan dan Pencahayaan...155
6.2.g Konsep Penampilan Bangunan...156
6.2.h Konsep Pola Tata Massa Bangunan...158
6.2.i Konsep Sistem Struktur...158
6.2.j Konsep Utilitas...160
6.3 Konsep Kebutuhan Ruang...173
6.4 Penentuan Besaran Ruang...176
Daftar Pustaka...xx
(11)
commit to user
xviii
DAFTAR TABEL
BAB V
1. Tabel V.1 Analisa Pemilihan Lokasi...99
2. Tabel V.2 Jenis Dan Kegiatan dan Pengelompokkan Kegiatan...124
3. Tabel V.3 Kegiatan Ruang Kelompok Kegiatan Pengunjung Resort...125
4. Tabel V.4 Kegiatan Ruang Kelompok Kegiatan Pengunjung Pernikahan ...125
5. Tabel V.5 Kegiatan Ruang Kelompok Pengelola...126
6. Tabel V.6 : Kebutuhan Ruang Public Space...133
7. Tabel V.7 : Kebutuhan Ruang Bed Room Space...133
8. Tabel V.8 : Kebutuhan Ruang Fasilitas Umum Wedding Space...134
9. Tabel V.9 : Kebutuhan Ruang Fasilitas Pernikahan...134
10.Tabel V.10 : Kebutuhan Ruang Publik General Administration... 135
11.Tabel V.11 : Kebutuhan Ruang publik General Service...137
12.Tabel V.12 : Rekapitulasi besaran ruang Tropical Resort ...138
13.Tabel V.13 : Rekapitulasi Besaran Ruang Fasilitas Pernikahan ...138
14.Tabel V.14 : Rekapitulasi Besaran Ruang Pengelola...138
BAB VI 15.Tabel VI.1 : Jenis sub struktur/pondasi...159
16.Tabel VI.2 : Perletakan Petir EF Lightning...172
17.Tabel VI.3 Jenis Dan Kegiatan dan Pengelompokkan Kegiatan...173
18.Tabel VI.4 Kegiatan Ruang Kelompok Kegiatan Pengunjung Resort...174
19.Tabel VI.5 Kegiatan Ruang Kelompok Kegiatan Pengunjung Pernikahan...174
20.Tabel VI.6 Kegiatan Ruang Kelompok Pengelola...175
21.Tabel VI.7 : Kebutuhan Ruang Public Space...177
22.Tabel VI.8 : Kebutuhan Ruang Bed Room Space...177
(12)
commit to user
xix
24.Tabel VI.10 : Kebutuhan Ruang Fasilitas Pernikahan...178
25.Tabel VI.11 : Kebutuhan Ruang Publik General Administration...178
26.Tabel VI.12: Kebutuhan Ruang publik General Service...180
27.Tabel VI.13 : Rekapitulasi besaran ruang Tropical Resort ...181
28.Tabel VI.14 : Rekapitulasi Besaran Ruang Fasilitas Pernikahan...181
29.Tabel VI.15 : Rekapitulasi Besaran Ruang Pengelola...181
(13)
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
1. Gambar I.1 : Kepulauan Karimunjawa...6
BAB II 2. Gambar II.1 : Contoh Resort...20
3. Gambar II.2. Mountain Resort...22
4. Gambar II.3. Beach Resort...23
5. Gambar II.4 : Spa’s Resort...23
6. Gambar II.5 :Wedding Resort...23
7. Gambar II.6 : Natura Resort...30
8. Gambar II.7: Bed Room Natura Resort & Spa...30
9. Gambar II.8: Eksterior Natura Resort & Spa...30
10.Gambar II.9: Pool Natura Resort & Spa...31
11.Gambar II.10: Karang Setra Bandung Hotel, spa and Cottage...31
12.Gambar II.11: Pool Natura Resort & Spa...31
13.Gambar II.12 : Infinity Chapel, Bali...37
14.Gambar II.13 : Blue Point Chapel, Bali...37
15.Gambar II.14 : Wiwaha Chapel, Bali...38
16.Gambar II.15 : Tresna & Astina Chapel, Bali...38
17.Gambar II.16 : Landscape Planing of Kemang Village...41
18.Gambar II.17 : Perancangan Munduk Moding Estate, POPODANES...42
19.Gambar II.18 : Site Elevation Munduk Moding Estate, POPODANES...43
20.Gambar II.19 : Bentuk Sirkulasi...46
21.Gambar II. 2 : Tipe jalan...48
22.Gambar II.21 : Penampang tipikal jalan...49
23.Gambar II.22 : Jenis pencahayaan...50
(14)
commit to user
xiii
25.Gambar II.24 : Aliran udara dalam ruangan...54
26.Gambar II.25 : Arsitektur Romanticism...57
27.Gambar II.26 : Interior Arsitektur Romanticism...57
28.Gambar II.27 : Contoh 1 Romanticism...57
29.Gambar II.28 : Contoh 2 Romantiscism Romanticism...58
30.Gambar II.29 : Janův castle...58
31.Gambar II.30 : Lärkstaden...58
32.Gambar II.31 : Bora-bora Island...59
33.Gambar II.32 : Eksterior dan Interior Bora-bora Island...59
BAB III 34.Gambar III.1 Peta Zonasi Taman Nasional Karimunjawa...61
35.Gambar III.2 : Fasilitas Pendidikan di Karimunjawa...64
36.Gambar III.3: Fasilitas Kesehatan di Karimunjawa...65
37.Gambar III.4: Pasar Di Karimunjawa...66
38.Gambar III.5 : Fasilitas Listrik menggunakan PLTD...67
39.Gambar III.6 Kapal Muria dan Kapal Kartini...69
40.Gambar III.7 : Dermaga Karimunjawa...69
41.Gambar III.8 : Kondisi Bandara Dewadaru...69
42.Gambar III.9 : Kondisi jalan menuju desa kemujan...70
43.Gambar III.10 : Perahu sebagai sarana Transportasi Laut...71
44.Gambar III.11 : Wisma Apung...72
45.Gambar III.12 : Kura-kura Resort...73
46.Gambar III.13 : Dewadaru Resort...73
47.Gambar III.14 : Homestay Karimunjawa...73
48.Gambar III.15 : Kantor TELKOM di Karimunjawa...74
49.Gambar III.16 : Toko dan Souvenir di Karimunjawa...74
BAB IV 50.Gambar IV.1 Contoh Arsitektur tropis bertema romantic...94
(15)
commit to user
xiv
51. Gambar V.1 Lokasi Pantai Nirwana...96
52. Gambar V.2 Kondisi Pantai Nirwana...96
53. Gambar V.3 Lokasi Tanjung Gelam...97
54. Gambar V.4 Kondisi Tanjung Gelam...97
55. Gambar V.5 Lokasi Cemara Besar...98
56. Gambar V.6 Kondisi Cemara Besar...98
57.Gambar V.7 : Tampak Pulau Cemara Besar...99
58.Gambar V.8 : Tampak Pulau Cemara Besar dari atas...102
59.Gambar V.9 : Tampak Pulau Cemara Besar dari kejauhan...102
60.Gambar V.10 : Peta dan Lokasi Site Terpilih...102
61.Gambar V.11: Peta dan Kontur P. Cemara Besar ...103
62.Gambar V.12: Detail Kontur P. Cemara Besar ...103
63.Gambar V.13: Analisa P. Cemara Besar ...104
64.Gambar V.14 Analisa Pencapaian...105
65.Gambar V.15 Analisa Pengolahan tapak...105
66.Gambar V.16 Analisa View ke Luar Site...107
67.Gambar V.17 Analisa View dan Orientasi Bangunan...107
68.Gambar V.18 Analisa Angin dan Matahari...108
69.Gambar V.19 Analisa Zonifikasi Site...109
70.Gambar V.20 : Ilustrasi sirkulasi linear bercabang...110
71.Gambar V.21 : Ilustrasi sirkulasi radial dengan open space sebagai simpul...110
72.Gambar V.22 : Ilustrasi sirkulasi melingkar...111
73.Gambar V.23 : Analisa Pengolahan Landscape...112
74.Gambar V.24 : Nyiur pohon kelapa dan pasir putih dipantai...142
75.Gambar V.25 : Gelombang Ombak Pantai...142
76.Gambar V.26 : Perairan pulau yang jernih...142
77.Gambar V.27 : Matahari pantai di kala sunset...143
78.Gambar V.28 : Pesta pernikahan di pinggir pantai...143
79.Gambar V.29 : Makan malam di atas air...143
80.Gambar V.30 : Bulan madu di cottage resort...144
(16)
commit to user
xv
82.Gambar V.32 : Berbulan madu d daerah pantai...144
83.Gambar V.33 : Dekorasi kamar tidur yang romantis...145
84.Gambar V.34 : Cat kamar tidur dengan warna romantis...145
85.Gambar V.35 : Gorden menambah suasana romantis...146
86.Gambar V.36 : Warna seprai...146
87.Gambar V.37 : Lilin pada kamar...146
88.Gambar V.38 : Bunga pada kamar...147
89.Gambar V.39 : Accesories pada kamar...147
BAB VI 90.Gambar VI.1 : Kondisi Site P. Cemara Besar...149
91.Gambar VI.2 : Studi pandang P. Cemara Besar...149
92.Gambar VI.3 : Konsep Potensi View dan Orientasi...151
93.Gambar VI.4. : Konsep Zonifikasi...151
94.Gambar VI.5 : Konsep Sirkulasi...152
95.Gambar VI.6 : Konsep Pengolahan Landscape...154
96.Gambar VI.7: Konsep Pengolahan Cottage...154
97.Gambar VI.8 : Sistem Distribusi AC Central...155
98.Gambar VI.9 : Beach Resort...157
99.Gambar VI.10 : Honeymoon Cotagge...157
100. Gambar VI.11 :Ballroom/kapel...157
101. Gambar VI.12 : Konsep Pola Tata Massa Bangunan...158
102. GambarVI.13 : Lampu tenaga surya...161
103. Gambar VI.14 : Bagian-bagian turbin angin...161
104. Gambar VI.15 : Pengolahan Air Laut...166
(17)
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul dan Pengertian Judul
• Judul
Tropical Resort dan Weddding Place di Karimunjawa Dengan pendekatan Natural Romantic
• Pengertian Judul
Tropical Resort dan Wedding place di Karimunjawa merupakan proyek komersial yang menyediakan resort dan tempat pernikahan dengan tema natural romantic, yaitu suatu sarana dan tempat peristirahatan atau penginapan yang diperuntukkan bagi wisatawan/turis pelancong untuk bertempat tinggal sementara (bukan sekedar transit), Selain itu pada tempat ini juga disediakan tempat pernikahan, dimana sepasang manusia dapat melangsungkan pernikahan mereka secara sederhana dan sifatnya kekeluargaan, dimana lokasinya berada di luar kota, jauh dari pusat kota dan keramaian, didukung oleh pemandangan yang indah seperti pantai, serta menyediakan cottage-cottage kecil yang nyaman dan berskala intim bagi pasangan yang ingin berbulan madu dan melewatkan waktu bersama-sama menikmati fasilitas-fasilitas pendukung yang disediakan.
Proyek ini didesain dengan konsep lansekap yang romantis sehingga pasangan dapat menikmati alam dengan suasana romantis dan intim. Fasilitas yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasangan meliputi kapel pernikahan, area pesta pernikahan (outdoor dan indoor), restoran, cottage, dan relaksasi (spa).
1.2 Latar Belakang
Sector pariwisata di Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam pembangunan, hal ini ditandai dengan perannya sebagai salah satu
(18)
commit to user
kontributor devisa bagi negara. Berbagai upaya dan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sector pariwisata, antara lain melalui pengadaan sarana akomodasi, kegiatan promosi, kemudahan perjalanan, penambahan dan pengembangan kawasan pariwisata yang ada, serta terus mengupayakan pengembangan produk-produk wisata baru. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sector pariwisata di Jawa Tengah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010, jumlah kunjungan wisman sampai dengan kuartal 1 2010 tumbuh positif 14,47 persen atau dikunjungi 2,16 juta turis dari Januari sampai April 2010 (sumber: http://bataviase.co.id/node/251944). Prospek perkembangan dunia pariwisata Jawa Tengah dimasa mendatang diyakini banyak pihak yang cukup menjanjikan dan berpeluang untuk dikembangkan. Sector pariwisata Jawa Tengah di masa mendatang akan terus meningkat karena pangsa pasarnya yang masih besar dan banyak kegiatan promosi pariwisata berskala regional maupun nasional diadakan di Jawa Tengah. Salah satu potensi obyek wisata yang banyak diminati banyak wisatawan baik domestic maupun mancanegara adalah wisata alam berupa pantai dan laut. Kunjungan wisatawan ke objek wisata rekreasi pantai dan laut ini juga mengalami peningkatan, hal tersebut sejalan dengan meningkatnya berbagai fasilitas akomodasi dan fasilitas penunjangnya seperti terjadi di pantai-pantai pulau Jawa, Bali dan pulau – pulau lain di Indonesia. Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu obyek kunjungan wisata di Jawa Tengah yang berorientasi wisata alam. Taman Nasional Karimunjawa merupakan kawasan konservasi yang memiliki potensi wisata alam yang sangat indah, dan terdiri atas 27 gugusan pulau. Potensi alam yang dimiliki oleh Taman Nasional Karimunjawa berupa perairan yang masih jernih dan berterumbu karang, pantai berpasir putih, panorama alam lautnya, hutan tropis dan mangrove, serta flora dan fauna darat dan lautnya yang khas. Berdasarkan potensi alam tersebut, Taman Nasional Karimunjawa memiliki prospek yang besar untuk menjadi daerah tujuan wisata, mengingat nuansa alami, keaslian dan kesegaran yang disuguhkan semakin dicari sebagai upaya refreshing dan
(19)
commit to user
adventure bagi para wisatawan. Taman Nasional Karimunjawa secara administrative termasuk ke dalam wilayah Kecamatan karimunjawa, Kabupaten Jepara yang terletak 45 mil laut dari Pantai Kartini dan didukung dengan transportasi laut dari kota Semarang dan dari ibukota Kabupaten Jepara, serta transportasi udara melalui lapangan terbang Dewandaru di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa. Pengembangan dan pendayagunaan potensi yang ada di kepulauan karimunjawa sendiri belum optimal, hal ini terlihat dari minimnya fasilitas akomodasi berupa penginapan (Hotel, wisma, homestay, cottage dan bungalow) bagi para wisatawan. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara, hingga akhir tahun 2008 fasilitas akomodasi penginapan yang tersedia di Kecamatan Karimunjawa terdiri dari 4 hotel melati, 16 homestay, dua wisma dan dua buah hotel resort. Dari seluruh fasilitas akomodasi penginapan yang tersebar di beberapa pulau tersebut, daya tampung yang dapat diakomodasikan sebesar 352 wisatawan. Jumlah arus kunjungan wisatwan nusantara dan wisatawan mancanegara dari tahun 1998 hingga akhir tahun 2008 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 1998 tercatat 4.063 wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Karimunjawa, dan pada bulan Januari hingga akhir Desember 2004 jumlah kunjungan mencapai 10.524 wisatawan, Tingginya tingkat kunjungan wisatawan ini tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah fasilitas akomodasi penginapan yang tersedia, karena kenyataan bahwa kunjungan wisata ke Kepulauan karimunjawa tidak dapat dilakukan secara one day trip. Berdasarkan fakta tersebut, terlihat adanya peluang pengembangan industri pariwisata di Taman Nasional Karimunjawa, khususnya dalam penyediaan fasilitas akomodasi penginapan yang berkualitas guna melayani wisatawan, dengan orientasi rekreasi dan olahraga air. Pemanfaatan pemandangan alam, kondisi klimatologi, dan topografi perlu dilakukan, serta dengan melengkapi fasilitas yang tidak dimiliki oleh tempat penginapan lain yang menambah nilai jual yang komparatif dan kompetitif. Pulau Karimunjawa merupakan salah satu pulau dari 27 gugusan pulau yang terdapat di Taman Nasional Karimunjawa. Potensi wisata yang menjanjikan di pulau ini berupa wisata alam darat dan
(20)
commit to user
pantainya. Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Taman Nasional Karimunjawa, pulau Karimunjawa direncakan sebagai pusat prasarana dan sarana akomodasi pariwisata. Melihat kondisi dan potensi yang ada di pulau Karimunjawa maka dibutuhkan sarana wisata berupa hotel sebagai salah satu fasilitas akomodasi dengan konsep pemanfaatan dan pendayagunaan potensi alam secara optimal, dengan spesifikasi hotel resort. Dimana menutur Neufert dalam buku Data Arsitek (1991;211) resort adalah tempat peristirahatan yang terdapat di tepi pantai, didaerah pegunungan atau daerah wisata lainnya. Umumnya direncanakan untuk melayani akomodasi pengunjung dalam melakukan kegiatan wista. Pendekatan desian perlu dilakukan guna kemudahan dalam perencanaan dan perancangan. Pendekatan desain yang digunakan yakni natural romantic, dimana karakteristik desain dengan mengakomodasikan keharmonisan dasar antara lingkungan buatan manusia di ruang dan lingkungan sekitarnya serta mempertrimbangkan kondisi dan potensi alam yang tersedia.
1.2.a Tinjauan Umum Kepariwisataan
Secara umum Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata yang mempunyai bermacam-macam kebudayaan, karya seni, kondisi geografis yang mendukung serta keanekaragaman flora dan fauna.
Keindahan alam indonesia terutama wisata bahari menyimpan banyak potensi yang perlu adanya ide kreatif untuk memberdayakannya, terutama potensi kelautan yang mampu menarik wisatawan lebih banyak lagi untuk berkunjung ke Indonesia. Lokasi Indonesia yang berada di jantung Segitiga Terumbu Karang (the Coral Triangle) antara kepulauan Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Fiji serta Australia utara. Keistimewaan dari keanekaragaman hayati dalam laut yang mencakup area 5,7 juta km persegi ini setara dengan kekayaan alam dari hutan hujan tropis di Amazon (sumber:
(21)
commit to user
Kepariwisataan dapat menambah lapangan kerja, meningkatkan percepatan pembangunan nasional dan meningkatkan devisa negara. Selain itu juga yang tidak kalah pentingnya yaitu untuk memperkenalkan bangsa Indonesia, baik tentang kebudayaan, keramahtamahan rakyat maupun keindahan alamnya yang kesemuanya patut dikembangkan dan dilestarikan.
Oleh karena itu, sudah menjadi kesepakatan umum bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu aset penting bagi perekonomian suatu daerah. Hal tersebut mendorong adanya upaya-upaya pengolahan kepariwisataan yang mendapat perhatian khusus dalam skala pembangunan nasional, regional maupun lokal.
1.2.b Potensi dan Kondisi Kepariwisataan Taman Nasional Karimunjawa. Kepulauan Karimunjawa merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari 27 pulau dengan luas daratan 7129 ha serta luas perairan 107.225 ha, pada umumnya pulau-pulau itu masih merupakan hutan tropis dataran rendah dan hanya 5 pulau yang dihunI, dan 2 buah pulau dataran karanag. Terletak sekitar 45 mil laut dari pantai kabupaten Jepara. Potensi Karmunjawa meliputu wisata bahari yang menawarkan hamparan pemandangan laut, tingkat kejernihan air, pasir putih yang membentang di sepanjang pantai dengan pohon kelapa menjulang tinggi. Selain itu juga terdapat 242 jenis ikan hias, serta 133 genera fauna akuatik.
Selama ditetapkan menjadi Taman Nasional Karimunjawa oleh SK Menteri Kehutanan No. 185/Kpts-II/97 dan SK No. 74/Kpts-II/2001. Taman Nasional Karimunjawa menjadi kawasan konservasi alam dengan ciri-ciri keaslian geografis, keadaan alam dan budaya yang dikelola untuk tujuan pengawetan/perlindungan/pelestarian, penelitian, pendidikan dan rekreasi/pariwisata di Kepulauan Karimunjawa dan laut sekitarnya. Tanaman khususu yang dilindungi yaitu tanaman dewodaru (Crystocalyx Macrophyta). Selain itu terdapat juga terumbu karang yang merupakan sebuah potensi view keindahan laut yaitu terumbu
(22)
commit to user
karang pantyai/tepi (fringing reef), terumbu karang penghalang (barrier
reef) dan taka (patch reef).
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Karimunjawa, Sutana, Karimunjawa memang memiliki potensi yang sangat besar sebagai tempat pariwisata. Terutama untuk wisata bahari. Selain pantainya ynag bersih, kepulauan Karimunjawa juga menawarkan pesona keindahan alam yang luar biasa.
Gambar I.1 : Kepulauan Karimunjawa
Potensi Wisata Kepulauan Karimunjawa
• Karimunjawa sebagai salah satu wisata alam di Indonesia
¾ Objek wisata yang terdapat di pulau ini beraneka ragam. Selain menampilkan keindahan alam, di sini juga dapat menikmati wisata bahari seperti berlayar, selancar air, ski air, berenang, berjemur di pantai pasir putih atau menyelam. Dan juga dapat berkemah dan berwisata budaya.
¾ Pulau Karimunjawa dan 27 pulau di sekitarnya merupakan kawasan taman wisata nasional eco-tourism yang kini dikembangkan Departemen Kehutanan. Sejak 1988, kawasan itu menjadi kawasan taman laut.
(23)
commit to user
• Pulau Karimunjawa ibarat 'surga' buat para pelancong.
Pulau ini memiliki keragaman kekayaan alam yang sangat mempesona dan berbagai wisata menarik bisa dinikmati disini, seperti berenang bersama anak ikan hiu dan kura-kura yang sedang berenang di sebuah kolam penangkaran milik nelayan atau mendayung perahu kecil dengan kapasitas lima orang milik nelayan ke laut pinggir layaknya nelayan yang tengah berperahu. Pasir putih serta nyiur melambai membuat siapa pun yang sedang menikmati keindahan pulau ini serasa ingin terus berada di pulau ini sambil menikmati terbit dan tenggelamnya matahari.
• Letak yang strategis dan mudah dicapai.
Untuk mencapai Pulau Karimunjawa ada beberapa alternatif. Misalnya dari Semarang, yang berjarak sekitar 110 km dari Karimunjawa, akan menempuh perjalanan selama 3,5 jam. Transportasi yang digunakan dengan menggunakan kapal cepat Kartini. Dari Jepara (Pelabuhan Kartini) menuju Karimun Jawa, dengan waktu tempuh 6 jam. Atau dapat menggunakan pesawat dari Bandara Ahmad Yani Semarang menuju Bandara Dewa Daru Karimun Jawa, dengan menyewa pesawat jenis Cassa 212 yang disewakan oleh salah satu resort yang ada disana.
1.2.b Fenomena Pernikahan masa kini (modern)
Seiring dengan globalisasi dunia dimana waktu merupakan sesuatu hal yang sangat berharga, sehingga manusia menginginkan sesuatu yang serba cepat dan praktis. Era globalisasi dan teknologi yang serba cepat dan praktis ini juga mempengaruhi masyarakat indonesia pada umumnya khususnya kota-kota besar yang menginginkan sesuatu yang cepat dan praktis dalam memperoleh kebutuhannya. Mereka membutuhkan sarana dan prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan mereka bukan saja yang bersifat primer melainkan menyangkut selera,
(24)
commit to user
keindahan, kepraktisan, dan kenyamanan. Dalam hal ini salah satu kebutuhan hidup manusia yang penting adalah pernikahan.
Pernikahan merupakan momen istimewa yang bakal dikenang seumur hidup. Momen ini penting artinya bagi pihak wanita maupun pihak pria yang bersangkutan. Karena itu pada umumnya momen ini dipersiapkan sebijak dan semaksimal mungkin.
Sesuai dengan sifat manusia yang menyukai kepraktisan, pada masa sekarang ini, kebanyakan orang cenderung melepaskan diri dari berbagai atribut yang berbau resmi, termasuk dalam hal pernikahan. Upacara pernikahan yang biasanya digelar dengan berbagai macam ritual yang merepotkan, kini dikemas dengan gaya yang lebih santai dan dilakukan diruang terbuka. Pernikahan sederhana ini lebih disukai karena lebih romantis dan bersifat akrab daripada pernikahan yang biasanya dilakukan didalam gedung dan terpaku pada adat istiadat.
Pernikahan seperti ini disebut sebagai pernikahan tamasya. Pernikahan tamasya biasanya dilakukan bila para tamu diundang adalah dari kalangan keluarga. Dengan kata lain merupakan pesta pernikahan yang hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan para kerabat dekat. Sesuai namanya, pernikahan tamasya sering dilakukan diluar kota, biasanya pihak pengundang menyediakan segala keperluan akomodasi (misalnya, tiket dan voucher menginap di hotel).
Keistimewaan dari pernikahan tamasya adalah acaranya yang lebih santai dan kekeluargaan, dimana antara mempelai dan undangan tidak ada “jarak”. Pernikahan tamasya sangat memperhatikan mutu acara dan dekorasi ruang, jadi bukan berarti pernikahan tamasya lebih sederhana, lantas lebih murah dibandingkan pesta pernikahan biasa.
Pernikahan tamasya dinilai lebih unik dan istimewa baik oleh pasangan pengantin maupun orang-orang yang diundang. Selain acara pernikahan, acara bulan madu juga merupakan momen yang penting dan direncanakan oleh para newlyweds. Bulan madu merupakan istirahat yang manis bagi pasangan dari acara pernikahan yang melelahkan. Pergi ke tempat romantis, jalan-jalan sambil menikmati
(25)
commit to user
pemandangan dan menghabiskan malam ditempat yang menyediakan fasilitas yang lengkap, tentu menjadikan pernikahan lebih mengesankan.
Waktu yang tepat untuk berbulan madu adalah seusai pesta pernikahan. Karena itu dibutuhkan suatu tempat yang memfasilitasi pernikahan tamasya sekaligus tempat berbulan madu sehingga suatu pernikahan menjadi momen yang sempurna bagi pasangan. Seringkali para pasangan memilih Bali sebagai lokasi pernikahan tamasya sekaligus tempat berbulan madu, karena belum ada tempat yang mampu memfasilitasi mereka secara keseluruhan. Bali dipilih sebagai tempat favorit karena tempatnya yang romantis dan merupakan tempat wisata yang paling indah di Indonesia.
Karena belum ada tempat yang mampu memfasilitasi pasangan sedemekian rupa di Karimunjawa, maka perlu dibangun suatu tempat yang bisa mewadahi sekaligus memfasilitasi pasangan-pasangan yang ingin mengadakan pernikahan tamasya sekaligus berbulan madu di daerah karimunjawa dengan suasana alami dan didukung dengan view yang indah (pantai) dimana acara pernikahan bisa dilakukan secara
outdoor maupun indoor, yang hanya menampung beberapa orang,
mengingat pernikahan tamasya adalah pesta pernikahan yang mementingkan kalitas daripada kuantitas, sekaligus menyediakan beberapa cottage kecil dan fasilitas pendukung lainnya untuk berbulan madu sehingga pasangan dapat melakukan berbagai kegiatan bersama-sama sambil menikmati pemandangan alam.
Pendekatan natural romantic dipilih karena arsitektur tropis
yang terkait dengan iklim yang ada pada Karimunjawa, yaitu iklim tropis, sedangkan analogi romantis terkait dengan suasana romantis yang tercipta bila desain yang ada menyatu dengan alam yaitu memasukkan alam ke dalam desain bangunan sehingga alam luar benar-benar bisa dinikmati.
(26)
commit to user
1.3 Permasalahan dan Persoalan 1.3.a Permasalahan
Pada masa sekarang ini banyak pasangan yang ingin mengadakan pernikahan tamasya karena adanya suasana alam yang dinilai romantis bagi mereka. Tempat yang bisa memfasilitasi pernikahan tamasya di Karimunjawa ini masih belum ada, sehingga pasangan yang menginginkan pernikahan dengan suasana alam (outdoor) biasanya mengadakan pesta di taman hotel, lapangan golf, atau club house, dimana suasana alam kurang dinikmati.
Oleh karena hal tersebut diatas, maka diperlukan suatu tempat yang baru yang dapat memfasilitasi pernikahan tamasya memiliki kondisi alam sekitar yang mendukung. Selain sebagai tempat pernikahan diperlukan juga fasilitas bulan madu sehingga pasangan yang sudah menikah bisa langsung menikmati kebersamaan mereka dalam cottage dan fasilitas yang disediakan.
Kesimpulan latar belakang dan fenomena yang ada di Karimunjawa adalah :
a. Banyaknya masyarakat/turis yang berkunjung ke Karimunjawa.
b. Belum terdapat suatu tempat peristirahatan sekaligus tempat pernikahan yang mampu menjadikan momen pernikahan terasa istimewa dan berkesan dengan suasana alam yang benar-benar memanfaatkan potensi di Karimunjawa tanpa mengganggu masing-masing privasi kedua fungsi tempat tersebut?
c. Bagaimana merancang sebuah bangunan wedding place dan
honeymoon place yang natural romantic serta dapat menampung
berbagai macam upacara pernikahan (keagamaan), serta merancang sebuah kesatuan resort yang dapat menciptakan suatu kenyamanan, privasi, dan view.
d. Bagaimana merancang bangunan Tropical Resort dan Wedding Place sebagai proyek komersial yang profit oriented serta dapat diverifikasi sebagai rest place.
(27)
commit to user
e. Bagaimana menganalisa angin, dan pasang surut ombak terkait dengan proyek Tropical Resort dan Wedding place yang berada di Karimunjawa yang beriklim tropis dan selanjutnya akan dituangkan dalam desain bangunan.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka muncul rumusan permasalahan yaitu Bagaimana menyusun konsep perencanaan dan perancangan Tropical Resort dan Wedding Place di Karimunjawa yang istimewa, berkesan dan romantis bagi masyarakat dan pendatang serta dapat menampung semua aktifitas pelayanan, mendukung semua aktifitas didalamnya dan mampu memberikan tempat peristirahatan dan bulan madu, sekaligus sebagai tempat pernikahan yang ada di Karimunjawa dengan pendekatan natural romantic.
1.3.b Persoalan
a. Bagaimana wujud konsep pemilihan lokasi dan site yang tepat, sehingga mampu mendukung bangunan sebagai landmark kawasan
resort dan wedding place yang terasa istimewa, berkesan dan
romantis.
b. Bagaimana rumusan konsep jenis kegiatan, pola kegiatan untuk mewujudkan pola sirkulasi dan pola hubungan ruang yang saling mendukung antar kelompok ruang kegiatan resort dan wedding
place dan persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi.
c. Bagaimana menentukan program ruang berdasarkan jenis kegiatan dan kebutuhan ruang yang menunjang efisiensi ruang bangunan komersial tanpa mengabaikan aspek kelancaran dan sirkulasi.
d. Bagaimana menentukan tata massa dan tampilan bangunan yang mencerminkan resort dan wedding place yang istimewa, berkesan dan romantis.
e. Bagaimana solusi penyelesaian bentuk yang selaras dengan Karimunjawa, yang ramah terhadap lingkungan dan tidak mengganggu visual lingkungan sekitarnya serta menentukan bahan
(28)
commit to user
material yang dipakai pada bangunan sesuai dengan kondisi Karimunjawa yang beriklim tropis serta dekat dengan laut.
1.4 Tujuan dan Sasaran 1.4.a Tujuan
Menyusun konsep perencanaan dan perancangan sebagai landasan membuat desain Tropical Resort dan Wedding place di Karimunjawa yang istimewa, berkesan dan romantis bagi masyarakat dan pendatang serta dapat menampung semua aktifitas pelayanan, mendukung semua aktifitas didalamnya dan mampu memberikan tempat peristirahatan dan bulan madu, sekaligus sebagai tempat pernikahan yang ada di Karimunjawa dengan pendekatan natural romantic.
1.4.b Sasaran
Resort dan wedding place ini diperuntukan terutama bagi pasangan yang ingin merayakan pernikahan dan berbulan madu dengan suasana alam yang asri. Sedangkan untuk masyarakat umum disediakan fasilitas lain seperti resort, restoran dan spa. Fasilitas ini lebih ditujukan kepada kalangan masyarakat menengah keatas dimana dimaksudkan agar fasilitas ini dapat terkontrol dengan baik.
Adapun sasaran perancangan Tropical Resort dan Wedding place ini, yaitu :
a. Konsep pemilihan lokasi site yang memiliki potensi di bidang bisnis dan komersial dan memperhatikan persyaratan lingkungan lokasi.
b. Konsep penataan dan pengolahan site yang sesuai dengan kebutuhan ruang, luas bangunan resort dan tempat pernikahan.
c. Konsep kelengkapan programatik ruang yang meliputi pengelompokan kegiatan, kebutuhan ruang, pola hubungan ruang, organisasi ruang, besaran ruang serta fasilitas ruang yang dapat
(29)
commit to user
mewadahi dan mengakomodasi aktivitas kebutuhan para penggunanya serta menghasilkan sirkulasi yang lancar dan mampu mendukung keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya.
d. Konsep kelengkapan bangunan yang meliputi sistem kenyamanan ruang (sirkulasi, pengkondisian ruang, dll), sistem struktur (material) dan sistem utilitas (jaringan air, listrik, dll)
e. Konsep bentuk, tatanan massa bangunan dan tampilan fisik bangunan tropical resort dan wedding place yang dapat mencerminkan pendekatan unsur arsitektur tropis dan analogi romantis, serta terasa istimewa dan berkesan.
1.5 Lingkup dan Batasan Pembahasan 1.5.a Lingkup Pembahasan
1. Pembahasan dilakukan pada disiplin ilmu arsitektur untuk memperoleh suatu perwujudan fisik bangunan sesuai dengan tuntutan karakteristik Tropical Resort dan Wedding Place yang menyatu dengan alam bertema Natural Romantic.
2. Pembahasan dilakukan berdasarkan data yang didapat untuk kemudian diolah agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.
1.5.b Batasan Pembahasan
1. Pembahasan ditekankan pada kebutuhan sebuah Tropical Resort dan Wedding Place yaitu menyediakan fasilitas kebutuhannya dengan memanfaatkan potensi alam yang ada sebagai dasar perencanaan.
2. Tuntutan kebutuhan pangsa pasar Tropical Resort dan Wedding Place yaitu golongan menengah keatas baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang mengutamakan segi kualitas kenyamanan dan privasi yang tinggi untuk mendapatkan suasana rileks.
3. Pemikiran tentang kebutuhan dari kondisi sekarang diproyeksikan untuk masa 10 tahun mendatang.
(30)
commit to user
4. Biaya pembangunan oleh pihak swasta
1.6 Metoda dan Strategi 1.6.a Metoda
1. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui :
a. Studi observasi, dengan melakukan penelitian ke lapangan secara langsung ke objek perencanaan di Karimunjawa, untuk mengamati secara langsung, mencatat atau mengambil gambar sebagai suatu data terhadap perilaku masyarakat di sekitar, serta pengamatan untuk mengetahui keadaan tapak, lingkungan sekitar tapak, karakteristik tapak dan keunggulan tapak.
b. Wawancara, dilakukan dengan pihak-pihak terkait yaitu pihak resort dan penduduk setempat serta tour guide yang dapat memberikan informasi untuk melengkapi data-data yang telah tersedia.
c. Studi banding
Pengamatan terhadap beberapa resort dan fasilitas pernikahan seperti kapel yang sudah ada untuk mendapatkan gambaran yang obyektif tentang perencanaan desain proyek secara umum dan juga data yang diperlukan sebagai arahan yang optimal dalam perancangan.
Studi banding dilakukan di :
• Natura resort and spa, Ubud, Bali
• Karang Setra Bandung Hotel, Spa and Cottages
d. Studi literatur, dengan mencari sumber-sumber data berupa buku, literature, atau bahan tertulis lainnya yang memuat jenis data tentang arsitektur dan pernikahan baik dari kategori fasilitas maupun standart yang berlaku.
(31)
commit to user
e. Media informasi lain, pengumpulan data juga dilakukan melalui internet, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan judul proyek.
2. Analisis
Mengidentifikasi data-data yang berhubungan dengan resort dan proses pernikahan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan yang diperoleh melalui studi literature, studi observasi, kepada komponen pembentuknya dengan di latarbelakangi oleh permasalahan dan persoalan untuk kemudian dianalisa variable apa saja yang menunjang untuk dicari pemecahannya.
3. Sintesis
Mengkomposisikan elemen-elemen permasalahan dan persoalan yang telah dipecahkan untuk memperoleh kesimpulan secara menyeluruh dan terpadu guna mendapatkan prinsip-prinsip perencanaan dan perancangan/konsep yang sesuai dengan tujuan dan sasaran.
4. Metoda Perancangan
• Pendekatan perancangan
Pendekatan perancangan yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada yaitu pendekatan secara lansekap yaitu memanfaatkan kondisi alam yang ada pada tapak dan lingkungan sekitarnya menjadi suatu view dan
background yang menarik bagi fasilitas, baik berupa unsur alami
maupun buatan sehingga tercipta suasana alam yang romantis di dalamnya. Suasana romantis itu sendiri tercipta bila desain yang ada menyatu dengan alam yaitu memasukkan alam ke dalam desain bangunan sehingga alam luar benar-benar bisa dinikmati.
(32)
commit to user
• Pendalaman perancangan
Karena proyek ini merupakan resort dan wedding place yang mengutamakan keindahan alam, maka dalam perancangannya, lansekap didesain sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana yang nyaman dan romantis dengan memaksimalkan potensi tapak dan view yang ada.
Pendalaman yang dipilih adalah cottage dan chapel karena ingin menyajikan suasana-suasana yang romantis dalam bangunan dengan memanfaatkan potensi alam yang ada sehingga tercipa tata ruang luar dan dalam yang romantis.
(33)
commit to user
1.6.b Strategi Desain (Skema I.1 : Strategi Desain)
TROPICAL RESORTDAN WEDDING PLACEDI KARIMUNJAWA Sebagai wadah kegiatan resort dan pernikahan dengan
pendekatan natural romantic. KARIMUNJAWA
• Potensi Karimunjawa yang belum tergarap
WISATA RESORT
• Mewadahi kegiatan wisatawan
• Resort di Karimunjawa
WEDDING
• Perkembangan pernikahan
• Pernikahan tamasya
POLA KEGIATAN • Pengelola • Pengunjung
PROGRAM RUANG
RANCANGAN DESAIN TROPICAL RESORT DAN
WEDDING PLACE DI KARIMUNJAWA TATA MASSA DAN
SIRKULASI TAMPILAN BANGUNAN
UTILITAS BANGUNAN TRANSFORMASI DESAIN
LOKASI SITE
NATURAL ROMANTIC
Akan diwujudkan dengan
1. Memasukkan alam ke dalam desain
bangunan sehingga alam luar benar‐benar bisa dinikmati.
2. Pertimbangan karakter kontur pada tapak.
3. Material bangunan yang berasal dari alam.
4. Resort lepas pantai mengangkat
romantisme.
FUNGSIONAL
Tropical Resort dan Wedding place yang mewakili kegiatan :
1. Pariwisata dan rekreasi.
2. Pengenalan dan informasi tentang
pernikahan tamasya.
(34)
commit to user
1.7Sistematika Penulisan
Tahap I Pendahuluan
Mengungkapkan permasalahan dan persoalan mengenai perkembangan bisnis resort dan pelayananan jasa pernikahan di Karimunjawa melalui pengungkapan latar belakang masalah, tujuan dan sasaran yang akan dicapai serta dilengkapi dengan batasan, metode perencanaan dan perancangan dan sistematika pembahasan.
Tahap II Kajian tentang Tinjauan Umum
Mengemukakan tinjauan umum mengenai resort dan pelayananan jasa pernikahan.
Tahap III Kajian tentang Tinjauan Kawasan
Mengemukakan tentang tinjauan kawasan berupa data dan informasi lapangan tentang Taman Nasional Karimunjawa.
Tahap IV Tropical Resort dan Wedding Place yang direncanakan Mengemukakan tentang tinjauan tropical resort dan wedding
place yang direncanakan di Karimunjawa.
Tahap V Analisa
Mengemukakan tentang analisa pendekatan perencanaan dan perancangan sebagai usaha pemecahan masalah dengan meninjau tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
Tahap VI Konsep Perencanaan dan Perancangan
Mengungkapkan konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil akhir dari proses analisa untuk kemudian ditransformasikan dalam wujud desain fisik bangunan.
(35)
commit to user
BAB II
TINJAUAN UMUM
Bagian ini menjelaskan tentang (explorasi) preseden yang diambil dari literatur dan pengalaman empiris mengenai Tropical Resort serta Wedding Place yang mengantarkan pada idea rancangan sebagai arahan dan acuan desain yang digunakan, serta studi pada teori-teori yang relevan sebagai dasar dalam mengambil keputusan desain.
A. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Resort
2.1.a Pengertian Resort
Resort
• Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas
khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resort, bila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini. (Nyoman.S. Pendit. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi
Pariwisata Trisakti, 1999)
• Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi
seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988)
• Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di
pegunungan yang banyak dikunjungi. (John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987)
(36)
commit to user
• Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi
orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya.
(A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974)
Gambar II.1 : Contoh Resort
• Resort adalah sebuah kawasan yang terencana yang tidak hanya
sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi.
(Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988)
2.1.b Fungsi Resort
Resort yang akan disajikan disini dibagi menjadi 2 macam yaitu Resort Umum dan Wedding Resort. Untuk Resort Umum itu sendiri merupakan Resort sebagai tempat peritirahatan bagi wisatawan Karimunjawa, baik dalam maupun luar negeri. Sedangkan Wedding Resort merupakan Resort yang dikhususkan bagi pasangan yang ingin berbulan madu. Resort ini merupakan sarana penunjang dari Wedding Place dan menjadi kelebihan dibanding resort yang ada di kepulauan Karimunjawa. Resort ini sangat berkaitan dengan Wedding Place mengingat honeymoon place ini merupakan sarana penunjang setelah akad pernikahan.
2.1.c Faktor Penyebab Timbulnya Resort
Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Resort yaitu selain untuk menginap juga sebagai tempat pernikahan. Oleh sebab itu timbulnya resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
(37)
commit to user
Bagi masyarakat kota khususnya kota Jakarta kesibukan mereka akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.
b. Kebutuhan manusia akan rekreasi
Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka.
c. Keinginan menikmati potensi alam
Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk dangat sulit untuk didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu resort dan wedding place ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun calon pengantin yang ingin merayakan pernikahan tamasya di karimunjawa, serta pasangan yang ingin berbulan madu.
2.1.d Karakteristik Resort 1. Segmen pasar
Sebagai sarananya adalah wisatawan/pengunjung yang ingin berlibur, atau bersenang-senang untuk menikmati pemandangan alam pantai, alam gunung atau tempat yang mempunyai panorama alam yang indah,
Kategori pengunjung :
a. Wisatawan (tourism) adalah pengunjung sementara yang tinggal paling sedikit 24 jam (bermalam) di negara yang dikunjungi. Wisatawan dibagi menjdai wisatawan domestik dan wisatawan asing dengan jenis-jenisnya meliputi :
• Wisatawan modern idealis
Tujuan utamanya adalah menambah wawasan dan memperkaya pengalaman. Mereka sangat menaruh minat terhadap budaya multinasional baik dari segi arsitektur,
(38)
commit to user
menu, interior dan pelayanan. Mereka lebih menyukai eksplorasi alam secara individual
• Wisatawan modern materialis
Wisatawan ini terdiri dari dua golongan yaitu mereka yang
hedonism (mencari kesenangan) dan materialism. Ciri khas
wisatawan ini adalah : wisata yang berkarakter liar seperti
night club, perjudian dan hiburan seksual. Mereka
menyukai kegiatan wisaa secara berkelompok.
• Wisatawan tradisional idealis
Secara teoritis golongan ini mempunyai standar perilaku yang sangat menaruh minat terhadap kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional. Disamping itu, mereka sangat menghargai sentuhan alam yang tidak terlalu tercemar oleh arus modernisasi.
• Wisatawan tradisional materialistik
Wisatawan ini mempunyai ciri-ciri yang berperilaku berpola sangat standar dan mempunyai kecenderungan yang berpandangan koinservatif. Keterjangkauan atraksi, pemurahan dan keamanan merupakan pertimbangan yang sangat penting.
b. excursionist adalah pegunjung sementara yang tinggal kurang
dari 24 jam dengan maksud untuk berkunjung dan tidak untuk bermalam. Yang etrmasuk excursionist adalah cruiser passenger
(penumpang kapal pesiar atau pesawat terbang yang singgah).
2.1.e Jenis-jenis Resort
Resort memiliki beberapa jenis, yaitu : a. Mountain Resort
Lokasi terletak di pegunungan dengan fasilitas utama disesuaikan dengan keadaan fisik pegunungan tersebut. Misal : ski es (pada pegunungan es), berkuda, mendaki gunung, agrowisata, dsb.
(39)
commit to user
b. Seaside Resort
Lokasi resort terletak di daerah tepi pantai dengan fasilitas utama wisata bahari yang disesuaikan dengan potensi perairan setempat, misal: surfing, diving, game fishing, dll.
c. Spa’s and Health Resort
Kawasan wisata yang lebih mengkhususkan pada penyegaran kesehatan, fisik, maupun mental, dengan fasilitas penunjang kesehatan yang lengkap. d. Wedding Resort
Resort yang menampilkan tema wedding, dikhususkan bagi pasangan yang ingin berbulan madu. Biasanya resort ini terdapat paket pernikahan dan disebut sebagai Honeymoon place.
2.1.f Perencanaan Resort (Lawson, Fred, 1980) Kelompok ruang depan
1. Ruang privat
Fasilitas untuk ruang pribadi meliputi : kamar tidur, kamar mandi, teras, atau balkon. Kamar tidur harus dapar memberi suasana tenang, sound proof, bersih, sehat, nyaman, sinar matahari yang cukup, menyatu dengan kondisi alam.
2. Ruang publik
a. Entrance, harus mudah dicapai oleh tamu yang berjalan kaki
atau berkendara serta berhubungan langsung dengan resepsionis. Entrance harus didesain untuk menampilkan suasana yang menarik karena merupakan pengalaman visual pertama bagi tamu yang datang.
b. Lobby/Reception Hall, hendaknya menyerupai ruang keluarga
yang proporsional dengan skala manusia, suasana harus hangat dan bersahabat, dengan langit-langit yang rendah, perabot yang
Gambar II.4 : Spa’s Resort Gambar II.3 : Beach Resort
(40)
commit to user
khas lebih sesuai untuk hotel resort daripada lobby yang besar dan mewah. (Gee, 1988)
c. Toilet, diletakkan berdekatan dengan lobby, pencapaiannya mudah dan tidak tersembunyi, dilengkapai urinoir untuk tamu pria, closet dan urinoir tidak boleh terlihat dari luar ketika pintu toilet terbuka.
d. Shopping Arcade/Pertokoan, disediakan dengan alasan
berbelanja merupakan kegiatan rekreasi bagi sebagian orang, Pertokoan harus mudah dan lobby kecil kecuali pertokoan yang lebih besar boleh memiliki akses sendiri dan tidak perlu memiliki lobby.
e. Restaurant, harus mudah dicapai dari dalam dan luar sebab
restoran juga melayani tamu dari luar. Restoran bisa merupakan suatu ruang terbuka dengan memanfaatkan potensi pemandangan alam, sinar matahari dan angin. Tipe ruang disesuaikan dengan menu dan pelayanan.
f. Cocktail Lounge, merupakan ruang transisi, penataan ruang ini
harus berkesan mengundang dan rileks.
g. Bar, hendaknya memberikan suasana hangat, semi tertutuo,
permainan cahaya alami untuk privasi, memasukkan elemen alam yang mendukung suasana.
h. Ruang serba guna, dipakai untuk berbagai keperluan. Desain ruang terutama untuk mempertimbangkan fleksibilitas dengan penggunaan partisi yang mudah diatur dan dipindahkan. Untuk melayani kebutuhan makan dan minum di ruang serbaguna disediakan dapur sendiri.
i. Ruang rekreasi, dapat berada di dalam atau luar ruangan dengan suasana yang bisa menunjang rekreasi.
Kelompok Ruang Belakang
Yang termasuk kelompok ruang belakang adalah runag-ruang pelayanan, yaitu :
(41)
commit to user
1. Dapur utama, yang melayani restoran hendaknya satu lantai dengan restoran, jika tidak bisa maka harus ada alat penghubung diantaranya. Letak dapur harus mudah dicapai dari servis entrance. 2. Gudang, adalah gudang umum yang dipakai untuk menyimpan
peralatan, letaknya dekat dengan servis entrance.
3. Laundry, yang pelru diperhatikan adalah penyaluran limbah harus baik dan lancar.
4. Ruang Generator, menimbulkan suara dan getaran sehingga harus dipindah dari bangunan induk agar tidak mengganggu tamu dan lingkungan sekitar.
2.1.g Program Kegiatan
• Pelaku Kegiatan Pada Resort a. Kegiatan Wisatawan
¾ Kegiatan Utama
Kegiatan tamu yaitu menginap atau beristirahat pada suatu ruang (ruang tidur)
Sifat kegiatan ini terdiri dari dua golongan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerak.
Misal : melihat pemandangan luar melalui bidang bukaan, makan, minum, mandi, dan duduk-duduk. 2. Kegiatan yang tidak melakukan gerak secara aktif,
misalnya tidur dan istirahat secara fisik dan mental.
¾ Kegiatan Pelengkap/penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang yaitu kegiatan rekreasi termasuk olahraga, menikmati musik, dansa dan lain-lain.
b. Kegiatan Pelayanan/Karyawan Resort, dibagi atas :
¾ Kegiatan Pokok, merupakan kegiatan yang melayani aktifitas utama dan pelengkap yang dilakukan wisatawan,
(42)
commit to user
¾ Kegiatan tambahan, merupakan kegiatan yang melayani fasilitas yang mendukung kegiatan pokok seperti laundry, parker, dan lain-lain.
¾ Kegiatan antar karyawan, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan yang satu berhubungan dengan karyawan lainnya sehngga tercipta kelancaran yang mendukung kegiatan pelayanan.
• Aktivitas yang diwadahi dalam Resort 1. Jenis Aktivitas
Pada umumnya aktivitas yang dilakukan pengunjung suatu resort adalah menginap dalam beberapa hari menikmati keindahan pemandangan dan suasana alami daerah tersebut. Selain itu dengan fasilitas–fasilitas yang disediakan di Resort, memungkinkan pengunjung untuk melakukan aktivitas berlibur dan rekreasi di dalam resort tersebut. Fasilitas yang merupakan kelebihan dari resort ini adalah sebagai tempat berbulan madu, maka aktivitas akan berbeda dengan Resort Umum yaitu lebih ditekankan pada keprivatean pengunjung. 2. Fasilitas Resort
Fasilitas fasilitas yang umumnya terdapat pada suatu resort yaitu :
1. Fasilitas Rekreasi dan Hiburan a. Wisata Alam
a.1. Hiking
a.2. Fishing (memancing) a.3. Surfing
a.4. Camping a.5. Agrowisata b. Arena Bermain Anak
b.1. Agrowisata Anak b.2 Play Ground
(43)
commit to user
c. Entertainment c.1. Bilyard, c.2. Karaoke, c.3. TV Program c.4. Internet d. Health and Sport
d.1. Jogging Track,
d.2. Lapangan Tenis/ Basket/ Voli d.3. Kolam renang
d.4. Spa e. Kuliner
f.1. Restaurant f.2. Satelite Dish f.3. Lounge-cafe f. Event
f.1. Barbeque Area. f.2. Wedding Party
2.1.h Tinjauan Wedding Resort
Konsep Resort Pantai (Beach Resort)
Suau Resort pantai (beach resort) adalah suatu kelengkapan fasilitas wisata di daerah pantai (coastal area) dengan penekanan pada akomodasi hotel yang ekslusif serta beberapa pengembangan bangunan : penginapan guest house, peristirahatan, fasilitas penunjang rekreasi pantai, fasilitas olahraga dsb.
Yang dimaksud daerah pantai (coastal area) adalah bagian wilayah daratan yang berbatasan langsung dengan perairan (laut) berjarak sekitar 50 m- 1 km dari laut dan tidak tergenanf sir sewaktu pasang.
Lokasi
(44)
commit to user
1. Berada di daerah pantai (coastal area)
2. Meskipun berjarak tertentu dari garis pantai, orientasi utama adalah laut. Memiliki akses langsung yang memudahkan kegiatan pengunjung ke arah pantai/perairan laut untuk berekreasi.
3. Berlokasi pada jarak tertentu dari pusat penduduk, umumnya berada dalam suatu lingkungan yang menarik pengunjung mencapau hingga ke daerah pinggiran laut (shore line).
4. Lokasi mudah dicapai dengan kendaraan darat, kecuali untuk Beach Resort dengan lokasi spesifik/khusus seperti di sebuah pulau kecil yang hanya bisa dicapai dengan motorboat atau helikopter.
5. Beach Resort didirikan di lokasi dengan kondisi tanah yang stabil dan tidak rawan erosi.
Karena jenis pantai dan laut bermacam-macam, maka karakter suatu Beach Resort umumnya disesuaikan dengan jenis dan kondisi pantai lokasinya.
Morfologi (bentuk) secara umum morfologi suatu Beach Resort (resort pantai) terdiri dari fasilitas akomodasi (hotel) dan fasilitas rekreasi (darat dan air). Salah satu ciri utama massa Beach Resort adalah bentuknya yang memiliki dua sisi muka bertolak belakang, yaitu
¾ Sisi yang menghadap ke jalan umum (sebagai entrance)
¾ Sisi yang menghadap perairan/laut
Jadi, pada dasarnya suatu beach resort tidak memiliki area belakang yang mati. Sebaliknya “area belakang” yang berbatasan dengan pantai ini merupakan potensi utama.
Persyaratan
Kecuali untuk fasilitas khusus yang berhubungan dengan rekreasi pantai, persyaratan fisik dan ruang Beach Resort sama dengan persyaratan untuk jenis resort lainnya.
(45)
commit to user
Persyaratan/fasilitas khusus yang terdapat pada beach resort
adalah ;
¾ Recreational Beach, yaitu pantai alam yang terisolasi dari
keramaian umum dan telah didesain sedemikian rupa khusus untuk berekreasi di area pantai dengan aman seperti berjemur, bermain air, bermain pasir, volley, jogging dsb. Ruang ganti dan shower
¾ Gardu pandag dan gardu penjaga pantai (lifeguards)
¾ Dermaga perahu : untuk motorboat, jetsky
¾ Dermaga Pancing
¾ Laut buatan (laguna)
¾ Tempat pembuangan sampah dipantai (ratio 1 buah untuk 20 orang)
¾ Area parkir diletakkan minimal 150-200 meter dari garis pantai.
Pelaku kegiatan
Pelaku kegiatan pada resort ini adalah para wisatawan domestik maupun luar negeri, serta lebih dikhususkan pada pasangan calon pengantin yang ingin berbulan madu sehabis melaksanakan kegiatan wedding.
Fasilitas yang terdapat pada resort didesain untuk dapat mewadahi semua aktivitas–aktivitas tertentu yang dapat menarik banyak pengunjung datang ke resort. Pengunjung resort inilah yang dimaksudkan sebagai pelaku fasilitas. Pengunjung resort pada umumnya terbentuk berdasarkan fasilitas yang disediakan oleh resort. yaitu :
a. Pada resort umum, maka target pelaku aktivitas pada resort yaitu pengunjung atau para wisatawan domestik maupun luar negeri. Semua pengunjung yang datang ke resort karena ingin menikmaati suasana alami setempat.
(46)
commit to user
Gambar II.7: Bed Room Natura Resort & Spa
Gambar II.8: Eksterior Natura Resort & Spa
b. Wedding Resort, maka target pelaku aktivitasnya adalah pasangan yang ingin berbulan madu. Baik pasangan yang baru menikah maupun pasangan yang sudah lama menikah yang ingin merayakan ulang tahun pernikahannya.
2.1.g Studi Banding
1. Natura Resort & Spa, Ubud, Bali
Natura resort & spa ini terletak 3 km timur laut dari pusat Ubud, yang merupakan pusat seni dan budaya Bali,dan berada dalam desa tradisional Bali Laplapan, yang tampaknya tak tersentuh oleh tangan waktu. Untuk mencapainya hanya dibutuhkan waktu sekitar lima menit jika berkendara dari pusat Ubud.
Natura resort & spa disini telah diisi oleh sebuah konsep baru dalam akomodasi tamu yang sadar lingkungan. Rencana desain natura resort & spa adalah untuk meningkatkan keindahan situs yang ada, dengan dampak lingkungan
menjadi pertimbangan serius. Kelestarian vegetasi yang ada dan perlindungan sungai dan satwa liar merupakan hal yang penting dalam desain dari empat belas villa mewah yang ada pada natura resort & spa ini.
Natura resort & spa memberikan kesempatan bagi para tamu untuk melihat dan pengalaman pertama tentang gaya hidup religius yang
unik dari orang Bali. Budaya pulau
Gambar II.6 : Natura Resort & Spa, Ubud, Bali
(47)
commit to user
Gambar II.9: Pool Natura Resort & Spa
Gambar II.10: Karang Setra Bandung Hotel, spa and Cottage
Gambar II.11: Pool Natura Resort & Spa
kuno yang bergetar dengan semangat masa lalu. Berjalan melalui sawah yang tapaknya tak berujung hampir berada didepan mata, bersantai di spa sungai, menjelajahi keindahan tradisional dan ritual penyembuhan Bali. Pergi untuk naik sepeda gunung, atau mengunjungi beberapa
situs sejarah dan agama, banyak terdapat dalam jarak touring yang dekat dan mudah. Jika kebutuhan wisatawan adalah untuk bersenang–senang dan menikmati pemandangan yang ada di Bali natura resort & spa memiliki semua yang ada.
Kolam renang di Natura resort & spa dirancang olimpiade semi yang terletak tepat di samping tepi sungai, disana juga terdapat pohon-pohon tropis damai dan sekitarnya. Itu merupakan tempat yang ideal untuk relaksasi dan berolahraga sambil menikmati panorama yang indah dari lembah sungai petanu.
2. Karang Setra Bandung Hotel, Spa and Cottages
Menyediakan tempat penginapan yang dikelilingi oleh pemandangan indah dari Pegunungan Tangkuban
Perahu. Karang Setra Hotel, Spa dan Cottages adalah tempat yang sempurna untuk
mendapatkan ketenangan dan tempat yang menyenangkan untuk menikmati hangatnya musim semi alami, berlokasi di dataran tinggi
(48)
commit to user
Bandung - Jawa Barat Indonesia. Ini adalah tempat penginapan untuk mengingatkan kita bahwa keindahan alami tidaklah hanya sungai, pantai dan gunung, melainkan Karang Setra Hotel, Spa dan Cottages adalah tempat yang tepat untuk menginap dan relaksasi setelah perjalan jauh dengan banyaknya pepohonan dan udara terbuka yang segar.
2.2 Tinjauan Wedding Place
2.2.a Pengertian Wedding (pernikahan)
• Perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri (dengam resmi) (Echols, 1996)
• Upacara pengikatan janji pernikahan yang dilaksanakan dengan menggunakan adat atau aturan tertentu, yang kadang-kadang berkaitan dengan aturan hukum agama tertentu pula (Wikipedia, 2007)
2.2.b Resepsi Pernikahan
Tujuan pernikahan diadakan sebuah resepsi pernikahan adalah untuk memberitahukan kabar bahagia bahwa telah terjadi ikatan keluarga antara dua orang dan sekaligus meresmikan hubungan pernikahan tersebut. Fungsi dari resepsi pernikahan adalah sebagai momen untuk berkumpul dengan sanak saudara dan teman untuk merayakan kebahagiaan yang dirasakan.
Penyelenggaraan sebuah resepsi pernikahan dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan jenis resepsi dan konsep yang akan dilaksanakan yang akan mempengaruhi secara keseluruhan hal-hal dengan persiapan penyelenggaraan pernikahan.
a. Jenis resepsi pernikahan (Majalah Mahkota, Desember 2004) 1. Tradisional : menggunakan tata cara daerah tertentu atau
suku tertentu mulai dari busana, upacara dan gaya resepsi pernikahannya.
(49)
commit to user
2. Tematik : mengadopsi cara sebuah pernikahan tertentu yang sangat berkesan biasanya hanya diadopsi sebagian, mengadopsi pernikahan kerajaan sebatas pada dekorasinya. 3. Internasional: menggunakan tata cara yang berlaku secara
umum (internasional) yaitu berupa rangkaian acara peresmian dan perjamuan pernikahan.
b. Konsep resepsi pernikahan (disarikan dari beberapa majalah
perkawinan)
Konsep resepsi pernikahan ditetapkan untuk mempermudah persiapan penyelenggaraan pernikahan secara keseluruhan. Mulai dari pemilihan tempat resepsi, cara penyajian hidangan, penataan dekorasi. Kondisi tempat resepsi sangat mempengaruhi konsep penyelenggaraan pernikahan. Konsep pernikahan dapat dibedakan menjadi 2 cara berdasarkan tempat resepsinya:
1. Indoor
Penyelenggaraan resepsi yang dilakukan dalam ruangan tertutup. Konsep ini dapat digunakan untuk jenis resepsi dengan berbagai tema karena pengadaan resepsi dalam ruang tertutup dapat didekor sesuai kebutuhan.
2. Outdoor
Penyelenggaraan resepsi yang dilakukan di ruang terbuka. Konsep ini biasanya hanya digunakan untuk jenis resepsi tematik (misalnya pesta kebun) karena untuk mendekor ruangan terbuka agak sulit mengingat elemen lingkungan sangat mempengaruhi keindahan desain dekorasinya.
Penyajian hidangan juga sangat mempengaruhi konsep yang akan digunakan untuk sebuah resepsi pernikahan, berikut konsep resepsi yang berdasarkan cara penyajian:
(50)
commit to user
Penyelenggaraan resepsi dengan menyediakan hidangan pada meja panjang dan tamu undangan dipersilakan mengambil sendiri makanannya.
b. Pelayanan
Penyelenggaraan resepsi dengan mengantarkan hidangan satu persatu pada masing-masing tamu undangan.
c. Meja bundar
Penyelenggaraan resepsi dengan mengantarkan hidangan satu persatu pada masing-masing meja dengan porsi yang telah disesuaikan dengan jumlah maksimal tamu undangan yang dapat duduk di sana (biasanya 10 orang).
Penataan dekorasi juga mempengaruhi konsep yang akan digunakan untuk sebuah resepsi pernikahan , berikut konsep resepsi yang berdasarkan penataan dekorasinya :
a. Baku / klasik
Dekorasi yang biasanya digunakan standar tidak mencerminkan suatu tema khusus. Biasanya menggunakan bunga sebagai elemen penghias ruang.
b. Bebas / modern
Dekorasi yang digunakan mencerminkan suatu tema khusus dan penataannya fleksibel. Misalnya penggunaan daun hijau dan elemen air pada resepsi bertema hutan atau menghadirkan dekorasi castil untuk resepsi bertema kerajaan.
2.2.c Pengertian Wedding Place
Wedding place merupakan suatu wadah jasa Wedding yaitu sebagai tempat perlengkapan pernikahan, perancangan pernikahan beserta penunjangnya, di mana keberadaannya diperuntukkan kepada semua lapisan masyarakat yang ingin menampilkan suatu pernikahan dengan
(51)
commit to user
konsep sesuai impian mereka masing-masing. Wadah di sini berarti suatu bangunan representatif di Karimunjawa yang berfungsi sebagai tempat pelayanan usaha jasa pernikahan yang menyediakan kebutuhan persiapan sampai pelaksanaan pesta akad pernikahan, yang mengemas Wedding pavillion dan Resort dalam satu perancangan bangunan.
2.2.c Fungsi dan Tujuan Wedding Place Fungsi :
‐ Memperkenalkan public space kepada masyarakat Karimunjawa dalam bentuk Wedding Pavillion dan Resort.
‐ Wadah bagi kelengkapan yang mendukung materi Wedding.
- Memenuhi berbagai macam kebutuhan Wedding dan tersedia juga Resort sebagai fasilitas penunjang.
Tujuan :
1) Tujuan Fungsional
a) Sebagai pusat mencari informasi, pelayanan, dan bahan materi kebutuhan Wedding yang dibutuhkan masyarakat.
b) Memperkenalkan gaya hidup yang praktis, efektif, efisien dan modern berkaitan dengan Wedding Pavillion kepada masyarakat. c) Membantu calon pengantin dalam mempersiapkan segala sesuatunya berkenaan dengan persiapan sebelum hingga setelah pernikahan.
2) Kepentingan Objek
a) Mempromosikan produk-produk barang maupun jasa pernikahan kepada masyarakat.
b) Mengorganisir produk dan materi Wedding yang masuk menjadi kemasan menarik bagi umum.
c) Menawarkan usaha baru dalam hal Wedding kepada umum. 3) Kepentingan Umum
a) Tujuan dan alternatif utama dalam pemenuhan kebutuhan materi
(52)
commit to user
b) Pusat layanan yang praktis dan efisien bagi kedua mempelai. c) Sebagai tempat mencari layanan dan informasi yang berkenaan dengan Wedding.
2.2.d Pelaku Kegiatan Wedding Place
1. Kelompok Pengunjung
2. Kelompok Pegawai/Karyawan
3. Kelompok Pengelola Utama dan Servis
4. Kelompok Tamu Akad pernikahan dan Keluarga Pengantin 5. Kelompok Keluarga Pengantin dan Pengantin
6. Kelompok Tamu Undangan Wedding Outdoor Party 2.2.e Aktivitas yang diwadahi dalam Wedding Place
1. Kelompok Kegiatan Penerimaan 2. Kelompok Kegiatan Pelayanan & jasa
a. Kelompok Kegiatan Wedding Organizer b. Kelompok Kegiatan Studio Foto/Syuting c. Kelompok Kegiatan Souvenir
d. Kelompok Kegiatan Dekorasi e. Kelompok Kegiatan Hidangan f. Kelompok Kegiatan Akad Pernikahan g. Kelompok Kegiatan Wedding Outdoor
3. Kelompok Kegiatan Fasilitas Penunjang (promosi & Pemasaran) a. Kelompok Kegiatan Promosi
b. Kelompok Kegiatan Pemasaran
4. Kelompok Kegiatan Pengelola & Operasional a. Kelompok Kegiatan Operasional & Servis b. Kelompok Kegiatan Pengelola
(53)
commit to user
2.2.f Studi Banding
1. Infinity Chapel, Bali
Untuk puriest dan perfeksionis, sebuah pernikahan yang sangat elegan. Dengan desain modern chic dan minimalis memberikan kanvas yang rapi pada hari pernikahan yang biasa berkembang dengan gaya kontemporer.
Gambar II.12 : Infinity Chapel, Bali
2. Blue Point Chapel, Bali.
Terletak di atas tebing, di pantai selatan Bali ekstrim. Ide romantis diselesaikan dalam konsep, menggabungkan kenyamanan keadaan seni dengan pemandangan laut asli.
(54)
commit to user
3. Wiwaha Chapel, Bali.
Wiwaha unik dirancang untuk perayaan kamar, sebuah lorong kaca dibuat untuk dapat melihat palung 180 derajat dengan tampilan Samudera Hindia. Dengan tempat duduk untuk 40 orang di dalam, AC, dan dapat berdiri di puncak bukit semenanjung.
Gambar II.14 : Wiwaha Chapel, Bali
4. Tresna & Astina Chapel, Bali.
Bertempat di tebing yang menjulang tinggi di Jimbaran Bay, berkilauan matahari terbenam dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan gambar latar belakang yang sempurna dalam kecantikan ethereal terhadap cakrawala megah Samudera Hindia.
Gambar II.15 : Tresna & Astina Chapel, Bali.
2.3 Tinjauan Arsitektur Tropis dan natural romantic Sebagai Dasar Perencanaan
2.3.a Pengertian Arsitektur tropis, natural romantic
Merupakan gabungan antara Arsitektur Tropis dan Analogi Romantic karena bangunan bertemakan wedding dan berlokasi di Karimunjawa.
(55)
commit to user
Arsitektur Tropis yang merupakan bagian dari Ekologi Arsitektur
yang dimana sudah menjadi suatu yang harus diterapkan dalam bangunan yang ada di Indonesia, mengingat Indonesia yang berada di iklim Tropis. Selain itu daerah Karimunjawa yang merupakan kawasan Daerah ini beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup sepanjang hari dengan suhu rata-rata 26-30 derajat Celcius, dengan suhu minimum 22 derajat Celcius dan suhu maksimum 34 derajat Celcius.
Analogi Romantic, ciri pokok arsitektur romantik ialah bersifat
mengemban. Arsitektur romantik mampu mendatangkan atau melancarkan tanggapan emosional dalam diri si pengamat.
Kelompok romantis mencoba untuk menggugah perasaan manusia, bahwa sesuatu yang rutin tidak memberikan gairah hidup.
Batas lazim adalah kemampuan menyadarkan pengamatan bahwa kerutinan itu membosankan.
(http://dahlanforum.wordpress.com/romantic-analogy)
2.3.b Metoda Penerapan Konsep Arsitektur tropis, natural romantic
sebagai dasar Perencanaan
Metoda penerapan konsep Arsitektur natural romantic.
Arsitektur harus mampu menggugah tanggapan emosional dalam diri si pengamat. Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menimbulkan asosiasi (mengambil rujukan dari bentuk-bentuk alam, dan masa lalu yang akan menggugah emosi pengamat) atau melalui pernyataan yang dilebih-lebihkan (penggunaan kontras, ukuran, bentuk yang tidak biasa yang mampu menggugah perasaan takut, khawatir, kagum dan lain-lain).
Hal tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
• Dengan memberikan gambaran yang berlebihan yang bisa menyentuh sense atau indera perasa.
(56)
commit to user
• Dengan mengacu pada pemanfaatan potensi alam baik secara alamiah maupun secara rekayasa (dikembangkan)
Contohnya yaitu: peniruan tempat-tempat yang eksotis,
monumental,primitive, tradisional, asosiasi masa kanak-kanak, dll.
Romantis biasanya dihadirkan dengan melihat arsitektur sebagai karya seni yang diarsitekturkan. Misal karya seni yang dibuat bangunan.
Kalau yang kita gunakan akal dan rasionalan yang kita kemukakan adalah dalam bentuk semiotik, sedang kalau yang kita gunakan perasaan di dalam mengemukakan yang ingin kita sampaikan hal ini adalah ROMANTIK.
(http://dahlanforum.wordpress.com/romantic-analogy)
Untuk nilai Lokalitas Karimunjawa juga akan diterapkan dalam pendekatan desain yaitu dengan Penggunaan material lokal sebagai rancang desain bangunan, seperti kayu. Serta perwujudannya mengandung nilai-nilai atau karakter setempat. Elemen setempat itu dapat saja pada keseluruhan bentuknya atau hanya melekat pada detail ornament
B. TINJAUAN TEORI
1. Landscape
Pengertian dan batasan
Lansekap pada hakekatnya adalah suatu lahan. Lansekap tidak, berarti tanpa adanya suatu penataan atau perencanaan dan perancangan yang matang. Dalam arsitektur lansekap, dipelajari bagaimana suatu perencanaan (planning) dan perancangan (design) serta pengaturan daripada lahan, penyusunan elemen -elemen aiam dan buatan melalui aplikasi Ilmu pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, hingga pada akhirnya dapat tersajikan suatu lingkungan yang fungsional dan estetis.
(57)
commit to user
a. Perencanaan Lansekap (Landscape Planning)
Perencanaan lansekap mengkhususkan diri pada studi pengkajian proyek berskala besar untuk bisa mengevaluasi secara sistematik area lahan yang sangat luas untuk ketetapan penggunaan bagi berbagai kebutuhan di masa datang. Pengamatan masalah ekologi dan lingkungan alam sangat peka diperhatikan pada kegiatan ini.
Kerja sama lintas disiplin merupakan syarat mutlak untuk bisa mencapai kepada produk kebijakan atau tata guna tanah. Disinilah kita mengenal cakupan pekerjaan seperti : regional lansekap, lansekap perkotaan, lansekap pedesaan, lansekap daerah aliran sungai termasuk pusat pemerintahan.
Pada perencanaan lansekap ada tiga faktor penting untuk di analisis yaitu ekologi lansekap, manusia dengan sosial ekonomi budayanya, dan estetika. Estetika pada lansekap tidak merupakan
Gambar II.16 : Landscape Planing of Kemang Village Sumber : dokumen pribadi
(58)
commit to user
faktor yang berdiri sendiri, tetapi merupakan polarisasi dari kedua faktor lainnya.
b. Perancangan Tapak (Landscape Site Planning)
Perancangan tapak, didalamnya juga tercakup lansekap design,
merupakan usaha penanganan tapak (site) secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisisan pada suatu tapak dan kebutuhan program penggunaan tapak, menjadi suatu sintesa yang kreatif. Dengan demikian, setiap elemen dan fasilitas akan diletakkan di atas lahan dalam keterpaduan fungsi dan selaras dengan karakteristik tapak dan lingkungan alamnya. Keterpaduan dalam menganalisis ini sangat dttuntut seperti dalam penanganan : tapak resort daerah rekreasi, tata ruang luar daerah industri, daerah pendidikan, daerah bagian wilayah kota, daerah permukiman, dan sebagainya.
c. Perancangan Detail Lansekap (Detailed Lanscape Design)
Perancangan detai lansekap adalah usaha seleksi dan ketepatan penggunaan komponen/elemen, material/bahan lansekap, taman kombinasi pemecahan detail sebagai elemen taman seperti:
Gambar II.17 : Perancangan Munduk Moding Estate, POPODANES
(59)
commit to user
pendestrian, plaza, air mancur, kolam, bollad dan sebaginnya. Kesemua merupakan pemecahan yang spesifik dan berkualitas dari program ruang dan area dari sebuah rencana rinci tapak.
1. Komponen Desain Lansekap
Gambar II.18 : Site Elevation Munduk Moding Estate, POPODANES Sumber : dokumen pribadi
Prinsip Desain
Unsur Desain
Aplikasi desain
Balance (keseimbangan) Ritme (irama)
Desain Garis Bidang Ruang
Bahan Lansekap Skala Sirkulasi Rekayasa Lansekap
Visual Tata hijau
(1)
commit to user
Tangga Rumah Tangga Dept
Mengelola Personalia Kabag & Staff
Personalia
Personel Dept Privat
Menerima Tamu Rapat
& Pertemuan Makan-Minum
Pengelola R. Tamu
R. Rapat R. Makan
Privat
Ibadah Musholla Privat
Lavatory Lavatory Privat
2. General Service
Mengelola dapur
Menerima barang Menyimpan bahan
Pengelola Dapur umum
R. Penerimaan R. Penyimpanan
Privat
Mengelola MEE
Memperbaiki kerusakan peralatan
Pengelola R. Pembangkit
Listrik R. Kontrol Bengkel Gudang R. pompa Privat
Mengelola kebersihan
Mengelola pencucian
Pengelola R. linen
R. laundry R. tata graha Gudang Privat Makan-minum Ibadah Ganti pakaian Lavatory
Pengelola R. makan
Musholla Loker Lavatory
Semi publik
6.4 Penentuan Besaran Ruang
Dibawah ini adalah perhitungan masing-masing kebutuhan ruang : A. Public Space
(2)
commit to user
Tabel VI.7 : Kebutuhan Ruang Public SpaceNo. Jenis Ruang Kapasitas Luas
1. Dermaga kapal 25% 430
org/15 org/kpl
130 m2
2. Hall/Lobby 330 m2
3. R. Kabag Front Office 1 10 m2
4. R. Staff Front office 10 80 m2
5. Musholla 10 120 m2
6. Restaurant 100 200 m2
7. Dapur dan Cafe 50 m2
8. Loading area 50 m2
Jumlah Luas Public
Space
940 m2
B. Bed Room Space
Tabel VI.8 : Kebutuhan Ruang Bed Room Space
No. Jenis Ruang Kapasitas Luas
1. Standart Room 12 400 m2
Ruang Tidur
Kamar mandi/WC
View
2. Family Room 18 985 m2
Ruang Tidur
Kamar mandi/WC
View
C. Wedding Space
Fasilitas Umum
(3)
commit to user
No. Jenis Ruang Kapasitas Luas
1. Hall 100 org 120 m2
2. R. Security 2 org 4 m2
3. CCTV Room 2 bh 40 m2
5. R. Informasi 20 m2
6. Musholla 15 org 11 m2
T. Wudhu 2 Pa, 2 Pi 4 m2
7. R. Tunggu 19,5 m2
8. R. Selasar/koridor 24,96 m2
Fasilitas Pernikahan
Tabel VI.10 : Kebutuhan Ruang Fasilitas Pernikahan
No. Jenis Ruang Kapasitas Luas
1. Musholla/Kapel 20 120 m2
2. Ballroom 50 300 m2
3. R. Rapat 10 40 m2
4. R. Make Up 5 15 m2
5. R. Gaun & Butik 5 15 m2
6. Single Room 12 300 m2
Ruang Tidur
Kamar mandi/WC
View
7. Cottage/Wedding
Resort (8 kamar)
16 800 m2
Ruang Tidur
Kamar mandi/WC
View
D. General Administration
Tabel VI.11 : Kebutuhan Ruang Publik General Administration
(4)
commit to user
No.1. Hall 50 30 m2
2. R. General
Manager
1 org 20 m2
3. R. Sekretaris 1 org 10 m2
4. Accounting Dept
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 4 org 32 m2
Luas Kebutuhan Total 42 m2
5. Marketing Dept
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 4 org 32 m2
Luas Kebutuhan Total 42 m2
6. Wedding Dept
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 4 org 32 m2
Luas Kebutuhan Total 42 m2
7. F&B Dept
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 4 org 32 m2
Luas Kebutuhan Total 42 m2
8. Engineering Dept
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 4 org 32 m2
Luas Kebutuhan Total 42 m2
9. House Keeping
Dept
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 4 org 32 m2
Luas Kebutuhan Total 42 m2
(5)
commit to user
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 7 org 56 m2
Luas Kebutuhan Total 66 m2
11. Personal dept
R. Kabag 1 org 10 m2
R. Staff 4 org 32 m2
Luas Kebutuhan Total 42 m2
12. R. rapat 10 org 16 m2
13. R. pertemuan 18 org 36 m2
14. R. Tamu 5 org 10 m2
15. R. Informasi 2 org 4 m2
16. Musholla 10 org 8 m2
T. Wudhu 2 Pa, 2 Pi 4 m2
17. Kantin/R. Makan 25 50 m2
18. Lavatory Pa 3 org 12 m2
19. Lavatory Pi 3 org 12 m2
20. R. Istirahat 27,35 m2
21. R. Pantry 5 org 10 m2
22. Asrama Karyawan
32 org 158 m2
E. General Service
Tabel VI.12: Kebutuhan Ruang publik General Service
No. Jenis Ruang Kapasitas Luas
1. MEE
R. Peralatan 10 m2
R. Operator 2 10 m2
R. Panel 10 m2
R. Montir & tukang
10 m2
(6)
commit to user
4. Gudang 9 m2
5. Laundry 7 m2
6. R. PABX 9 m2
Lavatory 2 org 4 m2
7.. R. Pompa 20 m2
8. R. Tangki 15 m2
9. R. Water
Treatment
15 m2
Rekapitulasi Besaran Ruang
1. Pengunjung Resort
Tabel VI.13 : Rekapitulasi besaran ruang Tropical Resort
1. Public Space 940 m2
2. Bed room Space 1.385m2
Luas Total 2.325 m2
2. Pengunjung pernikahan.
Tabel VI.14 : Rekapitulasi Besaran Ruang Fasilitas Pernikahan
1. Fasilitas umum 244m2
2. Fasilitas pernikahan 1.590 m2
Luas Total 1834 m2
3. Pengelola
Tabel VI.15 : Rekapitulasi Besaran Ruang Pengelola
1. General Administration 82 m2
2. General service 190 m2
Luas Total 1.012 m2