Analisa Makro ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

commit to user

BAB V ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN TROPICAL RESORT DAN WEDDING PLACE DI KARIMUNJAWA Bagian ini menjelaskan proses analisis pendekatan konsep perancangan Tropical Resort dan Wedding Place di Karimunjawa, dari data-data dan informasi diperoleh dari lapangan sebagai data primer dan explorasi teoritik serta literatur- literatur sebagai data sekunder. Proses analisis meliputi perancangan Tropical Resort dan Wedding Place, analisis berdasarkan fungsi bangunan kegiatan, pola kegiatan, kebutuhan besaran ruang,organisasi ruang, layout ruang, dan sistem kenyamanan peruangan, analisis berdasarkan aspek citra bangunan bentuk, warna, material dan aspek lingkungan bangunan bentuk ungkapan arsitektur lokal dan romantis.

5.1 Analisa Makro

Tujuan : Menentukan lokasisite yang tepat untuk akomodasi Tropical Resort dan Wedding Place di Karimunjawa terkait dengan pendekatan natural romantic. Dasar : 1. Kesesuaian dengan zonasi Taman Nasional Laut Karimunjawa 2. Potensi alam yang ada meliputi potensi di darat dan di laut 3. Jalur pencapaian ke lokasi 4. Jalur kapal nelayan yang ada 5. Terlindung dari ancaman gelombang laut 6. Kedalaman laut serta luasan 7. Lokasi dapat menggambarkan suasana yang natural dan romantic commit to user 5.1.a Analisa Alternatif Pemilihan Site Lokasi 1. Pantai Nirwana P. Karimunjawa Dasar pertimbangan : 1. Termasuk dalam zonasi Pariwisata Taman Nasional Karimunjawa. 2. Berada dekat dengan pusat kota, Dekat akses pelabuhan 3. Potensi alam meliputi hamparan pasir putih serta tanaman pantai, walaupun pasir putih tersebut sekarang agak kecoklatan, keindahan laut berada pada sisi timur pulau dengan kejernihan air dan ganggang laut. 4. Berada dekat dengan Nirwana Resort, pantai tersebut merupakan kepemilikan Nirwana Resort. 5. Lokasi sedikit menggambarkan suasana yang natural dan romantic. Karena eksisting lokasi yang pantainya telah bersedimentasi. Gambar V.2 Kondisi Pantai Nirwana Gambar V.1 Lokasi Pantai Nirwana commit to user Lokasi 2. Tanjung Gelam P. Karimunjawa Dasar pertimbangan : 1. Termasuk dalam zonasi Pariwisata Taman Nasional Karimunjawa. 2. Berada dekat dengan pusat kota, Dekat akses pelabuhan 3. Potensi alam meliputi hamparan pasir putih serta tanaman pantai, keindahan laut berada pada sisi barat pulau dengan kejernihan air dan karang laut. 4. Pada Tanjung Gelam ini terdapat pantai Ujung Gelam, pantai ini merupakan pantai yang berkarang dan tidak landai atau tergolong pantai yang curam dalam 5. Lokasi sedikit menggambarkan suasana yang natural dan romantic, karena masih dalam kawasan kepulauan besar yaitu pulau Karimunjawa Gambar V.3 Lokasi Tanjung Gelam Gambar V.4 Kondisi Tanjung Gelam commit to user Lokasi 3. Cemara Besar P. Cemara Besar Dasar pertimbangan : 1. Pulau Cemara Besar terletak sekitar 15 km dari Dewadaru Airport, dan sekitar 10 km dari pelabuhan Karimunjawa, dengan jarak tempuh dari pelabuhan yaitu 30-40 menit dengan menggunakan kapal maupun perahu nelayan. 2. Potensi pulau sangat kaya terdiri dari potensi darat dengan tumbuhan pantai serta pasir putih halus di sepanjang pulau serta potensi laut meliputi kejernihan air dan panorama alam, seperti padang lamun dan rumput laut dengan biota laut yang beraneka ragam.. 3. Letaknya yang jauh dari permukiman membuat pulau ini menjadi tempat yang tenang dan nyaman serta memiliki privasi yang sangat tinggi Gambar V.5 Lokasi Cemara Besar Gambar V.6 Kondisi Cemara Besar commit to user 4. Pulau Cemara Besar merupakan kepulauan kecil tetapi cukup besar untuk resort. 5. Pantainya merupakan pantai landairendah paling dalam hanya sepinggang orang dewasa. 6. Dekat dengan Kura-kura Resort 7. Lokasi menggambarkan suasana yang natural dan romantic, yaitu keintiman dan privasi benar-benar didapatkan dalam site serta keindahan panorama alam dengan kejernihan air dan kedangkalan pantai yang akan menambah suasana natural romantis tersebut. Gambar V.7 : Tampak Pulau Cemara Besar Tabel V.1 Analisa Pemilihan Lokasi No. Lokasi Karakter Nilai Keterangan 1. Pantai Nirwana 1. Kesesuaian dengan zonasi Pariwisata Taman Nasional Karimunjawa. 2. Potensi alam yang ada meliputi potensi di darat dan laut 3. Jalur pencapaian ke lokasi 4. Jauh dari kebisingan dan polusi udara 5. Terlindung dari ancaman gelombang laut 6. Kedalaman laut serta luasan 7. Jalur kapal nelayan yang ada 8. Lokasi menggambarkan 5 4 5 2 3 2 2 2 Lokasi yang dekat dengan pusat kota dengan jalur pencapaian ke lokasi yang mudah sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengakses lokasi site baik darat maupun laut. commit to user suasana yang natural dan romantic. Total Nilai 25 2. Tanjung Gelam 1. Kesesuaian dengan zonasi Pariwisata Taman Nasional Karimunjawa. 2. Potensi alam yang ada meliputi potensi di darat dan laut 3. Jalur pencapaian ke lokasi 4. Jauh dari kebisingan dan polusi udara 5. Terlindung dari ancaman gelombang laut 6. Kedalaman laut serta luasan 7. Jalur kapal nelayan yang ada 8. Lokasi menggambarkan suasana yang natural dan romantic. 6 4 4 5 3 2 2 2 Lokasi site ini adalah lokasi pantai Ujung Gelam yang dimana terdapat banyak potensi alam baik darat maupun laut. Lokasi ini sering digunakan untuk snorkeling dan diving karena merupakan daerah yang memiliki banyak terumbu karang. Total nilai 28 3. P. Cemara Besar 1. Kesesuaian dengan zonasi Pariwisata Taman Nasional Karimunjawa. 2. Potensi alam yang ada meliputi potensi di darat dan laut 3. Jalur pencapaian ke lokasi 4. Jauh dari kebisingan dan polusi udara 5. Terlindung dari ancaman 6 6 5 6 3 Lokasi berada di pulau yang belum berpenghuni sehingga ocok untuk pengunjung yang membutuhkan ketenangan dan jauh dari kebisingan, commit to user gelombang laut 6. Kedalaman laut serta luasan 7. Jalur kapal nelayan yang ada 8. Lokasi menggambarkan suasana yang natural dan romantic. 4 2 6 terutama untuk acara pernikahan dan bulan madu yang sangat membutuhkan privasi. Total nilai 38 Kesimpulan : Lokasi terpilih adalah di Pulau Cemara Besar, dengan keunggulan lokasi yaitu : 1. Pulau Cemara Besar terletak sekitar 15 km dari Dewadaru Airport, dan sekitar 10 km dari pelabuhan Karimunjawa, dengan jarak tempuh dari pelabuhan yaitu 30-40 menit dengan menggunakan kapal maupun perahu nelayan. 2. Potensi pulau sangat kaya terdiri dari potensi darat dengan tumbuhan pantai serta pasir putih halus di sepanjang pulau serta potensi laut meliputi kejernihan air dan panorama alam, seperti padang lamun dan rumput laut dengan biota laut yang beraneka ragam.. 3. Letaknya yang jauh dari permukiman membuat pulau ini menjadi tempat yang tenang dan nyaman serta memiliki privasi yang sangat tinggi, sangat cocok untuk tempat peristirahatan, acara pernikahan, dan bulan madu bagi pasangan. 4. Pulau Cemara Besar merupakan kepulauan kecil tetapi cukup besar untuk resort. Dari sudut manapun memiliki potensial alam yang cukup besar. 5. Pantainya merupakan pantai landairendah paling dalam hanya sepinggang orang dewasa. 6. Dekat dengan Kura-kura Resort 7. Lokasi menggambarkan suasana yang natural dan romantic. commit to user Gambar V.8 : Tampak Pulau Cemara Besar dari atas Gambar V.9 : Tampak Pulau Cemara Besar dari kejauhan Analisa Site Terpilih Gambar V.10 : Peta dan Lokasi Site Terpilih commit to user Gambar V.11: Peta dan Kontur P. Cemara Besar Gambar V.12: Detail Kontur P. Cemara Besar Data Fisik Site terpilih berada pada 110 22 LS 5 48 BT Luas site : 3,5 Ha = 35.00 m 2 Batas Site : Site berada pada tengah perairan Karimunjawa Akses menuju site : dapat ditempuh menggunakan perahu maupun kapal dari pelabuhan dengan waktu 30-40 menit. commit to user Gambar V.13: Analisa P. Cemara Besar 5.1.b Analisa Pencapaian Dasar pertimbangan : 1. Sarana transportasi yang ada di Taman Nasional Karimunjawa 2. Kemudahan dan efisiensi pencapaian 3. Jenis pelaku pencapaian darat yaitu kendaraan dan pejalan kaki 4. Jenis pelaku pencapaian perairan yaitu kapal atau perahu 5. Sifat kegiatan dan fungsi kegiatan Kriteria pencapaian yang ditetapkan 1. Pencapaian ke Pulau Cemara Besar menggunakan perjalanan laut ke dermaga umum. 2. Pencapaian ke daerah servis harus melalui pencapaian khusus service entrance. 3. Untuk kemudahan pencapaian menggunakan penataan landscape agar mempermudah pengguna resort dan wedding place dalam mengakses ruang dan kegiatan yang ada di pulau ini. Pencapaian ke Resort Pencapaian Dermaga commit to user 5.1.c Analisa Pengolahan Tapak Pengembangan yang dilakukan pada tapak didasarkan untuk meningkatkan kualitas fungsi dari kawasan Pulau Cemara Besar ini sebagai tempat peristirahatan dan sebagai tempat pernikahan juga untuk berbulan madu sekaligus sebagai wahana rekreasi bagi pengunjung di Taman Nasional Karimunjawa. Untuk itu perlu diperhatikan kriteria agar tercipta interaksi yang baik dan keterpaduan antara fungsi-fungsi tersebut, sehingga tidak mengaburkan tema kawasan sebagai kawasan peristirahatan dan pernikahan. Kriteria-kriteria tersebut adalah : 1. Memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada dalam kawasan dalam satu tema. 2. Lingkup kawasan yang dimaksud disini termasuk daratan dan perairan tepi pantai, 3. Tema kawasan yang dimaksud adalah natural romantic yang nantinya akan menggambarkan suasana dalam kegiatan peristirahatan, pernikahan dan bulan madu. Gambar V.15 Analisa Pengolahan tapak Gambar V.14 Analisa Pencapaian Kawasan perairan tepi pantai Kawasan daratan Dermaga Umum Berada di sebelah selatan Pulau Cemara Besar karena tapak terdekat dengan pelabuhan Karimunjawa ME commit to user 5.1.d Analisa View dan Orientasi Tujuan : Untuk mendapatkan view dan orientasi yang baik dari setiap fasilitas Resort dan Wedding Place bagi para pengunjung Dasar pertimbangan : Karakteristik P. Cemara Besar : Memiliki karakter visual yang unik dan potensi yang sangat besar dilihat dari kondisi fisik dan studi pandang tentang site, yang berupa suatu kepulauan dengan pesisir pantai yang dangkal serta pemandangan view dan alam yang sangat indah. Sehingga lokasi dapat menggambarkan suasana yang natural dan romantic. Kriteria penataan dan pendesainan bangunan : Dominan dengan pemandangan dan orientasi ke arah perairan laut pantai. 1. Potensi view + ke perairan lepas pantai yang mendukung kegiatan diekspos semaksimal mungkin 2. Untuk kegiatan pernikahan, diusahakan view langsung ke perairan lepas pantai. 3. Untuk kegiatan honeymoon atau bulan madu, diusahakan view dapat menggambarkan suasana yang natural romantic yaitu dengan orientasi bangunan ke arah sunset matahari tenggelam. Primary Oriented View ke Luar Site : Ke arah pesisir pantai, view yang paling menarik, dan dapat menggambarkan suasana yang natural romantic. Secondary Oriented View di Dalam Site : Fasilitas Tropical Resort dan Wedding Place didalam site. Keberadaan chapel, wedding outdoor, cottage, dan pool menjadi potensi yang menarik sekaligus dapat menggambarkan suasana yang natural romantic commit to user 5.1.e Analisa Angin dan Matahari Tujuan : untuk menghasilkan kenyamanan dalam desain bagi user. Dasar Pertimbangan : Karakteristik : 1. Sesuai dengan letak geografisnya maka arah dan kecepatan angin di pulau cemara besar ini berubah-ubah secara periodik, arahnya bervariasi dari tenggara sampai barat laut. 2. Lintasan matahari dan dampaknya suasana natural behaviour Kondisi eksisting : · Pagi hari : matahari bersinar ke arah timur terlihat indah menyinari pantai Karimunjawa sunrise · Siang hari : matahari mulai menyengat kulit dan beranjak diatas kepala manusia Ballroomchapel menghadap ke arah pantai yang tak terhalang bangunan sehingga view alam luar bisa didapatkan secara maksimal dan mengarah pada wedding outdoor Gambar V.16 Analisa View ke Luar Site View dan orientasi ke arah perairan laut semaksimal mungkin di ekspos karena merupakan potansi yang menarik dan indah View dan Orientasi Cottage bulan madu menghadap ke arah barat dan tanpa halangan agar mendapatkan view yang maksimal dengan orientasi terbaik sehingga mendapatkan view dan suasana yang romantis Gambar V.17 Analisa View dan Orientasi Bangunan commit to user · Sore hari : matahari mulai menyembunyikan dirinya disisi barat sunset. Dasar Perbuatan : · Pemberian barier tanaman · Pemanfaatan orientasi bangunan ke segala arah, memaksimalkan bukaan disetiap bagian agar terjadi udara yang bergerak dalam ruang seperti ruang pengelola, cottage dan resort dan menjadi pergerakaan yang positif bagi user. · Selain bukaan, hal yang perlu diperhatikan dari analisis angin adalah suhu udara yang dibawa angin menuju site, menjadikan site lebih panas, oleh sebab itu perlu pemilihan penggunaan material lokal pada bangunan, seperti, kayu, bambu, bebatuan, dll. dimana menjadikan bangunan agar pada siang hari tidak panas dan pada malam hari suhu udara tetap hangat. · Untuk cottage bulan madu yang diperuntukan bagi pasangan di tempatkan pada area sisi barat pada site dikarenakan untuk melihat view pemandanagan indah sunset pada saat sore hari yang dimana memberikan suasana romantis pada bangunan. · Dibutuhkan bahan material lokal, baik pada bangunan maupun pedestrian yang bersifat alami, hangat tidak terlalu panas saat siang dan tidak terlalu dingin saat malam, seperti kayu, bebatuan, daun kelapa kering rumbia dll. Gambar V.18 Analisa Angin dan Matahari Penggunaan bahan material lokal seperti kayu, bambu, daun kelapa kering rumbia dan batu alam. Penempatan cottage berada di sebelah barat site agar cottage mendapatkan view trerbaik yaitu view sunset yang membuat suasana menjadi romantis bagi pasangan. Barier tanaman menjadi penghalang sinar matahari yang panas dan silau dan angin laut yang cukup kencang dan meneduhkan area disekitar tapak. commit to user 5.1.f Analisa Zonifikasi Dasar pertimbangan : 1. Sesuai dengan pola pengelompokkan standart organisasi ruang hotel sebagai berikut : a. Public space b. Bed room space c. Wedding space d. General administration space e. General service space 2. Zona penerima mudah dicapai oleh pengunjung umum baik yang menuju ke resort maupun berekreasi . 3. Zona pernikahan harus mudah dicapai dan memiliki privasi yang khusus. 4. Zona utama merupakan zona yang harus tenang dan jauh dari kegaduhan sehingga tamu dapat beristirahat dengan nyaman. Gambar V.19 Analisa Zonifikasi Site 5.1.g Analisa Sirkulasi Tujuan : Merencanakan pola sirkulasi dalam tapak sehingga menimbulkan alur sirkulasi yang harmonis antara pengunjung, pengelola Zona Privat Zona Semi Publik Zona Publik Zona Servis dan Pengelola commit to user dan untuk servis, serta dapat menggambarkan alur sirkulasi dengan suasana yang natural romantic. Dasar pertimbangan : 1. Pencapaian dari luar tapak ke dalam tapak 2. Kemudahan dan efisiensu pencapaian terhadap ruang kegiatan 3. Jenis pelaku sirkulasi yaitu kendaraan atau pejalan kaki 4. Oencapaian kedalam masing-masing zona kegiatan yang tidak saling mengganggu Kriteria sirkulasi dalam tapak yang ditetapkan : 1. Pola sirkulasi yang efisien dan fleksibel sesuai kondisi tapak dan orientasi massa serta memberikan kejelasan bagi pelaku kegiatan. 2. Pola sirkulasi diusahakan tidak menimbulkan arus silang atau cross circulation. 3. Pola sirkulasi harus menciptakan keterpaduan antar kelompok kegiatan. Alternatif sistem sirkulasi dalam tapak. 1. Sirkulasi linear bercabang Gambar V.20 : Ilustrasi sirkulasi linear bercabang 2. Sirkulasi radial dengan Open Space sebagai simpul Gambar V.21 : Ilustrasi sirkulasi radial dengan open space sebagai simpul commit to user 3. Sirkulasi melingkar Gambar V.22 : Ilustrasi sirkulasi melingkar 5.1.h Analisa Pengolahan Lansekap Pendekatan Tata Landscape Dasar pertimbangan : 1. Konsep landscape di darat diciptakan untuk semakin memperkuat ekspresi Resort tropis dengan suasana romantis dari bangunan 2. Penataan landscape mengikuti bentukan bangunan 3. Untuk memberikan kejelasan orientasi dan pola sirkulasi dalam tapak. Kriteria landscape yang ditetapkan 1. Pengaturan tata ruang luar dalam tapak dilakukan dalam pengaturan elemen hidup berupa elemen-elemen hijau dan elemen mati berupa perkerasan, open space dan furniture. 2. Jenis dan pola pengaturan elemen landscape disesuaikan dengan zona kegiatan dan karakteristik kegiatan. 3. Desain dengan konsep lansekap yang romantis sehingga pasangan dapat menikmati alam dengan suasana romantis dan intim.. Elemen-elemen landscape yang ditetapkan : 1. Tata hijau Fungsi taman sebagai visual control commit to user 1. Memperkuat penampilan dan suasana ruang bangunan yang natural romantic. 2. Mendukung kenyamanan lingkungan dan menjadi bufler 3. Mengarahkan sirkulasi sehingga suasana ruang luar akan didalami. 2. Plaza 1. Sebagai open space dan space penerima 2. Space penghubung antar massa 3. Menyatukan pola sirkulasi. Gambar V.23 : Analisa Pengolahan Landscape 5.1.i Analisa Pendekatan Persyaratan Ruang · Analisa Sistem Pencahayaan Pencahayaan alami Tujuan : Merencanakan pencahayaan yang efektif dan nyaman untuk melakukan kegiatan. Dasar pertimbangan : 1. Tuntutan kegiatan dan karakter kegiatan 2. Pemanfaatan terang langit sebagai pencahayaan alami 3. Kenyamanan pelaku kegiatan 4. Pencahayaan dapat membuat suasana ruang menjadi romantis. Tata Hijau Open space sebagai penghubu ng antar Jalan setapak sebagai arus sirkulasi commit to user Kriteria : 1. Untuk kenyamanan pengunjung, pencahayaan alami yang digunakan adalah terang langit bukan sinar matahari secara langsung. 2. Menghindari efek radiasi dari sinar matahari dalam pencahayaan 3. Pemanfaatan pencahayaan ke seluruh ruangan, sehingga dapat menghasilkan suasana yang romantis. Pencahayaan buatan Dasar pertimbangan : 1. Tuntutan kegiatan dan karakter kegiatan 2. Dukungan terhadap tampilan bangunan yang dapat menggambarkan suasana yang natural romantic. Kriteria : 1. Jenis lampu sebagai sumber cahaya buatan dipilih berdasarkan tuntutan kegiatan, kualitas pencahayaan dan pertimbangan efek tertentu yang dinginkan, sehingga tercipta suasana yang natural romantic. 2. Penempatan sumber cahaya harus mempertimbangkan pemerataan cahaya dan efek tertentu yang dinginkan, terutama suasana yang natural romantic · Analisa Sistem Penghawaan Penghawaan alami Penghawaan alami merupakan prioritas utama penghawaan karena mengingat lokasinya yang berada di daerah bebas polusi dan sejuk. Dasar pertimbangan : 1. Tuntutan kegiatan dan karakter kegiatan 2. Pemanfaatan angin sebagai sumber penghawaan alami 3. Kenyamanan pelaku kegiatan Kriteria : commit to user 1. Untuk kenyamanan pengunjung, penghawaan alami yang digunakan adalah angin yang berhembus secara perlahan. 2. Menghindari efefk negative angin yang berhembus sangat kencang. Penghawaan buatan Tujuan : Pada umumnya penghawaan buatan digunakan untuk kegiatan atau ruang tertentu yang membutuhkan kualitas penghawan lebih baik, sehingga mampu terpenuhi oleh penghawaan buatan. Sistem penghawaan buatan menggunakan Air Conditioner System. Dasar perbuatan : 1. Tuntutan kegiatan dan karakter kegiatan 2. Kualitas penghawaan yang dibutuhkan untuk kegiatan 3. Kenyamanan pelaku kegiatan Kriteria : 1. Penghawaan digunakan untuk ruang-ruang yang menuntut kualitas udara yang lebih baik atau ruang-ruang ekslusif. 2. Semakin besar beban pendinginan, maka beban AC semakin tinggi dan membutuhkan energy yang besar. 5.1.j Analisa Pendekatan Ungkapan Fisik Bangunan · Analisa Pendekatan Penampilan Bangunan Dasar pertimbangan : 1. Filosofi yang dipakai sebagai dasar perwujudan bentuk, yaitu bangunan dapat menggambarkan fisik natural romantic. 2. Penampilan bangunan yang mewakili karakter kegiatan peristirahatan dan pernikahan dengan tapak perairan pantai 3. Memberikan kesan istimewa dan berkesan dalam susasana yang romantis pada bangunan. commit to user Kriteria pendekatan tampilan bangunan : 1. Pendekatan penampilan bangunan terhadap karakter kegiatan, yang meliputi : · Kegiatan peristirahatan yang diwujudkan dengan kesan penampilan bangunan yang memberikan kesan istimewa dan berkesan dengan karakter tidak membosankan, dan untuk tempat peristirahatan bulan madu bagi pasangan yang terangkum dalam suasana yang romantis, sehingga orang merasa bangunan ini mampu memberikan kesan yang tak terlupakan disamping mampu mewadahi kegiatan peristirahatan mereka. · Kegiatan pernikahan diwujudkan dalam penampilan bangunan yang natural romantis yaitu dengan memasukkan unsur-unsur dan material alam agar tidak merusak kondisi alam daerah tersebut serta untuk menggugah perasaan pasangan muda agar merasa rileks dalam menghadapi upacara pernikahan yang akan dilaksanakan dengan suasana yang tidak terlupakan. 2. Pendekatan penampilan bangunan terhadap karakter lingkungan tapak dan keistimewaan lingkungan laut, yaitu : a. Pengaruh karakter fisik laut : angin, ombak, pasang, gelombang b. Pengaruh kondisi ekologis : c. Kehidupan bawah laut, keaslian dan kealamian laut seperti karang, ikan dan binatang laut. 3. Pendekatan penampilan bangunan terhadap kaidah-kaidah estetika dan komposisi bentuk arsitektural, seperti : garis, bidang, ritme, pengulangan, simetris, balance. · Analisa Pendekatan Sistem Struktur Tujuan : commit to user Menentukan sistem struktur konstruksi bangunan berdasarkan kriteria standar struktural bangunan dan kemampuanpotensi yang dimiliki oleh kawasan setempat yang ramah lingkungan. Dasar pertimbangan : 1. Penggunaan teknologi struktur yang meminimalisir kerusakan lingkungan 2. Mempertahankan suasana alami dengan menyesuaikan pada penggunaan sistem struktur dan bentuk arsitektur yang khas di lingkungan sekitarnya. 3. Pembahasan pada sub bab ini dikelompokkan menjadi dua yaitu : super structure atap, dinding, kolom, balok dan sub structure pondasi Kriteria pemilihan system struktur : 1. Meminimalisir kerusakan lingkungan yang ditimbulkan 2. Dapat menahan beban hidup dan beban mati. 3. Tahan terhadap pengaruh lingkungan perairan laut sperti angin, gelombang, dll. 4. Dapat mendukung fungsi bangunan 5. Dapat mendukung ekspresi bangunan. 6. Kemudahan dalam pelaksanaan Alternatif : 1. Bangunan darat : struktur rangka dengan finishing sesuai dengan tampilan bangunan. 2. Bangunan pantai : sistem bangunan rumah panggung atau rumah apung. · Analisa Pendekatan Bahan Bangunan Dasar pertimbangan : 1. Lokasi bangunan berada di lingkungan periran air laut, sebagian bangunan juga berada di dalam air laut. 2. Kadar salinitas air laut relative cukup rendah. commit to user 3. Penampilan bangunan yang ingin di ekspresikan, yaitu natural romantic. 4. Nilai estetika bahan dalam menunjang penampilan. 5. Keamanan, keawetan dan kemudahan perawatan 6. Kemudahan pelaksanaan. Kriteria pemilihan : 1. Pengaruh cuaca dan iklim perairan lepas pantai di daerah tropis terutama adalah sinar matahari, angin laut, hujan dan kelembapan sehingga perlu dipilih bahan yang cukup efektif untuk mengatasi kondisi tersebut. 2. Mampu mengekspresikan penampilan yang dikehendaki sesuai karakter kegiatan peristirahatan dan pernikahan, yaitu penampilan yang natural romantic. 3. Fleksibel dalam perancangan bentuk serta mendukung penampilan bangunan yang ingin diwujudkan. 4. Memiliki nilai estetika tinggi sebagai bahan finishing dengan kesan istimewa dan berkesan dengan suasana yang romantis. 5.1.k Analisa Pendekatan Jaringan Utilitas · Analisa Jaringan Air Bersih Tujuan : Menentukan kebutuhan akan air bersih pada kawasan Resort dan Wedding Place di Karimunjawa. Dasar pertimbangan : 1. Sumber air bersih yang digunakan 2. Kemudahan distribusi dan perawatan 3. Efisiensi dan ekonomis dalam operasional jaringan Kriteria : 1. Air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan resort commit to user 2. Penggunaan sistem operasional didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan khusus · Analisa Jaringan air Kotor Tujuan : Untuk mendapatkan konsep pengaliran air kotor tanpa mengganggu lingkungan. Dasar pertimbangan : 1. Macam atau jenis air kotor yang dihasilkan 2. Kemudahan dan keamanan dalam pendistribusian pengolahan 3. Efisiensi dan ekonomis Sumber air kotor : 1. Air kotor dari ruangan lavatory 2. Air kotor dari dapur 3. Air kotor berupa air hujan Kriteria : 1. Pembuangan air kotor tidak boleh mengganggu sistem aktifitas yang ada 2. Pembuangan air kotor dapat disaring sedemikian rupa guna diolah menjadi sumber air bersih 3. Tidak boleh mencemari air laut · Analisa Elektrikal Tujuan : Untuk mendapatkan sistem jaringan listrik bagi kebutuhan daya listrik bagi unit-unit kegiatan di dalam kawasan Dasar pertimbangan : 1. Sumber arus listrik yang digunakan commit to user 2. Ketersediaan listrik 3. Pemanfaatan energi elternatif Kriteria : 1. Ketersediaan listrik selama 24 jam non-stop 2. Pemanfaatan energi alternatif sebagai pembangkit tenaga listrik dapat dikombinasikan lebih dari satu jenis mengingat pada malam hari energi surya tidak mampu digunakan. 3. Pembangkit energi listrik sebisa mungkin harus ramah lingkungan. · Analisa jaringan komunikasi Tujuan : Sebagai alat komunikasi yang baik bagi hubungan lokal maupun interlokal, baik bagi pengelola ataupun pengguna. Dasar pertimbangan : 1. Tingkat kebutuhan komunikasi dalam Resort 2. Kemudahan dan kecepatan pelayanan Kriteria : 1. Jaringan komunikasi harus dapat menjangkau ruang-ruang tertentu yang penting dalam Resort 2. Jaringan komunikasi harus mudah digunakan 3. Jaringan komunikasi memungkinkan terdapat signal meskipun di pulau terpencil. · Analisa sistem pengaman Bahaya Kebakaran Tujuan : Untuk menanggulangi bahaya kebakaran. Dasar pertimbangan : b. Tingkat bahaya kebakaran commit to user c. Kemudahan sistem pengamanan kebakaran Kriteria : 1. Sebisa mungkin menghindari pemakaian bahan-bahan material yang mudah terbakar. 2. Hindari pemakaian unsur air dalam sistem pengamanan bahaya kebakaran. · Analisa penangkal petir Tujuan : Untuk melindungi bangunan dan manusia dari terjadinya arus singkat dari sambaran petir. Dasar pertimbangan : 1. Prinsip kerja yang efektif dengan penggunaan bahan yang cepat menghantarkan arus listrik ke bumi. 2. Dapat dipergunakan di lingkungan air. 3. Ekonomis dalam harga maupun perawatan 4. Keamanan bangunan secara teknis tanpa mengabaikan faktor tampilan bangunan 5. Ketahanan mekanis dan juga terhadap korosi · Analisa sistem pembuangan sampah Tujuan : Untuk menangani permasalahan sampah yang ditimbulkan dari aktifitas yang terdapat pada Resort dan Wedding Place di Karimunjawa. Dasar pertimbangan : 1. Mampu menunjang kegiatan servis bangunan yang berhubungan dengan pembuangan sampahkotoran. 2. Kemudahan dalam pelaksanaan commit to user 3. Menghindari sebanyak mungkin efek negatif yang ditimbulkan polusi udara dan efek visual yang terganggu. Analisa : Sumber sampah dapat berasal dari : 1. Sampah yang dihasilkan pada area pernikahan, area pengelolaan, area resort dan area pelayanan dan servis. 2. Sampah dari lingkungan, dapat berupa daun kering, plastik dan sampah dari gelombang laut.

5.2 Analisa Mikro